Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS SWOT PROFESI KEGURUAN

ANDI ARIEF DARMAWAN


1621040016
A / 01

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga makalah ini berhasil diselesaikan. Makalah ini menjadi bagian dari tugas
akhir mata kuliah PROFESI KEGURUAN. Terima kasih penulis ucapkan kepada
para pembimbing yang telah memberi banyak masukan berkaitan dengan pokok-
pokok materi sekaligus nasehat yang bermanfaat dalam menjalani perkuliahan.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, seluruh keluarga, dan
sahabat atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Makassar, 12 MEI 2019

PENULIS

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan di sekolah
sekaligus memegang tugas dan fungsi ganda, yaitu sebagai pengajar dan sebagai
pendidik. Sebagai pengajar guru hendaknya mampu menuangkan sejumlah bahan
pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru diharapkan
dapat membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang
cakap, aktif, kreatif, dan mandiri (Deden, 2011). Namun demikian, untuk
mengetahui keterlaksanaan tugas guru tersebut, diperlukan penilaian kinerja dengan
kriteria-kriteria penilaian yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Penilaian terhadap kinerja guru merupakan suatu upaya untuk mengetahui


kecakapan maksimal yang dimiliki guru berkenaan dengan proses dan hasil
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakannya atas dasar kriteria tertentu.
Penilaian kinerja sebagai suatu bentuk penilaian prestasi kerja guru atas dasar
kecakapan-kecapakan atau kompetensi tertentu. Pada dasarnya penilaian kinerja
bertujuan untuk mengukur tingkat pelaksanaan tugas pokok dan fungsi guru dalam
melaksanakan tugas-tugas keguruan dan non keguruan. Tugas keguruan yaitu
pelaksanaan proses pembelajaran, yang diawali dengan proses perencanaan, proses
pelaksanaan pembelajaran, dan proses evaluasi, sedangkan tugas non keguruan
antara lain keorganisasian dan pendidikan serta latihan maupun kepemimpinan.

Dari beberapa pembahasan dan permasalahan diatas maka dalam makalah


ini akan dibahas tentang "ANALISIS SWOT PROFESI KEGURUAN, sehingga
dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca serta

1
1.2 Rumusan Masalah

A. Apa kekuatan dari profesi keguruan.


B. Apa kelemahan dari profesi keguruan
C. Apa peluang dari profesi keguruan
D. Apa hambatan dari profesi keguruan

1.3 Tujuan Pembahasan

A. Untuk mengetahui apa kekuatan dari profesi keguruan


B. Untuk mengetahui apa kelemahan dari profesi keguruan
C. Untuk mengetahui apa peluang dari profesi keguruan
D. Untuk mengetahui apa hambatan dari profesi keguruan

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. UNDANG UNDANG TENTANG PROFESI KEGURUAN


Undang – undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD)
memuat hal – hal umum yang berlaku bagi guru dan dosen, dan ketentuan yang
berlaku khusus bagi guru, serta ketentuan yang khusus berlaku bagi dosen. Dalam
penyajian di sina hanya dikemukakan materi yang berkaitan dengan guru saja.
Adapaun materi yang berkaitan dengan guru, secara garis besar adalah sebagai
berikut :
1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
jalur pendidikan formal, serta pada jenjang pendidikan dasar dan nenengah,
termasuk pendidikan usia dini (Pasal 1 ayat (1) UU No. 14 tahun 2005 UUGD).
2. Prinsip Profesional Guru : Pasal 7 Ayat (1)
a. Memiliki bakat, minat, panggilan dan idealisme
b. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang sesuai
c. Memiliki kompetensi yang diperlukan
d. Memiliki ikatan kesejawatan & kode etik profesi
e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
f. Memperoleh penghasilan yang sesuai dengan prestasi kerjanya
g. Memiliki kesempatan pangembangan profesi
h. Memiliki jaminan perllindungan hukum
i. Memiliki organisasi profesi
3. Persyaratan Guru
a. Memiliki kualifikasi akademik S1/D4
b. Memiliki kompetensi
1) Pedagogik
2) Kepribadian
3) Sosial
4) Profesional

3
Yang diperoleh melalui pendidikan profesi
c. Sehat jasmani dan rohani
4. Dalam penjelasan Pasal 10, ditegaskan sebagai berikut :
a. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik.
b. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
beraklak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik.
c. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara
luar dan mendalam.
d. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, dan masyarakat
sekitar.

B.KODE ETIK GURU INDONESIA

Guru Indonesia menyadari, bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian


terhdapa Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan negara, serta kemanusiaan pada
umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada Undang-undang
Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi
Kemerdian Republik Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan
memedomani dasar-dasar sebagai berikut:

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untukmembentuk manusia


Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.

2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.

3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan


melakukan bimbingan dan pembinaan.

4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yangmenunjang


berhasilnya proses belajar-mengajar.

4
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama
terhdap pendidikan.

6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengambangkan dan meningkatkan


mutu dan martabat profesinya.

7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan


kesetiakawanan sosial.

8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi


PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.

9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang


pendidikan.

C. Organisasi Profesional Keguruan

Seperti yang telah disebutkan salah satu kriteria jabatan profesional, jabatan
profesi harus mempunyai wadah untuk meyatukan gerak langkah dan
mengendalikan keseluruhan profesi, yakni organisasi profesi. Bagi guru-guru di
negara kita, wadah ini telah ada yakni Persatuan Guru Republik Indonesia yang
lebih dikenal dengan singkatan PGRI. PGRI didirikan di Surakarta pada tanggal 25
November 1945, sebagai perwujudan aspirasi guru Indonesia dalam mewujudkan
cita-cita perjuangan bangsa.

Salah satu tujuan PGRI adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan
kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni, 1986).
Selanjutnya, Basuni menguraikan empat misi utama PGRI, yaitu:(a) Misi
politis/ideologi, (b) Misi persatuan organisatoris, (c) Misi profesi, dan (d) Misi
kesejahteraan. Kelihatannya, dari praktek pelaksanaan keempat misi tersebut dua
misi pertama-misi politis/ideologis, dan misi perasatuan/oranisasi lebih menonjol
realisasinya dalam program-program PGRI

5
BAB III

METODE SWOT

STRENGTH
1. Guru mampu memperagakan apa yang akan diajarkan secara didaktik dan
metodik, sehingga apa yang diajarkannya dapat dimengerti dan dipahami
serta dikuasai oleh peserta didik.
2. Guru memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup akan media
pendidikan sebagai sarana komunikasi dalam proses belajar.
3. Guru mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar agar kegiatan –
kegiatan belajar terarah pada tujuan pendidikan.
4. Terjalin hubungan baik antara kepala sekolah dengan guru, sehingga
dalam proses pembelajaran berjalan lancar.
5. Guru mampu menggunakan kurikulum dan metode pengajaran yang
inovatif, sehingga siswa tidak mudah bosan.
6. Guru mempunyai dedikasi tinggi terhadap pendidikan , sehingga dalam
menjalankan tugas mempunyai rasa tanggung jawab untuk mencerdaskan
anak didiknya
7. Menerapkan proses pembelajaran berbasis TIK pada semua mata
pelajaran.
8. Guru memiliki kode etik, sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
9. Guru memiliki pengetahuan dan kemampuan melakukan evaluasi
terhadap hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik maupun oleh
pendidik yang bertujuan apakah materi yang diajarkan dapat diserap
dengan baik oleh peserta didik bahkan sebaliknya apakah yang materi
diajarkan sudah sesuai serta metode yang digunakan tepat.

6
WEAKNESS
1. Guru kurang disiplin dalam melaksanakan tugas dan sering datang
terlambat.
2. Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan seperti ruang kelas, sarana
olah raga dan perlengkapan pembelajaran lainnya.
3. Tidak semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK.
4. Adanya guru yang diberi tugas rangkap untuk mengajar berbagai mata
pelajaran.
5. Rendahnya semangat tenaga pengajar yang disebabkan oleh rendahnya
prestasi siswa.
6. Guru sering meninggalkan ruang kelas saat jam pelajaran sehingga
proses belajar mengajar tidak berjalan lancar.
7. Kurangnya dedikasi sebagian guru terhadap tugasnya.
8. Guru kurang menguasai berbagai teori belajar, sehingga proses
pembelajaran cenderung monoton sehingga peserta didik mudah bosan.
9. Kurangnya semangat guru untuk banyak belajar tentang berbagai disiplin
ilmu.
10. Rendahnya tingkat kesejahteraan guru.

OPPORTUNITY

1. Perlu mengadakan peningkatan kemampuan guru. Peningkatan


kemampuan guru dapat dilakukan dengan berbagai cara , antara lain:
Pendidikan lanjutan dalam jabatan
Kemantapan kerja guru (PKG)
2. Pengembangan karier guru yaitu dengan cara mengadakan lomba dan
memberikan penghargaan bagi guru yang berprestasi.
3. Adanya partisipasi dukungan masyarakat di bidang pendidikan.
4. Adanya program Ivent kompetensi tentang kompetensi guru , baik tingkat
daerah, regional, nasional, maupun internasional.
5. Adanya komitmen pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan.

7
6. Adanya dukungan pemerintah terhadap kesejahteraan guru.
7. Kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan.
8. Dengan mendayagunakan peraturan perundangan di bidang pendidikan,
pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata akan lebih mudah.
9. Mendayagunakan sarana prasarana yang ada dalam rangka pelayanan
pendidikan yang bermutu.

THREAT

1. Masih adanya perilaku dan budaya masyarakat yang kurang mendukung


program pendidikan.
2. Pemerintah masih kurang maksimal dalam memberi kesejahteraan guru.
3. Adanya kebijakan sistem pendidikan yang sering berubah.
4. Biaya pendidikan yang semakin tinggi.
5. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap kemajuan pedidikan.

8
BAB IV

PEMBAHASAN

1. Kompetensi
Kompetensi secara umum merupakan bagian dari kepribadian individu yang
relatif dan stabil, dan dapat dilihat serta diukur dari perilaku individu yang
bersangkutan, di tempat kerja atau dalam berbagai situasi.
Syah (2000:229) mengemukakan pengertian dasar kompetensi adalah
kemampuan atau kecakapan.
Usman (1994:1) mengemukakan kompentensi berarti suatu hal yang
menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif
maupun yang kuantitatif.
2. Profesional
Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu
dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau
seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu
keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut
keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi,
untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
Profesional adalah :

 Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.


 Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
 Hidup dari situ.
 Bangga akan pekerjaannya.

Profesional itu adalah seseorang yang memiliki 3 hal pokok dalam dirinya,
Skill, Knowledge, dan Attitude! Skill disini berarti adalah seseorang itu benar-benar
ahli di bidangnya. Knowledge, tak hanya ahli di bidangnya..tapi ia juga menguasai,
minimal tahu dan berwawasan tentang ilmu2 lain yang berhubungan dengan
bidangnya.

9
Dan yang terakhir Attitude, bukan hanya pintar dan cerdas…tapi dia juga punya
etika yang diterapkan dalam bidangnya.
3. Kompetensi Professional
Kompetensi profesional adalah kemampuan menguasai materi pelajaran secara
luas dan mendalam. Dalam upaya mengarahkan siswa untuk mencapai kompetensi
yang telah ditetapkan dalam kurikulum guru perlu menentukan materi pelajaran
yang tepat. Materi pelajaran yang hendak disajikan harus dikuasi dengan sungguh-
sungguh keluasan dan kedalamannya oleh guru sehingga guru dapat
mengorganisasikannya dengan tepat baik dari segi kompleksitasnya (dari yang
mudah kepada yang sulit, dari yang konkret kepada yang kompleks) maupun dari
segi keterkaitannya (dari yang harus lebih awal muncul sebagai dasar bagi bagian
berikutnya). Bahan pelajaran yang diorganisasikan dengan tepat selain
memudahkan guru dalam menyajikannya, juga dapat memudahkan siswa untuk
memilikinya. Guru yang kurang menguasai bahan pelajaran yang diajarkan dapat
berakibat patal, baik terhadap rasa percaya dirinya, kewibawaannya, kepercayaan
siswa dan tentunya terhadap hasil pembelajaran.
Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme, yaitu guru yang
profesional adalah guru yang kompeten (berkemampuan). Karena itu, kompetensi
profesionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru
dalam menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi.
Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan
sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum,
dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar. Pada umumnya di sekolah-
sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi profesional akan menerapkan
“pembelajaran dengan melakukan” untuk menggantikan cara mengajar dimana
guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan.
4. Profesi Guru
Guru adalah profesi yang mempersiapkan sumber daya manusia untuk
menyongsong pembangunan bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Guru dengan
segala kemampuannya dan daya upayanya mempersiapkan pembelajaran bagi
peserta didiknya. Sehingga tidak salah jika kita menempatkan guru sebagai salah

10
satu kunci pembangunan bangsa menjadi bangsa yang maju dimasa yang akan
datang. Dapat dibayangkan jika guru tidak menempatkan fungsi sebagaimana
mestinya, bangsa dan negara ini akan tertinggal dalam kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang kian waktu tidak terbendung lagi perkembangannya.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya
memerlukan/menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah,
serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan yang
khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Guru merupakan pendidik propesional dengan tugas utama mendidik, mengajar
membimbing mengarahkan melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
jalur pendidikan formal.
Aktifitas-aktifitas perkembangan guru memiliki kebutuhan akan kegiatan
pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang diperlukan bagi guru pendidikan,
pelatihan dan pengembangan merupakan proses yang ditempuh oleh guru pada saat
mernjalani tugas-tugas kedinasan. Kegiatan ini diorganisasikan secara beragam dan
berspektrum luas dengan tujuan untuk meningkatkan kopetensi, ketrampilan,
sikap, pemahaman, dan performansi yang dibutuhkan oleh guru saat ini dan dimasa
mendatang.

11
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menarik beberapa


kesimpulan bahwa: Seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas
profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (sivic mission).Guru juga
harus bersikap profesional dan bertanggung jawab atas jabatan yang telah ia miliki.
Dan dalam menjalankan tugasnya guru pun harus mengetahui Kode etik guru yang
merupakan pedoman mengatur hubungan guru dengan teman kerja, murid dan wali
murid, pimpinan dan masyarakat serta dengan misi tugasnya.

Dengan penjelasan-penjelasan yang ada tersebut maka menjadi seorang


guru itu harus mengetahui terlebih dahulu apa itu arti sebuah profesi keguruan
beserta syarat-syaratnya dan bagaimana untuk menjadi seorang guru yang
profesional yang memiliki jiwa pengajar yang berlandaskan dengan aturan-aturan
yang telah ada dalam Undang-Undang Kependidikan. Selain itu untuk menjadi
seorang guru harus memiliki etika yang baik serta sikap profesional keguruan.

12

Anda mungkin juga menyukai