Anda di halaman 1dari 16

Makalah

Evaluasi Pembelajaran PAI

Tentang
Penilaian Unjuk Kerja

Oleh
Kelompok 5

Anggota:
Iman Asroa BS : 163 0101 100
Nina Aprillia Anggela : 163 0101 108
Serli Marselina : 163 0101 119

Dosen Pengampu:
Dr. Asnelly Ilyas, M.A

Jurusan Pendidikan Agama Islam(C/4)


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Batusangkar
2017
PENILAIAN UNJUK KERJA DALAM PEMBELAJARAN PAI

A. Pendahuluan
Evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang dilalui dan
dilakukan oleh guru dan siswa dalam dunia pendidikan. Penilaian dilakukan
untuk mengukur kemampuan siswa dari berbagai ranah. Mulai dari ranah
kognitif yang berkaitan dengan penguasaan teori, ranah afektif yang berkaitan
dengan sikap siswa, serta ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan
siswa. Ketiga ranah ini dapat dievaluasi dengan berbagai cara, salah satunya
teknik penilaian unjuk kerja.
Teknik penilaian unjuk kerja merupakan salah satu teknik evaluasi
atau penilaian dalam proses pendidikan. Teknik ini lebih merujuk kepada
kerja dan kinerja siswa dalam melakukan pembelajaran. Dengan teknik ini,
siswa akan dituntut untuk mengerjakan sesuatu berkaitan dengan materi ajar.
Untuk lebih jelasnya, berikut dijabarkan tentang penilaian unjuk kerja.
B. Penilaian Unjuk Kerja dalam Pembelajaran PAI
1. Pengertian Unjuk kerja
Penilaian perbuatan atau unjuk kerja adalah penilaian tindakan atau
tes praktek yang secara efektif dapat digunakan untuk kepentingan
pengumpulan berbagai informasi tentang bentuk-bentuk perilaku yang
diharapkan muncul dalam diri murid (keterampilan). Penilaian perbuatan
atau unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan murid dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan
untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut murid untuk
menunjukkan unjuk kerja. (Mulyadi, 2010:91).
Cara penilaian ini lebih autentik daripada tes tertulis karena bentuk
tugasnya lebih mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya.
Semakin banyak kesempatan guru mengamati unjuk kerja siswa, semakin
reliable hasil penilaian kemampuan siswa. Penilaian dengan cara ini lebih
cepat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam penyajian lisan
(keterampilan berbicara, berpidato, baca puisi, berdiskusi, dan sebagainya),
pemecahan masalah dalam suatu kelompok, partisipasi siswa dalam

1
2

diskusi kelompok kecil, kemampuan siswa menari, kemapuan siswa


memainkan alat musik, kemampuan siswa dalam cabang-cabang olahraga,
kemampuan siswa menggunakan peralatan laboratorium, kemampuan
siswa mengoperasikan suatu alat dan sebagainya. (Sholeh Hamid,
2011:136).
Untuk mendapatkan pemahaman cukup komprehensif mengenai
arti penilaian autentik atau unjuk kerja, berikut ini dikemukakan beberapa
definisi:
a. American Library Association; penilaian autentik didefinisikan sebagai
proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-
sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran.
b. Newton Public School; penilaian autentik diartikan sebagai penilaian
atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman
kehidupan nyata peserta didik. Wiggins mendefinisikan penilaian
autentik diartikan sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik
yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam
aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi,
dan mambahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa,
berkolaborasi dengan antarsesama melalui debat dan sebagainya.
c. Jon Mueller, mengemukakan bahwa penilaian autentik merupakan
suatu bentuk penilaian yang para siswanya diminta untuk
menampilkan tugas pada situasi yang sesungguhnya yang
mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial
yang bermakna.
d. Richard J. Stiggins, penilaian autentik menekankan keterampilan dan
kompetensi spesifik, untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan
yang sudah disukai. Hal itu terungkap dalam cuplikan kalimat berikut
ini: “performance assessments call upon the examine to demosntrate
specifik skills and competencies, that is, to apply the skills and
knowledge they have mastered.”
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa penilaian
autentik atau unjuk kerja adalah proses pengumpulan berbagai data yang
3

bisa memberikan gambaran perkembangan siswa. Gambaran


perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar dapat
memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar.
(Abdul Mujib, 2014:57)

2. Format Penilaian Unjuk Kerja


Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Materi Pokok :

Judul Tugas
Deskripsi singkat tentang tugas (apa yang harus dikerjakan siswa dan
hasil apa yang diharapkan)

Petunjuk siswa:

Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi:

(Sholeh Hamid, 2011: 145)

3. Cara Penskoran Unjuk Kerja


a. Menggunakan Checklist
Penilaian dengan menggunakan checklist merupakan cara yang
paling sederhana. Melalui cara ini kriteria kemampuan tertentu siswa
yang dihasilkan dapat diamati. Siswa akan mendapat nilai jika ia
mengerjakan tahapan tertentu dari tugas yang diberikan, sebaliknya
tidak.
Namun, ada beberapa kelemahan pada metode checklist ini:
1) Penilai hanya bisa memilih dua pilihan, yaitu teramati dan tidak
teramati. Jadi, tidak ada nilai di tengahnya, seandainya
kemampuan sebenarnya siswa tersebut ada di tengahnya.
2) Sukar menyimpulkan kemampuan seseorang dalam satu skor,
seperti untuk mengurutkan kemampuan beberapa siswa. (Kusaeri,
2014:148-149)
4

Format Penilaian Menggunakan Checklist


Nama Siswa : _______________ Kelas : ____
Aspek yang Dinilai Kategori Penilaian
(berisi item-item praktik
No
atau tugas yang Benar Salah
diberikan)

Jumlah
Skor

b. Skala Penilaian (rating scales)


Skala penilaian juga bisa dipakai dalam menilai kemampuan
keterampilan siswa. Meski hampir sama dengan checklist, tetapi skala
penilaiannya memungkinkan penilai atau pemberi skor untuk menilai
kemampuan siswa secara berangkai dan tidak dikotomis. Kedua cara
ini sama-sama berdasarkan pada beberapa kumpulan kemampuan
keterampilan yang diukur, tetapi kalau checklist hanya memberikan
dua kategori penilaian, sedangkan skala penilaian memberikan lebih
dari dua kategori penilaian (Mulyadi, 2014: 94-95)
5

Format Penilaian Menggunakan Skala Penilaian


Nama Siswa : _______________ Kelas : ____
Aspek yang Skala Nilai
No
Dinilai 1 2 3 4 5

Jumlah
Skor total

4. Jenis – jenis Penilaian Unjuk Kerja


a. Teknik Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukan
perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu.
Informasi tersebut dapat berupa karya siswa atau ulangan dari proses
pembelajaran yang dianggap terbaik oleh siswa. Dibandingkan dengan
tes, penilaian portofolio memiliki bebrapa kelebihan. Protofolio lebih
pbjektif memotret hasik kerja siswa yang sebenarnya. Portofolio juga
lebih terbuka karena siswa ikut serta dalam menilai pekerjaan yang
dilakukannya.
Beberapa prinsip yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
penggunaan penilaian portofolio di kelas, yaitu:
1) Kesesuaian. Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang terdapar dalam
kurikulum.
2) Saling percaya antara guru dan siswa. Dalam penilaian portofolio,
guru dan siswa harus memiliki rasa saling mempercayai.
Keduanya harus merasa sebagai pihak yang saling memerlukan,
dan memiliki semangat untuk saling membantu.
6

3) Kerahasiaan bersama antara guru dan siswa. Kerahasiaan hasil


pengumpulan bahan dan penilaian perlu dijaga dengan baik. Tidak
disampaikan kepada pihak lain yang tak berkepentingan.
4) Kepuasan. Hasil dari lembar portofolio memberi kepuasan bagi
guru dan siswa.
5) Milik bersama. Guru dan siswa merasa lembar portofolio adalah
milik bersama. Oleh karena itu, keduanya perlu menyepakati
bersama tempat hasil karya yang telah dihasilkan siswa akan
disimpan, dan bahan-bahan baru yang akan dimasukan.
6) Penilaian proses dan hasil. Penilaian portofolio menerapkan
prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya
diperoleh dari catatan perilaku harian siswa mengenai sikapnya
dalam belajar , keantusiasan dalam mengikuti pelajaran, dan
sebagainya.
Beberapa bentuk penilaian portofolio sebagai berikut:
1) Portofolio Kerja
Adalah usaha yang dilakukan seorang siswa atau usaha
bersama dari sekelompok siswa. Hal-hal yang harus dilakukan
siswa dan dinilai dalam penilaian portofolio jenis ini antara lain
draft, pekerjaan yang belum selesai, atau pekerjaan terbaik yang
dihasilkan siswa.
Hasil kerja siswa dalam portofolio jenis ini digunakan
dalam diskusi antara siswa dan guru. Ini akan membuat guru
mengetahui kemajuan siswa, dan memungkinkan guru menolong
siswa untuk mengidentifikasi kelemahan, kelebihan, serta
kelayakan dalam merancang dan meningkatkan pembelajaran.
Berbagai macam tugas diberikan kapada siswa. Siswa
boleh memilih tugas-tugas yang dianggapnya cocok. Guru juga
dapat memutuskan apa yang harus dikerjakan siswa. Siswa dapat
bekerja sama dengan siswa lain dalam mengerjakan tugas tertentu.
Keberhasilan penggunaan portofolio kerja bergantung pada
kemampuan untuk merefleksikan dan mendokumentasikan
7

kemajuan dalam proses belajar mengajar, baik dari sudut pandang


siswa maupun guru.
2) Portofolio Dokumentasi
Tidak seperti portofolio kerja yang pengumpulannya
dilakukan dari hari ke hari, portofolio dokumentasi adalah
kumpulan hasil kerja terbaik siswa yang akan diajukan dalam
penilaian. Dengan demikian, portofolio dokumentasi merupakan
sekumpulan hasil kerja siswa selama kurun waktu tertentu.
Portofolio dokumentasi tidak hanya berisi hasil kerja siswa,
tetapi semua proses yang digunakan oleh siswa untuk
menghasilkan karya tertentu. Sebagai contoh, dalam penilaian
portofolia pelajaran bahasa inggris. Pada portofolio ini tidak hanya
berisi hasil akhir tulisan siswa, tetapi juga berbagai macam draf
dan komentar siswa tentang hasil tersebut. Termasuk juga proses
sampai dihasilkannya tulisan itu. Draft dan komentar siswa perlu
dipilih guna menyajikan draft paling bagus dari yang dihasilkan
siswa. Semua dilakuakn dalam rangka menunjukan proses
penulisan. Guru dapat menggunakannya sebagai bahan penilaian
dan pengkajian tentang bagaimana siswa merencanakan dan
menghasilkan tulisan serta cara mereka menulis.
3) Portofolio Penampilan
Portofolio penampilan digunakan untuk mimilih hal-hal
yang paling baik atau pekerjaan terbaik yang dihasilkan oleh siswa.
Tidak seperti portofolio dokumentasi, portofolio penampilan hanya
berisi pekerjaan siswa yang telah selesai. Portofolio penampilan
tidak mencakup proses pekerjaan, perbaikan, dan penyempurnaan
pekerjaan siswa. Portofolio penampilan digunakan untuk tujuan
seperti seleksi, sertifikasi, ataupun untuk penilain kelas.
Portofolio penampilan dirancang untuk menunjukan hasil
kerja siswa yang terbaik dalam mengukur kompetensi tertentu
sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
Portofolio penampilan sangat berguna untuk penilaian sumatif
8

yang bergantung (a) seberapa baik isi portofolio mengacu pada


tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, dan (b) seberapa baik
hasil kerja siswa telah menunjukan kemampuan siswa yang
sebenarnya. (Kusaeri, 2014: 126-131).

b. Teknik Penilaian Kinerja


Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa
mendemonstrasikan tugas tertentu guna mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan yang dimilikinya. Tugas yang dimaksud biasanya
terkait dengan praktik kehidupan sehari-hari.
Beberapa karakteristik penilaian kinerja.
1) Authenticity. Artinya tugas yang diberikan kepada siswa sesuai
dengan apa yang sering dihadapinya dalam bentu praktik
kehidupan sehari-hari.
2) Multiple Foci. Yaitu tugas yang diberikan kepada siswa sudah
mengukur lebih dari satu kemampuan yang diinginkan.
3) Fairness. Maknyanya tugas yang diberikan harus adil untuk semua
siswa.
4) Feasibility. Artinya tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian
kinerja memungkinkan untuk dilaksanakan dengan memerhatikan
berbagai faktor sepertia biaya, tempat, waktu atau peralatan.
5) Scorability. Artinya tugas yang diberikan dapat diskor dengan
akurat dan reliabel.
6) Teachability. Yaitu tugas yang diberikan merupakan tugas yang
hasilnya semakin baik akibat adanya proses pembelajaran yang
dilakukan guru di kelas, bukan karena faktor lain.
7) Generability. Artinya kemampuan siswa dalam
mendemonstrasikan tugas yang diberikan guru dapatkah
digeneralisasikan dengan tugas-tugas lainnya.
9

Beberapa strategi untuk memastikan keadilan dalam penilaian


kinerja.
1) Menggunakan berbagai kinerja siswa untuk menilai satu
kompetensi.
2) Membuat rincian yang cukup detail tentang kinerja yang akan
dinilai.
3) Menyusun kriteria penilian secara jelas dan rinci.
Beberapa masalah dalam melakukan penilaian kinerja
1) Masalah dalam instrumen. Instrumen untuk pedoman penskoran
sering tidak baku sehingga kadang sukar digunakan.
2) Masalah prosedural. Guru harus menskor komponen-komponen
yang terlalu banyak.
3) Masalah penskoran yang bias. Maksudnya guru kadang tidak
sesuai memberikan penilaian sesuai dengan hasil kerja siswa
(Kusaeri, 2014: 142-150)

c. Teknik Penilaian Proyek


Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
tugas yang harus diselesaikan seseorang atau sekelompok siswa dalam
periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut berupa kegiatan sejak
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pelaksanaan tugas,
pengolahan dan penyajian produk (bila berupa barnag dan jasa) dan
laporan tertulis.
Penillaian proyek dapat dilakukan pada semua mata pelajaran
dan di semua jenjang pendidikan. Dengan proyek tersebut akan
didapatkan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa
pada pembelajaran tertentu. Diperoleh pula informasi tentang
kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengatuah dan kemampua
siswa dalam menyaampaikan pendapatnya. Penialian proyek juga
dapat menilai keterampilan maupun pengetahuan yang memerlukan
aplikasi, seperti bekerja dalam kelompok, penyelesaian masalah,
evaulasi terhadap temuan dan arahan diri.
10

Dalam penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang perlu


dipertimbangkan.
1) Kemampuan melaksanakan proyek, meliputi kemampuan siswa
dalam memilih topik/ mencari informasi, melaksanakan tugas/
proyek, mengelola waktu, dan penulisan laporan.
2) Relevansi, yaitu kesesuaian antara kompetensi yang dipelajari
dengan berbagai konteks kehidupan nyata di masyarakat.
3) Keaslian produk. Artinya, hasil dari proyek biasanya berupa
produk. Produk yang dihasilkan siswa harus benar-benar hasil
karyanya sendiri.
Menurut Bastari dan Witjaksono,beberapa strategi yang dapat
digunakan untuk membantu siswa dalam membuat perencanaan yang
efektif kerja proyek, yaitu pemilihan topik, pembuatan diagram
tentang topi yang dikenai proyek, pembuatan rincian tentang tahapan
kerja, dan monitoring terhadap kerja proyek
Berikut cuplikan contoh penilaian proyek untuk siswa SD.
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : IV
Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan
Rumahku
Kompetensi Dasar :
4.1. Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi)
tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya.
Indikator :
4.1.1. Membuat tabel hasil pengamatan tentang bentuk luar
(morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta
fungsinya.
4.1.2. Menulis laporan dalam bentuk makalah terkait
deskripsi tabel hasil pengamatan tentang bentuk luar
(morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta
fungsinya.
11

TUGAS PROYEK:

Amatilah empat jenis hewan yang ada disekitar kamu, misalnya


ayam, kucing, burung, kupu-kupu, dan lain-lain. Lakukanlah
pengamatan dengan teliti bagian-bagian luar tubuh (morfologi)
hewan tersebut, kemudian catat hasil pengamatanmu tentang
bagian dan fungsinya dalam bentuk tabel. Lengkapi pula dengan
deskripsi masing-masing bagian yang ada di tabel, dan laporkan
dalam bentuk makalah.

Kriteria penilaian:
Aspek yang Kriteria
Dinilai 1 2 3 4
Data Menuliskan Menuliskan Menuliskan Menuliskan
jenis hewan jenis hewan jenis hewan jenis hewan
<2 <3 <4 >4
Kesesuaian Menuliskan Menuliskan Menuliskan Menuliskan
isi tabel dan jenis hewan jenis hewan jenis hewan, jenis hewan,
data saja dan bagian bagian tubuh bagian tubuh
tubuh saja dan fungsi dan fungsi
tidak sesuai sesuai
Makalah Bahasa tidak Bahasa Bahasa Bahas
komunikatif, komunikatif, komunikatif, komunikatif,
sistematika sistematika sistematika sistematika
penulisan penulisan penulisan penulisan
kacau dan kacau dan bagus bagus
informasi informasi walaupun didukung
tidak sesuai tidak sesuai ada informasi
tabel tabel informasi yang tepat
tidak sesuai sesuai tabel
tabel
Skor 12
Maksimal
12

Dalam melakukan penilaian proyek ini, guru dapat


melakukannya dengan berbagai cara, yaitu oleh siswa sendiri,
penilaian antar kelompok siswa, atau melalui penilaian yang
dilakukan guru sendiri (Kusaeri, 2014: 156-165).

d. Teknik Penilaian Diri


Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana siswa
diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang diperolehnya dalam pelajaran tertentu.
Dengan melakukan penilaian diri, bukan berarti tugas guru
dilimpahkan kepada siswa semata dan guru terbebas dari kegiatan
melakukan penilaian. Dengan siswa melakukan penilaian diri,
diharapkan dapat melengkapi dan menambah penilaian yang telah
dilakukan guru. Teknik penilaian diri dapar digunakan mengukur
aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Ada beberapa peran penilaian diri bagi siswa menurut Siahaan,
diantarnya:
1) Menumbuhkan rasa percaya diri siswa, karena mereka diberi
kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri.
2) Menyadarkan siswa akan kekuatan dan kelemahan dirinya, karena
ketika mereka melakukan penilaian harus melakukan introspeksi
diri terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
3) Mendorong, membiasakan, dan melatih siswa untuk berbuat jujur,
karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan
penilaian.

Dalam melakukan penilaian diri, dibutuhkan strategi-strategi


agar teknik penilaian diri dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
1) Jadikan penilaian diri terintegrasi dengan pembelajaran. Siswa
selalu diberi kesempatan mengevaluasi dirinya sendiri setelah
mereka menyelesaikan suatu pembelajaran.
13

2) Pastikan siswa memahami nilai dari penilaian diri. artinya, penilai


diri sebagai penilaian formatif yang sangat berguna untuk
memberikan informasi tentang kemajuan diri sendiri, bukan untuk
memberikan angka pada diri sendiri.
3) Memberikan kriteria yang jelas. Penilaian diri dengan
menggunakan kriteria yang jelas akan meningkatkan pencapaian
hasil belajar.
4) Siswa beserta teman dan guru bekerja sama dalam menerapkan
penilaian diri.
5) Menyediakan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu siswa
melakukan refleksi terhadap pekerjaan yang telah diselesaikan.
6) Melakukan variasi dalam melaksanakan penilaian diri.
Berikut langkah-langkah untuk melakukan penilaian diri
menurut Yuni Pantiwati.
1) Menjelaskan kepada siswa tujuan penilaian diri
2) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai
3) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan
4) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran,
dafar tanda cek, atau skala penilaian
5) Meminta siswa untuk melakukan penialain diri
6) Guru mengkaji hasil penilaian, untuk mendorong siswa supaya
senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif
7) Guru melakukan tindakan lanjutan, misalnya memberikan balikan
tugas
8) Guru dan siswa membahas bersama proses dan hasil penilaian
(Kusaeri, 2014: 168-173).

C. Penutup
Penilaian unjuk kerja adalah penilaian tindakan siswa atau pekerjaan
siswa terkait dengan materi pembelajaran guna untuk mengukur sejauh mana
kemampuan dan keterampilannya dalam mengaplikasikan materi
pembelajaran. Penilaian unjuk kerja ada beberapa bentuk, yaitu penilaian
14

portofolio, penilaian proyek, penilaian kinerja dan penilaian diri sendiri.


Dalam melakukan bentuk penialain diatas, guru dapat bekerjasama dengan
siswa agar penilaian yang dilakukan berjalan lancar.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Hamid, Sholeh. 2011. Standar Mutu Penilaian dalam Kelas. Cet. I. Yogyakarta:
Diva Press.

Kusaeri. 2014. Acuan dan Teknik Penilaian Proses dan Hasil Belajar dalam
Kurikulum 2013. Cet. I. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Majid, Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Cet. I.
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyadi. 2014. Evaluasi Pendidikan: Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan


Agama di Sekolah. Cet. II. Malang: UIN Maliki Press.

Anda mungkin juga menyukai