DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VII
NURHALIMAH (105191106020)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah
dariNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Telaah Kurikulum
PAI di Madrasah”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi
anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kelompok VII
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Kurikulum mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam
dunia pendidikan, bahkan bisa dikatakan bahwa kurikulum memegang
kedudukan dan kunci dalam pendidikan, hal ini berkaitan dengan
penentuan arah, isi, dan proses pendidikan, yang pada akhirnya
menentukan macam dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Telaah kurikulum PAI di Madrasah?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Telaah Kurikulum PAI di Madrasah
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
B. Hakikat Kurikulum PAI di Madrasah
Jika dilihat dari pandangan filosofis, hakikat kurikulum ialah
seperangkat yang dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam
pelaksanaan pendidikan yang ditujukan untuk membentuk citra lembaga
pendidikan sesuai kesepakatan. Hal ini menunjukkan bahwa sifat dari
kurikulum sendiri bersifat fleksibel.Sifat dinamis, aktual, teoritis, dan
aplikatif merupakan ciri dan sifat kurikulum yang baik (Basri, 2009).
Ada beberapa ciri kurikulum pendidikan Islam yang menurut as
Syaibani, berikut penjelasannya:
1. Semua tujuannya mengutamakan tujuan kepentingan agama dan
perbaikan akhlak. Di sini, penerapannya pada semua aspek baik
kandungan, metode, alat, dantekniknya mengandung jiwa agama.
2. dapat merefleksikan semangat, ajaran dalam agama juga
pemikiranyang mencakup seluruh cakupan aspek maupun
kandungannya, adalah tujuan disusunnya kurikulum. Semua materi
berkembang secara menyeluruh mencakup pengembangan dalam
semua aspek pribadi peserta didik baik psikisnya, kognitifnya, spiritual
dan juga sosialnya tidak hanya pada penjiwaan agama saja.
3. Keseimbangan dalam pengetahuan yang berguna untuk
mengembangkan individu dan juga dalam aspek sosial memerlukan
perhatian khusus, tanpa mengabaikan penyeimbangan pengetahuan
yang sesuai dengan kurikulum.
4. dalam pemenuhan kebutuhan peserta didik memerlukan adanya prinsip
menyeluruh yakni penataan dalam seluruh mata pelajaran yang
dibutuhkan oleh peserta didik, seperti pengetahuan dalam bidang seni,
bidang bahasa, dan sebagainya.
5. Adanya prinsip kesesuaian baik dalam minatdan bakat dengan alam
sekitar, budaya, dan juga sosial masyarakat, dalam penyusunan
kurikulum (Sidik, 2016).
Pada suatu lembaga, mencapai tujuan bersama dan sebagai acuan
dalam melaksanakan aktivitas pendidikan merupakan fungsi
6
kurikulum sebagai alat. Baik bagi guru maupun kepala sekolah
kurikulum berguna sebagai pedoman dalam bekerja.Sedangkan bagi
wali murid kurikulum dapat berfungsi sebagai acuan atau gambaran
agar wali murid dapat ikut andil dalam mencapai tujuan para peserta
didik (Zaini, 2009).
Pengaplikasikan dalam kurikulum pendidikan Islam, maka
kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang digunakan oleh pendidik
untuk membimbing peserta didiknya ke arah tujuan tertinggi
pendidikan Islam, melalui akumulasi sejumlah pengetahuan,
keterampilan dan sikap(Ahmad Taufik, 2019).
Dalam proses untuk mengantarkan peserta didik beriman,
bertakwa, berakhlak mulia, menjadi pribadi yang unggul, menjadi
pribadi yang baik, mampu menganalisa kemajuan IPTEK, juga dapat
membawa diri dalam masyarakat, bangsa, juga negara merupakan
tujuan utama diperlukannya pengembangan kurikulum pembelajaran
PAI di madrasah (Dikjen PAI, 2008)
C. Tujuan Kurikulum PAI di Madrasah
7
Tujuan Institusional Umum Madrasah ‘Ibtidaiyah ialah agar murid:
1. Memiliki sikap dasar sebagai seorang muslim yang bertaqwa dan
berakhlak mulia.
2. Memiliki kepribadian yang bulat dan utuh, percaya pada diri sendiri,
sehat jasmani dan rohani.
3.Memiliki pengalaman, pengetahuan, ketrampilan, sikap dasar, yang
diperlukan untuk melanjutkan pelajaran ke Madrasah Tsanawiyah
atau sekolah lanjutan pertama lainnya.
4. Memiliki kemampuan dasar untuk melaksanakan hidupnya
dalam masyarakat dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa guna
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Tujuan Institusional umum Madrasah Tsanawiyah ialah agar murid:
1. Menjadi seorang muslim yag bertaqwa dan berakhlak mulia, serta
menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya.
2. Menjadi warga yang baik dan bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan masyarakat.
3. Memiliki Ilmu pengetahuan yang lebih luas dan sejarah kebudayaan
islam
4. Memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang bahasa Arab sebagai
alat untuk memahami ajaran islam.
Tujuan Institusional umum Madrasah Aliyah ialah agar murid:
1. Menjadi seorang muslim yang bertaqwa dan berakhlak mulia.
2. Menjadi warga yang baik dan bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan masyarakat bangsa dan tanah air.
3. Memiliki pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan, serta sikap
yang diperlukan untuk melanjutkan pelajaran keperguruan tinggi atau
untuk bekerja dalam masyarakat sambil mengembagka diri untuk
mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
8
4. Memiliki Ilmu pengetahuan dan agama lebih luas dan mendalam
serta pengalaman, ketrampilan, kemampuan yang diperlukan untuk
melanjutkan keperguruan tinggi.
D. Fungsi Kurikulum PAI di Madrasah
Fungsi kurikulum PAI memang menjadi tugas dan tanggung jawab guru
agama Islam untuk membawa siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan
keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman dalam ajaran Islam.
Menurut Muhaimin, fungsi kurikulum PAI Yaitu:
1. Fungsi kurikulum PAI bagi sekolah/ madrasah yang bersangkutan.
9
a. Membaca, menghafal, menulis, dan memahami surat-surat pendek dalam
al-Qur'an surat al-Faatihah, an-Naas sampai dengan surat ad-Dhuhaa.
b. Menghafal, memahami arti, dan mengamalkan hadis-hadis pilihan
tentang akhlak dan amal salih.
2. Aqidah Akhlak
Mengenal dan meyakini rukun iman dari beriman kepada Allah menjadi
beriman kepada Kadha dan Qadar, mengucapkan kata-kata Tiber melalui
pembiasaan, mengenal dan memfasilitasi rukun iman dan al-asma al-
husnah memahami dan menghayati, dan membiasakan mengamalkan
moral yang baik menahan diri dari moral yang buruk dalam perilaku
sehari-hari.
3. Fiqih
Mulai dari tata cara melaksanakan Tahara, shalat, puasa dan zakat, tata
cara menunaikan ibadah haji ke Mekkah serta tata cara pelaksanaan
makan, minum, khitanan, kurban dan jual beli serta pinjam meminjam.
10
hadis, sejarah umat Islam dalam mata pelajaran SKI. Dalam pendekatan
ini, cara yang dilakukan ialah aspek keimanan dimasukkan dalam
rumpun ilmu tauhid, muamalah atau ibadah masuk dalam rumpun ilmu
fikih, dan sebagainya. Atau bisa disebut dengan pendekatan sistematisasi
disiplin ilmu (Muhaimin, 2012).
2. Pendekatan Humanistik
Pendekatan humanistik adalah pendekatan yang muncul dari
pemikiran umat manusia. Buat Konteks Kurikulum lebih dermawan atau
manusiawi meningkatkan harkat dan martabat manusia landasan
filosofis, pengembangan, teori, dan tujuan dari yayasan valuasi program
pendidikan dalam pendekatan ini (Muhaimin, 2012).
3. Pendekatan Teknologis
Pendekatan teknis dimulai dengan asumsi analitis kemampuan
yang dibutuhkan siswa saat melakukan pekerjaan khusus seperti
memerlukan metode atau implementasi teknis berupa amalan sholat,
haji, puasa, sedekah, mengkafani jenazah, dan sholat jenazah. Dalam
pendekatan ini, pembelajaran PAI disesuaikan dengan analisis tugas
tertentu dalam semua aspek pembelajarannya baik kriteria evaluasi,
strategi belajar maupun materi peserta didik yang diajarkan. (Zaini,
2009).
4. Pendekatan Rekontruksional
Problem yang dihadapi masyarakat yang selanjutnya
membutuhkan problem solving merupakan titik tolak adanya
penyusunan kurikulum atau program pendidikan ini yang menggunakan
kolaborasi dan secara kooperatif menjadi solusi dalam permasalahan
secara konkrit menuju masyarakat yang damai dan lebih tenteram.
masalah masyarakat selanjutnyaPemecahan masalah adalah titik awal
pembuat kurikulum dan program pendidikan gunakan kolaborasi
dan kerja sama untuk mencapai solusi di antara masalah-masalah konkrit
yang dihadapi masyarakat lebih damai dan tentram (Zaini, 2009).
G. Struktur Kurikulum & Pengaturan Beban Belajar PAI di Madrasah
11
Struktur kurikulum sekolah/ Madrasah merupakan pola dan susunan
mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
sesuai dengan beban pelajaran yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.
1. Madrasah Ibtidaiyah ( MI)
Struktur kurikulum MI meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjag pendidikan selama 6 tahun, mulai kelas I
sampai kelas VI. Struktur kurikulum MI disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Kurikulum MI berdasarkan Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam
Nomor: DJ. II. I/ PP.00/ED/681/2006 tanggal 1 Agustus 2006, tentang
pelaksanaan standar isi memuat 9/ 12 mata pelajaran karena ditambah
bahasa arab, atau 12 (PAI meliputi, Al-Qur’an-Hadits, Aqidah-Akhlaq,
fiqih, dan SKI.
b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan denga ciri khas dan potensi daerah, yag
materinya tidak dapat dikelompokan dalam mata pelajaran yang ada.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
c. Alokasi waktu 1 jam pembelajaran adalah 35 menit.
2. Madrasah Tsanawiyah (MTS)
Struktur Kurikulum MTs, meliputi substansi pembelajaran yang
ditemuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas
VII s.d. kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Kurikulum MTs berdasarkan Surat Edaran Dirjen Pendidikan
Islam Nomor: DJ. II. I/ PP.00/ED/681/2006 tanggal 1 Agustus
12
2006, tentang pelaksanaan standar isi, memuat 11 mata
pelajaran (ditambah mata pelajaran bahasa Arab).
b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler
untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan
ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokan ke dalam mata pelajaran
yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
c. Alokasi waktu 1 jam pembelajaran adalah 40 menit.
d. Minggu efektif dalam 1 tahunpelajaran (dua semsester) adalah 34-
38 minggu.
3. Madrasah Aliyah (MA)
Struktur Kurikulum MA meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas
X s.d. dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan
standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
a. Kurikulum MA memuat 17 mata pelajaran (ditambah mata
Pelajaran bahasa arab).
b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembagkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan kompetensi
daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokan ke dalam mata pelajaran yang ada.
c. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
d. Minggu efektif dalam 1 tahun pembelajaran ( dua semester)
adalah 34-38 Minggu.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum adalah seperangkat kegiatan pembelajaran yang
memegang peranan penting dalam dunia pendidikan sebagai landasan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Kurikulum PAI
memuat upaya mencapai keselarasan, keselarasan, adaptasi dan
keseimbangan. Dalam hal ini, empat topiknya yaitu Alquran Hadist,
Aqidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam.
Madrasah merupakan suatu lembaga pendidikan yang lebih
menekankan pada pendidikan agama. Kurikulum PAI di Madrasah
memiliki suatu hal yang lebih pokok yang memang diharapkan
target tujuan PAI sebagai pendidikan yang lahir dari agama islam
diharapkan dapat berkompetensi jasmani dan rohani, artinya
berkompetensi dalam hal sikap, skill, pengetahuan secara afektif,
kognitif, psikomotorik sesuai dengan ajaran agama Islam dalam
aspek jasmani.
Pendekatan pendekatan yang digunakan ialah pendekatan subjek
akademis, humanistik, teknologis, serta rekonstruksi sosial dalam
pengembangan kurikulum pembelajaran PAI di madrasah. Dan dengan
adanya kurikulum madrasah diharapkan menjadikan anak didik
menjadi makhluk yang beriman dan bertaqwa kepada Allah serta
senantiasa mau mengamalkan apa yang telah diajarkan di dalam
madrasah.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat,namun masih jauh dari
kesempurnaan dan terdapat kekurangan.Apabila ada kesalahan dalam
penulisan makalah ini kami mohon maaf, dan kami berharap adanya
kritik dan saran yang dapat membangun kami agar dalam tugas-tugas
selanjutnya, kami dapat menyelesaikannya dengan baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
15