Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN MUAMALAH


Dosen Pengampu : Ahmad Nasir, S.Pd.I., M.Pd.I.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK X

Selviani
Abdurrahman

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala


kebesaran dan nikmat-Nya yang diberikan-Nya sehingga kami
dapatmenyelesaikan makalah kami tentang “Metode Pembelajaran
Muamalah”. Kemudian salam dan shalawat kepada Nabi besar kita
Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang merupakan panutan dan
contoh bagi kita sampai akhir zaman, yang membawa kita dari zaman
yang biadab menuju zaman yang penuh dengan peradaban ini. Adapun
dalambpenulisan makalah ini berbagaibhambatanntelah kami alami.
Olehnkarenaoitu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan
karena kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan
dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Saya juga berterima kasih
kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini. Dan paling utama bantuan
Allah swt.

Makassar, 27 Desember 2022

Kelompok X
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................2

C. Tujuan Masalah...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................... 3

A. Pengertian Mualamah.............................................................3

B. Jenis-Jenis Muamalah.............................................................4

C. Metode Pembelajaran Muamalah...........................................6

BAB III PENUTUP.............................................................................. 9

A. Kesimpulan.............................................................................9

B. Saran....................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidayah (MI) merupakan
salah satu mata pelajaran pendidikan agama islam yang wajib
ditempuh oleh siswa Madrasah Ibtidaiyah. Mata pelajaran ini
biasanya hanya ada di sekolah Madrasah Ibtidaiyah atau di Sekolah
Dasar Islam (SDI). Di Madrasah Ibtidaiyah mata pelajaran pendidikan
agama islam dibagi menjadi lima, yaitu mata pelajaran bahasa arab,
mata pelajaran akidah akhlak, mata pelajaran al-qur’an hadist, mata
pelajaran fiqih, dan mata pelajaran sejarah kebudayaan islam atau
biasanya disebut SKI.
Mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan mata
pelajaran yang mengarahkan siswa untuk mengenal, menghayati,
memahami, dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari, karena
pembelajaran fiqih menjadi dasar pandangan hidup. Di Madrasah
Ibtidaiyah kelas 6 mata pelajaran fiqih hanya mencakup tentang
materi fiqih muamalah.
Seorang guru agar kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
sesuai dengan tujuannya dan berjalan secara optimal, seorang guru
harus mampu menentukan metode pembelajaran secara tepat. Oleh
karena itu seorang guru harus menggunakan metode pembelajaran di
dalam mata pelajaran fiqih.
Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan
untuk menyampaikan pembelajaran oleh pendidik agar tercapainya
suatu tujuan pembelajaran yang sesuai dengan apa yang direncanakan.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan di
Madrasah Ibtidaiyah, diantaranya metode ceramah, metode diskusi,
metode demonstrasi, metode eksperimen, metode karya wisata, dll.
Tetapi, saya amati masih banyak guru yang hanya menerapkan
metode ceramah yang menjadikan siswa di tengah pembelajaran
menjadi jenuh sehingga menyebabkan ramai dan siswapun tidak
terfokus dalam pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Muamalah?
2. Apa saja jenis-Jenis Muamalah?
3. Apa saja Metode dalam Pembelajaran Muamalah?

C. Tujuan Masalah
1. Agar dapat mengetahui pengertian muamalah.
2. Agar dapat membedakan jenis-jenis muamalah.
3. Mampu mengetahui metode pembelajaran muamalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Muamalah
Muamalah adalah suatu perkara atau urusan yang mengatur
hubungan antar sesama manusia. Baik secara individu maupun
berkelompok. Asal katanya adalah amala, ya’malu dengan wazan
fa’alu, ya’filu yang artinya saling bertindak, berbuat, dan
mengamalkan, seperti yang dikutip dari Buku Ajar Fiqih Muamalah
Kontemporer karya Taufiqur Rahman.
Sementara itu, pengertian muamalah menurut fiqh Islam
adalah kegiatan tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi
manfaat dengan cara yang ditempuhnya. Seperti jual-beli,
sewa-menyewa, utang-piutang, pinja meminjam, urusan bercocok
tanam, berserikat, dan usaha lainnya.
Tujuan muamalah adalah untuk menciptakan suatu kehidupan
bermasyarakat yang tenteram, damai, makmur, dan sejahtera.
Pasalnya, manusia merupakan makhluk sosial yang perlu berinteraksi
dan membutuhkan bantuan orang lain. Allah SWT secara tegas
berfirman dalam surat Al Ma’idah ayat 2,

‫اإْد نِ وَ داُْعْ ودَ ن‬


ِ‫ا‬ ‫ََوى داِْن ن ِّ وَاّْ ت دْ وو ىٰ وَ وَ َوُو واَُعوا و‬
‫ََوى د ن‬ ‫وََوُو واَُعوا و‬

Artinya: “... Dan tolong-menolonglah kamu dalam


(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan permusuhan...”
Berdasarkan ayat di atas, tolong menolong yang diperintahkan
oleh Allah SWT adalah tolong menolong dalam kebaikan. Salah
satunya dalam memenuhi kebutuhan hidup sesama. Sebab itu,
manusia diperintahkan Allah untuk menggali semua sumber ekonomi
yang ada di bumi dengan saling bermuamalah.
Melansir dari buku Sumber Belajar Pendidikan Agama Islam
dari Kemendikbud, dalam melakukan muamalah, seperti jual-beli,
sewa-menyewa, utang-piutang, dan pinjam-meminjam, ada
larangan-larangan yang diatur dalam Islam di antaranya,

1) Tidak boleh mempergunakan cara-cara yang batil


2) Tidak boleh melakukan kegiatan riba
3) Tidak boleh dengan cara-cara zalim (aniaya)
4) Tidak boleh mempermainkan takaran, timbangan, kualitas, dan
kehalalan
5) Tidak boleh dengan cara-cara spekulasi atau berjudi
6) Tidak boleh melakukan transaksi jual-beli barang haram
7) Jenis Muamalah dalam Islam

B. Jenis-Jenis Muamalah
Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, muamalah
adalah urusan tukar menukar sesuatu dalam fiqh Islam. Sebab itu
terbagi dalam beberapa jenisnya yang perlu diketahui. Ada apa saja?
1. Muamalah jual beli
Menurut syariat agama, muamalah jual beli adalah kesepakatan
tukar menukar benda untuk memiliki benda tersebut selamanya. Jual
beli yang dibenarkan sesuai dengan firman Allah SWT surat Al
Baqarah ayat 275 adalah sebagai berikut,

ِ‫ِ ىٰوْنَو بنأوُت عُ د‬ ّ ‫اِ نَِو داْ وَ ن‬ ‫َ ع‬‫ّ دْ و‬


‫َُع اْ ت‬ ‫اِْبوا وَ يوْعو عِوِو ان تَ وَ وَا يوْعو عُ اْتِني يوّ و وخِت ع‬ ّ ‫اْتِنيَو يوأ د عََعوِو ن‬
‫ٌَة نِ دَ وَ نبّ نُ َوا دُّ و وُ ىى َوَوُع‬ ‫اِْبوا َو وَ دَ وَا وَُع وِ دو نَ و‬ ّ ‫لع داِْو دْ وَ وَ وح تِ وُ ن‬ ّ ‫َواْعوا انُت وَا داِْو دْ عَ نِْد عّ ن‬
‫اِْبوا وَأ و وح تّ ت‬
‫اَ عُ دِ َنْ وُا َوا نْْعَِو‬ ‫اُ اّْت ن‬ ‫ْ وَ ع‬ ‫َاَو َوأعَ ىْوِنَو أ و د‬‫لن وَ وِ دَ و‬ ‫َ وَأ و دِ عُِع انْوى ت‬ ‫ََو و‬‫وِا و‬
Artinya: “Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila.
Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama
dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya,
lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi
miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa
mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya.”

2. Muamalah utang piutang


Utang piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada
seseorang dengan catatan akan dikembalikan pada waktu kemudian.
Dengan cara tidak mengubah keadaannya.
Contoh muamalahnya adalah utang Rp 100 ribu di kemudian hari
harus melunasinya sebesar Rp 100 ribu pula. Menurut agama Islam,
memberi utang kepada seseorang dianggap sebagai tindakan
menolong yang sangat dianjurkan.
Rukun utang-piutang ada tiga di antaranya adalah yang berpiutang
dan yang berutang, harta atau barang, dan lafadz kesepakatan.

3. Muamalah sewa menyewa


Menurut fiqh Islam, sewa menyewa disebut dengan ijārah.
Maknanya adalah imbalan yang harus diterima oleh seseorang atas
jasa yang diberikannya. Jasa di sini berupa penyediaan
Tenaga dan pikiran, tempat tinggal, atau hewan.
Dasar hukum muamalah ijarah atau sewa menyewa tertuang dalam
surat Al Baqarah ayat 233,

‫ََت دَّ ع دِ وِا آَ و دّْ ع دِ بن داْ وَ دُ عِ ن‬


َِ ‫ُِعوا أ و دَ وََو عَ دِ َو وَ عَّوا وَ و‬
‫ََو دْ عُ دِ انٰوا و‬ ‫وَان دِ أ و وَ دََ ع دِ أ و دِ َ و دّْ دوِ ن‬

Artinya: “..Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada


orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran
dengan cara yang patut...”

C. Metode Pembelajaran Muamalah


Dalam mata pelajaran fiqih untuk kelas 6 kali ini meliputi
tentang fiqih muamalah, yakni tentang makanan dan minuman yang
halal dan haram dan tata cara jual beli serta pinjam meminjam.
Berikut macam-macam beserta kekurangan dan kelebihan metode
pembelajaran yang dapat digunakan di pembelajaran kelas 6 SD/MI:

1. Metode Ceramah
Metode ceramah, yaitu suatu cara mengajar dengan
menyampaikan materi secara lisan kepada siswa. Misal: Dalam materi
makanan dan minuman yang halal dan haram. Guru menjelaskan apa
pengertian, ketentuan, dan bagaimana cara pinjem meminjam yang
sesuai dengan syariat islam. Dan siswa hanya duduk di tempat
masing-masing dan mendengarkan penjelasan guru. Dengan adanya
siswa hanya duduk dan mendengarkan, siswa menjadi lebih pasif dan
guru sulit untuk mengontrol sejauh mana pemahaman siswa. Tetapi
metode ini mudah untuk dilaksanakan.
2. Metode Diskusi
Metode diskusi, yaitu suatu cara mengajar yang memecahkan
masalah. Biasanya metode ini siswa berdiskusi memecahkan masalah
secara berkelompok.
Misal: Dalam materi makanan dan minuman yang halal dan
haram. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Kemudian
guru menayangkan sebuah video yang berkaitan dengan materi
tersebut. Kemudian siswa diberi soal dan mendiskusikan apa saja
makanan dan minuman yang halal dan haram dalam video tersebut.
Setelah mengerjakan siswa maju ke depan untuk mempersentasikan
hasil diskusinya. Dengan adanya diskusi menjadikan siswa berpikir
secara kritis dan melatih siswa agar dapat menerima pendapat orang
lain. Tetapi biasanya metode ini dikuasi oleh anak yang suka bicara
dan metode ini tidak dapat diterapkan di dalam kelompok jumlah
besar.

3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi, yaitu cara mengajar dengan cara
memperlihatkan secara langsung suatu proses atau suatu cara kerja
yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.
Contoh: Dalam materi jual beli, guru memberikan demonstrasi
bagaimana cara jual beli menurut syariat islam. Dengan adanya
mendemonstrasikan langsung siswa menjadi lebih tertuju dalam
pembelajaran sedang dipelajari. Tetapi medote ini akan sukar
dimengerti siswa jika gurunya kurang menguasi materinya.
4. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata merupakan suatu cara mengajar yang
mengajak siswa untuk belajar di luar kelas ke tempat yang berkaitan
dengan materi yang diberikan oleh pendidik.
Contoh: Dalam pembelajaran jual beli, guru mengajak siswa
pergi ke pasar untuk mengamati dan mempraktikkannya bagaimana
cara jual beli menurut syariat islam. Siswa mengamati apakah
kegiatan jual beli di pasar sudah sesuai dengan syariat islam. Setelah
mengamati siswa membuat laporan mengenai hal tersebut. Biasanya
metode ini lebih merangsang kreativitas siswa. Sehingga siswa lebih
aktif dan mudah memahami dan mempraktikkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Tetapi metode ini membutuhkan persiapan yang matang
untuk menerapkannya.

Dengan adanya macam-macam beserta kekurangan dan


kelebihan metode pembelajaran yang saya sebutkan tadi, guru dapat
mengaplikasikannnya ke dalam pembelajaran fiqih untuk kelas 6
SD/MI. Jika guru mengaplikasikannya secara benar dan tepat, maka
siswa menjadi lebih aktif dan menjadikan pembelajaran fiqih lebih
menyenangkan. Dan pembelajaranpun akan berjalan sesuai rencana.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Muamalah menurut fiqh Islam adalah kegiatan tukar menukar barang
atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang ditempuhnya.
Seperti jual-beli, sewa-menyewa, utang-piutang, pinja meminjam,
urusan bercocok tanam, berserikat, dan usaha lainnya.
 Jenis-Jenis muamalah ada 3 yaitu:
1. Muamalah Jual Beli
2. Muamalah Utang Piutang
3. Muamalah Sewa Menyewa
 Metode Pembelajarn Muamalah
1. Metode Ceramah
2. Metode Diskusi
3. Metode Demonstrasi
4. Metode Karya Wisata

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat,namun masih jauh dari
kesempurnaan dan terdapat kekurangan.Kami sebagai penyusun
makalah ini,sangat mengharapkan kritik,saran,dan masukan dari
pembaca.semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.Apabila
ada kesalahan dari isi maupun penulisan,kami mohon maaf atas segala
kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Amin., Islamic Studies di Perguruan Tinggi, Pendekatan


Integratif-Interkonektif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2006.9
Ali, A Mukti., Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia, Yogyakarta: IAIN Sunan
Kalijaga Press, 1988.
An-Naim, Abdullahi Ahmed., Dekonstruksi Syari’ah, Yogyakarta: LKiS, 2011.
Arkoun, Mohammed., Rethinking Islam Common Question Uncommon
Answers, Colorado: Westview Press, 1994.
Geertz, Clifford., Agama Jawa, Abangan Santri Priyayi dalam Kebudayaan Jawa,
Depok: Komunitas Bambu, 2013.
Hanafi, Hassan., Dari Akidah ke Revolusi, Jakarta: Paramadina, 2003.

Anda mungkin juga menyukai