Semester VI
DISUSUN OLEH :
NPM : 19053091
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
materi maupun pikirannya.
Pembuatan makalah studi literatur ini dibuat untuk memenuhi tugas Penjelasan
Tentang Problem Riset PTK, Merancang Desain, Dan Skenario Tindakan Pemeblajaran.
Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas dengan dosen Drs. Seget Tartiyoso, M.Pd.
Dan harapan penulis semoga makalah studi literatur ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis, masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
studi literatur ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun khususnya untuk penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
A. Kesimpulan.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Keterbatasan waktu dikaitkan dengan beban mengajar perminggu dan tugas lainnya.
Guru sertifikasi mempunyai beban mengajar tatap muka 24 jam per minggu. Belum lagi tugas
tambahan lain di sekolah, tugas administratif dan bimbingan. Semestinya, kemampuan guru
untuk melaksanakan kegiatan PTK dari tahap awal sampai akhir tidak diragukanlagi. PTK
digulirkan secara intensif sekitar akhir tahun90-an. Sejak itu guru telah diberikan penataran
dan pelatihan (diklat) tentang seluk beluk PTK. Model diklat PTK dilaksanakan secara in-
service training dan on-service training.
Hal itu telah dilakukan secara bertahap sehingga sebagian besar guru telah dibekali
kemampuan dan keterampilan melaksanakan PTK di ruang kelas. Hanya saja, hambatan dan
kendala dalam pelaksanaan PTK membuat para guru sedikit enggan dan malas, bahkan
merass kurang sanggup melakukannya.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah untuk memenuhi tugas tentang problem riset PTK, merancang
desain, dan skenario tindakan pembelajaran.
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan ilmu dalam mempelajari
tentang problem riset PTK, merancang desain, dan skenario tindakan pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara garis besar, berdasar prosedur pelaksanaannya, PTK terbagi 3 tahap utama
yaitu : tahap penyusunan proposal, pelaksanaan di ruang kelas, dan penyusunan laporan
kegiatan. Berdasar pengalaman emperis dan survey internal, ada tiga kendala utama guru
dalam melaksanakan kegiatan PTK:
1. Kendala Pelaksanaan
Menulis laporan kegiatan PTK menjadi kendala utama bagi guru. Hal ini berkaitan
dengan kemampuan menulis atau menyusun laporan kegiatan secara tertuli. Bekal
dasar yang diperoleh ketika mengikuti diklat PTK dan lainnya belum dapat diterapkan
secara optimal karena memang jarang berlatih.
Syarat kegiatan PTK dapat diajukan untuk kenaikan pangkat guru adalah laporan hasil
kegiatan PTK telah diseminarkan di hadapan guru, baik rekan guru dari sekolah
sendiri maupun rekan guru di sekolah lain. Kemudian bahan adminitrasi kegiatan
seminar harus dilampirkan sebagai bahan bukti fisik.
Ada 2 cara sederhana yang dapat dilakukan untuk menemukan masalah dalam penelitian,
diantaranya yaitu:
1. Memahami teori tertentu
2. Melibatkan diri di lapangan
3
B. Desain Penelitian Tindakan Kelas
Desain penelitian adalah rangkaian prosedur dan metode yang dipakai untuk
menganalisis dan menghimpun data untuk menentukan variabel yang akan menjadi
topik penelitian. Berikut pengertian desain penelitian menurut para ahli:
1. Silaen (2018:23)
Menurut Silaen, desain penelitian adalah desain mengenai keseluruhan proses
yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
Terdapat empat jenis desain penelitian yang kerap digunakan, diantaranya adalah
berikut ini:
1. Desain Penelitian Eksperimental
Desain penelitian eksperimental berarti peneliti sedang melakukan eksperimental.
Desain penelitian eksperimen ditentukan oleh bagaimana cara peneliti mengatur
subjek ke dalam kondisi dan kelompok yang berbeda. Terdapat tiga jenis desain
penelitian eksperimen, yaitu pre-eksperimental, dan true experimental research.
4
Penelitian longitudinal merupakan penelitian yang menggunakan data dengan
rentang waktu yang panjang. Jadi, penelitian longitudinal dapat pila dipahami
sebagai perpanjangan penelitian survey yang bersifat periodik.
Model PTK secara garis besar dikemukakan oleh 5 ahli atau pakar,
diantaranya adalah model Kurt Lewin, model Kemmis & McTaggart, model John
Elliot, model Dave Ebbut dan model Suharsimi Arikunto. Kelima model yang
dikemukakan para ahli tersebut dapat diuraikan dan digambarkan seperti di bawah ini:
1. Model Kurt Lewin
5
Model yang dikemukakan Kemmis & McTaggart merupakan
pengembangan lebih lanjut dari model Kurt Lewin. Secara mendasar tidak ada
perbedaan yang prinsip antara keduanya. Model ini banyak dipakai karena
sederhana dan mudah dipahami. Rancangan Kemmis & Taggart dapat mencakup
sejumlah siklus, masing – masing terdiri dari tahap – tahap: perencanaan (plan),
pelaksanaan dan pengamatan (act & observe), dan refleksi (reflect). Tahapan –
tahapan ini berlangsung secara berulang – ulang, sampai tujuan penelitian
tercapai. Dituangkan dalam bentuk gambar, rancangan Kemmis & McTaggart
akan tampak sebagai berikut.
Seperti halnya model Kemmis & McTaggart, model John Elliott juga
merupakan pengembangan lebih lanjut dari model Lewin. Elliott mencoba
menggambarkan secara lebih rinci langkah demi langkah yang harus dilakukan
peneliti. Ide dasarnya sama, dimulai dari penemuan masalah kemudian dirancang
tindakan tertentu yang dianggap mampu memecahkan masalah tersebut, kemudian
diimplementasikan, dimonitor, dan selanjutnya dilakukan tindakan berikutnya jika
dianggap perlu. Berikut ini adalah bagan model PTK versi John Elliott.
6
4. Model Dave Ebbut
7
5. Model Suharsimi Arikunto
8
4. Presentasi dan diskusi pleno: masing – masing kelompok menyajikan hasil
kerjanya dalam pleno kelas, guru bertindak sebagai moderator, kemudian lakukan
diskusi dan ambil kesimpulan sebagai hasil pembelajaran.
5. Jenis data yang dikumpulkan: makalah kelompok, lembar OHT hasil kerja
kelompok. Siiswa yang aktif dalam diskusi, dan lain – lain.
Skenario tindakan yang akan dilakukan, hendaknya dijabarkan serinci mungkin secara
tertulis. Rincian tindakan itu menjelaskan:
a. Langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan,
b. Kegiatan yang seharusnya dilakukan guru,
c. Kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh siswa,
d. Rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan digunakan dan cara
menggunakannya,
e. Jenis instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data/pengamatan disertai
dengan penjelasan rinci bagaimana menggunakannya. Rincian rancangan mengenai
rencana tindakan dan bagaimana pelaksanaannya harus ditulis pada laporan PTK .
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara garis besar, berdasar prosedur pelaksanaannya, PTK terbagi 3 tahap utama
yaitu: tahap penyusunan proposal, pelaksanaan di ruang kelas, dan penyusunan laporan
kegiatan. Ada 2 cara sederhana yang dapat dilakukan untuk menemukan masalah dalam
penelitian, diantaranya yaitu: memahami teori tertentu, dan melibatkan diri di lapangan.
Desain penelitian adalah rangkaian prosedur dan metode yang dipakai untuk menganalisis
dan menghimpun data untuk menentukan variabel yang akan menjadi topik penelitian.
Terdapat empat jenis desain penelitian yang kerap digunakan, diantaranya adalah
berikut ini: desain penelitian eksperimental, desain penelitian survey, desain penelitian
longitudinal, desain penelitian studi kasus. Adapun juga langkah – langkah yang seharusnya
diikuti oleh peneliti/guru dalam pengembangan desain, yaitu: 1) ide awal, 2)
prasurvei/temuan awal, 3) diagnose, 4) perencanaan, 5) implementasi tindakan, 6) observasi,
7) refleksi, 8) laporan, 9) kepada siapa hasil PTK dilaporkan.
Model PTK secara garis besar dikemukakan oleh 5 ahli atau pakar, diantaranya
adalah model Kurt Lewin, model Kemmis & McTaggart, model John Elliot, model Dave
Ebbut dan model Suharsimi Arikunto. Skenario tindakan serupa dengan RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) pada penelitian tindakan kelas. Guru yang bekerja secara
professional selalu membuat RPP sebelum mengajar. Skenario pembelajaran berisi langkah –
langkah tindakan yang dilakukan oleh guru dan kegiatan siswa ketika guru menerapkan
tindakan.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://penerbitdeepublish.com/desain-penelitian/#Jenis_desain_penelitian
http://mz-pendidikan.blogspot.com/2010/03/pengembangan-desain-ptk.html?m=1
https://www.detikpendidikan.id/2020/12/model-dan-jenis-jenis-ptk.html?=1
https://www.matrapendidikan.com/2016/10/permasalahn-guru-dalam-ptk-dan.html?m=1
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/menemukan-masalah-dalam-penelitian-
tindakan-kelas/
https://dokumen.tips/documents/contoh-skenario-pembelajaran.html
https://www.gurukatro.com/2016/03/penelitian-tindakan-kelas-ptk.html?m=1
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/1780/9/14%20UNIKOM_DEWI%20INDRIANI_BAB
%20III.pdf
11