Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

DASAR-DASAR GAGASAN AKUNTANSI SYARIAH


Tugas Mata Kuliah : Akuntansi Syariah
Dosen Pengampu : Suci Syifa Aulia, S.E., M.E.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2
1. Selamet Riyadi
2. Anisa Dzaky Ahmad
3. Zurizal
4. Rahayu Liana

Prodi:
Ekonomi Syariah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


YAYASAN PEMBANGUNAN (YASBA) KALIANDA
TAHUN AKADEMIK 2022 – 2023
1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya Kami dapat menyelesaikan tugas Akuntansi Syariah yang berjudul
‘Dasar-dasar Gagasan Akuntansi Syariah’.

Dalam penyusunan tugas ini, Kami mendapat bantuan dan dorongan serta bimbingan
dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa Kami mengucapkan terimakasih.

Disamping itu Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
Kami masih memerlukan bimbingan dari semua pihak yang dapat membangun motivasi
Kami.

Kalianda, 25 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................. i

Daftar Isi ................................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................ 1

A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1

BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................................ 2


A. Pengertian dan Sejarah Akuntansi ........................................................................ 2
a. Pengertian Akuntansi................................................................................. 2
b. Pengertian Akuntansi Syariah ................................................................... 2
c. Sejarah Akuntansi ..................................................................................... 2

B. Sejarah Gagasan Akuntansi Islam ........................................................................ 4


a. Ideologi Akuntansi Islam (Sejak Munculnya Islam Sampai Abad Ke-13
Hijriah)
...................................................................................................................
...................................................................................................................
4
b. Ideologi Akuntansi Islam (Sejak Runtuhnya Khilafah Islamiyah dan
Dominasi Imprealisme Ribawi Terhadap Negeri-negeri Islam Hingga
Pertengahan Abad Ke-14 Hijriah)
...................................................................................................................
...................................................................................................................
5
c. Ideologi Akuntansi Islam (Zaman Modern / Zaman Kebangkitan
Konsep Akuntansi Islam)
...................................................................................................................
...................................................................................................................
6

ii
C. Dasar Hukum Akuntansi Syariah ......................................................................... 9

D. Pengembangan Akuntansi Syariah ....................................................................... 10

BAB III. PENUTUP.......................................................................................................... 13

Kesimpulan ............................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 14

iii
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan masyarakat saat ini telah mengalami perubahan pola pikir yang
kembali kepada hakikatnya yang di pengaruhi oleh semangat keagamaan yang selalu
meningkat. Berarti dalam hal ini masyarakat sedang menuju kepada ajaran-ajaran agamanya.
Hal ini dikarenakan pada aspek kehidupan yang pada asalnya untuk mencari kesenangan
belaka dan kebahagian individualistik seperti hedonisme,materialis liberal ternyata tidak
menguntungkan dan mengalami keterpurukan akibatnya kebahagiaan yang mereka cari tidak
berkesinambungan dan hanya pada saat itu saja.

Keadaan ini berlangsung dalam bidang muamallah seperti halnya disiplin ilmu
akuntansi terdapat ketidakpuasan terhadap sistem akuntansi yang disuguhkan kepada
masyarakat yaitu sistem akuntansi konvensional. Dalam sistem akuntansi konvensional
terdapat berbagai masalah yaitu pada informasi yang selama ini dianggap sebagai dasar
pengambilan keputusan tidak menghasilkan output yang baik karena masih terdapat
kecurangan- kecurangan yang terjadi di dalam kegiatan tersebut, sehingga masyarakat
mengubah pemikiran untuk kembali mempelajari kaidah-kaidah ajaran islam dalam kegiatan
akuntansi sebagaimana telah dilakukan pada peninggalan-peninggalan atau khazanah
peradaban islam yang telah menerapkan sistem akuntansi syariah.

Dalam bahasan makalah ini akan membahas mengenai dasar-dasar gagasan akuntansi
syariah yaitu mengenai para inisiator yang ingin memajukan akuntansi syariah dan tujuan-
tujuan akuntansi syariah yang membahas mengenai tujuan akuntansi syariah pada lembaga
keuangan dan tujuan akuntansi dalam islam.

Semoga dengan makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca akan
pembahasan mengenai akuntansi syariah beserta dasar-dasar gagasannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Akuntansi dan Akuntansi Syariah?


2. Bagaimana Sejarah munculnya Gagasan Akuntansi Syariah?

1
BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Sejarah Akuntansi

a. Pengertian Akuntansi

Akuntansi pada hakikatnya adalah system informasi, penentuan laba,


pencatatan transaksi, yang sekaligus pertanggung jawaban (accountability).
Definisi dari Akuntansi adalah identifikasi transaksi yang kemudian diikuti
dengan kegiatan pencatatan, penggolongan, serta pengikhtisaran transaksi tersebut
sehingga menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan.

b. Pengertian Akuntansi Syariah

Proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT. Akuntansi syariah diperlukan untuk mendukung
kegiatan yang harus dilakukan sesuai syariah, karena tidak mungkin dapat
menerapkan akuntansi yang sesuai dengan syariah jika transaksi yang akan dicatat
oleh proses akuntansi tersebut tidak sesuai dengan syariah

Untuk lebih mudah memahami akuntansi syariah, dibutuhkan pemahaman


yang benar mengenai islam berikut subtansi kehidupan manusia di dunia menurut
islam serta ruang lingkup atau dasar-dasar islam, diantaranya akidah, syariah, dan
akhlak.

c. Sejarah Akuntansi

Akuntansi secara historis literatur dikenal bahwa akuntansi itu lahir dari
tangan seorang pendeta italia yang bernama Lucas Pacioli yang ditulis dalam
bukunya “Double entry accounting system”. Namun setelah dilakukan penelitian
sejarah dan arkeologi ternyata banyak data yang membuktikan bahwa jauh

2
sebelum penulisan buku itu sudah dikenal akuntansi. Karena bahwa matematika
dan sitem angka sudah dikenal islam sejak abad ke 9 M.

Pengakuan tersebut berarti menyembunyikan beberapa kemajuan peradaban


yang telah maju yaitu pada peradaban islam. DR. Ali Shawki Ismail Shehata
menjelaskan sejarah islam menyatakan bahwa akuntansi dalam islam bukanlah
merupakan seni dan ilmu yang baru, sebenarnya bisa dilihat dari peradaban islam
yang pertama yang sudah memiliki “Baitul Maal” yang merupakan lembaga
keuangan yang berfungsi sebagai “Bendahara Negara” serta menjamin
kesejahteraan sosial. Muslim sejak itu telah memiliki jenis akuntansi yang
disebutkan dalam karya tulis umat islam.

Robert Arnold Russel juga mengatakan bangsa arab telah lebih canggih dalam
menerapkan metode akuntansi double entry yang mampu mencatat transaksi
berdagang dan mampu mencatat posisi masing-masing agen dan mampu
menggunakan modalnya untuk investasi(kegiatan) yang lebih menguntungkan.

Kesimpulan dari berbagai fakta sejarah sudah cukup kuat untuk menyatakan
bahwa akuntansi sudah cukup kuat untuk menyatakan bahwa akuntansi sudah
dikenal pada masa kejayaan islam pada masa peradaban islam. Permasalahannya
adalah pemalsuan sejarah yang dilakukan beberapa oknum di Barat dan
ketidakmampuan umat muslim untuk menggali khazanah kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologinya sendiri.

Akuntansi pada masa kelahiran feodalisme di Eropa mulai berkembang dan


saling menopang dengan perkembangan ekonomi kapitalis. Akuntansi melakukan
kegiatan pencatatan dan pemberian informasi bagi investor atau kapitalis sehingga
ia dapat mengawasi asset perusahaannya dan dapat mengembangkan modalnya
hingga semakin meluas dan besar dari ideology untuk memakmurkan rakyatnya
ia memproduksi, mengolahnya dan memanfaatkannya untuk kepentingan yang
dilaksanakannya secara rasional dan pertimbangan ekonomis.

Maka Dasar akuntansi dalam islam merupakan pembahasan dalam kajian


moneter, dengan tujuan untuk memperlihatkan inti dari akuntansi dalam islam.
Pembahasan ini merupakan sumber-sumber fiqh islam dan peninggalan peradaban

3
islam. Dan sebenarnya akuntansi telah ada pada zaman peradaban islam yang
terjadi di bangsa arab.

Sejarah peradaban Arab, nampak sekali besarnya perhatian Bangsa Arab pada
akuntansi , seperti dalam hal berdagang membutuhkan untuk mengetahui dan
menghitung barang dagangannya,sejak mulai berdagang sampai pulang kembali.
Hitungan ini untuk mengetahui perubahan-perubahan pada keuangannya, baik
keuntungan maupun kerugian.

Selanjutnya berkembangnya negeri dan bertambahnya kabilah-


kabilah ,masuknya imigran dari negara tetangga dan berkembangnya perdagangan
serta timbulnya usaha-usaha intervensi perdagangan semakin kuatlah perhatian
bangsa Arab pada pembukuan dagang untuk menjelaskan utang piutang. Orang-
orang Yahudi pada waktu itu pun telah bisa menyimpan faktur dagang.

Adapun tujuan akuntansi pada bangsa Arab yang berdagang keliling adalah
untuk mengetahui perubahan jumlah aset, seperti untung dan rugi. Dan untuk
kalangan pedagang yang menetap yang mayoritas orang Yahudi, merka memakai
akuntansi sebagai sarana untuk mengetahui utang piutang. Jadi konsep akuntansi
tersebut dilihat dari pembukuan yang berdasarkan metode penjumlahan statistik
dengan aturan penjumlahan dan pengurangan.

Dengan demikian pada waktu itu terdapat undang-undang akuntansi yang


terpenting waktu itu ialah undang-undang akuntansi perorangan dan undang-
undang akuntansi kelompok (syirkah). Bahkan pada waktu itu dalam hal
muamalah ada peraturan riba (bunga) yang dalam hukum islam disebut “riba
jahiliah”.

B. Sejarah Gagasan Akuntansi Islam


a. Ideologi Akuntansi Islam
(Sejak munculnya Islam sampai abad ke 13 hijriah).
Setelah muculnya islam di semenanjung Arab dibawah pimpinan Rasulullah
saw dan terbentuknya Daulah islamiah di Madinah, mulailah perhatian Rasullulah
untuk membersihkan muamalah maaliah (keuangan) dari unsur-unsur riba dan
dari segala bentuk penipuan, pembodohan, perjudian, pemerasan, monopoli dan

4
segala usaha untuk mengambil harta orang lain secara batil. Sehingga rasulullah
menekankan pada pencatatan keuangan dan mendidik secara khusus beberapa
orang sahabat untuk menangani profesi ini dan diberi sebutan khusus yaitu
hafhazatul amwal (pengawasan keuangan). Dan para sahabat rasul dan peimpin
umat islam juga menaruh perhatian yang tinggi terhadap pembukuan akuntansi
yang memiliki tujuan untuk mengetahui utang-utang dan piutang serta keterangan
perputaran uang, seperti pemasukan dan pengeluaran.
Juga berfungsi untuk merinci dan menghitung keuntungan dan kerugian serta
menghitung harta keseluruhan untuk menentukan kadar zakat yang harus
dikeluarkan oleh masing-masing individu.
Perhatian untuk pembukuan ini masih berjalan sesuai dengan kaidah–kaidah
islam di negara islam, sampai masuknya gerakan ghazwul fikri (perang ideologi,
kebudayaan, dan ekonomi) ke mayoritas negara islam, terutama sekali setelah
runtuhnya khilafah islamiyah.

b. Ideologi Akuntansi Islam


(Setelah runtuhnya khilafah islamiyah, dan dominasi imprealisme ribawi terhadap
negeri-negeri islam hingga pertengahan abad ke 14 Hijriah).
Runtuhnya khilafah islamiah serta tidak adanya perhatian dari pemimpin-
pemimpin islam untuk mensosialisasikan hukum islam, ditambah lagi dengan
dijajahnya kebanyakan negara islam oleh negara-negara kuat seperti Inggris dan
Perancis, telah menimbulkan perubahan yang sangat mendasar pada muamalah
keuangan.
Pada saat itu dipakailah sistem undang-undang ekonomi kapitalis dan sosialis
yanng mengagantikan undang-undang ekonomi islam, serta masuknya aturan-
aturan perserikatan asing dan lembaga-lembaga perdagangan yang berdiri di atas
azas riba. Sebagai kelanjutannya di implementasikan aturan-aturan akuntansi
Eropa. Sebagai contoh sekarang sering menemukan buku-buku akuntansi
konvensional ada yang bernama sistem akuntansi Inggris, sistem akuntansi
Prancis, sistem akuntansi Amerika, dan lain-lain.
Para akuntan asing sekarang sudah menguasai semua segi akuntansi, baik
bidang ideologi, aplikasi, maupun pengajaran. Sampai sekarang akuntansi masih
dikuasai oleh non tenaga profesional ke luar negeri untuk mempelajari pokok-

5
pokok pikiran akuntansi barat, sehingga menghasilkan generasi-generasi yang
hanya bekerja di lingkungan barat.

c. Ideologi Akuntansi Islam


(di zaman modern / zaman kebangkitan konsep akuntansi islam).
Kebangkitan islam sedang memperhatikan bidang muamallah secara umum,
dan bidang-bidang finansial serta lembaga-lembaga keuangan. Sekelompok pakar
akuntansi muslim telah mengadakan riset dan studi-studi ilmiah tentang akuntansi
menut islam

Berikut ini adalah sebagian usaha awal di masing-masing bidang :

 Kebangkitan Konsep Akuntansi Islam Baru dalam Bidang Riset.


Sudah terkumpul beberapa tesis magister serta disertai doktor dalam
konsep akuntansi yang telah dimulai sejak 1950 dan masih berlanjut sampai
sekarang, dengan jumlah yang semakin banyak. Diantaranya adalah :
a. “Nizham al-muhasabah li dharabah az-zakah wal dafatir al-mustama’lah fi
baitil–maal”
tesis magister, Fakultas Perdagangan Universitas Cairo, 1950
diajukan oleh Syauqi Ismail Syahatah.
b. “Al-mabadi’ al islamiah fi nazhariat at taqwin fil-muhasabah”
disertasi doctor, Fakultas Perdagangan Universitas Cairo, 1959
diajukan oleh Syauqi Ismail Syahatah.
c. “At-thanzim al-muhasibi lil amwalil-ammah fil-islam”
tesis magister, Fakultas Perdagangan Universitas Al-Azhar, 1972
diajukan oleh Mahmud Al-Mursi Lasyien.

 Kebangkitan Konsep Akuntansi Islam dalam Bidang Pembukuan.


Para inisiator konsep akuntansi islam kontemporer sangat
memperhatikan usaha-usaha pembukuaan konsep itu . Hal ini dilakukan
supaya orang-orang tertarik pada akuntansi dapat mengetahui kandungan
konsep-konsep islam dan poko-pokok pikiran ilmiahnya yang sangat berharga,

6
sehingga tidak lagi membutuhkan ide-ide dari luar atau mengikuti konsep
Barat. Diantara karya-karya yang sudah selesai adalah sebagai berikut :
a. Muhasabah zakah al-maal ilman wa amalan,
karangan Dr Syauqi Ismail Syahatah
(Kairo: Pustaka Anggola, 1970).
b. At-takalif wal–as’ar fil-fikri islami,
karangan Dr Muhammad kamal Athiah (1997).

c. Muhasabah az-zakah,
karangan Dr Husain Syahatah
(Kairo: Persatuan Bank-Bank islam sedunia, 1979).

 Kebangkitan Akuntansi dalam Seminar-Seminar dan Lembaga-Lembaga


Riset.
Beberapa riset mengenai konsep Akuntansi islam telah di
presentasikan dalam berbagai seminar dan diskusi ilmiah, dan telah berhasil
menarik perhatian pakar akuntansi modern.Beberapa seminar tersebut adalah;
a. Muktamar Ekonomi Islam Internasional yang pertama, di Universitas
Malik bim Abdul Aziz, Jeddah, pada 1976, dengan materi “Peranan
Konsep Finansial dan Akuntansi dalam Pelaksanaan Zakat.” Sebagai
narasumber adalah Dr. Muhammad Said Abdus Salam.
b. Muktamar “ilmi kelima tentang peranan lembaga-lembaga sosial di Mesir
untuk manajemen keuangan, oleh Ikatan Pengusaha Mesir, pada tahun
1978, dengan materi “Pengawasan terhadap Pengeluaran dalam Konsep
Islam”. Narasumber Dr Husain Syahatah.
c. Muktamar “ilmi pertama untuk akuntansi, oleh Ikatan Pengusaha Mesir,
pada tahun 1980, tentang “kaidah-kaidah dan dasar-dasar Akuntansi
Islam”. Narasumber Dr. Husain Syahatah.

 Kebangkitan Konsep akuntansi dalam Bidang Pengajaran di Sekolah-sekolah


dan Perguruan Tinggi.

7
Konsep akuntansi islam mulai ada di sekolah-sekolah atau perguruan
tinggi sejak tahun 1976 yaitu di Fakultas Perdagangan Universitas Al-Azhar
untuk program pascasarjana, dalam mata kuliah Akuntansi perpajakan dan
Evaluasi Akuntansi. Situasi ini terus berlanjut hingga tahun1978 dibuka
beberapa juruisan dalam cabang-cabang ilmu akuntansi islam. Misalnya
program S1 di fakultas Perdagangan Universitas Al-azhar dan Universitas
Malik Abdul Aziz di Jeddah. Ini diawali dengan mengajarkan materi
Penghitungan Zakat dan Undang-Undang Akuntansi dalam islam. Pada
tahun 1981 dibuka pula studi penghitungan zakat dan akuntansi menurut islam
di Universitas Emirat Arab. Selanjutnya pada 1982 dibuka pula study yang
sama di Universitas Ummul Qura di Mekah dan Universitas lainnya di seluruh
dunia.
Materi lain yang harus dipelajari selain konsep akuntansi islam, yaitu
seperti Ekonomi islam, Undang-undang Moneter dalam Islam, serta
Manajemen yang islami. Materi-materi ini akan selalu mempengaruhi untuk
membentuk kepribadian untuk bekerja dan berdagang sesuai dengan norma-
norma dan akhlak islami.
Oleh karena itu didirikanlah lembaga-lembaga pendidikan ekonomi
islam di sejumlah negara islam, seperti sebagai berikut;
1. Pusat Riset Ekonomi Islam Internasional di Jeddah, pada 1982.
2. Lembaga Keuangan Islam di Universitas Al-azhar menyusul berdirinya
Fakultas Perdagangan seblumnya di Universitas yang sama.
3. Dibukanya Jurusan ekonomi islam di beberapa Perguruan tinggi islam di
beberapa Perguruan tinggi islam, diantaranya adalah :
a. Di Fakultas Syariah Universitas Riyadh, Arab Saudi.
b. Universitas Ummul Qura, Mekah Arab Saudi.
c. Al-Jamiah al islamiah di islamabad, Pakistan.

 Kebangkitan Konsep Akuntansi Islam dalam Aspek Implementasi.


Kebangkitan islam dibidang keuangan dan muamallah meliputi aspek
implementasi. Ini terbukti dengan didirikannya beberapa lembaga keuangan
yang menerapkan kaidah-kaidah dan hukum hukum syariat, seperti lembaga
keuangan islam, perusahaan asuransi islam, perusahaan investasi islam dan

8
beberapa baitul maal wa tamwil islami. Telah didirikan pula bank islam
pertama untuk transaksi dengan masyarakat di Dubai, Uni Emirat Arab, pada
tahun 1975. Jelaslah bahwa perkembangan yang sangat baik dalam konsep
akuntansi islam, baik di bidang riset, pengajaran, maupun implementasinya.

Adapun Pendorong Munculnya Akuntansi Islam

Adapun munculnya akuntansi islam di dorong oleh berbagai hal seperti:

a. Meningkatnya keagamaan masyarakat.


b. Meningkatnya tuntunan kepada etika dan tanggug jawab sosial yang
selama ini tampak diabaikan oleh Akuntansi Konvensional.
c. Lambannya Akuntansi Konvensional mengantisipasi tuntunan masyarakat
khususnya mengenai penekanan pada keadilan , kebenaran dan kejujuran.
d. Kebangkitan umat islam khususnya kaum terpelajar yang meraskan
kekurangan yang terdapat dalam kapitalisme barat. Kebangkitan Islam
Baru terasa setelah beberapa negara yang yang penduduknya beragama
islam, merdeka lima puluh tahun yang lalu seperti Mesir, Arab Saudi,
India (Pakistan dan Bangladesh), Iran, Irak, Indonesia, Malaysia dan lain
sebagainya mulai membangun SDM-nya. Muncullah penduduk muslim
yang terpelajar yang mendapat ilmu dari Barat akibat akulturasi ilmu
sehingga menimbulkan kontradiksi sehingga merasakan perlunya digali
keyakinan akan agama yang di anggap komperhensip, maka di pilihlah
akuntansi islam.
e. Perkembangan atau anatomi disiplin akuntansi itu sendiri.
f. Kebutuhan akan sistem akuntansi dalam lembaga bisnis syariah seperti
Bank, Asuransi, Trading dal lain, lain.
g. Kebutuhan yang semakin besar pada norma perhitungan zakat dengan
menggunakan norma akuntansi yang sudah mapan sebagai dasar
perhitungan.
h. Kebutuhan akan pencatatan, pertanggung jawaban dan pengawasan harta
umat mislanya dalam Baitul Maal atau kekayaan milik umat islam atau
organisasinya.
i.
C. Dasar Hukum Akuntansi Syariah

9
Dasar hukum dalam Akuntansi Syariah bersumber dari Al Quran, Sunah
Nabawiyyah, Ijma (kesepakatan para ulama), Qiyas (persamaan suatu peristiwa
tertentu), dan ‘Uruf (adat kebiasaan) yang tidak bertentangan dengan Syariah Islam.
Kaidah-kaidah Akuntansi Syariah, memiliki karakteristik khusus yang
membedakan dari kaidah Akuntansi Konvensional. Kaidah-kaidah Akuntansi Syariah
sesuai dengan norma-norma masyarakat islami, dan termasuk disiplin ilmu sosial
yang berfungsi sebagai pelayan masyarakat pada tempat penerapan Akuntansi
tersebut.

D. Pengembangan Akuntansi Syariah


Industri keuangan syariah mengalami tiga dasawarsa terakhir, tidak hanya di
dunia namun juga di Indonesia. Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di
dunia, Indonesia telah menunjukan peranannya dalam pengembangan industri
keuangan syariah. Pemerintah mendukung industri ini dengan mengeluarkan regulasi-
regulasi yang memperlakukan industri ini secara netral dibandingkan dengan industri
keuangan konvensional, meskipun bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga
di regional asia, khususnya Malaysia, Singapura, dan negara-negara Timur Tengah,
regulasi industri keuangan syariah di Indonesia belum selengkap di negara-negara
tersebut.
Untuk mengatur akuntansi atas transaksi-transaksi keuangan syariah, Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) telah menetapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) nomor 101-108. PSAK ini diharapkan dapat diterapkan oleh sumber daya
insani (SDI) industri keuangan syariah tanah air. Lebih lanjut Penyiapan SDI
merupakan agenda besar tersendiri yang perlu disiapkan oleh pemerintah bersama
industri keuangansyariah di Indonesia. Peran lembaga pendidikan, khususnya
perguruan tinggi sebagai institusi pencetak SDI unggul menjadi suatu yang penting
untuk terus ditingkatkan.
Prinsip pertanggungjawaban (accountability) merupakan konsep yang tidak
asing lagi dikalangan masyarakat muslim. Pertanggungjawaban selalu berkaitan
dengan konsep amanah. Bagi kaum muslim, persoalan amanah merupakan hasil
transaksi manusia dengan sang khalik mulai dari alam kandungan..
manusia dibebani olehAllah untuk menjalankan fungsi kehalifahan di muka
bumi. Inti kekhalifahan adalah menjalankan atau menunaikan amanah. Banyak ayat
Al-Qur’an yang menjelaskan tentang proses pertanggungjawaban manusia sebagai

10
pelaku amanah Allah dimuka bumi. Implikasi dalam bisnis dan akuntansi adalah
bahwa individu yang terlibat dala praktik bisnis harus selalu melakukan
pertanggungjawaban apa yang telah diamanatkan dan diperbuat kepada pihak-pihak
yang terkait.

Akuntansi di dalam konsep islam yaitu Muhasabah dengan arti pendataan,


pembukuan, dan semakna dengan muasallah (perhitungan), perdebatan serta
penentuan imbalan atau balasan seperti yang diterapkan dalam lembaga-lembaga
Negara, baitu mal, Undang-undang wakaf, mudharabah dan serikat-serikat kerja.

Dan definisi Syariah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT
untuk dipatuhi oleh manusia dalam menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia. Jadi
akuntansi syariah dapat diartikan sebagai proses akuntansi atas transaksi-transaksi
yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Sehingga
pengertian Akuntansi Syariah adalah proses akuntansi atas transaksi yang sesuai
dengan aturan yang telah diterapkan Allah SWT.

Selanjutnya Dasar-dasar gagasan akuntansi syariah ada tiga seperti yang tadi
dijelaskan, diantaranya :

a. Ideologi Akuntansi islam sejak munculnya islam sampai abad ke 13 hijriah


b. Ideologi Akuntansi islam setelah runtuhnya khilafah islamiyah, dan dominasi
imprealisme ribawi terhadap negeri-negeri islam hingga pertengahan abad ke 14
Hijriah.
c. Ideologi akuntansi Islam di zaman modern (zaman kebangkitan konsep akuntansi
islam).

Adapun tujuan akuntansi syariah adalah sebagai berikut:

a. Menentukan hak dan kewajiban pihak terkait termasuk hak dan kewajiban yang berasal
dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan ekonomi lain, sesuai dengan prinsip
syariah yang berdasarkan pada konsep kejujuran, keadilan, kebajikan dan kepatuhan
terhadap nilai-nilai bisnis islami.

11
b. Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pemakai laporan untuk
mengambil keputusan.
c. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan
usaha.
d. Menggagas akuntansi syariah yang ideal bukan hanya melakukan dekonstruksi akuntansi
e. Menggagas akuntansi syariah yang ideal juga bukan hanya melakukan rekonstruksi
akuntansi syari’ah pragmatis
f. Menggagas akuntansi syariah yang ideal adalah melampaui (beyond) sekaligus melebihi
(hyper) atas keduanya.

12
BAB II. PENUTUP

Kesimpulan

Dari paparan di atas, dapat kita tarik kesimpulan, bahwa kaidah Akuntansi
dalam konsep Syariah Islam dapat didefinisikan sebagai kumpulan dasar-dasar hukum
yang baku dan permanen, yang disimpulkan dari sumber-sumber Syariah Islam dan
dipergunakan sebagai aturan oleh seorang Akuntan dalam pekerjaannya, baik dalam
pembukuan, analisis, pengukuran, pemaparan, maupun penjelasan, dan menjadi
pijakan dalam menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa.
Selain dari itu melalui uraian di atas dapat kita ketahui bersama, bahwa konsep
Akuntansi Islam jauh lebih dahulu dari konsep Akuntansi Konvensional, dan bahkan
Islam telah membuat serangkaian kaidah yang belum terpikirkan oleh pakar-pakar
Akuntansi Konvensional.

Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar-sebesarnya bila dalam penulisan
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Syahatah, Husein DR.2001 “Pokok-pokok Pikiran Akuntansi Islam”.Jakarta: Akbar

media eka sarana.

Syafri Harahap, Sofyan.2004“Akuntansi Islam”.Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhayati, Sri.2011 “Akuntansi Syariah di Indonesia”.Jakarta: Salemba Empat.

Sula, Muhammad Syakir. Aaij, Fiis.2004 “Asuransi Syariah”.Jakarta: Gema Insan.

http://hendriansdiamond.blogspot.com/2011/12/pengertian-akuntansi-syariah.html

http://hendriansdiamond.blogspot.com/2011/12/pengertian-akuntansi-syariah.html

http://muamalat.blogdetik.com/?p=14

http://kumpulan-makalahkita.blogspot.com/2012/07/skripsi-perkembangan-akunt

nsi-syariah.html

http://skripsitesis4u.blogspot.com/2012/06/perkembangan-akuntansi-syariah.html

14

Anda mungkin juga menyukai