Anda di halaman 1dari 18

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR


KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH

Dosen : Dr.Sri Mulyati, M.Pd.

Nama Mahasiswa:

1. Eni Yuliani (1952000079)

2. Listiyo Rini Ariningsih (1952000165)

3. Retno Suryowardani (1952000148)

4. Ridho Nugraha

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO

TAHUN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat(3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas
dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil
kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam
penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar
kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari
suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana isi Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi


Lulusan?
2. Bagaimana perbedaan Permendikbud No. 20 Tahun 2016 dengan Permendikbud No.
54 Tahun 2013?
3. Bagaimana penerapan Permendikbud No. 20 Tahun 2016 dalam pembelajaran di
MI/SD?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui isi Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
2. Untuk mengetahui perbedaan antara Permendikbud No. 20 Tahun 2016 dengan
Permendikbud No. 54 Tahun 2013.
3. Untuk mengetahui penerapan Permendikbud No. 20 Tahun 2016 dalam pembelajaran
di MI/SD.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016


Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilanStandar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar
isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Pasal 2 Pada
saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Tujuan Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai
acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan
Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan
peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di
satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Monitoring dan Evaluasi Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar
Kompetensi Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum
yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi
secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari
monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar
Kompetensi Lulusan di masa yang akan dating.

B. Sejarah Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016


Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 45 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5670).

C. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016


Permendikbud Nomor 20 Tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) satuan
pendidikan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup pengetahuan,
keterampilan, dan sikap, yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh
mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. SKL ada jenjang pendidikan dasar bertujuan
untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. SKL pendidikan
dasar dan menengah serta pendidikan nonformal dikembangkan oleh BSNP (Badan
Standar Nasional Pendidikan) dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai acuan
utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) untuk jenjang pendidikan dasar
(SD/MI/Paket A) adalah sebagai berikut.

a. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A;

b. Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan

c. Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/ Paket C.


Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.

D. Landasan Yuridis
Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah yang digunakan sebagai acuan
utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan,standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Dengan
diberlakukanya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah yang memuat tentang Tingkat Kompetensi dan Kompetensi
Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Inti
meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Ruang
lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan
berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk
mencapai kompetensi lulusan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini,
maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang
merupakan kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan
sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini,
maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

E. Isi Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016


Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada tiga
dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A;
SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/ SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada
dimensi sikap sebagai berikut:
Dimensi Sikap
SD/MI/SDLB/ SMP/MTs/SMPLB/ SMA/MA/SMALB/
Paket A Paket B Paket C
RUMUSAN
Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap: mencerminkan sikap: mencerminkan sikap:
1. beriman dan 1. beriman dan 1. beriman dan
bertakwa kepada bertakwa kepada bertakwa kepada
Tuhan YME, Tuhan YME, Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, 2. berkarakter, jujur, 2. berkarakter, jujur,
dan peduli, dan peduli, dan peduli,
3. bertanggungjawab, 3. bertanggungjawab, 3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati 4. pembelajar sejati 4. pembelajar sejati
sepanjang hayat, sepanjang hayat, dan sepanjang hayat, dan
dan 5. sehat jasmani dan 5. sehat jasmani dan
5. sehat jasmani dan rohani rohani
rohani sesuai dengan sesuai dengan
sesuai dengan perkembangan anak di perkembangan anak di
perkembangan anak di lingkungan keluarga, lingkungan keluarga,
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan sekolah, masyarakat dan
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, lingkungan alam sekitar,
lingkungan alam bangsa, negara, dan bangsa, negara, kawasan
sekitar, bangsa, dan kawasan regional. regional, dan
negara. internasional.

Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/ SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/


SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan sebagai berikut:
Dimensi Pengetahuan
SD/MI/SDLB/ SMP/MTs/SMPLB/ SMA/MA/SMALB/
Paket A Paket B Paket C
RUMUSAN
Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan
faktual, konseptual, faktual, konseptual, faktual, konseptual,
prosedural, dan prosedural, dan prosedural, dan
metakognitif pada metakognitif pada metakognitif pada
tingkat dasar berkenaan tingkat teknis dan tingkat teknis, spesifik,
dengan: spesifik sederhana detil, dan kompleks
1. ilmu pengetahuan, berkenaan dengan: berkenaan dengan:
2. teknologi, 1. ilmu pengetahuan, 1. ilmu pengetahuan,
3. seni, dan 2. teknologi, 2. teknologi,
4. budaya. 3. seni, dan 3. seni,
Mampu mengaitkan 4. budaya. 4. budaya, dan
pengetahuan di atas Mampu mengaitkan 5. humaniora.
dalam konteks diri pengetahuan di atas Mampu mengaitkan
sendiri, keluarga, dalam konteks diri pengetahuan di atas
sekolah, masyarakat dan sendiri, keluarga, dalam konteks diri
lingkungan alam sekolah, masyarakat dan sendiri, keluarga,
sekitar, bangsa, dan lingkungan alam sekitar, sekolah, masyarakat dan
negara. bangsa, negara, dan lingkungan alam sekitar,
kawasan regional. bangsa, negara, serta
kawasan regional
dan internasional.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada masing-
masing satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut:
SD/MI/SDLB/ SMP/MTs/SMPLB/ SMA/MA/SMALB/
Penjelasan
Paket A Paket B Paket C
Faktual Pengetahuan Pengetahuan teknis Pengetahuan teknis
dasar berkenaan dan spesifik tingkat dan spesifik, detail
dengan ilmu sederhana berkenaan dan kompleks
pengetahuan, dengan ilmu berkenaan dengan
teknologi, seni, pengetahuan, ilmu pengetahuan,
dan budaya teknologi, seni, dan teknologi, seni, dan
terkait dengan budaya terkait budaya terkait
diri sendiri, dengan masyarakat dengan masyarakat
keluarga, dan lingkungan alam dan lingkungan
sekolah, sekitar, bangsa, alam sekitar,
masyarakat dan negara, dan kawasan bangsa, negara,
lingkungan alam regional. kawasan regional,
sekitar, bangsa, dan internasional.
dan negara.
Konseptual Terminologi/ Terminologi/ Terminologi/
istilah yang istilah dan istilah dan
digunakan, klasifikasi, kategori, klasifikasi, kategori,
klasifikasi, prinsip, generalisasi prinsip, generalisasi,
kategori, prinsip, dan teori, yang teori,model, dan
dan generalisasi digunakan terkait struktur yang
berkenaan dengan pengetahuan digunakan terkait
dengan ilmu teknis dan spesifik dengan pengetahuan
pengetahuan, tingkat sederhana teknis dan spesifik,
teknologi, seni berkenaan dengan detail dan kompleks
dan budaya ilmu pengetahuan, berkenaan dengan
terkait dengan teknologi, seni, dan ilmu pengetahuan,
diri sendiri, budaya terkait teknologi, seni, dan
keluarga, dengan masyarakat budaya terkait
sekolah, dan lingkungan alam dengan masyarakat
SD/MI/SDLB/ SMP/MTs/SMPLB/ SMA/MA/SMALB/
Penjelasan
Paket A Paket B Paket C
masyarakat dan sekitar, bangsa, dan lingkungan
lingkungan negara, dan kawasan alam sekitar,
alam sekitar, regional. bangsa, negara,
bangsa, dan kawasan regional,
negara. dan internasional.
Prosedural Pengetahuan Pengetahuan tentang Pengetahuan
tentang cara cara melakukan tentang cara
melakukan sesuatu atau melakukan sesuatu
sesuatu atau kegiatan yang terkait atau kegiatan yang
kegiatan yang dengan pengetahuan terkait dengan
berkenaan teknis, spesifik, pengetahuan teknis,
dengan ilmu algoritma, metode spesifik, algoritma,
pengetahuan, tingkat sederhana metode, dan kriteria
teknologi, seni, berkenaan dengan untuk menentukan
dan budaya ilmu pengetahuan, prosedur yang
terkait dengan teknologi, seni, dan sesuai berkenaan
diri sendiri, budaya terkait dengan ilmu
keluarga, dengan masyarakat pengetahuan,
sekolah, dan lingkungan alam teknologi, seni, dan
masyarakat dan sekitar, bangsa, budaya, terkait
lingkungan alam negara, dan kawasan dengan masyarakat
sekitar, bangsa regional. dan lingkungan
dan negara. alam sekitar,
bangsa, negara,
kawasan regional,
dan internasional.
Metakognitif Pengetahuan Pengetahuan tentang Pengetahuan
tentang kekuatan kekuatan dan tentang kekuatan
dan kelemahan diri
dan kelemahan kelemahan diri
sendiri dan
diri sendiri dan sendiri dan menggunakannya
menggunakannya menggunakannya dalam mempelajari
pengetahuan teknis,
SD/MI/SDLB/ SMP/MTs/SMPLB/ SMA/MA/SMALB/
Penjelasan
Paket A Paket B Paket C
dalam dalam mempelajari detail, spesifik,
mempelajari pengetahuan teknis kompleks,
kontekstual dan
ilmu dan spesifik tingkat
kondisional
pengetahuan, sederhana berkenaan berkenaan dengan
teknologi, seni dengan ilmu ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan
dan budaya pengetahuan,
budaya terkait
terkait dengan teknologi, seni, dan dengan masyarakat
diri sendiri, budaya terkait dan lingkungan
alam sekitar,
keluarga, dengan masyarakat
bangsa, negara,
sekolah, dan lingkungan alam kawasan regional,
masyarakat dan sekitar, bangsa, dan internasional.
lingkungan alam negara, dan kawasan
sekitar, bangsa regional.
dan negara.

Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/


SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan sebagai berikut:
Dimensi Keterampilan
SD/MI/SDLB/ SMP/MTs/SMPLB/ SMA/MA/SMALB/
Paket A Paket B Paket C
RUMUSAN
Memiliki keterampilan Memiliki keterampilan Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak: berpikir dan bertindak: berpikir dan bertindak:
1. kreatif, 1. kreatif, 1. kreatif,
2. produktif, 2. produktif, 2. produktif,
3. kritis, 3. kritis, 3. kritis,
4. mandiri, 4. mandiri, 4. mandiri,
5. kolaboratif, dan 5. kolaboratif, dan 5. kolaboratif, dan
6. komunikatif 6. komunikatif 6. komunikatif
melalui pendekatan melalui pendekatan melalui pendekatan
ilmiah sesuai dengan ilmiah sesuai dengan ilmiah sebagai
tahap perkembangan yang dipelajari di satuan pengembangan dari yang
anak yang relevan pendidikan dan sumber dipelajari di satuan
dengan tugas yang lain secara mandiri pendidikan dan sumber
diberikan lain secara mandiri

Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang


pendidikan memperhatikan:
1. perkembangan psikologis anak;
2. lingkup dan kedalaman;
3. kesinambungan;
4. fungsi satuan pendidikan; dan
5. lingkungan.

F. Perbedaan Permendikbud No 20 Tahun 2016 dengan Permendikbud No 54 Tahun


2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Perbedaan antara Permendikbud No 20 Tahun 2016 dengan Permendikbud No 54
Tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Lulusan SD/MI/SDLB memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai berikut:
Dimensi Sikap
SD/MI/SDLB/
Permendikbud No 20 Tahun 2016 Permendikbud No 54 Tahun 2013
Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap: mencerminkan sikap orang beriman,
1. beriman dan bertakwa kepada berakhlak mulia, berilmu, percaya
Tuhan YME, diri, dan bertanggung jawab dalam
2. berkarakter, jujur, dan peduli, berinteraksi secara efektif dengan
3. bertanggungjawab, lingkungan sosial dan alam di
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, lingkungan rumah, sekolah, dan
dan tempat bermain.
5. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, dan negara.

Lulusan SD/MI/SDLB memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan sebagai


berikut:
Dimensi Pengetahuan
SD/MI/SDLB/
Permendikbud No 20 Tahun 2016 Permendikbud No 54 Tahun 2013
Memiliki pengetahuan faktual, Memiliki pengetahuan faktual dan
konseptual, prosedural, dan konseptual berdasarkan rasa ingin
metakognitif pada tingkat dasar tahunya tentang ilmu pengetahuan,
berkenaan dengan: teknologi, seni, dan budaya dalam
1. ilmu pengetahuan, wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
2. teknologi, kenegaraan, dan peradaban terkait
3. seni, dan fenomena dan kejadian di lingkungan
4. budaya. rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Mampu mengaitkan pengetahuan di
atas dalam konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, dan
negara.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada masing-
masing satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut:
Penjelasan SD/MI/SDLB
Faktual Pengetahuan dasar berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, dan negara.
Konseptual Terminologi/
istilah yang digunakan, klasifikasi, kategori, prinsip, dan
generalisasi berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, dan negara.
Prosedural Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan
yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara.
Metakognitif Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam mempelajari ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan
negara.

Lulusan SD/MI/SDLB memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan sebagai


berikut:
Dimensi Keterampilan
SD/MI/SDLB/
Permendikbud No 20 Tahun 2016 Permendikbud No 54 Tahun 2013
Memiliki keterampilan berpikir dan Memiliki kemampuan pikir dan
bertindak: tindak yang produktif dan kreatif
1. kreatif, dalam ranah abstrak dan konkret
2. produktif,
3. kritis, sesuai dengan yang ditugaskan
4. mandiri, kepadanya.
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai
dengan tahap perkembangan anak
yang relevan dengan tugas yang
diberikan

Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang


pendidikan memperhatikan:
1. perkembangan psikologis anak;
2. lingkup dan kedalaman;
3. kesinambungan;
4. fungsi satuan pendidikan; dan
5. lingkungan.

G. Ciri – Ciri Permendikbud No. 20 Tahun 2016


Standar kompetensi lulusan telah tertuang dalam Peraturan Pemendikbud Nomor 20 Tahun
2016, tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam
Permendikbud tersebut, memiliki ciri ciri sebagai standar kompetensi lulusan terdiri atas :
1. kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai
setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
2. Ketercapaianannya dilakukan dengan adanya kegiatan monitoring dan evaluasi
untuk memastikan apakah lulusan pada tingkat satuan pendidikan telah sesuai
dengan standar kompetensi lulusan.
3. Kegiatan monitoring dan evaluasi harus dilakukan secara berkala yang hasilnya
akan menjadi input dalam penyempurnaan standar kompetensi lulusan
berikutnya.
4. dimensi sikap ialah peserta didik memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkarakter, jujur, dan peduli,
bertanggung jawab
5. Pada dimensi pengetahuan setiap tingkat berbeda pada tingkat teknis dan
turunannya lulusan harus memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta
kawasan regional dan internasional.
6. lulusan harus memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah.

H. Kelebihan
1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME, berkarakter, jujur, dan peduli, bertanggungjawab, pembelajar sejati sepanjang
hayat, dan sehat jasmani dan rohani
2. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.
3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak.

I. Kekurangan
Empat standar yang masih sangat rendah, yaitu standar sarana dan prasarana, standar
proses, standar kompetensi lulusan, dan standar pendidik dan tenaga kependidikan.
Beberapa permasalahan pencapaian standar kompetensi lulusan, terutama pada
pengalaman pembelajaran di SD yaitu :
1. pengalaman belajar seni budaya lokal, komunikasi lisan maupun tulisan, serta
keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis dan berhitung masih
rendah.
2. Pada standar sarana dan prasarana, satuan pendidikan banyak yang terkendala
masalah Izin Mendirikan Bangunan (IMB), kepemilikan laboratorium yang
belum sesuai, tempat ibadah yang belum sesuai, serta keberadaan UKS, gudang,
serta ruang sirkulasi yang tidak sesuai dengan ketentuan
3. rendahnya penguasaan mata pelajaran oleh guru, kualifikasi akademik tenaga
kependidikan yang masih rendah dan belum sesuai.
4. Rendahnya pencapaian SNP pada komponen yang masih rendah perlu
mendapat perhatian agar mutu pendidikan dapat dicapai secara utuh.
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan sektor penting pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara.
Program pendidikan sering kali menjadi program unggulan setiap pergantian masa
pemerintahan. Upaya pencapaian pemerataan pendidikan bagi seluruh warga negara
Indonesia terus dilakukan. Namun tugas bidang pendidikan tidak hanya pada pencapaian
kuantitas pendidikan, akan tetapi juga pada kualitas pendidikan yang diberikan kepada
para calon penerus bangsa. Karenanya penyelenggaraan pendidikan agar tetap bermutu
harus berada pada koridor acuan standar yang ditetapkan. Standar diperlukan agar proses
pendidikan memiliki tujuan yang jelas. Standar dibuat untuk menilai pencapaian visi
pendidikan, agar dapat mengikuti tuntutan globalisasi, serta untuk terus meningkatkan
kualitas. Sehingga, Standar menjadi patokan dalam menentukan acuan penyelenggaraan
pendidikan dalam upaya mencapai tujuan.

B. SARAN
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, disarankan agar pemerintah sebagai
pemegang kebijakan, dapat meningkatkan upaya dalam pencapaian standar nasional
pendidikan terutama pada komponen standar yang masih perlu mendapat perhatian secara
bertahap maupun serentak disesuaikan dengan kondisi yang paling memungkinkan. DPR
RI melalui fungsi pengawasan, anggaran, serta legislasi dapat mengoptimalisasi
pencapaian SNP agar dapat dirasakan oleh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai