TRANSPORTASI
(UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS KELOMPOK 4 MATA KULIAH KEPRAMUKAAN)
ROSANTI (118180077)
NURWAHDANIA (1181800
• Tidak panik
• Perhatikan Pernapasan Korban
• Hentikan Pendarahan
• Perhatikan Tanda-Tanda Shock
• Jangan Memindahkan Kobran secara Terburu-Buru
1. Tujuan Pembalutan
C. PEMBALUTAN
• Adapun tujuan dari pembalutan antara lain
Membalut adalah tindakan medis untuk
sebagai berikut :
menyangga atau menahan bagian tubuh
tertentu agar tidak bergeser atau berubah a. Menahan sesuatu – misalnya bidai (spalk), kasa
dari posisi yang dikehendaki. penutup luka, dan sebagainya – agar tidak
2. Macam Pembalut
bergeser dari tempatnya
• Mitella (pembalut segitiga)
b. Menahan pembengkakan (menghentikan
• Dasi (cravat)
pendarahan: pembalut tekanan)
• Pita (pembalut gulung)
• Plester (pembalut berperekat)
c. Menunjang bagian tubuh yang cedera
• Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan lain yang kuat
tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang yang
patah tidak bergerak (immobilisasi), memberikan istirahat dan mengurangi rasa sakit.
1. Prinsip pembidaian
• Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan
dipindahkan sebelum dibidai).
• Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus
dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu
dipikirkan setiap terjadi kecelakaan akibat benturan yang keras.
2. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya
b. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya dengan cara menutup dengan
kasa steril dan membalutnya.
c. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur dahulu pada sendi yang sehat.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian yang patah agar tidak terjadi
kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan
tulang.
e. Mengikat bidai dengan pengikat kain dimulai dari sebelah atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang
tepat di atas bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang
dibidai.
f. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara keseluruhan bagian tubuh yang
patah tidak bergerak.
g. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
h. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.
E. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAN (P3K)
a. Pertolongan pertama diperlukan untuk penanganan cepat sementara setidaknya sampai paramedis yang
dibutuhkan tiba sehingga kamu atau orang lain mendapatkan perawatan medis.
Kiat-kiat pertolongan pertama ini didasarkan pada prosedur pertolongan pertama yang
direkomendasikan oleh American Heart Association dan American Red Cross, antara lain sebagai
berikut :
• Pertolongan Pertama untuk Pendarahan
• Pertolongan Pertama untuk Luka Bakar
• Pertolongan Pertama Kulit Melepuh
• Pertolongan Pertama Patah Tulang
• Pertolongan Pertama untuk Keseleo
F. TRANSPORTASI PENUNJANG DALAM TINDAKAN
PERTOLONGAN
1. Mobil
• Korban dapat dibawa untuk bantuan medis dengan menggunakan mobil, dalam keadaan berikut:
a. Korban hanya mengalami cedera ringan
b. Patahan tulang minor pada tulang jari tangan atau kaki
c. Korban dicurigai keracunan
d. Jika penolong ragu, lebih baik memanggil ambulans dibanding membawa korban dalam mobil pribadi.
• Memindahkan korban dengan mobil biasa
• Strecher/Tandu