Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“EVALUASI PENDIDIKAN”
Mata Kuliah:
Tafsir Tarbawi
Dosen Pembimbing:
Masruddin. M.Pd.I

Disusun Oleh:
Kelompok 13
M. Hasan Hafiz 19.12.4778

Azhar 19.12.4728

M. Abdul Ghani 19.12.4801

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
MARTAPURA
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberi kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam sehigga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
gelap gulitanya kekafiran menuju terang benerangnya cahaya islam yang kita
rasakan saat ini, kepada keluarga, sahabat, dan kerabat beliau ila yaumil mashir.
Kami sebagai pembuat makalah mengucapkan syukur kepada Allah SWT.
Atasan limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari
mata kuliah Tarsir Tarbawi dengan judul “EVALUASI PENDIDIKAN”
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada Guru Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Martapura, 15 Oktober 2020

Kelompok 13

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I ............................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1

BAB II ............................................................................................................. 2

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan ........................................................... 2


B. Fungsi Dan Tujuan Evaluasi Pendidikan ............................................. 3
1. Fungsi Evaluasi Pendidikan ........................................................... 3
2. Tujuan Evaluasi Pendidikan ........................................................... 4
C. Sarana Dan Cara Evaluasi Pendidikan ................................................. 4
1. Sarana Evaluasi Pendidikan ........................................................... 4
2. Cara Evaluasi Pendidikan .............................................................. 5
D. Tafsir Tematik Qs. Al-Hasyr 18-19 ..................................................... 9

BAB III ............................................................................................................ 12

A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan suatu proses dan tindakan yang terencana untuk
mengumpulkan informasi tentang kemajuan, pertumbuhan dan
perkembangan (peserta didik) terhadap tujuan (pendidikan), sehingga dapat
disusun penilaiannya yang dapat dijadikan dasar untuk membuat keputusan.
Dengan demikian, evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara
spontan dan insedental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai
sesuatu yang terencana, sistematik dan berdasarkan tujuan yang jelas.
Jadi, dengan evaluasi diperoleh informasi dan kesimpulan tentang
keberhasilan suatu kegiatan, dan kemudian kita dapat menentukan alternatif
dan keputusan untuk tindakan berikutnya. Evaluasi dalam pendidikan
merupakan cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku anak didik
berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensif dari seluruh
aspek-aspek kehidupan mental-psikologis dan spiritual religious. Melihat
betapa urgennya evaluasi dalam proses belajar mengajar, maka seorang
guru wajib mengetahui yang berkaitan dengan evaluasi tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian evaluasi pendidikan?
2. Apa fungsi dan tujuan evaluasi pendidikan?
3. Apa saja sarana dan cara evaluasi pendidikan?
C. Tujuan
1. Agar memahami pengertian evaluasi pendidikan.
2. Supaya mengetahui apa fungsi dan tujuan evaluasi.
3. Supaya mengetahui apa saja sarana dan cara evaluasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan


Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation;
dalam bahasa arab: al-Taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti; penilaian.
Akar katanya adalah value; dalam bahasa Arab: al-Qimah; dalam bahasa
Indonesia berarti; nilai. Adapun dari segi istilah, sebagaimana dikemukakan
oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977): Evaluation refer to the
act or process to determining the value of something. Menurut definisi ini,
maka istilah evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung pengertian:
suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Banyak literatur yang memberikan pengertian tentang evaluasi ini. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi berarti penilaian (KBBI,
1996:272). Nurgiyantoro (1988:5) menyebutkan bahwa evaluasi adalah
proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Dengan demikian,
berdasarkan pengertian yang telah dikemukan di atas dapat disimpulkan
bahwa evaluasi secara umum adalah suatu proses untuk mendiagnosis
kegiatan belajar dan pembelajaran.1
Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai
evaluasi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan,
dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.
2. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik bagi
penyempurnaan pendidikan.2

Dapat disimpulkan bahwa, evaluasi pendidikan adalah suatu


tindakan atau kegiatan yang dilaksanakan dengan maksud untuk suatu
proses yang berlangsung dalam rangka menentukan nilai dari segala sesuatu

1
Prof. Drs.Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2013)
h.1
2
Ibid, h.2

2
dalam dunia pendidikan. Atau singkatnya evaluasi pendidikan adalah
kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui
mutu atau hasil-hasilnya.3

Dalam evaluasi selalu mengandung proses, proses evaluasi harus


tepat terhadap tipe yang biasanya dinyatakan dalam bahasa prilaku.
Dikarenakan tidak semua prilaku dapat dinyatakan dengan alat evaluasi
yang sama, maka evaluasi menjadi salah satu hal yang sulit dan menantang,
yang harus disadari oleh para guru. Menurut undang-undang republik
indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 57
ayat (1), evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan
secara nasional sebagai bentuk akuntabilatas penyelenggara pendidikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan, diantarannya terhadap peserta
didik, lembaga dan program pendidikan.4

B. Fungsi Dan Tujuan Evaluasi Pendidikan


1. Fungsi Evaluasi Pendidikan
Fungsi evaluasi dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tuiuan
evaluasi itu sendiri. Di dalam batasan tentant evaluasi pendidikan yang
telah dikemukakan di muka tersirat bahwa tuiuan evaluasi pendidikan
ialah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan
sampai di mana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam
pencapaian tujuan-tujuan kurikuler.
Secara lebih rinci fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran
dapat dikelompokkan meniadi empat fungsi, yaitu:5
1) Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta
keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan
belaiar selama iangka waktu tertentu.

3
Ibid, h.2
4
H.M Sukardi, Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.1
5
Gito Supriadi, Pengantar dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Malang: Intimedia, 2011), h.8-9

3
2) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.
Pengajaran sebagai suatu sistem terdiri atas beberapa komponen
yang saling berkaitan satu sama lain.
3) Untuk keperluan bimbingan dan konseling.
4) Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum
sekolah yang bersangkutan.
2. Tuiuan Evaluasi Pendidikan
Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua,
yaitu:6
1) Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan diiadikan
sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan
yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti
proses pembelaiaran dalam iangka waktu tertentu.
2) Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metodemetode pengaiaran
yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka
waktu tertentu.
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam
bidang pendidikan adalah:
1) Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh
program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin
timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk
memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
2) Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab
keberhasilan dan ketidak berhasilan peserta didik dalam mengikuti
program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan
keluar atau cara-cara perbaikarmya.
C. Sarana dan Cara Evaluasi Pendidikan
1. Sarana (obyek) Evalusi Pendidikan

6
Ibid, h.10-11

4
Yang dimaksud dengan obyek atau sasaran evaluasi pendidikan
ialah segala sesuatu yaang bertalian dengan kegiatan atau proses
pendidikan, yang di Jadikan titik pusat perhatian dan pengamatan,
karena pihak penilai (evaluator) ingin memperoleh informasi tentang
kegiatan atau proses pendidikan tersebut.7
Dalam dunia pendidikan, khusunya dalam proses pembelajaran
disekolah, input atau bahan mentah yang siap untuk diolah, tidak lain
adalah para calon peserta didik, seperti: calon murid, calon siswa, calon
mahasiswa, dan sebagainnya. Ditilik dari segi input ini, maka obyek dari
evaluasi pendidikan meliputi tiga aspek yaitu:
1) Aspek kemampuan
2) Aspek kepribadian
3) Aspek sikap
2. Cara evaluasi pendidikan
Teknik evaluasi dalam pendidikan dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu berbentuk test dan bukan berbentuk test (non test).8 Tes
adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu
tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh sekelompok
peserta didik, sehingga menghasilkan suatu nilai tentang prestasi
belajarnya, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh
peserta didik lainnya atau dengan nilai standar yang ditetapkan.
Di samping evaluasi dalam bentuk test, pendidik perlu mengadakan
evaluasi pendidikan dalam bentuk lain, yaitu non test. Misalnya: dalam
bentuk laporan pribadi (self-report) atau catatancatatan hasil sikap
peserta didik, atau hasil observasi yang dilakukan secara sengaja.
Dalam Alquran, terdapat beberapa ayat yang dapat dikaitkan dalam
pengertian pendidikan dan teknik evaluasi yang tersebar di beberapa
surat, seperti al-inba’, al-hisab, al-bala’, al-wazn, al-taqdir dan al-
nadzr.

7
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Op, Cit, h.25
8
Syahril, KONSEP EVALUASI PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ALQURAN, Jurnal Hunafa Vol 4,
No.4, Desember 2007: h. 311-318

5
1) Al-Inba’ terdapat dalam surat Al-Baqarah: 31 dan 33, Allah
berfirman yang artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-
nama (bendabenda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya
kepada para malaikat lalu berfirman: “sebutkanlah kepadaku nama
bendabenda itu jika kamu memang orang-orang yang benar.” Allah
berfirman: “Bukankah sudah ku katakan kepadamu bahwa
sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan
mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?”
Al-Inba’ adalah evaluasi dalam bentuk dialog atau tes lisan yang
membutuhkan pengembangan dalam jawaban. Hal ini dimiliki
manusia (Adam) tetapi tidak dimiliki oleh Malaikat. Kemudian
Allah mengarahkan evaluasi kepada Adam untuk menguji
kemampuannya terhadap ilmu yang telah diajarkan kepadanya dan
ternyata Adam dapat menjawab dan menjelaskan pertanyaan-
pertanyaan itu dengan lancar. Karena kemampuan Adam dalam
menyelesaikan seluruh pertanyaan dalam evaluasi tersebut, maka
Allah memberikan penghargaan kepadanya dengan memerintahkan
kepada Malaikat supaya bersujud (memberikan penghormatan)
kepada Adam. Tes ini sama dengan placement test, atau test untuk
menentukan penempatan peserta didik apakah di kelas A atau di
kelas B dst. Juga dikenal dengan fit and proper test atau uji
kelayakan, yakni tes yang biasa dilakukan pada pejabat yang akan
menduduki posisi penting dalam pemerintahan dan sebagainya.
2) Al-Hisab yang diterjemahkan perhitungan, semakna dengan
evaluasi. Di dalam QS. Al-Baqarah: 202 Allah berfirman yang
artinya: “Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari
apa yang mereka usahakan, dan Allah sangat cepat perhitungannya.”
Allah menganugerahi hasil yang baik yakni hasil evaluasi yang
diberikan adalah berdasarkan hasil kerja mereka. Bila pekerjaannya
baik maka dia akan memperoleh hasil yang membahagiakan yaitu

6
surga. Namun bila hasil evaluasinya buruk karena pekerjaannya
jelek maka dia akan memperoleh hasil yang mengecewakan berupa
siksa neraka. Al-hisab adalah prinsip evaluasi yang berlaku umum,
mencakup teknik dan prosedur evaluasi Allah terhadap makhluknya.
Al-hisab sering diikuti dengan lafal sari’ (cepat). Di akhirat kelak
perhitungan hasil evaluasi manusia dilakukan sangat cepat.
3) Al-Bala’ yang diartikan cobaan dan ujian, ibtala’ atau menguji,
mencoba banyak digunakan oleh Allah dalam mengungkapkan
bentuk ujian yang disebutkan, nama bahan ujiannya atau dengan
istilah pendidikan mata kuliah, bidang studi atau mata pelajaran. Di
dalam QS. Al-Baqarah: 155 Allah berfirman yang artinya: “Dan
sungguh akan Kami berikancobaan kepadamu dengan sedikit
ketakutan, kelaparan kekurangan harta, jiwa dan buahbuahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang sabar.”
Bila dikaitkan dengan pendidikan, maka nilai buruk yang
diperolehnya tidak menjadikan dia lengah dan nilai buruk yang
diperolehnya, karena dia sabar atau tabah dalam menghadapi
kesulitan.
4) Al-Nadzar, searti dengan al-bashar yaitu penglihatan, juga searti
dengan arri’ayah wal I’tibar yakni pertimbangan, (Munawwir,
1998:1533) seperti firman Allah dalam QS. Yunus: 14 yang artinya:
“Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di
muka bumi sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan kamu
berbuat.”
Apabila diperhatikan ayat-ayat yang menggunakan ungkapan
nadzara, maka evaluasi itu adalah sesuatu yang didemonstrasikan
atau dipraktekkan oleh orang sedang dievaluasi. Karena alat
evaluasi yang digunakan adalah panca indra yaitu mata. Dalam
pendidikan, tekhnik inipun sering digunakan terutama dalam
menilai sesuatu yang memerlukan kebenaran dalam gerak atau
membutuhkan pengamatan yang seksama dari supervisior.

7
5) Al-Wazn atau taqdir ats-tsiql yakni penimbangan seperti dalam
firman Allah QS. Al-Qari’ah (101) 6-9 yang artinya: “Dan adapun
orang-orang yang berat timbangan amal (kebaikan)nya, maka ia
berada dalam kehidupan yang memuaskan, adapun orang-orang
yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya
adalah neraka Hawiyah.”
Dalam perspektif pendidikan, bilamana seseorang tidak
mengerjakan tugas atau soal dengan baik, nilai yang akan diterima
tentu bobotnya kecil, tetapi bila ia dapat mengerjakan tugas dan
memberikan jawaban yang benar, maka bobotnya tentu lebih banyak
dan mendapat hasil yang memuaskan. Jadi, bila amalan baiknya
banyak, maka mizannya berbobot atau hasil evaluasinya
menggembirakan. Sebaliknya, bilamana amalan jeleknya yang
banyak, mizannya tidak berbobot atau hasil evaluasinya
mengecewakan.
6) Al-Fitnah, cobaan dan ujian, yakni sesuatu yang berat hati untuk
melakukan, meninggalkan, menerima atau menolaknya. Fitnah bisa
terjadi pada keyakinan, perkataan, perbuatan dan apa saja. Demikian
juga firman Allah QS. Al-Anbiya: 35 yang artinya; “Tiap-tiap yang
bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”
Lafal fitnah yang berarti ujian. Juga menunjukkan nama bahan ujian
yang tercakup di dalamnya beberapa materi ujian, karena Allah
selalu menyebutkan nama-namanya yang terinci lalu menjelaskan
bahwa itu adalah fitnah atau bahan ujian. Fitnah ini banyak terkait
dengan psycho test, disebabkan ada kecenderungan hati dan berat
dalam menentukan sikap.
7) Al-Taqdir, ketentuan, jumlah, ukuran, seperti firman Allah QS. Al-
Hijr: 21 yang artinya;” Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada

8
sisi Kamilah Khazanahnya, dan Kami tidak menurunkannya
melainkan dengan ukuran yang tertentu.”
Bi miqdar dengan masa yang tidak dilebihkan dan tidak dikurangi.
Lafal al-taqdir dapat disamakan dengan cara penilaian dengan
memberikan penetapan nilai pada setiap soal yang diberikan atau
ketentuan pembobotan seperti pemberian nilai sikap pada penelitian
yang menggunakan statistik.
D. Tafsir tematik QS. Al-Hasyar:18-199
‫ّللاَ َخ ِبير ِب َما‬ َّ ‫ت ِلغَد َوات َّ ُقوا‬
َّ ‫ّللاَ ِإ َّن‬ ْ ‫ظ ْر نَ ْفس َما َقدَّ َم‬ ُ ‫ّللاَ َو ْلتَ ْن‬
َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬
َ‫س ُه ْم أُولَئِكَ ُه ُم ْالفَا ِسقُون‬
َ ُ‫سا ُه ْم أ َ ْنف‬
َ ‫ّللاَ فَأ َ ْن‬
َّ ‫سوا‬ ُ َ‫ َوال تَ ُكونُوا كَالَّذِينَ ن‬18( َ‫تَ ْع َملُون‬

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah


setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-
orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada
diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. Tiada sama
penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga; penghuni-
penghuni'surga itulah orang-orang yang beruntung.”

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami


Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari
Aun ibnu Abu Juhaifah, dari Al-Munzir ibnu Jarir, dari ayahnya yang
mengatakan bahwa ketika kami bersama Rasulullah Saw. di suatu pagi
hari, tiba-tiba datanglah kepada Rasulullah Saw. suatu kaum yang tidak
beralas kaki dan tidak berbaju. Mereka hanya mengenakan jubah atau kain
'abaya, masing-masing dari mereka menyandang pedang. Sebagian besar
dari mereka berasal dari Mudar, bahkan seluruhnya dari Mudar. Maka
berubahlah wajah Rasulullah Saw. melihat keadaan mereka yang
mengenaskan karena kefakiran mereka. Kemudian Rasulullah Saw. masuk
dan keluar, lalu memerintahkan kepada Bilal agar diserukan azan dan
didirikan salat. Lalu Rasulullah Saw. salat. Seusai salat, beliau berkhotbah
dan membacakan firman-Nya: Hai manusia, bertakwalah kepada
Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu. (An-Nisa: 1),
hingga akhir ayat. Beliau membaca pula firman Allah Swt. dalam surat Al-

9
www.ibnukatsironline.com 2015 diakses 14 oktobwe 2020, jam 10.00.

9
Hasyr, yaitu: dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). (Al-Hasyr: 18) Hendaklah
seseorang bersedekah dengan uang dinarnya, dengan uang dirhamnya,
dengan sa' jewawutnya, dengan sa' buah kurmanya. Hingga Nabi Saw.
bersabda, bahwa sekalipun dengan separo biji kurma. Maka datanglah
seorang lelaki dari kalangan Ansar dengan membawa kantong yang
telapak tangannya hampir tidak mampu menggenggamnya, bahkan
memang tidak dapat menggenggamnya. Kemudian orang-orang lain
mengikuti jejaknya hingga aku (perawi) melihat dua tumpukan makanan
dan baju. Dan kulihat wajah Rasulullah Saw. berseri, seakan-akan
berkilauan cemerlang, lalu beliau Saw. bersabda:

‫ ِم ْن َغي ِْر أ َ ْن‬،ِ‫ فَلَهُ أَجْ ُرهَا َوأَجْ ُر َم ْن َع ِم َل بِ َها بَ ْع ِده‬،‫سنَة‬ ُ ‫اْلس ََْل ِم‬
َ ‫سنَّة َح‬ ِ ْ ‫س َّن فِي‬ َ ‫َمن‬
ْ ْ َ
‫ َكانَ َعل ْي ِه ِوز ُرها َو ِوز ُر َم ْن َع ِم َل‬،‫سيِئَة‬ ْ
ُ ‫اْلس ََْل ِم‬
َ ‫سنَّة‬ ِ ‫ َو َم ْن َس َّن فِي‬،‫ش ْيء‬ َ ‫ور ِه ْم‬ ُ
ِ ‫يَنقُص ِم ْن أ ُج‬
َ ‫ص ِم ْن أ َ ْوزَ ِار ِه ْم‬
‫ش ْي‬ َ ُ‫ ِم ْن َغي ِْر أ َ ْن يَ ْنق‬،‫بِ َها‬

“Barang siapa yang memprakarsai perbuatan yang baik dalam Islam,


maka baginya pahala perbuatannya dan pahala orang-orang yang
mengikuti jejaknya sesudahnya tanpa mengurangi sesuatu pun dari
pahala mereka. Dan barang siapa yang memprakarsai perbuatan yang
buruk dalam Islam, maka dia mendapat dosanya dan dosa orang-orang
yang mengikuti jejaknya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka barang
sedikitpun.”

Imam Muslim telah mengetengahkan hadis ini secara munfarid


melalui hadis Syu'bah.

Firman Allah Swt.:

َّ ‫} َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬


{َ‫ّللا‬

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah. (Al-Hasyr: 18)

Perintah untuk bertakwa kepada Allah Swt. yang pengertiannya


mencakup mengerjakan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan
meninggalkan apa yang dilarang oleh-Nya.

Firman Allah Swt:


ُ ‫} َو ْلتَ ْن‬
ْ ‫ظ ْر نَ ْفس َما قَدَّ َم‬
{‫ت ِلغَد‬

dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya


untuk hari esok (akhirat), (Al-Hasyr: 18)

10
Yakni hitung-hitunglah diri kalian sebelum kalian dimintai
pertanggung jawaban, dan perhatikanlah apa yang kamu tabung buat diri
kalian berupa amal-amal saleh untuk bekal hari kalian dikembalikan, yaitu
hari dihadapkan kalian kepada Tuhan kalian.

َّ ‫} َواتَّقُوا‬
{َ‫ّللا‬

dan bertakwalah kepada Allah. (Al-Hasyr: 18)

mengukuhkan kalimat perintah takwa yang sebelumnya.

{ َ‫ّللاَ َخ ِبير ِب َما تَ ْع َملُون‬


َّ ‫} ِإ َّن‬

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-


Hasyr: 18)

Artinya, ketahuilah oleh kalian bahwa Allah mengetahui semua amal


perbuatan dan keadaan kalian, tiada sesuatu pun dari kalian yang
tersembunyi bagi-Nya dan tiada sesuatu pun —baik yang besar maupun
yang kecil— dari urusan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya.

Firman Allah Swt

َ ُ‫ّللاَ فَأ َ ْن َسا ُه ْم أ َ ْنف‬


{‫س ُه ْم‬ ُ َ‫} َوال تَ ُكونُوا كَالَّذِينَ ن‬
َّ ‫سوا‬

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. (Al-Hasyr: 19)

Yaitu janganlah kamu lupa dari mengingat Allah, yang akhirnya kamu
akan lupa kepada amal saleh yang bermanfaat bagi diri kalian di hari
kemudian, karena sesungguhnya pembalasan itu disesuaikan dengan jenis
perbuatannya. Maka disebutkanlah dalam firman berikutnya:

{ َ‫}أُو َلئِكَ ُه ُم ْالفَا ِسقُون‬

Mereka itulah orang-orang yang fasik. (Al-Hasyr: 19)

Yakni orang-orang yang keluar dari jalan ketaatan kepada Allah, yang
akan binasa di hari kiamat lagi merugi di hari mereka dikembalikan. Ayat
ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

{‫ّللاِ َو َم ْن يَ ْفعَ ْل ذَلِكَ َفأُولَئِكَ ُه ُم‬


َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا َال ت ُ ْل ِه ُك ْم أ َ ْم َوالُ ُك ْم َوال أ َ ْوالدُ ُك ْم َع ْن ِذ ْك ِر‬
ْ
َ‫}الخَا ِس ُرون‬

11
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat
demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al-Munafiqun: 9)

12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dikemukakan oleh Ansyar (1989: 134) bahwa "evaluasi mempunyai
satu tujuan utama yaitu untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu program"
Guru adalah orang yang paling penting statusnya adalah kegiatan belajar
mengajar, karena guru memegang tugas yang amat penting, yaitu mengatur
dan mengemudikan kegiatan kelas. Untuk membuat proses belajar mengajar
lebih efektif maka tugas guru adalah menciptakan suasana kelas yang
kondusif untuk pembelajara. Untuk menciptakan suasana kelas yang
kondusif tersebut perlu dirancang program pengajaran. Berhasil tidaknya
suatu program pengajaran, tentu tidak bisa diketahui begitu saja, tanpa
adanya evaluasi program. Oleh karena itu evaluasi program perlu
dilaksanakan oleh guru dalam rangka mengetahui seberapa jauh proram
pengajaran telah berlangsung atau terlaksana, dan jika terlaksana seberapa
baik pelaksanaan program tersebut. Pendek kata, evaluasi program
dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari program
pengajaran.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak
ditemui kesulitan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
agar penulis dapat menyempurnakan karya makalah ini. Demikianlah
Kesimpulan dan saran dalam pembuatan makalah ini . Dalam pembuatan
makalah ini banyak sekali kekurangan-kekurangan, untuk itu penulis
sebagai manusia biasa mohon maaf atas segala keurangan dan kekhilafan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Drs.Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo


Persada,2013.

Prof.H.M. Sukardi, MS, Ph.D, Evaluasi Pendidikan.Yogyakarta:Bumi


Aksara,2008

Gito Supriadi, Pengantar dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Malang: Intimedia,


2011.

Syahril, KONSEP EVALUASI PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ALQURAN,


Jurnal Hunafa Vol 4, No.4, Desember 2007.

Departemen Agama. 1991. Alquran dan Terjemahnya. Jakarta: Proyek Pengadaan


Kitab Suci Alquran.

www.ibnukatsironline.com 2015

14

Anda mungkin juga menyukai