TUGAS
Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah
Teori Akuntansi Syariah
Oleh
Febrian Tri Irawam
1601103010020
&
Muhammad Alfie Syahrin
1601103010080
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
kepada Dosen Pengasuh mata kuliah ini Dr. Aliamin, SE, M.Si, Ak., CA yang telah
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ................................................................................................. 3
Islam ................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ......................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
islam sebagai suatu agama yang tidak hanya mengatur masalah keimanan tetapi
Islam dan kewajiban mencatat transaksi non tunai. Sebagaimana dalam firman
Allah yang artinya: “Hai, orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar” (QS.
Al-Baqarah [2] : 282). Hal itu kemudian mendorong umat islam peduli terhadap
periodik terhadap baitul maal yang mereka kelola. Rasulullah SAW sendiri pada
masa hidupnya juga telah mendidik secara khusus beberapa sahabat untuk
keuangan).
yang jujur mengenai posisi keuangan entitas dan hasil-hasil operasinya, dengan
mengungkapkan apa saja yang halal dan haram. Orang-orang yang bertugas harus
1
menetapkan bagi akuntansi keuangan aturan-aturan yang diperlukan demi
memadai.
Sedangkan di sisi lain akuntansi syariah sebagai cabang dari ilmu akuntansi yang
merupakan ilmu pengetahuan tentu harus melampaui proses dan tahapan tertentu.
Ketika manusia mengenal jual beli dan perdagangan pada saat itulah
akuntansi mulai digunakan. Bangsa Arab pada waktu itu sudah memiliki
administrasi yang cukup maju, praktik pembukuan telah menggunakan buku besar
umum, jurnal umum, buku kas, laporan periodik dan penutupan buku. Secara
sederhana akuntansi syari’ah dapat dijelaskan melalui akar kata yang dimilikinya,
yaitu akuntansi dan syari’ah. Definisi umum akuntansi adalah identifikasi transaksi
telah ditetapkan oleh Allah Swt untuk dipatuhi oleh manusia dalam menjalankan
akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan
2
seharusnya Akuntansi Syari’ah itu dipraktikkan. Dengan bingkai faith (keimanan),
teori (knowledge) dan praktik akuntansi syariah (action) akan mampu menstimulasi
terciptanya realitas ekonomi bisnis yang bertauhid. Realitas ini adalah realitas yang
didalamnya sarat dengan jaringan kerja kuasa ilahi yang akan menggiring manusia
Berangkat dari beberapa landasan teori dan sejarah tersebut maka penulis ingin
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai
B. Rumusan Masalah
negara islam?
C. TUJUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
yang dimaksud adalah masa yang berakhir dengan hijrahnya Rasulullah SAW, dari
Makkah ke Madinah tahun 622 M, yang setelah itu dimulailah sejarah Islam. Pada
disatukan oleh satu sistem politik, kecuali tradisi kekabilahan yang dominan.
dalam negeri maupun di luar negeri, yang tercermin dalam dua perjalanan di musim
dingin dan di musim panas, yaitu ke negeri Yaman dan ke negeri Syam. (Kebiasaan
Quraisy ayat 1-4.) Berbagai pencatatan yang dilakukan sejak zaman Rasulullah
tentunya tidak terlepas dari ajaran normative agama sejak awal keberadaan Islam
yang telah memberikan persuasi normative bagi para pemeluknya untuk melakukan
bahwa kedatangan Islam melalui wahyu Quran memberikan petunjuk tentang setiap
aspek kehidupan, termasuk transaksi ekonomi. Said (2004) dalam Trokic (2015)
4
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara
meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan
(apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan
Ayat inilah yang memberikan dorongan kuat bagi umat Islam untuk
Kemudian yang lain, terkait dengan manusia muslim sebagai seorang individu yang
memiliki kewajiban untuk membayar zakat, mau tidak mau individu harus
menentukaan seberapa besar zakat yang harus di bayarkannya. Hal ini dilandasi
“ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah
Syahatah (2001) dari studi sejarah peradaban Arab, tampak sekali betapa
besarnya perhatian bangsa Arab pada akuntansi. Hal ini terlihat pada usaha setiap
mulai berangkat sampai pulang kembali. Untuk mengerjakan pembukuan ini, ada
yang dilakukan oleh pedagangnya sendiri, dan ada juga yang menyewa akuntan
5
khusus. Pada waktu itu seorang akuntan disebut sebagai katibul amwaal atau
penanggungjawab keuangan. Istilah ini diambil dari fungsi akuntan itu sendiri,
SAW, yang berfungsi sebagai lembaga penyimpan zakat berserta pendapatan lain
yang diterima oleh negara. Hawari (1989)) dalam Zaid (2001) mengungkapkan
dalam peran dan tugas tersendiri. Adnan dan Labatjo (2006) memandang, bahwa
praktik akuntansi pada lembaga Baitulmaal di zaman Rasulullah SAW, baru berada
negara. Pada masa tersebut, harta kekayaan yang diperoleh negara, langsung
diperlukan pelaporan atas penerimaan dan pengeluaran Baitulmaal, dan hal yang
pemerintahan Islam hingga meliputi hampir seluruh Timur Tengah, Afrika Utara
dan Asia pada masa Khalifah Umar Bin Khattab, telah meningkatkan penerimaan
negara secara signifikan. Sebagaimana Said 2004 dalam Trokic (2015) bahwa
Pengenalan konsep dan prosedur akuntansi formal terjadi pada masa Khalifah Umar
bin Al-Khattab, yang memerintah antara 634-644 SM. Kekayaan negara yang
Selanjutnya Khalifah Umar mendirikan unit khusus yang bernama Diwan (dari kata
6
sebagai bentuk akuntabilitas Khalifah, atas dana Baitulmaal yang menjadi tanggung
jawabnya.
tertinggi pada masa Daulah Bani Umayyah, terutama pada masa kekhalifahan
Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Ambashe dan Alrawi (2013) menyatakan bahwa
akuantansi mata uang, dan pemeriksaan buku atau auditing. Pada masa itu, sistem
pemerintah terhadap piutang pada individu atas zakat tanah, hasil pertanian, serta
hewan ternak yang belum dibayar dan cicilan yang yang telah dibayar. Pituang
penerimaan denda atau barang sitaan dari individu yang tidak sesuai syari‟ah,
lain:
7
a. Al-Khitmah, menunjukkan total pendapatan dan pengeluaran yang dibuat setiap
bulan.
surplus dan defisit, belanja untuk asset lancar maupun aset tetap) yang
dilaporkan di akhir tahun. Dalam perhitungan dan penerimaan zakat, utang zakat
tahap awal negara Islam, akan tetapi istilah akuntansi dan akuntan tidak
kolonisasi dan pengenalan budaya Barat di abad ke-19. Artinya, peradaban Islam
masa peradaban Islam yang dilakukan oleh beberapa oknum di Barat, dan
2011)
8
B. Kronologi Perkembangan Permikiran Akuntansi Islam
merupakan suatu metode untuk memilah – milah data sesuai dengan kaidah –
kosongnya masa sejarah dari sejarah akuntansi, yaitu masa yang terjadi antara
lenyapnya negeri antara dua sungai dan negeri Mesir di dunia Arab sampai abad
secara luas tidak diragukan lagi mengharuskan adanya suatu praktik kerja dan
pusat-pusat pelatihan yang mampu mencetak pribadi – pribadi yang ahli dan
bukunya bahwa sistem pencatatan berpasangan telah ada sejak lama, tetapi ia tidak
menyebutkan sejak kapan dan di mana sistem ini telah ada sejak lama. Seorang
peneliti, De Rover, berpendapat bahwa bab yang terdapat di dalam buku Pacioli
tentang akuntansi hanyalah suatu bentuk nukilan dari apa yang ada pada saat itu
beredar di antara para murid dan guru di sekolah aritmatika dan perdagangan
(Venetian Schole) atau dalam bahasa Inggris Schools of Commerce and Arithmatic.
9
Dengan demikian, Pacioli hanyalah penukil (transcriber) atau pencatat terhadap apa
Mungkin dapat dikatakan bahwa pada saat Eropa hidup pada masa
kegelapan, kaum muslimin telah menggunakan akuntansi dan ikut andil dalam
sesuai dengan syari‟at Islam dan hal-hal yang dapat merealisasikan bagi manusia
hakikatnya, peradaban yang dikenal oleh masa Islam adalah bersumber dari Islam,
dan pembangunannya adalah kaum muslimin. Peradaban islam ini, dengan segala
terpengaruh dengan apa yang mereka rasakan di negeri Islam. Banyak diantara
mereka yang masuk Islam ketika mereka rasakan kekuatan pendorong yang
mengubah orang-orang Badui yang memeluk Islam menjadi ulama dan pemimpin.
10
berpasangan yang dikenal dengan sistem pembukuan ganda telah dikenal oleh
aritmatika yang keduanya ditemukan oleh kaum muslimin ke Eropa, yaitu melalui
buku yang ditulis oleh Leonardo of Pisa Bonnaci (Fibonnaci) yang banyak
dagang dan akibat yang ditimbulkannya seperti adanya hubungan cinta kasih antara
kaum muslimin dan orang-orang orang Italia telah membuka jalan bagi penggunaan
mendapatkan sambutan yang baik ketika terbit. Buku Leonardo of Pisa membuat
tuntutan syari‟at Islam yang berasaskan pada Al Quran dan As Sunnah. As Sunnah
Abdillah shallahu „alaihi wasallam, sebagaimana yang dihafal oleh para sahabar
kalangan non-Islam tidak berusaha memahami Islam secara benar, dan mengulang-
ulang pendapat yang tidak sesuai dengan kedudukan ilmiah mereka tanpa
11
Di antara karya-karya tulis yang menegaskan penggunaan akuntansi dan
adanya manuskrip yang ditulis pada tahun 765 H/1363 M. manuskrip ini adalah
karya seseorang penulis muslim, yaitu Abdullah bin Muhammad bin Kayah Al
Mazindarani, dan diberi judul “Risalah Falakiyah Kitab As Siyaqat.” Buku Pacioli
termasuk buku yang pertama kali dicetak tentang sistem pencatatan berpasangan,
dan buku Al Mazindarani masih dalam bentuk manuskrip, belum dicetak dan belum
diterbitkan.
pada saat itu, sebelum dia menulis bukunya yang dikenal dengan judul: “Risalah
Falakiyah Kitab As Sayaqat”. Dalam bukunya yang masih berbentuk manuskrip itu,
1. Sistem akuntansi yang popular pada saat itu, dan pelaksanaan pembukuan
transaksi keuangan.
Mazindarani, sistem – sistem akuntansi yang popular pada saat itu, yaitu
1. Akuntansi Bangunan
2. Akuntansi Pertanian
12
3. Akuntansi Pergudangan
Islam
dibanding yang lain dalam pengembangan akuntansi secara umum dan buku-buku
1. Daftarul nafaqat (Buku Pengeluaran) Buku ini disimpan di diwan nafaqat dan
pengeluaran negara.
2. Daftarun Nafaqat Wal Iradat (Buku Pengeluaran dan Pemasukan) buku ini
3. Daftar Amwalil Mushadarah (Buku harta Sitan) Buku ini digunakan di Diwanul
Mushadarin. Diwan ini khusus mengatur harta sitaan dari para menteri dan
Umat islam juga mengenal buku Khusus yang lain, yang dikenal dengan
nama Al Auraj, yaitu serupadengan apa yang sekarang dinamakan Daftar Ustadzil
Madinin (Debtors or accounts receivable subsidiary ledger). Kata Auraj adalah dari
bahasa persia, kemudin digunakan dalam bahasa Arab. Auraj digunakan untuk
13
mencatat jumlah pajak atas hasil tanah pertanian, yaitu setiap halaman dikhususkan
untuksetiap orang yang dibebani untuk membayar pajak, didalamnya dicatat jumlah
pajak yangarus dibayar, juga jumlah yang telah dibayar dari pokok jumlah yang
harus dilunasi.
1. Ar Ra’ij minal mal, yaitu piutang yang memungkinkna untuk didapatkan, yaitu
apa yang dikenal dengan nama Ad Duyunul jayyidah, dalam bahasa inggris
2. Al Munkasir minal mal, yaitu piutang yang mustahil untuk didapatkan, sekarang
3. Al Muta’adzir wal mutahayyir wal muta’aqqid minal mal, yaitu piutang yang
utama yang ada dalam konsep keuangan syariah adalah adanya transaksi keuangan,
yang berupa penyimpanan maupun penyaluran dana yang tidak mengenal prinsip
bunga.
14
Berbagai pandangan muncul berkaitan dengan konsep akuntansi syariah ini.
Salah satu diantaranya adalah Triyuwono (2000) yang menyatakan bahwa konsep
terkait dengan kondisi obyektif yang ada yang melingkupi ummat secara khusus
dan masyarakat dunia secara umum. Kondisi tersebut meliputi norma agama,
kontribusi ummat pada masa lalu, sistem ekonomi konvensional yang masih
berkaitan dengan akuntansi syariah dan juga konsep keuangan syariah. Dengan
sebuah wacana yang bisa digunakan untuk berbagai ide, konsep, pemikiran tentang
akuntansi syariah itu sendiri. Wacana tersebut kini terbagi menjadi dua, yaitu ada
yang berpikir bahwa konsep akuntansi syariah akan terus berada pada tatanan
konsep dan juga mereka yang berpikir bahwa konsep akuntansi syariah ini dapat
payung untuk derivasi kongkrit dalam bentuk praktik. Sedangkan yang kedua lebih
sukuk.
15
Di Indonesia berbagai pembahasan tentang konsep akuntansi syariah masih
belum banyak dilakukan. Hanya sedikit ilmuwan akuntan di Indonesia yang mau
Adnan dan juga Sofyan Harahap. (1992 dan 1997). Pada tingkatan wacana
Kajian yang sama pada tingkat internasional yang membahas mengenai grand teeri
dan konsep akuntansi syariah bisa merujuk pada studi Gambling dan karim
(1986,1991), Baydoun dan Willet (1994) Gaffikin (1996), Shaari Hamid, Russel
Meskipun begitu sangat disadari bahwa konsep akuntansi syariah tidak akan
wacana saja. Karena itu juga dikembangkan konsep tatanan praktis dalam hal
akuntansi syariah, seperti yang dilakukan oleh Widodo (1999) yang mencoba
lembaga keuangan Mikro Syariah Baitul Mal Wat Tamwil, Dwicahyono (2000)
yang berkenaan dengan etika kerja islam dan pelaporan keuangan perguruan tinggi
islam, kemudian penelitian Azizul dan Bambang (2001) yang membahas penerapan
non-profit yaitu Badan Takmir Mesjid. Juga terdapat beberapa penelitian lain yang
berkenaan dengan praktis yang juga dilakukan oleh Muhammad (2001) yang
16
mengkaji perspektif akuntansi sosial dan pertanggungjawaban serta penelitian
PSAK 101 hingga 109. Sedangkan secara internasional konsep akuntansi syariah,
dan bagaimana konsep itu diberlakukan untuk berbagai produk keuangan syariah
dilakukan oleh AAOIFI (The Accounting and Auditing Organization For Islamic
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah awal akuntansi dimulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan
menggunakan catatan. Pada abad XIV perhitungan rugi laba telah dilakukan
pedagang-pedagang Genoa dengan cara menghitung harta yang ada pada akhir
suatu pelayaran dan dibandingkan pada saat mereka berangkat. Tonggak sejarah
akuntansi dimulai pada tahun 1494 pada saat Lucas Paciolli (Lukas dari Burgos)
Proportionaiita.” Dalam buku itu terdapat satu bab, berjudul ‘Tractatus de Computis
(double bookkeeping).
ketika Rasulullah yang pada saat itu merupakan pemimpin di negara Madinah,
membentuk baitul maal pada abad ke-7. Kemudian pada pemerintahan Umar bin
Khattab terjadi perubahan sistem, dimana dibentuk diwan yaitu pencatatan di setiap
B. Saran
Makalah ini masih banyak kekurangan dan menimbulkan banyak
pertanyaan. Oleh karena itu saran dan masukan kami perlukan untuk perbaikan ke
18
depannya. Semoga mendapat ridho dari Allah swt. setelah membaca makalah yang
19
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Iskandar Z. 2003. Pasar Modal, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Nasindo
Internusa.
Patria
Harahap, Sofyan Syafri, 2004. Akuntansi Islam. Jakarta : Bumi Aksara Cet.ke-4
Adnan, Akhyar. 2005. Akuntansi Syariah: Arah, Prospek dan Tantangannya, UII
Press, Yogyakarta
Yaya, Rizal dkk. 2009. Akuntansi Perbankan Syari’ah : Teori dan Praktik
Zaid, Omar Abdullah. 2004. Akuntansi Syari’ah: Kerangka Dasar dan Sejarah
Salemba Empat.
20
Syahatah, Husein. 2001. Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam,Terjemah, Jakarta:
Akbar Press.
Rosjidi, 1999, Teori Akuntansi: tinjauan, konsep, dan struktur, Ed. 1, (Jakarta:
S. Hendriksen dan Michael F. Van Breda, teori Akunting, (Accounting Theory buku
Ahmed R. Belkaoui, Teori Akuntansi, terjemahan oleh dukat dkk. Dari accounting
Sigit Purnawan Jati, 2001 : “Seputar Dinar dan Dirham, Dalam Muhammad Ismail
Yusanto dkk (ed.), Dinar Emas, solusi Krisis Moneter, cet.1 (Jakarta:PIRAC,
Jogjakarta
21
Muhammad, 2002. Pengantar Akuntansi Syari’ah. Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Muhammad Syafi’i Antonio. 2007. Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Edisi ke 1,
22