Anda di halaman 1dari 16

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN TEMATIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


………………

DOSEN PENGAMPU
………………..

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7


.
?
?
?
?

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bangkinang, 10 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Kegiatan Pendahuluan/Awal/Pembukaan.....................................................3
B. Kegiatan Inti..................................................................................................4
C. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut.................................................5
D. Pengaturan Jadwal Pembelajaran..................................................................7
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang melibatkan


sebuah tema yang diangkat dan berlangsung dalam jangka waktu tertentu.
Walaupun telah lama diterapkan ada banyak kebingungan dari para guru yang
mengajarkannya di lapangan mengenai bagaimana sebenarnya strategi dalam
menjalankan pembelajaran tematik

Suatu kondisi nyata dalam suatu proses Kegiatan Belajar Mengajar


(KBM), sebagian besar siswa masih belum belajar pada waktu guru
mengajar. Para guru belum sepenuhnya menggali potensi dirinya sehingga
sebagian siswa belum mampu mencapai kompetensi individual secara optimal
yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan.

Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan


menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan
pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi
waktu setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan kurang lebih satu jam
pelajaran (1 x 35 menit), kegiatan inti (3 x 35 menit) dan kegiatan penutup
satu jam pelajaran (1 x 35 menit).

Jadi dalam perjalanan menerapkan Pembelajaran Tematik , dirasakan


ada beberapa kendala. yang membuat tidak lancarnya KBM, maka untuk
melaksanakannya di perlukan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Tematik dapat diterapkan dengan benar, sehingga hasilnya bisa optimal.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah kegiatan pendahuluan/awal/pembukaan dari pelaksanaan


kegiatan pembelajaran tematik?
2. Bagaimanaka kegiatan inti dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran
tematik?
3. Bagaimanaka kegiatan penutup/akhir dan tindak lanjut dari pelaksanaan
kegiatan pembelajaran tematik?
4. Bagaimanaka Pengaturan jadwal pembelajaran?

C. Tujuan

1. Menjelaskan tentang kegiatan pendahuluan/awal/pembukaan dari


pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik
2. Menjelaskan tentang kegiatan inti dari pelaksanaan kegiatan
pembelajaran tematik
3. Menjelaskan tentang kegiatan penutup/akhir dan tindak lanjut dari
pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik
4. Menjelaskan tentang Pengaturan jadwal pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kegiatan Pendahuluan/Awal/Pembukaan

Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal yang harus ditempuh


guru dan peserta didik pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran tematik.
Fungsinya terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang
efektif, yang memungkinkan peserta didik dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Efisiensi waktu dalam kegiatan awal ini perlu
diperhatikan, karena waktu yang tersedia relatif singkat yaitu antara 5-10
menit. Dengan waktu yang relatif singkat tersebut, diharapkan guru dapat
menciptakan kondisi awal pembelajaran dengan baik sehingga peserta didik
siap mengikuti pembelajaran dengan seksama.

Kegiatan utama yang dilaksanakan dalam pendahuluan pembelajaran


ini di antaranya untuk menciptakan kondisi-kondisi awal pembelajaran yang
kondusif, melaksanakan kegiatan apersepsi dan penilaian awal. Penciptaan
kondisi awal pembelajaran dilakukan dengan cara: mengecek atau memeriksa
kehadiran peserta didik, menumbuhkan kesiapan belajar peserta didik,
menciptakan suasana belajar yang demokratis, membangkitkan motivasi
belajar peserta didik, dan membangkitkan perhatian peserta didik.
Melaksanakan apersepsi dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan
tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya dan memberikan
komentar terhadap jawaban peserta didik, dilanjutkan dengan mengulas
materi pelajaran yang akan dibahas. Melaksanakan penilaian awal dapat
dilakukan dengan cara lisan pada beberapa peserta didik yang dianggap
mewakili seluruh peserta didik, bisa juga penilaian awal ini dalam prosesnya
dipadukan dengan kegiatan apersepsi.

3
Sesuai dengan namanya, bahwa kegiatan ini dilakukan terutama untuk
menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa
memfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan
baik. Maka sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan.
Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang
tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan
adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani dan menyanyi.     

B. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan kegiatan pelaksanaan pembelajaran tematik


yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar peserta didik
(learning experience). Pengalaman belajar dapat terjadi melalui kegiatan tatap
muka dan kegiatan non-tatap muka. Kegiatan tatap muka dimaksudkan
sebagai kegiatan pembelajaran yang peserta didik dapat berinteraksi langsung
dengan guru maupun dengan peserta didik lainnya. Kegiatan non-tatap muka
dimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik
dengan sumber belajar lain di luar kelas atau di luar sekolah.

Kegiatan inti pembelajaran tematik bersifat situasional, yakni


disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Terdapat beberapa kegiatan
yang dapat dilakukan dalam kegiatan inti pembelajaran tematik, di antaranya
adalah sebagai berikut.

1. Kegiatan yang paling awal: guru memberitahukan tujuan atau


kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik beserta garis
besar materi yang akan disampaikan. Cara yang paling praktis adalah
menuliskannya di papan tulis dengan penjelasan secara lisan mengenai
pentingnya kompetensi tersebut yang akan dikuasai oleh peserta didik.
2. Alternatif kegiatan belajar yang akan dialami peserta didik. Guru
menyampaikan kepada peserta didik kegiatan belajar yang harus

4
ditempuh peserta didik dalam mempelajari tema atau topik yang telah
ditentukan. Kegiatan belajar hendaknya lebih mengutamakan aktivitas
peserta didik, atau berorientasi pada aktivitas peserta didik. Guru hanya
sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan kepada peserta didik
untuk belajar. Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri apa
yang dipelajarinya. Prinsip belajar sesuai dengan ‘konstruktivisme’
hendaknya dilaksanakan dalam pembelajaran terpadu.

Dalam membahas dan menyajikan materi/bahan ajar terpadu harus


diarahkan pada suatu proses perubahan tingkah laku peserta didik, penyajian
harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan konsep di bidang
kajian yang satu dengan konsep di bidang kajian lainnya. Guru harus
berupaya untuk menyajikan bahan ajar dengan strategi mengajar yang
bervariasi, yang mendorong peserta didik pada upaya penemuan pengetahuan
baru, melalui pembelajaran yang bersifat klasikal, kelompok, dan perorangan.

C. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut

Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu tidak hanya diartikan


sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan
penilaian hasil belajar peserta didik dan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan
tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses dan hasil belajar
peserta didik. Waktu yang tersedia untuk kegiatan ini relatif singkat, oleh
karena itu guru perlu mengatur dan memanfaatkan waktu seefisien mungkin.
Secara umum kegiatan akhir dan tindak lanjut dalam pembelajaran terpadu
diantaranya:

1. Mengajak peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah


diajarkan.
2. Melaksanakan tindak lanjut pembelajaran dengan pemberian tugas atau
latihan yang harus dikerjakan di rumah, menjelaskan kembali bahan yang

5
dianggap sulit oleh peserta didik, membaca materi pelajaran tertentu,
memberikan motivasi atau bimbingan belajar.
3. Mengemukakan topik yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
4. Memberikan evaluasi lisan atau tertulis.

Dengan demikian, sifat dari kegiatan penutup adalah untuk


menenangkan. Beberapa contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat dilakukan
dengan menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-
pesan moral, musik/apresiasi musik.

Contoh jadwal pelaksanaan pembelajaran tematik perhari dapat


dijabarkan menjadi:

Contoh 1:

Kegiatan Jenis Kegian

Kegiatan pembukaan Anak berkumpul bernyanyi sambil menari


mengikuti irama musik

Kegiatan inti  Kegiatan untuk pengembangan membaca


 Kegiatan untuk pengambangan menulis
 Kegiatan untuk pengembangan berhitung

Kegiatan penutup Mendongeng atau membaca cerita dari buku


cerita

6
Contoh 2:

Kegiatan Jenis kegiatan

Kegiatan pembukaan Waktu berkumpul (anak menceritakan


pengalaman, menyanyi, melakukan
kegiatan fisik)

Kegiatan inti  Pengembangan kemampuan


menulis (kegiatan kelompok besar)
 Pengembangan kemampuan
berhitung (kegiatan kelompok kecil
atau berpasangan)
 Melakukan pengamatan sesuai
dengan tema, misalnya mengamati
jenis kendaraan yang lewat pada
tema transportasi, menggambar
hewan hasil pengamatan.

Kegiatan penutup          Mendongeng

         Pesan-pesan moral

         Musik/menyanyi

D. Pengaturan Jadwal Pembelajaran

Perancangan jadwal pelajaran merupakan prosedur yang bersifat


administratif dan biasanya disusun oleh staf administrasi dan pimpinan

7
madrasah atau sekolah. Guru tidak perlu dilibatkan dalam penyusunan jadwal
pelajaran. Namun, penyusunan jadwal pelajaran tematik tidak bisa jika hanya
dilakukan oleh staf administrasi atau wakasek kurikulum. Semua guru di
kelas awal harus disertakan dalam penyusunan jadwal pelajaran. Semua guru
harus terlibat dalam penyusunan rancangan jadwal pelajaran tematik karena
semua guru yang mengajar di kelas bawah, atau kelas 1-3 harus
mengimplementasikan pembelajaran tematik dan harus terlibat dalam
penyusunan jadwal pelajaran.

1. Model Jadwal Pengajaran Tematik


a. Model jadwal pelajaran tematik dengan mata pelajaran

Model jadwal pelajaran tematik dengan mata pelajaran adalah


model jadwal yang pada umumnya dipakai di sekolah dasar maupun
di madrasah ibtidaiyah. Model ini paling mudah diterapkan dan
biasanya dipakai untuk pembelajaran tematik yang masih
menonjolkan mata pelajaran. Sebagian guru menyebut model jadwal
ini dengan “tema masuk dalam pelajaran”. Artinya, tema-tema yang
dipakai dalam pembelajaran tematik tidak nampak dalam jadwal,
tetapi yang tertulis dijadwal adalah nama mata pelajaran.  

b. Model jadwal pelajaran tematik secara terintegrasi

Jadwal pelajaran tematik secara terintegrasi adalah jadwal


pelajaran yang menggunakan tema-tema, bukan nama mata
pelajaran. Oleh karena itu, dalam jadwal pelajaran tidak tertulis
nama-nama mata pelajaran. Tema-tema yang digunakan dalam
pembelajaran selama satu semester. Semua guru di kelas 1-3 dengan
persetujuan kepala madrasah atau sekolah dan wakasek, menentukan
tema-tema yang digunakan dalam pembelajaran tematik. Dan setiap

8
minggu pada minggu efektif, guru-guru harus bersepakat
menentukan tema yang digunakan dalam jangka minggu tertentu
disesuaikan dengan momen dan kondisi.

2. Teknik Merancang Jadwal Pelajaran Tematik


a. Teknik Merancang Jadwal Pelajaran Tematik Dengan Mata
Pelajaran
1) Semua guru yang mengajar di kelas 1-3, yaitu baik guru kelas,
mata pelajaran pendidikan agama, guru pendidikan jasmani,
maupun guru muatan lokal perlu bersama-sama menyusun
jadwal pelajaran.
2) Menyusun jadwal pelajaran dengan menggunakan tabel yang
berisi mata pelajaran dan jam mata pelajaran.
3) Semua guru bermusyawarah menentukan tema. Sebaiknya
musyawarah guru dilakukan setiap minggu. Guru juga perlu
menentukan satu tema digunakan untuk berapa minggu.
b. Teknik Merancang Jadwal Pelajaran Tematik Secara Terintegrasi
1) Semua guru yang mengajar di kelas 1-3, yaitu baik guru kelas,
mata pelajaran pendidikan agama, guru pendidikan jasmani
maupun guru muatan lokal perlu bersama-sama menyusun
jadwal pelajaran.
2) Sebelum dimulai tahun ajaran baru, semua guru bermusyawarah
untuk menentukan tema-tema yang digunakan dalam
pembelajaran tematik dalam satu tahun.
3) Menentukan tema-tema yang digunakan dalam pembelajaran
tematik yang disesuaikan pada momen-momen tertentu, seperti
tema “Pengorbanan” di sekitar tanggal 8 Dzulhijjah atau tema
“Perang Gajah” di sekitar bulan maulid Nabi Muhammad SAW.
4) Sebaiknya madrasah atau sekolah memiliki jadwal dengan nama
mata pelajaran sebagai panduan guru untuk memahami jumlah

9
jam untuk setiap mata pelajaran, seperti jumlah jam mata
pelajaran Matematika adalah 8 jam dalam seminggu.
5) Sebaiknya setiap minggu semua guru kelas 1-3 bermusyawarah
untuk mendiskusikan kemungkinan ada perubahan tema.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang melibatkan


sebuah tema yang diangkat dan berlangsung dalam jangka waktu tertentu.
Walaupun telah lama diterapkan ada banyak kebingungan dari para guru yang
mengajarkannya di lapangan mengenai bagaimana sebenarnya strategi dalam
menjalankan pembelajaran tematik

Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan


menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan
pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi
waktu setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan kurang lebih satu jam
pelajaran (1 x 35 menit), kegiatan inti (3 x 35 menit) dan kegiatan penutup
satu jam pelajaran (1 x 35 menit).

Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal yang harus ditempuh


guru dan peserta didik pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran tematik.
Fungsinya terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang
efektif, yang memungkinkan peserta didik dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik.

Kegiatan inti merupakan kegiatan pelaksanaan pembelajaran tematik


yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar peserta didik
(learning experience).

Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu tidak hanya diartikan


sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan
penilaian hasil belajar peserta didik dan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan

11
tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses dan hasil belajar
peserta didik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mamat S. B. dkk., Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Dirjen


Kelembagaan Agama Islam, Depag RI, 2007).
Departemen Agama RI, Pedoman Penyusunan Pembelajaran Tematik Pendidikan
Agama Islam (PAI), ( Jakarta: Departemen Agama RI, 2009).
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2014).

13

Anda mungkin juga menyukai