Anda di halaman 1dari 16

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN

Kelompok 10

Achmad Robettah Razanjani (20170701011009)


Diki Zulkarnain (20170701011032)
Husnul Khotimah (20170701012052)
Risqidatul Hasanah (20170701012118)
Yusrina Hamisatul Laily (20170701012156)
Mahasiswa PAI, IAIN MADURA

Abstrak
Tolak ukur keberhasilan guru dalam proses pembelajaran sangat bergantung
pada bagaimana guru merancang materi pembelajaran. Dari keseluruhan komponen
kurikulum, materi pembelajaran menempati posisi terpenting karna komponen yang
harus dipersiapkan sebelum proses pembelajaran berlangsung sehingga dapat
mencapai sasaran yang dinginkan. Sasaran dalam materi pembelajaran harus sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan demikian, perlunya
menganalisis atau mengurai lebih lanjut materi pembelajaran yang ingin ditentukan
dalam kegiatan pembelajaran dengan materi yang benar-benar menunjang tercapainya
standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator.

Kata kunci: Analisis, Materi, Pembelajaran

Pendahuluan
Materi pembelajaran pada dasarnya adalah isi dari kurikulum, yakni berupa
mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/sub topik dan rinciannya. Menurut
Suprihadi pembelajaran merupakan perbuatan yang komplek.1 Artinya, kegiatan
pembelajaran melibatkan banyak komponen dan faktor yang perlu dipertimbangkan.

1
Asung Bintoro, Skripsi: Analisis Bahan Ajar Pada Mata Pelajaran Praktik Sistem Pemindah Tenaga
Di Smk Negeri 1 Seyegan, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2015), hlm 9

1
Oleh karena itu, perencanaan maupun pelaksanaan kegiatannya, membutuhkan
pertimbangan-pertimbangan yang arif dan bijak.
Dalam merencanakan juga perlu mengikuti berdasarkan prosedur yg sudah
ada agar hasil sesuai dengan keinginan atau agar hasilnya bagus, rapi, tidak
berantakan. Permendikbuk No 22 Tahun 2016 menjelaskan bahwa materi
pembelajaran berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru. Sumber
belajar lain berupa muatan local, materi kekinian, konteks pembelajaran dari
lingkungan regular, pengayaan dan remedial.

Pembahasan
Di dalam kamus Webster’s New World Dictionary, arti dari analisis (analisys)
adalah “analisys, it means a separating or breaking up of any whole into its parts so
as to find out their nature,propotion, fuction, relationship, etc.” Jadi, pada dasarnya
membuat analisis berarti menguraikan lebih lanjut, misalnya dari suatu total menjadi
subtotal agar bisa dibandingkan antara subtotal yang satu dengan sub total yang
lainnya atau terhadap totalnya, atau memperkirakan besarnya pengaruh perubahan
satu atau beberapa variabel terhadap variabel lainnya, di dalam rangka mencari
variabel yang mungkin menyebabkan suatu kejadian atau berubahnya nilai suatu
variabel.2

Materi pembelajaran adalan materi yang digunakan untuk mencapai tujuan


pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya, bahan, materi pelajaran (Learning materials)
adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai siswa sesuai
dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata
pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu.3 Materi pembelajaran adalah bagian dari
rumusan kompetensi Dasar (KD), merupakan objek dari pengalaman belajar yang
diinteraksikan di antara peserta didik dan lingkungannya untuk mencapai kemampuan
dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil belajar dari mata pelajaran. Materi
2
J. Supranto, Statistik Untuk Pemimpin Berwawasan Global, Edisi 2, (Jakarta: Salemba Empat, 2017),
hlm. 127
3
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) Tematik Terpadu, (Jakarta:
Kencana, 2017), hlm. 194

2
pembelajaran sangat berpengaruh pada tingkat keberhasilan siswa di dalam belajar.
Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut.

1. Fakta yaitu segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi
nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang,
nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya.
2. Konsep yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa
timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus,
hakikat, inti /isi dan sebagainya.
3. Prinsip yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting,
meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan
antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat.
4. Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam
mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem.
5. Sikap atau Nilai merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai
kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar dan
bekerja. 4
Materi pembelajaran dikembangkan dari indikator pencapaian kompetensi
(IPK) sesuai tuntutan KD dari KD-3 (pengetahuan) dan KD dari KI-4 (keterampilan),
disesuaikan dengan silabus. Materi pembelajaran berasal dari buku teks pelajaran dan
buku panduan guru. Sumber belajar lain berupa muatan local, materi kekinian,
konteks pembelajaran dari lingkungan regular, pengayaan dan remedial. Prinsip-
prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah
kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).
1. Relevansi artinya kesesuaian. Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan
pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika
kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta,
maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau

4
Imas Sumarni, Analisis Materi Pembelajaran,
(https://www.academia.edu/31930931/ANALISIS_MATERI_PEMBELAJARAN, di akses pada
tanggal 11 Oktober, 2019)

3
prinsip ataupun jenis materi yang lain.
2. Konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai
peserta didik ada empat macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus
meliputi empat macam.
3. Adequacy artinya kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya cukup
memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang
diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.
Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan
keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK
dan KD).5
Pengembangan materi pembelajaran, selain berdasarkan IPK dapat juga
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan


2. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
peserta didik.
3. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
4. Struktur keilmuwan
5. Berbagai sumber belajar (referensi yang relevan Dan termutakhir)
6. Alokasi waktu

Komponen dalam melakukan analisis materi pembelajaran yaitu :

1. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Indikator pencapaian komptensi (IPK) dimaksudkan menjadi acuan
penilaian mata pelajaran yang terdiri atas beberapa kompetensi Dasar (KD).
Indicator pencapaian kompetensi merupakan tolak ukur ketercapaian suatu
KD. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata

5
Andi Ulfa Tenri, Analisis Materi Pembelajaran, (https://id.scribd.com/doc/45980181/ANALISIS-
MATERI-PEMBELAJARAN, di akses pada tanggal 11 Oktober, 2019)

4
kerja operasional yang dapat diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Dapat didefinisikan bahwa indikator pencapaian kompetensi
adalah kemampuan yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai
pemenuhan kompetensi dasar pada kompetensi Inti 1 dan kompetensi inti 2,
dan kemampuan yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk disimpulkan
sebagai pemenuhan kompetensi dasar pada kompetensi inti 3 dan kompetensi
inti 4. Untuk merumuskan IPK dapat digunakan rambu-rambu sebagai
berikut:
a. Indikator merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3) dan
perilaku keterampilan (KD dari KI-4) yang dapat diukur dan atau
diobservasi.
b. Perilaku sikap spiritual dari KI-1 dan sikap sosial dari KI-2 tidak
diturunkan ke dalam KD dan juga tidak memiliki indicator pencapaian
kompetensi pada RPP, tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial harus
dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran.
c. Rumusan indikator pencapaian kompetensi menggunakan dimensi proses
kogtinif (dari memahami sampai dengan mengevaluaasi dan
dimungkinkan sampai kreasi untuk kelas XII jika ketercapaian hasil
belajar siswa di atas rata-rata) dan dimensi bentuk pengetahuan (factual,
konseptual, procedural, dan metakognitif) yang sesuai KD, namun tidak
menutup kemungkinan perumusan indicator dimulai dari serendah-
rendahnya C2 sampai setara dengan KD hasil analisis dan rekomendasi.
d. IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1) Tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD DARI KI-4 berdasarkan
gradasinya dan tuntutan KI.
2) Tentukan dimensi pengetahuan (factual, konseptual, procedural,
metakognitif)
3) Tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau
keterampilan konkret :

5
4) Untuk keterampilan kongkret paada kelas X cenderung menggunakan
kata kerja operasional sampai tingkat membiasakan/ manipulasi.
Sedangkan untuk kelas XI menimal sampai pada tingkat mahir/presisi.
Selanjutnya untuk kelas XII minimal sampai pada tingkat menjadi
gerakan mahir/ presisi hingga alami/ artikulasi serta kelas XII minimal
sampai pada tingkat menjadi gerakan mahir/ presisi hingga alami/
artikulasi serta kelas XIII Orisinal/ naturalisasi pada taksonomi
psikomotorik Simpson atau Dave, dan
5) Rumusan IPK pada setiap KD dari KI-3 dan pada KD dari KI-4
minimal memiliki 2 (dua) indicator.
2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah rumusan hasil belajar (tingkah laku-


behavior) yang harus dicapai oleh peserta didik sesuai dengan KD yang
dipelajarinya. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai tolak ukur
tercapainya setiap sintak atau langkah model pembelajaran pada kegiatan inti
setiap kegiatan pembelajaran. Rumusan tujuan pembelajaran merupakan
jabaran lebih rinci dari indicator (ipk). Setelah membuat IPK dari setiap KD
dilanjutkan dengan membuat rumusan tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD dari KI pengetahuan dan KD dari
Ki keterampilan dengan mengkaitkan dimensi sikap yang akan
dikembangkan. Perumusan tujuan pembelajaran menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan atau diukur, mencakup ranah sikap, ranah
pengetahuan, dan ranah keterampilan. Mager dalam Dick dan Carey
mengemukakan bahwa dalam penyusunan tujuan pembelajaran harus
mengandung tiga komponen, yaitu : (1) perilaku (behavior), (2) kondisi
(condition), (3), derajat atau criteria (degree). Instructional Development
institute (IDI) menambahkan komponen sasaran (audience). Perumusan tujuan
pembelajaran mengandung komponen Audience, behavior, condition, dan
degree (ABCD), yaitu :

6
a. Audience adalah peserta didik
b. Behavior merupakan perubahan perilaku peserta didik yang diharapkan
dicapai setelah mengikuti pembelajaran.
c. Condition merupakan prasyarat dan kondisi yang harus disediakan agar
tujuan pembelajaran tercapai, dan
d. Degree adalah ukuran tingkat atau level kemampuan yang harus dicapai
peserta didik mencakup aspek afektif dan attitude6

Tabel 1: contoh analisis materi pembelajaran


KD Spiritual (KI-1)
Kompetensi IPK Tujuan Materi
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
1.1 meyakini Al-  Membuktikan Setelah berdiskusi Kedudukan
Qur’an, Hadist Al-Qur’an, peserta didik dapat: Al-Qur’an,
dan ijtihad sebagai hadist dan a. Menunjukka hadist, dan
sumber hukum ijtihad sebagai n bukti Al ijtihad sebagai
Islam sumber qur’an, hadist sumber
hukum Islam dan ijtihad hukum Islam.
sebagai sumber
hukum Islam
b. Mambiasaka
n perilaku
meyakini al-
Qur’an, Hadis
dan ijtihad
sebagai sumber
hukum islam

6
Syaeifuddin K, Inovasi Baru Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti, (Sleman:
Deepublish, 2018), hlm. 50-52

7
 Mempercayai Setelah berdiskusi
al-qur’an,
peserta didik dapat:
Hadis dan
ijtihad a. Membedakan
sebagai al-Qur’an,
sumber hadis, dan
hukum Islam Ijtihad sebagai
sumber hukum
Islam
b. Mempraktikkan
dalam
kehidupan
seharihari
tantangan
kedudukan al-
Qur’an, hadis
dan ijtihad
sebagai sumber
hukum Islam

Langkah-Langkah Penentuan Materi Pembelajaran


1. Identifikasi Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu di
identifikasi aspek-aspek keutuhan kompetensi yang harus dipelajari atau
dikuasai peserta didik. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap standar
kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-
beda dalam kegiatan pembelajaran. Harus ditentukan apakah standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik termasuk
ranah kognitif, psikomotor ataukah afektif.

8
 Ranah Kognitif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian.
 Ranah Psikomotor jika kompetensi yang ditetapkan meliputi gerak
awal, semirutin, dan rutin.
 Ranah Afektif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pemberian
respons, apresiasi, penilaian, dan internalisasi.
Contoh :

Standar Kompetensi Aspek Keterangan


Kompetensi Dasar
Menjelaskan Menjelaskan Kognitif Memahami makna
makna Al- keterkaitan Al-Qur’an, Hadist
Qur’an, Hadist antara makna dan ijtihad sebagai
dan ijtihad Al-Qur’an, sumber hukum
sebagai sumber Hadist dan Islam
hukum Islam ijtihad sebagai Psikomotorik Melakukan uji
sumber keterkainan makna
hukum Islam Al-Qur’an, Hadist
dan ijtihad sebagai
sumber hukum
Islam
Afektif Memiliki
kesadaran hingga
internalisasi nilai
untuk percayaAl-
Qur’an, Hadist dan
ijtihad sebagai
sumber hukum
Islam

2. Identifikasi Jenis-jenis Materi Pembelajaran

9
a. Ranah Kognitif

Identifikasi dilakukan berkaitan dengan kesesuaian materi


pembelajaran dengan tingkatan aktivitas /ranah pembelajarannya. Materi
yang sesuai untuk ranah kognitif ditentukan berdasarkan perilaku yang
menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan
keterampilan berpikir. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk
ranah kognitif adalah fakta, konsep, prinsip dan prosedur.

1) identifikasi materi pokok pada kompetensi dasar


Materi pokok merupakan berisikan butir-butir bahan
pembelajaran pokok yang dibutuhkan peserta didik untuk mencapai
suatu kompetensi dasar. Setiap kompetensi dasar sekurang-
kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tuntutan atau tingkat
kompetensi dan materi pembelajaran. Dengan demikian dalam
identifikasi materi pokok maka dengan mencermati unsur materi
pembelajaran pada kompetensi dasar.

Contoh :

Kompetensi Dasar Materi Pokok


Menunjukkan perilaku Kedudukan Al-Qur’an, Hadist dan
ikhlas dan taat beribadah ijtihad sebagai sumber hukum
sebagai implementasi Islam
pemahaman terhadap
kedudukan Al-Qur’an,
Hadist dan ijtihad
sebagai sumber hukum
Islam

2) Analisis struktur isi pada materi pokok

10
Dari materi pokok dapat dianalisis struktur isinya yang meliputi
fakta, konsep, dan prinsip serta prosedur. Cara yang paling mudah
untuk menentukan struktur isi pada materi pokok yang akan
dibelajarkan adalah dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
pada materi pokok.

Berikut adalah pertanyaan penuntun untuk menelaah struktur isi pada


materi pokok.

a. Apakah materi pembelajarran yang akan dipelajari siswa berupa


mengingat makna suatu objek, simbol atau suatu peristiwa? Kalau
jawabannya “ya” maka materi pokok memiliki struktur isi berupa
fakta. Contoh: tema atau objek bahasan dalam Al-Quran, Hadis dan
Ijtihad yang saling berhubungan.
b. Apakah materi pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik berupa
kemampuan untuk menyatakan suatu definisi, menuliskan ciri khas
sesuatu, mengklasifikasikan atau mengelompokkan beberapa contoh
objek sesuai dengan suatu definisi? Kalau jawabannya “ya” berarti
materi pokok memiliki unsur struktur isi konsep. Contoh : pengertian
al-Qur’an, Hadis dan Ijtihad.
c. Apakah materi pembelajaran yang akan dipelajari siswa berupa
menjelaskan kronologi suatu sistem atau melakukan langkah-langkah
atau prosedur secara urut atau membuat sesuatu? Bila “ya” maka
materi pokok memiliki unsur prosedur. Contoh : prosedur /tata cara
sholat.
d. Apakah materi pembelajaran yang akan dipelajari siswa berupa
menentukan hubungan antara beberapa konsep, atau menerapkan
hubungan antara berbagai macam konsep, menunjukkan implikasi
hubungan sebab akibat? Bila jawabannya “ya”, berarti materi pokok
memenuhi struktur isi prinsip. Contoh : sholat merupakan tiang
agama, sholat adalah rukun islam yang ke 2.

11
b. Ranah Afektif

Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah afektif ditentukan


berdasarkan perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti
minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Dengan demikian, jenis
materi yang sesuai untuk ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan,
seperti pemberian respon, penerimaan, internalisasi, dan penilaian.

c. Ranah Psikomotorik

Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah psikomotor


ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek keterampilan
motorik. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah
psikomotor terdiri dari gerakan awal, semirutin, dan rutin.

3. Penentuan cakupan materi pembelajaran


Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran
harus memperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep,
prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotor, karena ketika
sudah diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap-tiap jenis
uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang
berbeda-beda.

Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-


prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi
pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. Keluasan
cakupan materi berarti menggambarkan seberapa banyak materi-materi yang
dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran. Kedalaman materi
menyangkut rincian konsep-konsep yang terkandung di dalamnya yang harus
dipelajari oleh peserta didik.

Sebagai contoh, proses fotosintesis dapat diajarkan di SD, SMP dan


SMA, juga di perguruan tinggi, namun keluasan dan kedalaman pada setiap

12
jenjang pendidikan tersebut akan berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang
pendidikan akan semakin luas cakupan aspek proses fotosintesis yang
dipelajari dan semakin detail pula setiap aspek yang dipelajari. Di SD dan
SMP aspek kimia disinggung sedikit tanpa menunjukkan reaksi kimianya. Di
SMA reaksi-reaksi kimia mulai dipelajari dan di perguruan tinggi reaksi kimia
dari proses fotosintesis semakin diperdalam.

Kecukupan atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan.


Memadainya cakupan aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan
sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah
ditentukan. Misalnya, jika dalam pembelajaran dimaksudkan untuk
memberikan kemampuan kepada peserta didik di bidang jual beli, maka
uraian materinya mencakup:

a. penguasaan atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi;


b. rumus menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan penjualan;
c. penerapan/aplikasi rumus menghitung laba dan rugi.
Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui
apakah materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah
memadai sehingga terjadi kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin
dicapai.

Misalnya dalam mata pelajaran Biologi di kelas X, salah satu


kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik adalah " Membuat produk
daur ulang limbah ". Setelah diidentifikasi, ternyata materi pembelajaran
untuk mencapai kemampuan tersebut termasuk jenis prosedur. Jika kita
analisis, secara garis besar cakupan materi yang harus dipelajari peserta didik
agar mampu membuat Surat Dagang sekurang-kurangnya meliputi:

(1) membuat desain produk

(2) menentukan alat dan bahan yang digunakan

13
(3) menentukan langkah-langkah pembuatan.

4. Urutan Materi Pembelajaran

Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses


pembelajaran. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi
pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite)
akan menyulitkan peserta didik dalam mempelajarinya. Misalnya, materi
operasi bilangan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Peserta didik akan mengalami kesulitan mempelajari pengurangan jika
materi penjumlahan belum dipelajari. Peserta didik akan mengalami
kesulitan melakukan pembagian jika materi perkalian belum dipelajari.

Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta


kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu:
pendekatan prosedural dan hierarkis.

a. Pendekatan prosedural.
Urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan
langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah
melaksanakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah: dalam
menelpon, dalam mengoperasikan peralatan kamera video, cara
menginstalasi program computer, dan sebagainya.

b. Pendekatan hierarkis
Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan
urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke
bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat
untuk mempelajari materi berikutnya.7

Kesimpulan

7
Andi Ulfa Tenri, Analisis Materi Pembelajaran.

14
Materi pembelajaran merupakan sesuatu hal pokok atau yang utama yang
harus ada dalam setiap pembelajaran di semua jenjang pendidikan baik itu SD, SMP,
SMA, bahkan Perguruan Tinggi.
Materi pembelajaran biasanya dituangkan dalam buku teks pelajaran sebagai
buku pegangan setiap peserta didik. Materi pembelajaran dikembangkan dari
indikator pencapaian kompetensi (IPK) sesuai tuntutan KD dari KD-3 (pengetahuan)
dan KD dari KI-4 (keterampilan), disesuaikan dengan silabus. Materi pembelajaran
berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru. Sumber belajar lain berupa
muatan local, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan regular,
pengayaan dan remedial.

Daftar Rujukan

Bintoro, Asung. 2015. Skripsi: Analisis Bahan Ajar Pada Mata Pelajaran Praktik
Sistem Pemindah Tenaga Di Smk Negeri 1 Seyegan. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.

Prastowo, Andi. 2017. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)


Tematik Terpadu. Jakarta: Kencana.

Sumarni, Imas. Analisis Materi Pembelajaran.


https://www.academia.edu/31930931/ANALISIS_MATERI_PEMBELAJAR
AN, di akses pada tanggal 11 Oktober 2019.

Supranto, J. 2017. Statistik Untuk Pemimpin Berwawasan Global, Edisi 2. Jakarta:


Salemba Empat.

Syaeifuddin K. 2018. Inovasi Baru Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam Dan
Budi Pekerti. Sleman: Deepublish.

Tenri, Andi Ulfa. Analisis Materi Pembelajaran.


https://id.scribd.com/doc/45980181/ANALISIS-MATERI-
PEMBELAJARAN, di akses pada tanggal 11 Oktober 2019.

15
16

Anda mungkin juga menyukai