Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENILAIAN PEMBELAJARAN LITERASI SD


O
L
E
H
KELOMPOK 12

NAMA : FLAVIANUS GENEKU MONING


RUTH STEVYANY G. PADE

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................................

ABSTRAK......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................

B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................

C. TUJUAN..............................................................................................................................

D. MANFAAT.........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENILAIAN..............................................................................................

B. METODE PENILAIAN PEMBELAJARAN LITERASI SD.............................................

C. PEMBELAJARAN LITERASI SD.....................................................................................

D. FAKTOR PENGHAMBAT PEMBELAJARAN LITERASI............................................

E. DAMPAK PEMEBLAJARAN LITERASI TERHADAP PERKEMBANGAN


PENGETAHUAN SISWA

BAB III PENUTUP

A. SIMPULAN........................................................................................................................

B. DAFTAR RUJUKAN........................................................................................................
KATA PENGANTAR
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
kehidupan masyarakat di era global yang sangat akrab dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, telah menuntut semua orang memiliki
kemampuan dasar agar dapat survive di tengah masyarakat. Kemampuan ini seharusnya
dapat diperoleh di sekolah-sekolah formal sebelum seorang peserta didik memasuki
tingkat pendidikan tinggi dan mulai bersosialisasi dalam masyarakat. Kemampuan dasar
ini tidak saja akan sangat berpengaruh terhadap kesiapan yang kurang dinamis dalam
mengikuti perkembangan zaman akan merasa semakin terasing dengan kehidupan karena
banyak hal baru yang muncul, namun tidak diimbangi dengan pengetahuan tentang hal-
hal baru tersebut, maupun keingintahuan untuk mempelajari perubahan-perubahan yang
terjadi di sekitarnya. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang meliputi keterampilan bahasa
dan sastra di SD hendaknya relevan dengan konteks masyarakat. Kesadaran terhadap
literasi semestinya terintegrasi dalam proses pembelajaran di kelas. Guru dan peserta
didik dapat memanfaatkan berbagai media pembelajaran yang relevan dengan konteks
kehidupan sekaligus mengembangkan pemikiran kritis agar pemanfaatan tersebut dapat
memberikan nilai guna bagi guru dan peserta didik. Harapannya dengan model
pembelajaran literasi, peserta didik akan belajar komprehensif dalam konteks masyarakat,
baik yang terkait bidang sosial, ekonomi, budaya, maupun politik, memahami konsep,
dan pada akhirnya aktualisasi pemikiran kritis dan nilai-nilai multikultur yang dipahami
dari proses pembelajaran. Praktik pembelajaran literasi tentunya menyatu dengan
penilaian yang tepat untuk melihat kualitas pembelajaran yang dilakukan. Mengingat
banyaknya sumber daya yang digunakan dengan konsep literasi dan produk yang
dihasilkan, maka penilaian autentik dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran literasi.
Penilaian autentik erat kaitannya dengan banyak hal yang dilakukan atau yang diketahui
oleh siswa (Sabol: 2004). Tujuan penelitian autentik seperti yang dikemukakan oleh
Nurgiyantoro (2011:23) adalah untuk mengukur berbagai keterampilan dalam berbagai
konteks yang mencerminkan situasi di dunia nyata.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu pengertian penilaian
2. Apa saja metode penilaian pembelajaran literasi SD
3. Apa itu pembelajaran literasi SD
4. Apa saja faktor penghambat pembelajaran literasi SD
5. Apa saja dampak pembelajaran literasi SD bagi perkembangan pengetahuan dan
keterampilan siswa

C. Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian penilaiaan
2. untuk mengetahui metode penilaian pembelajaran literasi SD
3. untuk mengetahui pembelajaran literasi SD
4. untuk mengetahui faktor penghambat pembelajaran literasi SD
5. untuk mengetahui dampak pembelajaran literasi SD bagi perkembangan
pengetahuan dan keterampilan siswa

D. Manfaat
Agar seorang pendidik bisa mengukur sejauh mana keberhasilan pembelajaran literasi
dan sejauh mana peserta didiknya memahami dan menguasai apa yang telah dipelajari ,
baik itu keterampilan membaca, menulis , berbicara maupun berpikir kritis. sehingga
tahap selanjutnya pendidik bisa membenahi diri dalam menyiapkan pelajaran literasi
yang disukai oleh peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian penilaian
Dalam proses belajar, penilaian merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang
harus dilakukan oleh guru selain perencanaan, pelaksanaan kegiatan, dan refleksi.
Kegiatan penilaian tidak bisa dipandang sebelah mata karena berfungsi sebagai tolok
ukur keberhasilan program pengajaran. Dengan melakukan kegiatan penilaian atau
penilaian, guru bisa memperoleh informasi mengenai keberhasilan mengajarnya.

Penilaian adalah proses menilai secara sistematis yang mencakup pemberian nilai, atribut,
apresiasi, dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusi-solusi atas permasalahan
yang ditemukan. Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan
pemaknaan data (informasi) untuk menentukan kualitas sesuatu yang terkandung dalam
data tersebut. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, informasi tersebut diperoleh
melalui serangkaian kegiatan yang terjadi di dalam pembelajaran.

Pendapat di atas didukung oleh Palemba dan Banta (1999) yang mengartikan
penilaian sebagai suatu proses pengumpulan data atau informasi yang sistematis dengan
tujuan untuk mengembangkan suatu program pembelajaran.
Tujuan dari kegiatan penilaian adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa mencapai
kompetensi dari suatu program, khususnya pembelajaran literasi siswa SD, bagaimana
siswa menjalankan pembelajaran literasi, sejauh mana guru berhasil dalam melaksanakan
suatu program, dan sejauh mana program itu berfungsi dan berjalan secara efektif.

B. Metode Penilaian
Penilaian dan evaluasi dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode
yang relevan dan cocok untuk menilai keberhasilan gerakan literasi sekolah. beberapa
metode yang digunakan untuk melakukan penilaian dan evaluasi adalah sebagai berikut.
1. Obsevasi (pengamatan)
Dalam proses penilaian dan evaluasi ,penilai melakukan kunjungan , mengadakan
pengamatan, dan mencatat fakta-fakta yang benar-benar terjadi di lapangan.
2. Dokumentasi
Penilaian dan evaluasi dapat dilakukan dengan menilai dan mengevaluasi
berbagai macam dokumentasi yang bisa menjadi instrumen untuk menentukan
penilaian. Dokumentasi ini bisa berupa portofolio, foto kegiatan, video, dan
laporan-laporan kegiatan serta dokumen lain yang relevan.
3. Wawancara
Dalam mengadakan penilaian , penilai akan melakukan wawancara dengan pihak
sekolah dan juga siswa untuk memperoleh informasih yang dinyatakn dalam
bentuk

tulisan atau direkam secara audio agar bisa menemukan dan memahami lebih
dekat implementasi gerakan literasi sekolah di setiap sekolah.
4. Kuesioner
penilai bisa memberikan kuesioner yang akan diisi oleh pelaku gerakan literasi
sekolah agar dapat memberikan gambaran lebih menyeluruh tentang bagaimana
gerakan literasi sekolah dijalankan.
5. Riset terfokus
penilai melakukan study terfokus dengan semacam riset tentang praktik GLS yang
sudah ada, membahas dan menilainya sehingga hasil riset tersebut bisa menjadi
sumber rujukan pembelajaran yang baik.

C. Pembelajaran literasi SD
pembelajaran literasi sd merupakan pembelajaran dimana siswa diajarkan untuk
membaca , menulis dan berkreasi. Pembelajaran literasi sd harus menyenangkan karena
siswa akan membaca menulis dan berkreasi sesuai dengan hobinya masing-masing.
Disini peran guru sangatlah penting dalam membina kretivitas anak didiknya karena guru
harus benar-benar kreatif menyajikan buku atau cerita bergambar yang menarik, hal ini
akan membuat imajinasi siswa semakin meningkat sehingga bisa terampil dalam
berkomunikasi dan menulis. Guru juga harus menjadi motivator yang memberikan
semangat kepada setiap siswanya untuk selalu rajin membaca dan menunis sehingga
pembelajaran literasi berjalan dengan baik dan siswa juga semakin berkembang
pengetahuannya.

Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis.
Dalam ranah pembelajaran, kemampuan literasi merupakan kemampuan penting yang
harus dimiliki oleh setiap siswa untuk menguasai berbagai mata pelajaran.
Sejalan dengan penjelasan dalam Kurikulum 2013 bahwa bahasa adalah penghela ilmu
pengetahuan maka bahasa Indonesia merupakan sarana penyampai ilmu pengetahuan.
Dengan kata lain, keterampilan berbahasa anak terutama membaca dan menulis yang
diperoleh melalui pelajaran bahasa Indonesia, sangat menentukan keberhasilan mereka
dalam menguasai berbagai mata pelajaran lain. Khusus untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia pengertian literasi lebih dipumpunkan pada keterampilan informasi.
Kemampuan informasi mengacu pada beberapa aktivitas, yaitu mengumpulkan informasi,
mengolah informasi, dan mengomunikasikan informasi. Ketiga aktivitas tersebut tidak
dapat dilepaskan dari keterampilan membaca dan menulis, yang dilaksanakan guru dan
siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Aktivitas semacam ini sesuai dengan tuntutan
proses pembelajaran menurut Kurikulum 2013 yang dikenal dengan istilah pendekatan
saintifik. Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran literasi maka guru harus
memperhatikan empat aspek, yaitu sumber belajar, bahan ajar, strategi pembelajaran, dan
penilaian.
D. Faktor penghabat pembelajaran literasi SD
faktor penghambat pembelajaran literasi di sd akan membuat siswa tertinggal dari
sisi pengetahuan , informasi, bahkan keterampilan berikut faktor penghambat
pembelajaran literasi SD
1) minimnya jumlah buku yang tersedia di perpustakaan.
2) minat membaca peserta didik yang rendah, dan
3) kurangnya keterlibatan orang tua dalam kegiatan Gerakan Literasi Sekolah.
4) belum optimalnya pelaksanaan gerakan literasi sekolah ini karena belum
sepenuhnya rutin dilaksanakan
5) masih adanya peserta didik kurang bersemangat,
6) Rendahnya pemahaman dan kesadaran guru terhadap pentingnya kegiatan literasi
7) Keterbatasan sarana fisik, dan kurangnya dana yang dimiliki sekolah
8) pengaruh media sosial dan tayangan televisi yang kurang mendidik
Faktor di atas akan memicu penurunan semangat literasi siswa karena setiap siswa
memiliki karakter yang berbeda-beda, untuk itu diperlukan dorongan dan
pengaruh yang
positif baik itu dari lingkungan keluarga, masyarakat dan juga lingkungan sekolah.

E. Dampak literasi bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa sd

Dampak literasi bisa dirasakan untuk semua kalangan khususnya anak sd diamana
mereka masih pada tahap memiliki keingintahuan yang sangat tinggi. Maka dengan
adanya gerakan literasi sekolah atau GLS siswa sd banyak mempelajari hal baru yang
belum mereka ketahui. Dengan GLS siswa dilatih untuk membaca, berkomunikasi
menulis dan berkreas contohnya menulis puisi, pantun,cerpen, membaca puisi dll. Hal ini
tentunya memiliki dampak yang sangat besar bagi perkembangan pengitahuan setiap
peserta didik
berikut dampak yang bisa dirasakan peserta didik dengan adanya gerakan literasi sekolah
1. Memperkaya pengetahuan dan kosa kata baru
2. Meningkatkan pemahaman mata pelajaran bahasa Indonesia
3. Meningkatkan kteativitas peserta didik dalam menulis dan menyusun kata-kata

4. Menambah informasi dan wawasan baru


5. mengasah daya ingat melalui membaca
6. meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang muncul di media
7. mampu menemukan solusi atas setiap permasalahan yang dihadapi

BAB III

PENUTUP

Simpulan

kehidupan masyarakat di era global yang sangat akrab dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, telah menuntut semua orang memiliki kemampuan dasar agar
dapat survive di tengah masyarakat, Dalam proses belajar, penilaian merupakan bagian dari
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh guru selain perencanaan, pelaksanaan kegiatan,
dan refleksi. Kegiatan penilaian tidak bisa dipandang sebelah mata karena berfungsi sebagai
tolok ukur keberhasilan program pengajaran. Literasi sd pada dasarnya harus menyenangkan
sehingga membuat siswa merasa nyaman paada saat belajar proses penilaian literasi bervariasi
yaitu obsevasi, dokumentasi, wawancara, kuesioner dan riset terfokus. Literasi juga membawa
dampak besar bagi pertumbuhan dan pengetahuan peserta didik misalnya siswa akhirnya bisa
menulis puisi, pantun,cerpen, membaca puisi, dan menemukan solusi dari setiap masalah yang di
hadapi
DAFTAR RUJUKAN
Salma, A. (2019). Analisis Gerakan Literasi Sekolah Terhadap Minat Baca Siswa Siswa
Sekolah Dasar. Mimbar PGSD Undiksha, 7(2).
SALMA, Aini, et al. Analisis Gerakan Literasi Sekolah Terhadap Minat Baca Siswa
Siswa Sekolah Dasar. Mimbar PGSD Undiksha, 2019, 7.2.
Sujana, Atep, and Dewi Rachmatin. "Literasi digital abad 21 bagi mahasiswa PGSD: apa,
mengapa, dan bagaimana." Current Research in Education: Conference Series
Journal. Vol. 1. No. 1. 2019.
Kartikasari, Erlin. "Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Gerakan Literasi
Sekolah." Jurnal Basicedu 6.5 (2022)

Anda mungkin juga menyukai