Anda di halaman 1dari 11

KAJIAN MATEMATIKA BUDAYA

DAERAH

Disusun oleh :
Andri Indrawan Pardede (20150048)
Victory Depari (20150044)

Dosen Pengampuh :
Dr. Agusmanto J. B. Hutauruk, S.Pd., M. Pd
ANALISIS MATEMATIKA PADA MAKANAN TRADISIONAL LEMANG BAMBU
LEMANG BAMBU

• Lemang adalah salah satu makanan tradisional di berbagai daerah di Indonesia seperti di Sumatra Utara,
Sumatra Barat, dan Jambi.
• Lamang biasanya di terbuat dari beras ketan dan santan.
• Lemang biasanya di hidangkan di acara keluarga, seperti tahun baruan atau hari raya dan bisa juga di buat
sebagai oleh-oleh.
MENYELIDIKI PEMIKIRAN MATEMATIKA PADA MAKANAN TRADISONAL
LEMANG

• Di lihat konsep geometri, lemang mewakili bentuk bangun ruang tabung/selinder


• Dari cara penyajian atau dalam penghidangan, lemang dapat menggunakan konsep matematika, yaitu
konsep pembagian (pecahan).
• Dalam pembuatan biasanya konsep matematikan yang digunakan adalah konsep perbandingan antara
bahan santan dan beras ketan dalam satu batang lemang bambu pada umumnya, yaitu; 1:1.
PROYEKSI DAN MODIFIKASI

• Dalam memproyeksikan lemang kedalam buku atau media grafis, dari bentuk 3 dimensi 2 dimensi
kemudian di modifikasi, sehingga terlihat jelas bentuk lemang akan seperti tabung. Dengan demikian
konsep matematika yang mendasari makana tradisional lemang adalah konsep geometri yaitu bangun
ruang tabung/selinder.
ABTRAKSI

• Lemangadalah makanan tradisional di berbagai daerah di Indonesia


• Lemang terbuat dari bahan beras dan ketan.
• Konsep matematika yang mendasari makanan tradisional lemang adalah konsep geometri, yaitu bangun ruang
tabung/selinder.
IDEALISASI

•Karena lemang berbentuk tabung sehingga terdiri dari alas bawah dan atas yang berbentuk lingkaran dan memiliki tinggi. Sehingga dapat kita tentukan volume
dan luas lemang yang merupakan salah satu bentuk real dari bangun ruang tabung/selinder, yang dapat kita gunakan sebagai bahan ajar dalam memperkanalkan
bentuk bangun ruang. Volume dan luas permukaan lemang dapat kita hitung dengan rumus sebagi berikut :

a.volume lemang = r2t


b.Luas permukaan lemang = 2r2 +2rt
Dengan :  = 22/7 atau 3,14
r = Radius atau jari-jari alas lemang
t = Tinggi lemang

Contoh bentuk soalnya;


Pak Ardi menyajikan sebatang lemang untuk dimakan atau dicicipi oleh yang memasak lemang tersebut. Berapa volume lemang tersebut jika diameternya 4 cm
dan tingginya 35 cm ?
Pembahasan ;
diketahui; tinggi lemang = 35 cm
jari-jari alas lemang = 2 cm (jari-jari = setengah diameter)
ditanya ; volume lemang =....?
volume lemang = r2t
= 22/7 x 22 x 35
=440 cm3
IDEALISASI

• Dalam penyajian lemang bambu, dapat kita amati secara langsung konsep matematika yang digunakan
adalah konsep pecahan dan pembagian. Misalnya dalam satu keluarga ada 5 orang yang berkumpul
ditahun baru hari pertama, jadi dalam kegiatan tersebut akan di sajikan satu batang lemang bambu sebagai
makanan pembukan maka dapa kita liat lemang tersebut dapat di potong menjadi 5 atau 10 bagian yang
akan di makan oleh masing-masing angota keluarga. Jika dipotong menjadi 5 bagian, maka masing-masing
anggota keluarga mendapat 1/5 bagian yang sama dari sebatang lemang tersebut atau jika 10 bagian maka
masing-masing orang mendapat 2/10 bagian yang sama dari sebatang lemang tersebut.
IDEALISASI

• Jika dilihat dari pembuatan, konsep matematika yang dapat kita temukan dari pembuatan sebuah lemang
untuk menentukan takaran bahan dasarnya adalah konsep perbandingan, yaitu perbandingan antara santan
dengan beras ketan untuk mebuat satu batang lemang adalah 1:1. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur
untuk menyediakan takaran bahan untuk membuat lemang dalam jumblah yang banyak, misalnya
sebanyak 15 batang yaitu diperlukan 15 kg santan dan 15 kg beras ketan.
FORMULASI ATAU GENERALISASI

• Dari analisis kami tentang Kajian Matematika pada makanan tradisional lemang, dapat kita lihat secara
jelas, bahwa konsep matematika yang terdapat dari makanan lemang yaitu, yang pertama dari segi bentuk
atau wujud karena berwadah bambu, maka terdapat konsep bangun ruang geometri, yaitu tabung. Yang
kedua, dilihat dari sisi cara penyajian atau penghidangan lemang terdapat konsep pecahan walaupun tidak
semua orang menggunakan cara yang sama. Yang ketiga, dilihat dari pembuatan, konsep matematika yang
dapat kita temukan adalah perbandingan antara santan dengan beras ketan untuk mebuat satu batang
lemang adalah 1:1.
• Jadi, dalam mengkaji konsep matematika pada suatu budaya, baik itu makan, pakaian, tarian atau segala
hal yang berkaitan dengan budaya tersebut, banyak aspek yang menjadi bahan pemikiran untuk menetukan
konsep matematika pada budaya tersebut, baik aspek lokasi, aspek sosial, sejarah dan sebagainya yang ada
kaitannya dengan budaya tersebut. Contohnya, dalam penyajian satu buah lemang konsep matematika
yang terkandung didalamnya dapat kita liat dari aspek sosial , bagaimana cara masyarakat pada waktu
dahulu memikirkan agar satu batang lemang itu dapat di bagi untuk beberapa orang dan telah turun-
temurun walaupun mungkin pada waktu itu meraka belum mengenal atau mengetahui matematika secara
konsep.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai