Anda di halaman 1dari 4

Nama : Azmi Tahmidah Semester/Kelas : 6-A

Nim : D97218074 Mata Kuliah : Microteaching

Keterampilan Membuka, Menjelaskan, dan Menutup Pembelajaran

a. Keterampilan Membuka Pelajaran


Membuka pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk menyiapkan mental
dan menarik perhatian peserta didik agar terpusat pada sesuatu yang akan dipelajarinya.
Sedangkan keterampilan membuka pelajaran adalah kemampuan yang harus dimiliki guru
dalam membuka pelajaran sehingga peserta didik siap dan fokus untuk mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
Keterampilan membuka pelajaran merupakan kunci dari seluruh proses pembelajaran
yang harus dilaluinya. Sebab jika seorang guru pada awal pembelajaran tidak mampu
menarik perhatian peserta didik, maka proses dan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai
dengan maksimal. Adapun kegiatan yang dilakukan saat membuka pelajaran antara lain:
1. Menyapa dan menarik perhatian siswa,
2. Mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
3. Memberi acuan dan mengaitkan materi pembelajaran yang sudah dikuasi oleh peserta
didik dengan materi yang akan diajarkan,
4. Memotivasi siswa,
5. Mengajak siswa melakukan ice breaking, dan lain sebagainya.
Hal tersebut biasa dilakukan guru saat melakukan pembelajaran tatap muka.
Kegiatan membuka pelajaran semacam itu tidak saja harus dilakukan guru pada awal
jam pelajaran tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan
selama jam pelajaran itu.
Secara garis besar tujuan semua aktivitas membuka pelajaran yang dilakukan oleh guru
diharapkan bermanfaat bagi siswa untuk,
1. Menumbuhkan perhatian dan motivasi untuk berpartisipasi di dalam pembelajaran
2. Memahami batas-batas yang akan dipelajari dan dikerjakan,
3. Mengetahui gambaran yang jelas tentang strategi dan pendekatan pembelajaran,
4. Mengetahui hubungan antara pengalman dan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan
apa yang akan dipelajari,
5. Menggabungkan fakta, keterampilan, atau konsep-konsep yang tercakup di dalam suatu
peristiwa,
6. Mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari materi ajar.
Namun saat pembelajaran dilakukan secara daring, guru tidak dapat menyapa dan
bertatap muka dengan siswa secara langsung. Dalam pembelajaran daring, biasanya guru
akan menyapa dan menanyakan kabar siswa melalui grup whatsapp yang biasa digunakan
dalam pembelajaran daring. Kemudian guru memberi tahu tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, dan mengirimkan materi berserta lembar penugasan siswa.
b. Keterampilan Menjelaskan Pelajaran
Keterampilan menjelaskan merupakan aspek yang sangat penting bagi guru dan pengajar
lain karena sebagian besar percakapan pembelajaran yang mempunyai pengaruh besar
terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan
yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap
tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran, menjelaskan berarti mengorganisasikan, menyajikan, dan
menyampaikan materi pembelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis
sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh peserta didik. Maka keterampilan menjelaskan
merupakan suatu aspek penting yang harus dimiliki guru, mengingat sebagian besar
pembelajaran menuntut guru untuk memberikan penjelasan. Oleh sebab itu keterampilan
menjelaskan perlu ditingkatkan agar suatu pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal.
Komponen keterampilan menjelaskan terbagi menjadi 2, yaitu Komponen
merencanakan penjelasan dan komponen menyajikan penjelasan.
1. Komponen merencanakan penjelasan, meliputi:
a) Isi pesan (tema)
Isi pesan yang dipilih dan disusun harus dijelaskan secara sistematis disertai contoh-
contoh. Cakupannya antara lain menganalisis masalah secara keseluruhan,
menentukan jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur yang dikaitkan, dan
menggunakan hukum, rumus, dan generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang
telah ditentukan.
b) Penerima pesan harus dipertimbangkan karakteristiknya.
Kesiapan siswa memahami penjelasan, berkaitan erat dengan usia, jenis kelamin,
kemampuan, latar belakang sosial, dan lingkungan belajar.
2. Komponen menyajikan penjelasan
a) Kejelasan
Kejelasan yaitu keterampilan yang erat kaitannya dengan penggunaan bahasa lisan.
Kejelasan dalam menjelaskan, dapat dicapai dengan berbagai cara seperti bahasa
yang jelas, berbicara dengan lancar, dan mendefinisikan istilah-istilah teknis, serta
berhenti sejenak untuk melihat respon peserta didik.
b) Penggunaan contoh dan ilustrasi
Agar penjelasan yang diberikan dapat dipahami sesuai dengan tujuan yang
diharapkan maka diperlukan beberapa contoh dan ilustrasi. Penggunaan contoh dan
ilustrasi dapat dilakukan mengikuti pola induktif atau pola deduktif. Induktif, yaitu
memberikan contoh terlebih dahulu dan akhirnya menyimpulkan. Sedangkan
deduktif, yaitu menggunakan contoh untuk memperjelas suatu hukum atau
generalisasi yang diberikan terlebih dahulu. Pola yang digunakan bergantung pada
materi pembelajaran, kemampuan, usia dan latar belakang kemampuan peserta didik
tentang pembelajaran tersebut.
c) Pemberian tekanan
Pemberian tekanan dilakukan pada bagian-bagian yang penting dengan cara
penekanan suara atau mengemukakan tujuan. Keterampilan memberikan tekanan
mencakup:
1) Mengadakan variasi dalam gaya mengajar guru
2) Memberi tekanan pada suara guru ketika memberikan butir-butir yang dianggap
penting.
3) Membuat struktur sajian, yaitu menunjukkan tujuan utama sajian
Caranya dengan memberikan pengulangan, mengatakan sesuatu yang dianggap
penting dengan kalimat lain yang lebih mudah dipahami, memberikan tanda lisan,
seperti kata “pertama”, ”kedua” dan lain sebagainya.
d) Peserta didik diberi kesempatan untuk menunjukkan pemahaman ataupun keraguan
ketika penjelasan berlangsung (balikan). Balikan bertujuan untuk mendapat informasi
tentang tingkat pemahaman siswa, baik melalui pertanyaan mapun melalui tugas.
Pada waktu memberikan penjelasan, hendaknya guru memperhatikan gerak-gerik dan
mimik peserta didik, apakah penjelasan yang diberikan dapat dipahami atau
meragukan, menyenangkan atau membosankan, dan apakah menarik perhatian atau
tidak. Untuk kepentingan tersebut, perhatikanlah mereka selama memberikan
penjelasan, ajukan pertanyaan-pertanyaan dan memberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan.
Fungsi penjelasan adalah mencari dan mengaitkan hubungan antara pengalaman siswa
dengan gejala atau situasi baru yang belum diketahui siswa. Oleh sebab itu, suatu penjelasan
perlu didasarkan kepada hubungan dan kaitan yang dibuat secara logis antara fakta-fakta dan
hukum umum dan juga pada penghayatan guru bahwa hal itu secara psikologis dapat
diterima oleh sistem panca indera siswa. Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan
dalam memberikan suatu penjelasan :
1. Penjelasan dapat diberikan selama pembelajaran, baik di awal, di tengah maupun di akhir
pembelajaran tergantung kebutuhan dan kondisi.
2. Penjelasan harus menarik perhatian peserta didik dan sesuai dengan materi standar dan
kompetensi dasar.
3. Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan peserta didik atau menjelaskan
materi standar yang sudah direncanakan untuk membentuk kompetensi dasar dan
mencapai tujuan pembelajaran.
4. Materi yang dijelaskan harus bermakna bagi peserta didik.
5. Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat kemampuan
peserta didik.
c. Keterampilan Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri kegiatan
belajar mengajar. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan
merangkum inti pelajaran pada akhir kegiatan belajar. Usaha menutup pelajaran tersebut
dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari
siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses
belajar mengajar.Secara umum ada 3 kegiatan yang biasa dilakukan saat menutup
pembelajaran, yaitu:
1. Melakukan riview dan membuat kesimpulan terkait materi yang telah dipelajari,
2. Melaksanakan evaluasi,
3. Memberikan kegiatan tindak lanjut.
Saat pembelajaran daring keterampilan menutup pembelajaran sangat minim dilakukan,
atau bahkan tidak dilakukan sama sekali. Dari ketiga kegiatan menutup pembelajaran yang
memungkinkan untuk dilakukan hanya memberikan evaluasi dan feedback berupa penilaian
untuk tugas yang dikerjakan siswa.

Anda mungkin juga menyukai