DOSEN PENGAMPUH :
SYAIFULLAH NUR S.Pd,.M.Pd
Kelompok 6
Andi Arsin (105281100420)
Husnul Khatimah (105281101920)
Mursyidah (105281101220)
i
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
KATA PENGANTAR
Kelompok 6
ii
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan Makalah...........................................................................................................1
D. Manfaat Makalah.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
A. Persiapan dalam perencanaan bimbingan konseling..................................................2
1. Perencanaan.................................................................................................................3
2. Pelaksanaan..................................................................................................................5
3. Analisis data.................................................................................................................6
4. Interpretasi data............................................................................................................6
5. Tindak Lanjut...............................................................................................................7
B. Tahap Perancangan Dalam Program Bimbingan Konseling......................................9
1. Penyusunan Program Tahunan.....................................................................................9
2. Penyusunan Program Tahunan...................................................................................15
BAB III PENUTUP....................................................................................................................17
A. KESIMPULAN.............................................................................................................17
B. SARAN..........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................18
iii
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum program bimbingan merupakan suatu rancangan atau rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan,
program bimbingan dan konseling ialah suatu rangkaian kegiatan bimbingan dan
konseling yang tersusun secara sistematis, terencana, terorganisasi, dan
terkoordinasi selama periode waktu tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Persiapan dalam perencanaan bimbingan konseling?
2. Apa sajakah Tahap perencangan dalam program bimbingan konseling?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui persiapan dalam perencanaan bimbingan konseling.
2. Mengetahui apa saja tahap perencangan dalam program bimbingan
konseling.
D. Manfaat Makalah
Agar pembaca mengetahui dan memahami isi yang berkaitan dalam
perencanaan program BK pendidikan dasar
1
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
BAB II PEMBAHASAN
2
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
1. Perencanaan
Aspek yang harus ada dalam perencanaan asesmen adalah:
Memilih fokus asesmen pada aspek tertentu dari diri klien
Salah satu penentu keberhasilan konseling adalah kemauan dan
kemampuan klien itu sendiri. Dalam konseling, keputusan akhir untuk
pemecahan masalah yang dihadapi ada pada diri klien. Konselor/ guru
BK bukan pemberi nasihat, bukan pengambil keputusan mengenai apa
yang harus dilakukan klien dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya.
Karena itu, untuk keberhasilan konseling, klien dapat bekerjasama
dengan guru BK/konselor, dan dengan bantuan guru BK maka klien
diharapkan mampu memunculkan ide-ide pemecahan masalah, dan klien
memiliki keberanian serta kemampuan untuk mengambil keputusan,
mampu memahami diri sendiri, dan mampu menerima dirinya sendiri.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka konselor menentukan akan
melakukan asesmen dengan memfokuskan pada salah satu aspek dalam
diri klien saja.
Memilih instrumen yang akan digunakan
3
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
4
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
5
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
3. Analisis data
Langkah selanjutnya adalah analisis data, yaitu melakukan analisis
terhadap data yang diperoleh melalui instrumen yang digunakan untuk
mengambil data. Analisis dilakukan dengan mengikuti petunjuk yang ada
dalam manual masing-masing instrumen. Metode analisis data dalam
asesmen konseling sangat tergantung data yang diperoleh. Misal data yang
diperoleh berbentuk kualitatif atau data kuantitatif.
Apabila data bersifat kualitatif, maka kita melakukan analisis data
kualitatif. Metode analisis data kualitatif misalnya deskriptif naratif. Wilcox
(dalam Ratna Widiastuti, 2010) misalnya menggunakan pendekatan ”key
incident” dalam analisis deskripsi kualitatif tentang kegiatan pendidikan.
Pendekatan key incident memungkinkan bagi kita untuk memasukkan
sejumlah besar kesimpulan dari bermacam-macam data yang berasal dari
berbagai sumber, misalnya dari catatan lapangan, dokumen informasi
demografi, atau wawancara.Apabila banyak data kualitatif yang dianalisis
sementara asesmen masih berlangsung maka beberapa analisis dapat ditunda
pelaksanaannya sampai evaluator selesai melakukan asesmen. Saat
melakukan analisis data kualitatif, perlu dilakukan beberapa langkah sebagai
berikut: a) yakinkan semua data telah tersedia, b) buatlah salinan data untuk
berjaga-jaga kalau ada yang hilang, c) aturlah data dalam judul dan
masukkan dalam file, d) gunakan sistemkartu-kartu dalam map, e) periksa
kebenaran hasil asesmen.Apabila data bersifat kuantitatif maka analisis data
dilakukan dengan menggunakan statistik. Dalam bimbingan konseling,
statistik biasa digunakan untuk analisis data hasil tes psikologis, misalnya tes
inteligensi, tes bakat, dan sebagainya. Dewasa ini, program statistik dapat
dengan mudah dilakukan dengan bantuan komputer.
4. Interpretasi data
Interpretasi diartikan sebagai upaya mengatur dan menilai fakta, menafsirkan
pandangan, dan merumuskan kesimpulan yang mendukung. Penafsiran harus
6
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
dirumuskan dengan hati-hati, jujur, dan terbuka. Berikut ini adalah hal-hal
yang harus ada dalam interpretasi, yaitu:
Komponen untuk menafsirkan / interpretasi hasil analisis data
Interpretasi berarti menilai objek asesmen dan menentukan dampak
asesmen tersebut. Pandangan evaluator juga mempengaruhi penafsiran/
interpretasi data. Untuk asesmen yang akan digunakan untuk membantu
fungsi pendidikan, maka hasil asesmen harus diinterpretasikan sebagai
sarana untuk mengetahui kebaikan klien, dan dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam tindakan berikutnya bagi orang-orang lain yang
berkepentingan/ berwenang (Cronbach dalam Ratna Widiastuti, 2010).
Petunjuk untuk menafsirkan analisis data
Worthen dkk. dalam Ratna Widiastuti, 2010) menyatakan bahwa para
evaluator telah mengembangkan metode yang sistematik untuk melakukan
interpretasi. Diantara metode-metode tersebut yang sering dipakai akhir-
akhir ini adalah: (1) menentukan apakah tujuan telah dicapai, (2)
menentukna apakah hukum, norma-norma, demokrasi aturan, dan prinsip-
prinsip etik tidak dilupakan, (3) menentukan apakah analisis kebutuhan
telah dikurangi, (4) menentukan nilai pencapaian, (5) bertanya kepada
kelompok penilai, melihat kembali data, menilai keberhasilan dan
kegagalan, menilai kelebihan dan kelemahan penafsiran, (6)
membandingkan variabel-variabel penting dengan hasil yang diharapkan,
(7) membandingkan analisis yang dilaporkan oleh program yang usahanya
sama, dan (8) menafsirkan hasil analisis dengan prosedur yang
menghasilkannya. Namun demikian, menginterpretasikan data bukan
hanya pekerjaan evaluator saja, akan tetapi evaluator hanya memberikan
pandangan saja dari sekian banyak pandangan.
5. Tindak Lanjut
7
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
8
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
a) Merumuskan Rasional
Uraian dalam rasional merupakan latar belakang yang melandasi
program bimbingan dan konseling yang akan diselenggarakan. Beberapa
aspek yang perlu diuraikan dalam rasional meliputi : 1) urgensi layanan
bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Atas; 2) kondisi objektif
di sekolah masing-masing berupa permasalahan, hambatan, kebutuhan,
budaya sekolah sekaligus potensi-potensi keunggulan yang dimiliki oleh
peserta didik; 3) kondisi objektif yang ada di lingkungan masyarakat
yang menunjukkan daya dukung lingkungan dan ancaman-ancaman
yang mungkin berpengaruh terhadap perkembangan peserta
didik/konseli; dan 4) harapan yang ingin dicapai dari layanan bimbingan
dan konseling. Sebagai alternatif contoh hasil penelusuran kebutuhan
dan masalah di suatu sekolah tertentu ditemukan berbagai fakta sebagai
berikut;
9
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
Sebagian besar guru kelas belum memahami fungsi dan arti penting
bimbingan dan konseling di sekolah yang bersumber dari kesalahan
persepsi mereka tentang bimbingan dan konseling.
Sekolah memiliki fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
memadai untuk mendukung optimalisasi perkembangan peserta
didik melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstra
kurikuler.
Sebagian besar peserta didik perlu menggali potensi diri yang
memadai untuk berhasil dalam belajar, namun demikian potensi
tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.
Lebih dari 50 orang tua peserta didik memiliki profesi beragam dan
bersedia membantu sekolah dengan menggunakan kemampuan
profesionalnya namun mereka belum memahami bentuk konkrit
dukungan yang dapat disumbangkan.
Sekolah menyepakati target peningkatan rerata nilai Ujian Akhir
Sekolah yang realtif meningkat dari tahun ke tahun.
b) Menentukan dasar hukum
Hukum Dasar hukum yang dicantumkan adalah dasar hukum yang
menjadi landasan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah
yang meliputi dasar hukum tingkat pemerintah pusat dan daerah serta
satuan pendidikan. Penulisan dasar hukum mengikuti kaidah urutan dari
perundangan tertinggi yang relevan sampai aturan yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan. Misalnya: Undang-undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, dan Surat Keputusan Kepala
Sekolah.
c) Merumuskan Visi dan Misi
Rumusan visi dan misi bimbingan dan konseling harus sesuai dengan
visi dan misi sekolah. Oleh karena itu, sebelum menetapkan visi dan
10
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
11
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
12
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
13
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
14
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
15
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
komponen dan kegiatan layanan, serta bulan. Kolom ‘Komponen dan kegiatan
layanan’ diisi tahapan manajemen kegiatan Bimbingan dan Konseling selama
satu semester dan rincian tentang komponen layanan dan strategi atau
kegiatan layanan. Tema dari setiap strategi atau kegiatan layanan juga
dituliskan dalam program semesteran. Pada kolom ‘Bulan’ dituliskan urutan
bulan selama 6 bulan, misalnya pada program semester I maka dituliskan
bulan Juli sampai Desember. Kemudian di bawah bulan dituliskan jumlah
minggu yang memungkinkan diselenggarakannya layanan Bimbingan dan
Konseling.
16
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
17
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
DAFTAR PUSTAKA
http://dinisetyawati26071997.blogspot.com/2017/12/makalah-bimbingan-dan-
konseling.html
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
onique1103.blogspot.com/2016/09/langkah-langkah-assesmen.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwj1xdbLg8j6AhXgTWwGHbmWCnY4ChAWegQIBR
AB&usg=AOvVaw24_eV9EkrKcDbJ49w7Z-cv
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
edolestari.wordpress.com/2016/03/16/program-bimbingan-dan-konseling/
&ved=2ahUKEwiB5o6Kkcj6AhWC0HMBHc_LBnYQFnoECCIQAQ&usg=
AOvVaw1S4l9r3Mm5wbi89FAC-45G
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-unesa/article/view/
23567/21542%23:~:text%3DLayanan%2520peminatan%2520dan
%2520perencanaan%2520individual%2520merupakan%2520proses
%2520bantuan%2520yang%2520diberikan,sosial%252C%2520belajar
%252C%2520dan
%2520karir.&ved=2ahUKEwjl9N36mMj6AhXiSWwGHTdYBtwQFnoECAk
QBg&usg=AOvVaw3cQz8Ojvq-rODpxjwEWDuM
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.untan.ac.id/
index.php/jpdpb/article/download/
33832/75676581916&ved=2ahUKEwjZvvuul8j6AhXRwTgGHak5CzgQFno
ECA0QAQ&usg=AOvVaw3Hm1AdLg_SogtOsMsbMrgB
https://www.kompasiana.com/zelmasetyakasih8709/62a5fa6ff5f3295b4f03e462/apa-
itu-layanan-responsif-bk
18
Bimbingan Konseling Pendidikan Dasar (A)
Syaifullah Nur, S.Pd., M.Pd.
19