Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR – DASAR GAGASAN AKUNTANSI SYARIAH

 
Mata Kuliah   : AKUNTANSI  SYARIAH

Nama Dosen  : Siska, SE. M.Si Ak, CA.

Disusun oleh :
CAMELIA GRANDNEALIS 185311034
SINTA JULIANTIKA 185310986
RIKA MUSTIKA SARI 185310987
YOLANDA KHAIRUN NISSA 185311036

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUTANSI

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2020
KATA PENGANTAR

 
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT., ata segala limpahan rahmat,nikmat serta
karunia-Nya yang tidak ternilai dan tak dapat dihitung sehingga kami bisa menyusun
dan menyelesaikan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan informasi bagi pembacanya. Adapun, penyusunnya makalah ini kiranya
masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 22 September 2020

Penyusun
Daftar Isi
Halaman Depan …………………………………………………………………….....i
Kata Pengantar .............................................................................................................ii
Daftar Isi .…………………………………………………………………………….iii
BAB 1

PENDAHULUAN..................................................................................................................... 1
A.Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................2
2.1 Akuntansi di kalangan Bangsa Arab sebelum islam....................................................2
2.2 Sejarah Gagasan Akuntansi Islam..............................................................................2
2.3 AKUNTANSI (AL-MUHASABAH) Dalam Islam................................................................4
2.4 Tujuan-Tujuan Akuntansi dalam Islam.......................................................................5
2.5 Jenis-Jenis Akuntansi dalam Islam.............................................................................5
2.6 Inti Dasar Konsep Akuntansi Islam………………………………………………………………..6
2.7 Perbedaan antara Akuntansi Islam dan Akuntansi Konvensional?.............................7
BAB III KESIMPUALAN.............................................................................................................8
Daftar Pustaka.........................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Akuntansi termasuk kedalam bagian muamalah, proses akuntansi syariah


yaitu meliputi pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran yang diatur sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Akuntansi dalam Islam
menentang adanya unsur kebatilan seperti riba, pelanggaran hukum sipil dan hukum
yang berkaitan dengan hukum ibadah. Islam membahas aspek yang lebih luas tidak
hanya akuntansi, tetapi politik, sosial budaya , dan lain sebagainya. Sebagaimana
banyak kalangan di dalam masyarakat hanya mengetahui bahwa Islam adalah
kumpulan norma dan syariah yang lebih menekankan pada persoalan moralitas.
Anggapan terhadap akuntansi Islam (akuntansi yang berdasarkan syariah
Islam) wajar saja menjadi pertanyaan sebagian kalangan masyarakat. Sama halnya
pada masa lalu orang meragukan dan mempertanyakan seperti apakah ekonomi islam
Jika kita mengkaji lebih jauh dan mendalam terhadap sumber dari ajaran Islam Al-
Qur’an maka kita akan menemukan ayat-ayat maupun hadits-hadits yang
membuktikan bahwa Islam juga membahas ilmu akuntansi. Seorang yang beragama
islam berkeyakinan bahawa agama islam diturunkan untuk menjawab setiap
persoalan manusia, baik dalam tataran makro maupun mikro (di dalam Al-Quran dan
As-Sunnah).

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimana Akuntansi dikalangan Bangsa Arab sebelum Islam?


2) Bagaimana Sejarah Gagasan Akuntansi Islam?
3) Apakah Pengertian Akuntansi dalam Islam?
4) Apa saja Tujuan Akuntansi dalam Islam?
5) Apa saja Jenis Akuntansi dalam Islam?
6) Apakah Inti Dasar Konsep Akuntansi Islam?
7) Apa Perbedaan antara Akuntansi Islam dan Akuntansi Konvensional?

C. Tujuan Masalah
1) Untuk mengetahui Akuntansi dikalangan Bangsa Arab sebelum Islam.
2) Untuk mengetahui Sejarah Gagasan Akuntansi Islam.
3) Untuk mengetahui Pengertian Akuntansi dalam Islam.
4) Untuk mengetahui Tujuan Akuntansi dalam Islam.
5) Untuk mengetahui Jenis Akuntansi dalam Islam.
6) Untuk mengetahui Inti Dasar Konsep Akuntansi Islam.
7) Untuk mengetahui Perbedaan antara Akuntansi Islam dan Akuntansi
Konvensional

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Akuntansi di kalangan Bangsa Arab sebelum islam


Akuntansi digunakan pertama kali di Sumar dan Babilonia menggunakan
papan tulis tembikar yang bertuliskan dengan huruf paku (tulisan berbentuk paku
yang dituliskan di atas lempengan tanah liat).Babilonia telah dikenal dengan
pekerjaan penukaraan uang sejak masa yang tidak diketahui sampai abad IV SM.

Tujuan dari penggunaan akuntansi dikalangan orang Arab adalah untuk


mengukur keuntungan. Keadaan seperti ini terus berlanjut sampai munculnya agama
Islam pada tahun 1 Hijriyah atau 622 M. Adapun akuntansi sebagai sarana yang
membantu seseorang dalam pengambilan keputusan.

Menurut orang arab pra-islam,perhitungan keuntungan dilakukan dengan cara


mengetahui kelebihan pada modal murni antara awal dan kahir (saldo akhir) masa
perdaganan. Mereka menyebarkan pengetahuan kepada para generasi secara lisan,dari
orang ke orang. Orang Arab memiliki keistimewaan dalam kekuatan hafalan dan daya
tangkapnya.

2.2 Sejarah Gagasan Akuntansi Islam


Rasulullah ‫ ﷺ‬sebagai pemimpin di semenanjung Arab,
membentuk  Daulah islamiah di Madinah, membersihkan muamalah maaliah
(keuangan) dari unsur-unsur riba , segala bentuk penipuan, pembodohan, perjudian,
pemerasan, monopoli dan segala usaha untuk mengambil harta orang lain secara batil.
Sehingga di bentuk pengawasan keuangan ( hafhazatul amwal) dimana rasullah
mendidik secara khusus beberapa orang sahabat untuk menangani profesi ini.
Berfungsi untuk merinci dan menghitung keuntungan dan kerugian dari harta
keseluruhan untuk menentukan kadar zakat  yang harus dikeluarkan oleh masing-
masing individu.
Dalam surah Al-Baqarah 2:282 menjelaskan tentang fungsi pencatatan, dasar-
dasarnya, dan manfaatnya, seperti diterangkan

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah
seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah
penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah
ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan
ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia
mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang
lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu
mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika
tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari
saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang
mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila
mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun
besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah
dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
keraguanmu. (Tulislah mu’amalahmu itu), kecuali jika mu’amalah itu perdagangan
tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika)
kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan
janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang
demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan
bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.; (Al Baqarah:282)
Para akuntan asing sekarang sudah menguasai semua segi akuntansi, baik
bidang ideologi, aplikasi, maupun pengajaran. Perubahan pada muamalah keuangan
seperti digantinya undang-undang ekonomi islam menjadi sistem undang-undang
ekonomi kapitalis dan sosialis, serta masuknya aturan-aturan perserikatan asing dan
lembaga-lembaga perdagangan yang berdiri di atas azas riba. Sebagai contoh ; buku-
buku akuntansi konvensional bernama sistem akuntansi Inggris, sistem akuntansi
Perancis, sistem akuntansi Amerika, dan lain-lain.

 2.3 AKUNTANSI (AL-MUHASABAH) DALAM ISLAM


Syariah Islam memperhatian terhadap baik dan buruknya perilaku manusia
karena akan mendapatkan pertimbangan di akhirat kelak (hisab). Hisab adalah salah
satu proses perhitungan amal selama hidup manusia di dunia oleh Allah. perubahan
kata hisab menjadi muhasabah berasal dari kata “Al-hisab” yaitu perhitungan

Islam adalah kata bahasa Arab yang berasal dari kata salima yang berarti
selamat, damai, tunduk, pasrah dan berserah diri. Objek penyerahan diri ini adalah
Pencipta seluruh alam semesta, yakni Allah Swt. Dengan demikian, Islam berarti
penyerahan diri kepada Allah Swt.

Ajaran Islam mengajarkan kita untuk berperilaku taat kepada penciptanya


(hablum minallah),antar sesama manusia (hablum minannas), dan manusia dengan
makhluk lainnya (alam dan lingkungannya). Al-Qur’an As-Sunnah menjadi pedoman
bagi agama islam karena didalamnya suatu cara hidup yang membimbing kehidupan
manusia.

َ ‫ضلُّوا أَبَدًا ِكت‬


»‫َاب هَّللا ِ َو ُسنَّةَ نَبِيِّ ِه‬ ُ ‫«يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّى قَ ْد ت ََر ْك‬
َ َ‫ت فِي ُك ْم َما إِ ِن ا ْعت‬
ِ َ‫ص ْمتُ ْم بِ ِه فَلَ ْن ت‬

Wahai manusia, sungguh telah aku tinggalkan di tengah-tengah kalian suatu perkara
yang jika kalian pegang teguh niscaya kalian tidak akan tersesat selamanya:
Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya (HR al-Hakim, al-Baihaqi dan Malik).
Para ulama telah merumuskan dua kaidah dasar dalam syariat, yakni hukum
asal ibadat dan hukum asal muamalat. Hukum asal ibadat menyatakan bahwa segala
sesuatu nya dilarang dikerjakan, kecuali yang ada petunjuknya dalam Alquran atau
Sunnah. Adapun pihak lain berkata hukum asal muamalat menyatakan bahwa segala
sesuatunya dibolehkan, kecuali ada larangan dalam Alquran atau Sunnah. Jadi,
terdapat lapangan yang luas dalam bidang muamalah.Seperti di bidang politik, sosial,
ekonomi (manajemen, akuntansi, dan lainnya).

2.4 Tujuan-Tujuan Akuntansi dalam Islam

Tujuan Akuntansi Islam adalah praktek akuntansi yang sesuai dengan syariat
Islam, sehingga dapat memberikan kontribusi kepada kemajuan ekonomi, praktek
bisnis dan perdagangan yang lebih jujur, adil, bebas dari kecurangan, riba, kolusi, dan
kezaliman. Munculnya akuntansi islam ini di dorong oleh berbagai hal seperti:
a) Meningkatnya religius masyarakat.
b) Kebangkitan umat islam khususnya kaum terpelajar yang merasakan
kekurangan yang terdapat dalam kapitalisme barat.
c) Perkembangan akuntansi itu sendiri.
d) Kebutuhan akan sistem akuntansi dalam lembaga bisnis syariah seperti bank,
asuransi, pasar modal, trading, dll.
e) Kebutuhan yang semakin besar pada norma perhitungan zakat dengan
menggunakan norma akuntansi.
f) Kebutuhan akan pencatatan, pertanggungjawaban, dan pengawasan harta umat

2.5 Jenis-Jenis Akuntansi dalam Islam

A.Akuntansi Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli suatu barang, dengan harga yang disepakati
antara penjual dan pembeli, penjual menyebutkan dengan sebenarnya harga perolehan
atas barang tersebut dan besarnnya keuntungan yang diperolehnya.

Murabahah,berasal dari kata ribhu (keuntungan), adalah transaksi jual-beli


dimana penjual (bank) menyebut jumlah keuntungannya. Contoh : Bank bertindak
sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli
bank dari pemasok ditambah keuntungan.

Kedua bela pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran.
Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat
berubah selama berlakunnya akad. Dalam perbankan murabahah selalu dilakukan
dengan cara pembayaran cicilan. Dalam transaksi ini barang diserahkan segera
setelah akad , sedangkan pembayaran dilaakukan secara cicilan.
 

B.Akuntansi Mudharabah

Mudharabah berasal dari kata adh-dharbu fil ardhi, yaitu berjalan di muka bumi
(suatu usaha atau berdagang ). Sedangkan secara istilah, mudharabah adalah akad
penyerahan modal oleh pemilik modal kepada pengelola untuk diperdagangkan dan
keuntungan dimiliki bersama antara keduanya sesuai dengan persyaratan yang
mereka buat. 

Berdasarkan PSAK 105 mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua
pihak dimana pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan
pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan dibagi di
antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung
oleh pemilik dana.

C.Akuntansi Ijarah

Ijarah  adalah pemindahan hak guna atas suatu barang atau jasa atas pembayaran
upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri dengan
perkataan lain ijarah adalah mengambil manfaat atas suatu barang  dengan jalan 
penggantian sewa atas upah sejumlah tertentu

Asset yang disewakan (obyek ijarah) dapat berupa mobil, peralatan rumah dan
jasa. Karena yang dibutuhkan adalah manfaat dari suatu asset, maka segala sesuatu
yang dapat dimanfaatkan disebut obyek ijarah. Barang yang dapat habis setelah
dikonsumsi tidak dapat menjadi obyek ijarah ,karena mengambil manfaatnya berarti
memilikinya .
 

D.Akuntansi Istihsna

Akad istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pembeli
(mustashni’) dan penjual (shani’).

2.6 Inti Dasar Konsep Akuntansi Islam


Dasar akuntansi dalam syariah islam yaitu Al-Qur’an dan Sunnah sebagai
kaidah-kaidah dasar akuntansi islam. Akhlak yang baik seperti jujur dan dapat
dipercaya menjadi landasan dalam akuntansi islam serta pengakuan bahwa Allah itu
adalah Tuhan, Islam adalah agama, Muhammad adalah Nabi dan Rasul, dan juga
percaya pada Hari Akhir (segala tindakan dan perilaku seseorang akan mendapat
pertanggungjawaban). Akuntansi islam berkaitan juga dengan proses keuangan yang
sah (disepakati antar pihak). Akuntansi islam sangat memperhatikan aspek-aspek
tingkah laku sebagai unsur yang juga berperan dalam kesatuan ekonomi.  Menjadi
bukti dilakukannya transaksi (muamalah) yang menjadi dasar nantinya dalam
menyelesaikan persoalan selanjutnya. Menjaga agar tidak terjadi manipulasi, atau
penipuan baik dalam transaksi maupun hasil dari transaksi itu (laba).

2.7 Perbedaan antara Akuntansi Islam dan Akuntansi Konvensional?

Karakteristik Sistem Akuntansi Konvensional bersifat Sekuler, individual,


memaksimalkan keuntungan dan hukum perdagangan masyarakat kapitalis.
Sedangkan Akuntansi Islam bersifat ketauhidan, Syariah (perintah atau ketetapan
Allah SWT), kepentingan umat (saling menguntungkan), keuntungan yang wajar, dan
bersumber pada hukum Alquran dan Sunah. Persamaan antara Akuntansi Islam dan
Akuntansi Konvensional yaitu ; prinsip penahunan (hauliyah) dengan prinsip
periode waktu atau tahun pembukuan keuangan., Prinsip pembukuan langsung
dengan pencatatan bertanggal, prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip
penentuan barang, prinsip keterangan (idhah) dengan penjelasan atau pemberitahuan.,
dan lain sebagainya.
BAB III

KESIMPUALAN
Akuntansi termasuk kedalam bagian muamalah, dasar akuntansi dalam syariah islam
yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selain itu syariah Islam juga memperhatian terhadap
baik dan buruknya perilaku manusia karena akan mendapatkan pertimbangan
pertanggungjawaban di akhirat kelak (hisab). Seorang akuntan harus mempunyai
etika, moral, adil, kejujuran, terpercaya, dan bertanggung jawab.
Daftar Pustaka
https://ikumpul.blogspot.com/2013/09/sejarah-akuntansi-di-kalangan-orang-
arab-pra-sebelum-islam.html

https://akutansisyariah.wordpress.com/2016/10/13/dasar-dasar-gagasan-
akuntansi-syariah/

https://media.neliti.com/media/publications/284459-akuntansi-dalam-
pandangan-islam-b793a957.pdf

https://mediaumat.news/buletin-kaffah-menjadikan-al-quran-dan-as-sunnah-
sebagai-pegangan-dan-pedoman-hidup/

https://trirustiana.wordp http://kreativitas-mepi5.blogspot.com/2012/03/konsep-
dasar-akuntansi-syariah.html ress.com/2014/03/24/jenis-jenis-akuntansi-dalam-
islam/

http://jhunips77.blogspot.com/2016/09/akuntansi-syariah.html

Anda mungkin juga menyukai