Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP IBD DALAM KESUSTRAAN, SENI RUPA, DAN SENI MUSIK


Tugas Mata Kuliah : Ilmu Sosial Budaya Dasar
Dosen Pengampu : Tauhid, M.Pd.

Disusun Oleh:

ST. AISYAH ISTIQAMAH

Prodi:
Pendidikan Islam Anak Usia Dini

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


YAYASAN PEMBANGUNAN (YASBA) KALIANDA
TAHUN AKADEMIK 2022 – 2023

I
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
Konsep Ibd Dalam Kesustraan, Seni Rupa, dan Seni Musik.

Makalah ini penulis susun semaksimal mungkin dan diperoleh dari beberapa referensi dan
beberapa buku yang telah penulis pelajari. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan senang hati penulis menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki penulisan makalah selanjutnya.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk kehidupan masyarakat
mendatang.

Kalianda, 18 Februari 2023


Penulis,

1
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR........................................................................................................ 1

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................ 3

A. Latar Belakang.......................................................................................................... 3

3 ......................................................................................................B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan........................................................................................................ 4

BAB II. PEMBAHASAN................................................................................................. 5

A. Konsepsi IBD Dalam Kesustraan................................................................................. 5

B. Konsepsi IBD Dalam Seni Rupa................................................................................. 9

C. Konsep IBD Dalam Seni Musik.................................................................................. 10

BAB III. Penutup............................................................................................................... 11


A. Kesimpulan................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsepsi IBD dalam kesustraan ,seni rupa dan seni musik . dapat diartikan sebagai teori
tentang keindahan dan seni . Arti keindahan sudah diurakan dimuka , sedangkan arti seni
adalah keindahan yang diciptakan manusia pemandangan alam yang paling indah adalah
ciptaan tuhan

Akan tetapi keelokan tubuh manusia bukanlah merupakan seni karena kesemuanya
merupakan ciptaan tuhan. Pada hakikatnya seni itu adalah indah ,tetapi bukan berarti bahwa
segalanya yang indah adalah seni Muthar lubis mengatakan bahwa seni merupakan produk
daya inspirasi dan daya cipta manusia yang bebas dari cengkeraman dan belenggu berbagai
ikatan The liang gie mengungkapkan bahwa pengertian keindahan di anggap sebagai salah
satu jenis nilai ,yaitu nilai estetis .Mengenai nilai itu sendiri ,ada berbagai pembedaan , yaitu :

1. Nilai subjektif
2. Nilai objektif
3. Nilai perseseorangan
4. Nilai kemasyarakatan
5. Nilai intrinsif
6. Nilai ektrinsik

Benedetto croce adalah tokoh ekspirasi yang paling terkenal .dengan karyanya yang telah
diterjemahkan didalam bahasa inggris . Aesthetics as science of expression and general
linguistic antara lain mengatakan art is expression of impression: seni adalah pengungkapan
kesan-kesan .

B. Rumusan Masalah

1. Bentuk konsep IBD dalam kesustraan, seni rupa dan seni musik ?

3
C. Tujuan

1. Untuk dapat memahami konsep IBD dalam kaitannya dengan kesustraan, seni rupa
dan seni musik.
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah IAD/IBD/ISD.
3. Untuk membuka wawasan baru berkaitan konsep IBD .
4. Untuk mengetahui secara mendalam yang berkaitan dengan keindahan dan seni yang
terkandung dalam kosep IBD terhadap kesustraan, seni rupa, dan seni musik.

4
BAB II.

PEMBAHASAN

A. Konsepsi IBD Dalam Kesustraan

Di samping puisi, dalam kesustraan dikenal pula bentuk drama sebagai wujud karya fiksi
yang prosais. Apabila drama digunakan sebagai sumber pengajaran IBD, tentu bukan suatu
hal yang aneh, Karena dalam batas-batas tertentu unsur-unsur drama, terutama jika drama
dilihat dari segi karya sastra, maka dapat disajikan lewat materi fiksi. Drama pada dasarnya
dapat disikapi sebagai karya pentas dan karya sastra. Puisi dan drama sebagai karya sastra
akan dibahas dalam kaitannya dengan konsepsi IBD yang terdapat didalamnya.

1.1 Apakah puisi itu ? Dipandang dari segi bentuk, pada umumnya puisi dianggap sebagi
pemakaian atau penggunaan bahasa yang itensif. Minimnya jumlah yang digunakan dan
padatnya struktur yang dimanupulasikan,sangat brtpengaruh dalam menggerakkan emosi
pembaca karena gaya penuturan dan gaya pelukisannya. Bahasa puisi dikataka lebih
padat,lebih indah,lebih cemerlang dan hidup dari pada bahasa prosa atau percakapan sehari-
hari. Bahasa puisi mengandung penggunaan lambang-lambang metaforis, dan bentuk-bentuk
intuitif lain untuk mengekspresikan gagasan,perasaan dan emosi, karena puisi senantiasa
menggapai secara eksklusif kearah imajinasi dan ranah (domain) bentuk- bentuk emotif dan
artistiknya sendiri. Dalam pada itu, kepadatan bahasa puisi sebenarnya sangat berkaitan
secara sinkron dan integratif dengan upaya sang penyair dalam memadatkan sejumlah
pikiran,perasaan dan emosi serta pengalaman hidup yang diungkapkannya.

Hal yang membedakan seorang penyair dengan seorang pengarang prosa adalah
kemampuannya dalam mengeksperikan hal-hal yang sangat besar dan luas dalam bentuk
yang luas dan padat. Dan dipandang dari segi isinya,puisi yang bagus merupakan ekspresi

5
yang benar atas keseluruhan kepribadian manusia sehingga dapat menyampaikan keinsafan
pikiran dan hati manusia terhadap pengalaman dan peristiwa kehidupan secara luar biasa.

1.2 Mengapa puisi disajikan dalam IBD ?

A. Hubungan puisi sengan pengalaman manusia

Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra / puisi disebut pengalaman


perwakilan. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan
dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman dari sekedar kumpulan pengalaman
langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu, puisi dapat menyebabkan
mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk melihat dan mengerti banyak tentang
dirinya sendiri dan masyarakat. Seiring membaca dan mendiskusikan hasil karya sastra / puisi
dengan bimbingan dosen yang bijaksana dan matang,membuat mereka dapat berkembang
untuk tidak saja mengerti terhadap diri mereka masing-masing dan hubungan dengan
masyarakat tempat mereka hidup,tetapi juga terhadap keahlian dan kearifan senimannya.
Puisi mempunyai kekuatan untuk memperluas pengalaman hidup yang aktual dengan jalan
mengatur dan mengeksintisikannya. Pengalaman yang melayani kebutuhan universal manusia
untuk memperoleh perlarian dan obat penawar dari beban kesibukan hidup yang rutin.

B. Puisi dan keinsyafan / kesadaran individualDengan membaca puisi, mahasiswa dapat


diajak untuk menjenguk hati dan pikir / kesadaran manusia,baik dalam hati dan pikiran orang
lain maupun diri sendiri. Hal ini dimungkinkan oleh puisi itu sendiri, karena melalui puisi,
sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia,ia menjelaskan
pengalaman setiap orang. Adalah hak dan misi seorang penyair lewat puisinya untuk
membuka tabir yang menutupi hati manusia dan membawa kita melihat sedekat-dekatnya
rahasia pikiran, perasaan dan impian manusia. Pada akhiranya puisi, memperluas daerah
persepsi kita memperbesar dan memperdalam serta menyempurnakan sensibilitas
emosional,kemampuan untuk merasakan, sehingga kita menjadi lebih sensitif, lebih
responsif,dan lebih simpatik.

6
C. Puisi dan keinsyafan socialPuisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan
manusia sebagai mahluk sosial,yang terlibat dalam isu dan problema sosial. Secara
imajinatif,puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial, berupa : Penderitan atas
ketidak adilan Perjuangan untuk kekuasaan Konflik dengan sesamannya

D. Puisi dan nilai-nilai

Dengan memberikan pengarahan dan bimbingan yang tepat dalam memproses membaca dan
mendiskusikan puisi,mahasiswa akan menjumpai nilai-nilai yang bermanfaat bagi lingkuan
hidupnya.

1.3 Drama sebagai karya sastra Drama sebagai karya pentas (teater) melibatkan unsur- unsur
teater seperti : 1. Dekorasi pentas 2. Komposis pentas,baik yang berkenaan dengan bahan
bergerak (aktor),maupun bahan statis (peralatan pentas) 3. Tata pakaian (costume) 4. Tata rias
(make up) 5. Tata sinar (lighting) 6. Tata bunyi / latar belakang bunyi (sound effects) Kata
drama bersasal dari kata greek draien yang berarti to do,to act. Sementar itu, kata teater
berasal dari kata greek the atronn yang berarti to see,to view. Perbedaan kedua istilah itu
daoat dilihat pada pasangan ciri-ciri berikut : Drama Teater Play : performance Script :
production Text : staging Author : actor Creation : interprestation Theory :
practice Dari perbandingan diatas, tampak bahwa dalam lebih merupakan lakon yang
dipentaskan, skip yang belum diproduksikan, teks yang belum dipanggungkan atau hasil
kreasi pengarang yang dalam batas-batas tertentu dalam masih bersifat teoritis. Sementara itu
teater masih lebih merupakan performasi dari lakon atau hasil interprestasi aktor dari kreasi
pengarang yang dalam batas-batas tertentu bersifat mempraktekkan.

1.4 Prosa fiksi sebagai materi dalam IBD Istilah prosa fiksi banyak padanannya. Dalam
bahasa Indonesia rekaan dan didifenisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisah yang
mempunyai pemeran,lakuan aksi, peristiwa,dan alur yan dihasilkan oleh daya khayal atau
imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman,novel,atau cerita pendek. Yang
dimaksud dengan nilai disini adalah persepsi dan pengertian yang diperoleh pembaca lewat
sastra (prosa fiksi). Hendaknya disadari bahwa tidak semua pembaca dapat memperoleh
persepsi dan pengertian tersebut. Nilai ini hanya dapat diperoleh secara otomatis dari

7
pembaca. Hanya pembaca yang berasal mendapat pengalaman sastra saja yang dapat merebut
nilai-nilai sastra.

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan


2. Prosa fiksi memberikan informasi
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural
4. Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan

Kesadaran adanya unsur-unsur eksternal di dalam fiksi (sastra) sebagai mana disebutkan
diatas, mengakibatkan orang mencoba :

Ø Mencari hubungan antar fiksi (sastra) dengan biografi atau psikologi pengarang.
Kencendungan ini berdasarkan penyikapkan sastra sebagi produk individual pengarang atau
kreaktor individual.

Ø Mengaitkan faktor-faktor yang menentukan kreasi sastra (fiksi) dengan kehidupan


institusional,seperti kondisi ekonomi,sosial atau politik,berangkat dari keyakinan bahwa
semua itu sangat kuat mempengaruhi karya sastra.

Ø Mencari penjelasan seab-sebab sastra dalam kaitannya dengan hasil-hasil pemikiran


manusia lainnya, seperti ideology,filsafat, teologi,dan sebagainya.

Ø Menerangkan sastra dalam kaitannya dengan semangat zaman,atmosfir atau iklim


intelektual tertentu. Fiksi memiliki alur (plot),tokoh / peran,aksi dan dialog.

Semua ini merupakan unsur intrinsik fiksi, yang oleh Stehpan Minot disebut sebagai alat-alat
pokok. 1. Alur Adalah jalinan peristiwa di dalam karya sastra. Yang memperhatikan pautan
(koherensi) tertentu. Pautan ini dapat diwujudkan oleh hubungan sebab akibat, tokoh wira,
atau pun tema. 2. Tokoh Adalah orang atau pelaku yang memegang peran di dalam fiksi.
Dalam jalinan cerita, tokoh tersebut bias tidak berubah sifatnya,bias juga berkembang atau
berubah. 3. Aksi (lakuan) Adalah deret pristiwa yang membangun karya sastra, atau
pembabaran peristiwa dalam drama atau cerita rekaan yang membantuk alur,tau lajunya
peristiwa didalam alur. 4. Dialog Percakapan didalam karya sastra atau drama,atau karangan
yang menggambarkan percakapan diantara dua tokoh atau lebih.Didalam fiksi atau
drama,dialog difungsikan untuk mengembangkan unsur-unsur lainnya,seperti
alur,tokoh,nada, ironi dan tema. Sastra, sebagai karya manusia yang berdasarkan keindahan

8
dalam bahasa, juga memiliki aliran sesuai dengan rasa dan karsa penciptanya. Seperti halnya
seni lukis yang telah diuraikan dimuka,seni sastra dapat dibedakan atas dua kelompok aliran,
ayitu lairan realisme dan aliran ekspresionalisme. Masing-masing aliran ini memiliki sub-
aliran yang secar garis besar diuraikan seperti dibawah ini.

a. Realisme

Realisme merupakan aliran yang timbul berdasarkan secara yang alamiah. Aliran ini menitik
beratkan pada objeknya. Arliran realisme terbagi lagi menjadi beberapa sub aliran, antar lain
sebagai berikut : Impresionisme Naturalisme Neo- Naturalisme Determinisme

b. Ekspresionisme

Ekspresionisme merupakan suatu aliran dalam seni sastra yang timbul berdasarkan ekspresi
penciptanya sehinga titik beratnya terletak pada subjeknya. Aliran ekspresionisme terbagi
menjadi beberapa sub aliran,berikut ini : Romantik Idealisme Simbolik Surealisme

B. Konsepsi IBD Dalam Seni Rupa

2.1 Arti dan tujuan seni rupa Menurut Upjohn tujuan seni rupa adalah sebagai berikut :

Seni adalah jawaban terhadap tuntutan dasar kemanusiaan. Tujuan utamanya ialah menambah
interprestasi dan melengkapi hidupnya. Adakalanya suatu waktu,seni dijadikan pembantu
untuk tujuan lainnya. Seperti pengagungan agama.

2.2 Beberapa gaya dan corak seni rupa Karena adanya perbedaan konsepsi pikiran dari
masing- masing zaman,maka setiap zaman melahirkan kesenian dengan ciri-ciri yang khusus.
Ada bermacam-macam gaya mempunyai corak pesona tersendiri dan khas. Di samping

itu, tiap-tiap aliran corak, mempunyai tujuan tertentu atau fungsi sendiri-sendiri. Aliran
mempunyai cita-cita seni sendiri,sesuai dengan pikiran zamannya. Corak dan gaya seni
modern eksposionis tidak terbatas oleh objek-objek tertentu,melainkan ditentukan oleh sikap
batin si penciptanya dengan melampaui batas dan ruang waktu. Dalam tahun 1970-an seni
rupa baru yang didasari oleh semangat pembaruan.
9
Dalam gerakan ini, suatu hal karya dapat lahir dari imajinasi yang bebas. Ada beberapa
langkah yang merupakan gebrakan yang baru dalam aliran ini :

ü Membuang sejauh mungkin tentang adanya element- element khusus dalam seni
rupa,seperti element lukis dan element gambar.

ü Membuang sejauh mungkin sikap spelialis dalam seni rupa yang cenderung membangun
bahasa alistis dan menjadikan maksud si seniman tidak dapat dipahami oleh masyarakat yang
lebih menilainya sebagai bagian yang mengandung misteri

ü Mendambakan kemungkinan berkarya dalam arti mengharapkan keragaman gaya dalam


seni rupa Indonesia.

ü Menciptakan perkembangan seni rupa Indonesia dengan jalan mengutamakan pengetahuan


yang didasari oleh tulisan dan teori orang Indonesia yang menentang habis-habisan pendapat
yang mengatakan bahwa seni rupa Indonesia adalah bagin dari sejarah seni rupa dunia,seni
adalah universal.

ü Mencita-citakan seni rupa yang lebih hidup,dalam arti kehadirannya tidak


diragukan,wajar,berguna dan hidup meluas dikalangan masyarakat.

C. Konsep IBD Dalam Seni Musik

Telah kita ketahui bahwa seni musik itu ada dua jenis ;

1. Music daerah, seperti : seni karawitan, degung sunda, music kolintang,dan geding
sriwijaya.
2. Music nasional, seperti : padamu Negari, hallo-hallo bandung, Gugur bunga, dan
Syukur.

Konsep yang terdapat dalam musik berhubungan dengan perasaan cinta


kasih,pengorbanan,kesejahteran,penderitaan,dan

harapan. Karya musik klasik yang sangat terkenal adalah simponi kelima sangat terkenal
karena mengungkapkan semangat pantang menyerah unuk melawan sang nasib. Penyebabnya
sangat terkenal karena menggambarkan penderitaan manusia,dengan latar belakang sejarah
serangan tentara. Kegelisahan,penderitaan,dan harapan,putus asa serta keberanian melebur
menjadi gubahan musik yang indah.[3]

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah kita membahas dan menguraikan hasil makalah tentang “konsespsi IBD dalam
kesusastraan ,seni rupa dan seni musik. Maka dapat disimpulkan beberapa
kesimpulan .diantaranya adalah:

Ø Bisa mengetahui perbedaan antara seni dan keindahan : Bahwa kedua kata antara seni dan
keindahan itu selaludalam penggunaannya . kita selalu salah menganggap bahwa semua yang
indah itu adalah seni ,atau sebaliknya bahwa semua seni itu indah dan yang tidak indah itu
bukanlah seni. jadi antara seni dan keindahan itu masih ada kaitannya .

Ø Bahwa setiap keindahan itu mempunyai sifat. yang mana sifat-sifat kindahan itu dibagi
menjadi tujuh

1. -keindahan itu kebenaran


2. -keindahan itu abadi
3. -keindahan mempunyai daya tarik
4. -keindahan itu universal
5. -keindahan itu wajar
6. -keindahan itu kenikmatan
7. -keindahan itu kebiasaan

11
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat mawardi, nur. 2009. IAD,ISD, dan IBD. Cv pustaka setia: Bandung

http://www.nengberbagi.blogspot.com/2014/09/konsep-ibd-dalam-kesusastraan-seni-
rupa.html

http://www.d-scene.blogspot.com/2011/06/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam.html

[1] Mawardi Nur hidayat, 2009, IAD,ISD, dan IBD, hal: 141-149

[2] http://www.nengberbagi.blogspot.com/2014/09/konsep-ibd-dalam-kesusastraan-seni-
rupa.html diakses pada tanggal: 14/12/15 pukul: 15.00 WIB

[3] http://www.d-scene.blogspot.com/2011/06/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam.html diakses


pada tanggal 13/12/2015 pukul 14.00 WIB

12

Anda mungkin juga menyukai