Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TELAAH KURIKULUM PAI di MADRASAH


Dosen Pengampu : Nurhidaya Muchtar S.Pd.I.,M.Pd.I.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VII

NURHALIMAH (105191106020)

MUH.NUR ICHSAN (105191117420)


MUH.ABDUH (105191108019)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah
dariNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Telaah Kurikulum
PAI di Madrasah”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi
anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan


melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan dengan berbagai permasalahan
yang ada, kajian teori, dan analisa yang telah ditulis dengan bahasa yang mudah
untuk dimengerti bagi siapa saja yang ingin membaca dan memahaminya. Sehingga
menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,
ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat


kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan. Sehingga tugas yang sederhana ini dapat menjadi bahan bacaan yang
bermanfaat demi peningkatan mutu pendidikan. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami.

Makassar, 26 Maret 2023

Kelompok VII

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan adalah


kurikulum.Kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan
acuan oleh setiapsatuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun
penyelenggara, khususnya olehguru dan kepala sekolah.

Dalam proses pendidikan, kurikulum merupakan seperangkat


rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Oleh karena itu, dalam
pengembangannya harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek).

Kurikulum sangat penting untuk penyelenggaraan pendidikan baik


di lembaga pendidikan formal maupun non formal. Kurikulum berkaitan
langsung dengan perencanaan dan pelaksanaan pendidikan di ruang kelas,
sekolah, lokal, regional, dan nasional serta memegang peranan yang sangat
sentral dalam menentukan proses pendidikan. Pendidikan agama Islam
merupakan prakarsa yang dirancang untuk mempersiapkan peserta didik
memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Keberadaan kurikulum PAI
dengan demikian merupakan inti dari proses pembelajaran yang telah
direncanakan sebelumnya, dan penempatan kurikulum menurut
tingkatannya memerlukan perbaikan terus-menerus.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional menyatakan bahwa "Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan, membentuk watak dan peradaban bangsa yang baik, serta
mencerdaskan kehidupan bangsa, agar peserta didik menjadi manusia yang
beriman. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara demokratis dan
bertanggung jawab".

3
Kurikulum mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam
dunia pendidikan, bahkan bisa dikatakan bahwa kurikulum memegang
kedudukan dan kunci dalam pendidikan, hal ini berkaitan dengan
penentuan arah, isi, dan proses pendidikan, yang pada akhirnya
menentukan macam dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan.

Kurikulum sebagai desain pendidikan cukup sentral untuk semua


kegiatan pembelajaran dan menentukan proses pelaksanaan dan hasil
pendidikan. Pengembangan kurikulum tidak bisa sembarangan, karena
memegang peranan penting dalam perkembangan pendidikan dan
kehidupan peserta didik selanjutnya. Akan tetapi untuk menghasilkan hasil
yang baik dan sempurna harus dilandasi dengan tujuan yang jelas.

Pendidikan Islam didirikan dan dilaksanakan secara sadar dengan


keinginan dan niat (perencanaan yang serius) untuk mewujudkan ajaran dan
nilai-nilai Islam yang dituangkan dalam visi, misi, tujuan, program kegiatan
dan praktik pelaksanaan. sistem Pendidikan. Pendidikan ditentukan atau
disertakan. Pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI)
merupakan wujud dari pengembangan sistem pendidikan Islam.

Sebagai calon pendidik khususnya praktisi pendidikan, hal ini


tentunya menjadi hal penting untuk dikaji, agar menjadi suatu wawasan dan
pengetahuan dan sebagai pandangan untuk mengembangkan sebuah
pedoman dan rujukan dalam melaksanakan proses pendidikan. Dalam
makalah ini juga dapat memberikan acuan kedepannya dalam
mengembagkan kurikulum khususnya di madrasah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Telaah kurikulum PAI di Madrasah?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Telaah Kurikulum PAI di Madrasah

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kurikulum PAI


Kata “Kurikulum” berasal dari kata Yunani yang semula digunakan
dalam bidang olahraga yaitu, currere yang berarti jarak tempuh lari, yakni
jarak yang harus ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari start hingga
finish. Jarak dari start sampai finish ini kemudian yang disebut dengan
currere.
Menurut Asep Saefudin berpendapat bahwa kurikulum merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan pendidikan atau pembelajaran dan
hasil pendidikan yang harus dicapai oleh siswa, kegiatan belajar mengajar,
dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan
kurikulum itu sendiri (Hamid, 1998).
Selain itu, E. Mulyasa mengatakan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar,
materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai hasil
kompetensi dasar dan tujuan pendidikan (E.Mulyasa, 2012).

Beberapa pendapat tersebut telah menggambarkan bahwa


kurikulum merupakan seperangkat kegiatan pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan sebagai landasan
untuk tercapainya sebuah tujuan pendidikan yang diinginkan.
Sedangkan pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam
mengamalkan ajaran agam Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-
Qura’an dan Hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta
penggunaan pengalamaan.

5
B. Hakikat Kurikulum PAI di Madrasah
Jika dilihat dari pandangan filosofis, hakikat kurikulum ialah
seperangkat yang dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam
pelaksanaan pendidikan yang ditujukan untuk membentuk citra lembaga
pendidikan sesuai kesepakatan. Hal ini menunjukkan bahwa sifat dari
kurikulum sendiri bersifat fleksibel.Sifat dinamis, aktual, teoritis, dan
aplikatif merupakan ciri dan sifat kurikulum yang baik (Basri, 2009).
Ada beberapa ciri kurikulum pendidikan Islam yang menurut as
Syaibani, berikut penjelasannya:
1. Semua tujuannya mengutamakan tujuan kepentingan agama dan
perbaikan akhlak. Di sini, penerapannya pada semua aspek baik
kandungan, metode, alat, dantekniknya mengandung jiwa agama.
2. dapat merefleksikan semangat, ajaran dalam agama juga
pemikiranyang mencakup seluruh cakupan aspek maupun
kandungannya, adalah tujuan disusunnya kurikulum. Semua materi
berkembang secara menyeluruh mencakup pengembangan dalam
semua aspek pribadi peserta didik baik psikisnya, kognitifnya, spiritual
dan juga sosialnya tidak hanya pada penjiwaan agama saja.
3. Keseimbangan dalam pengetahuan yang berguna untuk
mengembangkan individu dan juga dalam aspek sosial memerlukan
perhatian khusus, tanpa mengabaikan penyeimbangan pengetahuan
yang sesuai dengan kurikulum.
4. dalam pemenuhan kebutuhan peserta didik memerlukan adanya prinsip
menyeluruh yakni penataan dalam seluruh mata pelajaran yang
dibutuhkan oleh peserta didik, seperti pengetahuan dalam bidang seni,
bidang bahasa, dan sebagainya.
5. Adanya prinsip kesesuaian baik dalam minatdan bakat dengan alam
sekitar, budaya, dan juga sosial masyarakat, dalam penyusunan
kurikulum (Sidik, 2016).
Pada suatu lembaga, mencapai tujuan bersama dan sebagai acuan
dalam melaksanakan aktivitas pendidikan merupakan fungsi

6
kurikulum sebagai alat. Baik bagi guru maupun kepala sekolah
kurikulum berguna sebagai pedoman dalam bekerja.Sedangkan bagi
wali murid kurikulum dapat berfungsi sebagai acuan atau gambaran
agar wali murid dapat ikut andil dalam mencapai tujuan para peserta
didik (Zaini, 2009).
Pengaplikasikan dalam kurikulum pendidikan Islam, maka
kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang digunakan oleh pendidik
untuk membimbing peserta didiknya ke arah tujuan tertinggi
pendidikan Islam, melalui akumulasi sejumlah pengetahuan,
keterampilan dan sikap(Ahmad Taufik, 2019).
Dalam proses untuk mengantarkan peserta didik beriman,
bertakwa, berakhlak mulia, menjadi pribadi yang unggul, menjadi
pribadi yang baik, mampu menganalisa kemajuan IPTEK, juga dapat
membawa diri dalam masyarakat, bangsa, juga negara merupakan
tujuan utama diperlukannya pengembangan kurikulum pembelajaran
PAI di madrasah (Dikjen PAI, 2008)
C. Tujuan Kurikulum PAI di Madrasah

Rumusan tujuan pendidikan Islam yaitu merealisasikan manusia


muslim yang beriman, bertaqwa, dan berilmu pengetahuan yang
mampu mengabdikan dirinya kepada sang khaliknya dengan sikap dan
kepribadian bulat menyerahkan dirinya kepada-Nya dalam segala
aspek kehidupannya dalam rangka mencari keridhoannya. Dalam hal
ini pendidikan agama Islam sebagai sebuah program pembelajaran
yang diarahkan untuk:
1. Menjaga aqidah dan ketaqwaan peserta didik

2. Menjadi landasan untuk lebih rajin mempelajari dan mendalami


ilmu-ilmu agama
3. Mendorong peserta didik untuk lebih kritis, kreatif, dan inovatif

4. Menjadi landasan perilaku dalam kehidupan sehari-hari di


masyarakat.

7
Tujuan Institusional Umum Madrasah ‘Ibtidaiyah ialah agar murid:
1. Memiliki sikap dasar sebagai seorang muslim yang bertaqwa dan
berakhlak mulia.
2. Memiliki kepribadian yang bulat dan utuh, percaya pada diri sendiri,
sehat jasmani dan rohani.
3.Memiliki pengalaman, pengetahuan, ketrampilan, sikap dasar, yang
diperlukan untuk melanjutkan pelajaran ke Madrasah Tsanawiyah
atau sekolah lanjutan pertama lainnya.
4. Memiliki kemampuan dasar untuk melaksanakan hidupnya
dalam masyarakat dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa guna
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Tujuan Institusional umum Madrasah Tsanawiyah ialah agar murid:
1. Menjadi seorang muslim yag bertaqwa dan berakhlak mulia, serta
menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya.
2. Menjadi warga yang baik dan bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan masyarakat.
3. Memiliki Ilmu pengetahuan yang lebih luas dan sejarah kebudayaan
islam
4. Memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang bahasa Arab sebagai
alat untuk memahami ajaran islam.
Tujuan Institusional umum Madrasah Aliyah ialah agar murid:
1. Menjadi seorang muslim yang bertaqwa dan berakhlak mulia.
2. Menjadi warga yang baik dan bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan masyarakat bangsa dan tanah air.
3. Memiliki pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan, serta sikap
yang diperlukan untuk melanjutkan pelajaran keperguruan tinggi atau
untuk bekerja dalam masyarakat sambil mengembagka diri untuk
mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

8
4. Memiliki Ilmu pengetahuan dan agama lebih luas dan mendalam
serta pengalaman, ketrampilan, kemampuan yang diperlukan untuk
melanjutkan keperguruan tinggi.
D. Fungsi Kurikulum PAI di Madrasah
Fungsi kurikulum PAI memang menjadi tugas dan tanggung jawab guru
agama Islam untuk membawa siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan
keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman dalam ajaran Islam.
Menurut Muhaimin, fungsi kurikulum PAI Yaitu:
1. Fungsi kurikulum PAI bagi sekolah/ madrasah yang bersangkutan.

a. Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan agama islam yang


diinginkan atau dalam istilah KBK disebut standar kompetensi PAI,
meliputi fungsi dan tujuan pendidikan nasional, kompetensi lintas
kurikulum, kompetensi tamatan atau lulusan, kompetensi bahan kajian
PAI, kompetensi mata pelajaran PAI (TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/
MA), kompetensi mata pelajar kelas (kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII,
IX, X, XI, XII)
b. Pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan agama islam
disekolah atau madrasah.

2. Fungsi kurikulum PAI bagi masyarakat

a. Masyarakat sebagai pegguna lulusan sehingga sekolah atau madrasah


harus mengetahui hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam
konteks pengembangan PAI.

b. Adanya kerja sama yang harmonis dalam pembenahan dan pengembangan


kurikulum PAI
E. Ruang Lingkup Kurikulum PAI di Madrasah
Dalam kurikulum PAI tersusun empat mata pelajaran dengan
kompetensi lulusan dan standar isi sesuai PERMENAG no. 2 tahun 2008,
yaitu:
1. Al-Qur'an - Hadis

9
a. Membaca, menghafal, menulis, dan memahami surat-surat pendek dalam
al-Qur'an surat al-Faatihah, an-Naas sampai dengan surat ad-Dhuhaa.
b. Menghafal, memahami arti, dan mengamalkan hadis-hadis pilihan
tentang akhlak dan amal salih.
2. Aqidah Akhlak
Mengenal dan meyakini rukun iman dari beriman kepada Allah menjadi
beriman kepada Kadha dan Qadar, mengucapkan kata-kata Tiber melalui
pembiasaan, mengenal dan memfasilitasi rukun iman dan al-asma al-
husnah memahami dan menghayati, dan membiasakan mengamalkan
moral yang baik menahan diri dari moral yang buruk dalam perilaku
sehari-hari.
3. Fiqih
Mulai dari tata cara melaksanakan Tahara, shalat, puasa dan zakat, tata
cara menunaikan ibadah haji ke Mekkah serta tata cara pelaksanaan
makan, minum, khitanan, kurban dan jual beli serta pinjam meminjam.

4. Sejarah Kebudayaan Islam


Mengenal, mengidentifikasi, meneladani, dan mengambil ibrah dari
sejarah Arab pra- Islam, sejarah Rasulullah SAW, khulafaurrasyidin, serta
perjuangan tokoh-tokoh agama Islam di daerah masing-masing.
Mata pelajaran tersebut merupakan rangkaian kurikulum PAI yang
ditawarkan di sekolah dan madrasah yang bercirikan Islam.
F. Pendekatan-Pendekatan untuk Mengembangkan Kurikulum PAI di
Madrasah
Ada beberapa pendekatan dalam pengembangan kurikulum PAI di
madrasah menurut Muhaimin ialah:
1. Pendekatan subjek akademis
Setiap area pengetahuan diatur tergantung bidangnya masing-masing
Pendekatan ini didasarkan pada sistematisasi masing-masing disiplin
ilmu. Di madrasah aspek pembahasan ini lebih disistematisasi lagi
menjadi mata pelajaran ibadah muamalah dalam ilmu fikih, keimanan
dalam ilmu akidah, pembahasan quran hadis dalam mata pelajaran quran

10
hadis, sejarah umat Islam dalam mata pelajaran SKI. Dalam pendekatan
ini, cara yang dilakukan ialah aspek keimanan dimasukkan dalam
rumpun ilmu tauhid, muamalah atau ibadah masuk dalam rumpun ilmu
fikih, dan sebagainya. Atau bisa disebut dengan pendekatan sistematisasi
disiplin ilmu (Muhaimin, 2012).
2. Pendekatan Humanistik
Pendekatan humanistik adalah pendekatan yang muncul dari
pemikiran umat manusia. Buat Konteks Kurikulum lebih dermawan atau
manusiawi meningkatkan harkat dan martabat manusia landasan
filosofis, pengembangan, teori, dan tujuan dari yayasan valuasi program
pendidikan dalam pendekatan ini (Muhaimin, 2012).
3. Pendekatan Teknologis
Pendekatan teknis dimulai dengan asumsi analitis kemampuan
yang dibutuhkan siswa saat melakukan pekerjaan khusus seperti
memerlukan metode atau implementasi teknis berupa amalan sholat,
haji, puasa, sedekah, mengkafani jenazah, dan sholat jenazah. Dalam
pendekatan ini, pembelajaran PAI disesuaikan dengan analisis tugas
tertentu dalam semua aspek pembelajarannya baik kriteria evaluasi,
strategi belajar maupun materi peserta didik yang diajarkan. (Zaini,
2009).
4. Pendekatan Rekontruksional
Problem yang dihadapi masyarakat yang selanjutnya
membutuhkan problem solving merupakan titik tolak adanya
penyusunan kurikulum atau program pendidikan ini yang menggunakan
kolaborasi dan secara kooperatif menjadi solusi dalam permasalahan
secara konkrit menuju masyarakat yang damai dan lebih tenteram.
masalah masyarakat selanjutnyaPemecahan masalah adalah titik awal
pembuat kurikulum dan program pendidikan gunakan kolaborasi
dan kerja sama untuk mencapai solusi di antara masalah-masalah konkrit
yang dihadapi masyarakat lebih damai dan tentram (Zaini, 2009).
G. Struktur Kurikulum & Pengaturan Beban Belajar PAI di Madrasah

11
Struktur kurikulum sekolah/ Madrasah merupakan pola dan susunan
mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
sesuai dengan beban pelajaran yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.
1. Madrasah Ibtidaiyah ( MI)
Struktur kurikulum MI meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjag pendidikan selama 6 tahun, mulai kelas I
sampai kelas VI. Struktur kurikulum MI disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Kurikulum MI berdasarkan Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam
Nomor: DJ. II. I/ PP.00/ED/681/2006 tanggal 1 Agustus 2006, tentang
pelaksanaan standar isi memuat 9/ 12 mata pelajaran karena ditambah
bahasa arab, atau 12 (PAI meliputi, Al-Qur’an-Hadits, Aqidah-Akhlaq,
fiqih, dan SKI.
b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan denga ciri khas dan potensi daerah, yag
materinya tidak dapat dikelompokan dalam mata pelajaran yang ada.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
c. Alokasi waktu 1 jam pembelajaran adalah 35 menit.
2. Madrasah Tsanawiyah (MTS)
Struktur Kurikulum MTs, meliputi substansi pembelajaran yang
ditemuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas
VII s.d. kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Kurikulum MTs berdasarkan Surat Edaran Dirjen Pendidikan
Islam Nomor: DJ. II. I/ PP.00/ED/681/2006 tanggal 1 Agustus

12
2006, tentang pelaksanaan standar isi, memuat 11 mata
pelajaran (ditambah mata pelajaran bahasa Arab).
b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler
untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan
ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokan ke dalam mata pelajaran
yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
c. Alokasi waktu 1 jam pembelajaran adalah 40 menit.
d. Minggu efektif dalam 1 tahunpelajaran (dua semsester) adalah 34-
38 minggu.
3. Madrasah Aliyah (MA)
Struktur Kurikulum MA meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas
X s.d. dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan
standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
a. Kurikulum MA memuat 17 mata pelajaran (ditambah mata
Pelajaran bahasa arab).
b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembagkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan kompetensi
daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokan ke dalam mata pelajaran yang ada.
c. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
d. Minggu efektif dalam 1 tahun pembelajaran ( dua semester)
adalah 34-38 Minggu.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum adalah seperangkat kegiatan pembelajaran yang
memegang peranan penting dalam dunia pendidikan sebagai landasan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Kurikulum PAI
memuat upaya mencapai keselarasan, keselarasan, adaptasi dan
keseimbangan. Dalam hal ini, empat topiknya yaitu Alquran Hadist,
Aqidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam.
Madrasah merupakan suatu lembaga pendidikan yang lebih
menekankan pada pendidikan agama. Kurikulum PAI di Madrasah
memiliki suatu hal yang lebih pokok yang memang diharapkan
target tujuan PAI sebagai pendidikan yang lahir dari agama islam
diharapkan dapat berkompetensi jasmani dan rohani, artinya
berkompetensi dalam hal sikap, skill, pengetahuan secara afektif,
kognitif, psikomotorik sesuai dengan ajaran agama Islam dalam
aspek jasmani.
Pendekatan pendekatan yang digunakan ialah pendekatan subjek
akademis, humanistik, teknologis, serta rekonstruksi sosial dalam
pengembangan kurikulum pembelajaran PAI di madrasah. Dan dengan
adanya kurikulum madrasah diharapkan menjadikan anak didik
menjadi makhluk yang beriman dan bertaqwa kepada Allah serta
senantiasa mau mengamalkan apa yang telah diajarkan di dalam
madrasah.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat,namun masih jauh dari
kesempurnaan dan terdapat kekurangan.Apabila ada kesalahan dalam
penulisan makalah ini kami mohon maaf, dan kami berharap adanya
kritik dan saran yang dapat membangun kami agar dalam tugas-tugas
selanjutnya, kami dapat menyelesaikannya dengan baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, M. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pustaka Setia, 1998.

Basri, Hasan. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Buna’i, Perencanaan Pembelajaran PAI. Surabaya: Pena Salsabila, 2013.

Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam.2008. Kebijakan Departemen


Agama dalam Peningkatan mutu Madrasah di Indoesia. Jakarta: Ditjen
Pendais Departemen Agama.

Hamdan, Pengembangan dan Pembinaan Kurikulum (Teori dan Praktek


Kurikulum PAI). Bandung: Pustaka Setia, 2009.

Hamid, Hamdani, Pengembangan Kurikulum Pendidikan. Bandung: Pustaka


Setia, 2012.

Muhaimin. (2012). Pengembangan Kurikulum PAI di Sekolah, Madrasah, dan


Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja


Grafindo Persada, 2005.

Muhaimin, Rekontruksi Pendidikan Islam. 1 Cet. Jakarta: Rajawali Press, 2009.

Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya,2006.

Sidik Firman.Konsep Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam.Jurnal


Irfani.Vol. 12.No. 1. 2016.

Taufik, A.Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam. El-Ghiroh : Jurnal Studi


Keislaman, Vol. 17 No. 022019.

Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha Nasional, 1981.

15

Anda mungkin juga menyukai