Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN MAGANG

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LEMBAGA KEUANGAN


SYARIAH DI KSPPS. BMT NU CABANG GALIS

Disusun berdasarkan hasil Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di BMT NU


Cabang Galis untuk memenuhi tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Lembaga Keuangan Syariah

Oleh:

ADELIA SYAFITRI

NIM: 18383022009

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di BMT NU Cabang Galis


telah diperiksa dan disetujui untuk memenuhi tugas dalam matakuliah Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) di lembaga keuangan syariah

Oleh :

Dena Mellia Sri Rachmawati

NIM. 18383022039

Pamekasan, 14 September 2021

Menyetujui,

Dosen Pamong Dosen Pembimbing Lapangan

Imam Maulidi, S.Kom Dr. H Nashar, MM, M.SI


NIP. 2404.310515.0087 NIP. 196506052003121001

Mengesahkan,
Kepala Laboratorium Ekonomi dan Bisnis Islam

H. Wadhan, M.Si.
NIP. 198007012006041005
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas
segala limpahan Rahamat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya, kami dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini yang masih
sangat sederhana dengan tepat waktu tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang telah ditentukan.
Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi
besar kita, Nabi Muhammad SAW. Yang mana beliau telah mengikis kita minadz
dzulumati ilan nur dengan tulus ikhlas tanpa mengharap imbalan apapun. Kami
ucapkan terimkasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu
pelaksanaan sampai tahap penyusunan laporan, yaitu :

1. Kedua orang tua yang selalu memberikan semangat dan dukungan penuh.
2. Bapak Dr. H. Nashar, MM, M.SI, selaku Dosen Pembimbing Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di BMT NU Cabang Galis.
3. Bapak H. Wadhan, MS.i selaku kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Madura.
4. Bapak Imam Maulidi S.Kom, selaku Kepala Cabang sekaligus Dosen
Pamong di BMT NU Galis.
5. Seluruh Pegawai di BMT NU Cabang Galis.
6. Teman-teman Praktik Pengalaman Lapangan gelombang 1 di BMT NU Galis
yaitu : Dena Mellia Sri Rachmawati, Elvia Rodiana, dan Firkiyah Nur
Mufida.
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini kami susun berdasarkan apa
yang telah kami jalankan dan pelajari di BMT NU Cabang Galis yang telah
dilaksanakan mulai hari senin tanggal 06 September 2021 sampai hari sabtu
tanggal 18 September 2021. Laporan ini pastinya masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati kami berharap para pembaca bisa memberikan koreksi
serta kritik yang membangun guna kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan
ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya terlebih bermanfaat bagi
penyusun secara pribadi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pamekasan, 13 September 2021

Penyusun,

Adelia Syafitri

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................v
BAB I
PROFIL LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH..........................................
A. Sejarah Singkat...................................................................................
B. Visi dan Misi......................................................................................
C. Struktur Organisasi.............................................................................
BAB II
ANALISA CAPAIAN KOMPETENSI........................................................
A. Capaian Kompetensi Profesional.......................................................
B. Capaian Kompetensi Personal...........................................................
C. Capaian Kompetensi Sosial...............................................................
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran...................................................................................................
BAB IV
REFLEKSI DIRI...........................................................................................
LAPORAN KEGIATAN HARIAN.............................................................
LAMPIRAN..................................................................................................

BAB I
PROFIL TEMPAT PPL

A. Sejarah Singkat Berdirinya KSPPS BMT NU Jawa Timur


Berdirinya NU pada tahun 1926 salah satunya adalah didasari oleh semangat
mengembangkan ekonomi kerakyatan. Hal ini dapat terlihat sebelum secara
formal NU berdiri, terlebih dahulu ada yang bernama Nahdlatut Tujar
(˜kebangkitan ekonomiâ). Hal ini tidak lepas dari keinginan untuk
mengembangkan perekonomian, agar umat Islam, khususnya warga NU,
terlepas dari kemiskinan. Karena warga Nahdliyin mayoritas dari mereka
berada di garis kemiskinan dan juga didasari atas beberapa keadaan.1
BMT NU lahir berangkat dari sebuah keprihatinan atas kondisi masyarakat
Sumenep pada umumnya dan masyarakat kecamatan Gapura pada khususnya
dimana kesejahteraan mereka tidak ada peningkatan secara signifikan. Padahal
etos kerja mereka cukup tinggi hal ini sesuai dengan lagu Madura asapok
angen abantal ombek (berselimut angin dan berbantal ombak).
Masyarakat Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep termasuk pekerja keras,
suami istri saling bahu membahu untuk memenuhi kebutuhan hidup, akan
tetapi kerja keras mereka tidak mampu meningkatkan taraf hidupnya. Hal
inilah yang membuat Nahdlatul Ulama prihatin, oleh karenanya pada tahun
2003 pengurus MWC NU Gapura memberikan tugas kepada Lembaga
Perekonomian yang waktu itu bertindak sebagai Ketua Lembaga Perekonomian
adalah Masyudi. Berangkat dari kesepakatan bersama, akhirnya Lembaga
Perekonomian merencanakan Program Penguatan Ekonomi untuk
kesejahteraan masyarakat yang Mardhatillah. Sudah barang tertentu keinginan
tersebut diperlukan adanya upaya secara konkret, sistematis, dan terpadu guna
mengatasi berbagai masalah ekonomi warga.2
Untuk mewujudkan program tersebut serangkaian upaya telah dilakukan
oleh Lembaga Perekononomian MWC NU Gapura, diawali dengan pelatihan
kewirausahaan (8-10 April 2003), Bincang Bersama Alumni Pelatihan guna
merumuskan Model Penguatan Ekonomi Kerakyatan (13 Juni 2003), Temu Usaha
(21 November 2003), Lokakarya Tanaman Alternatif selain Tembakau (13 Mei
2004), dan Lokakarya Perencanaan Pembentukan BUMNU ( Badan Usaha Milik
NU).

Dari Lokakarya tersebut akhirnya ditemukan bahwa persoalan yang sedang


dihadapi oleh masyarakat kecil adalah lemahnya akses permodalan, lemahnya
1
www.bmtnujatim.com, pada tanggal 19 September 2021 pukul 08.30 Wib.
2
Ibid., pada tanggal 20 Oktober 2020 pukul 08.30.
pemasaran, dan lemahnya penguasaan tekhnologi. Selanjutnya peserta lokakarya
sepakat bahwa  yang perlu pertama kali dientaskan adalah penguatan modal bagi
usaha kecil dan mikro yang selama ini kurang mendapatkan akses permodalan dan
dikuasai oleh para pemodal besar atau praktek rentener yang cenderung mencekik
usaha mereka.

Masyudi, selaku ketua Lembaga Perekonomian NU kala itu, menawarkan


gagasan untuk mendirikan Baitul Maal wat Tamwil (BMT), sebagai lembaga
keuangan mikro syariah yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam bagi
anggotanya. Gagasan ini berangkat dari sebuah keprihatinan semakin
merajelelanya praktik rentenir. Informasi yang diterima Masyudi saat itu,
sebanyak 3.311 pedagang kecil di wilayah Kecamatan Gapura dan sekitarnya
terjerat praktik rentenir maupun "bank harian", dengan tingkat bunga hingga 50
persen dalam sebulan.

Pada awalnya para peserta lokakarya dan Pengurus MWC NU Gapura


keberatan dengan gagasan ketua lembaga perekonomian untuk mendirikan BMT.
Keberatan mereka bukan tanpa alasan, salah satu alasan mendasar bagi mereka
karena trauma masa lalu yang seringkali dibentuk lembaga keuangan, ujung-
ujungnya uang mereka disalah gunakan.  Akhirnya pada tanggal 1 Juni 2004
pengurus MWC NU bersama-sama dengan  peserta lokakarya menyepakati
gagasan untuk mendirikan sebuah usaha simpan pinjam  pola syari’ah yang  diberi
nama BMT (Baitul Maal wa Tamwil).

Berdiri dan berkembangnya KSPPS BMT NU Jawa Timur di Gapura


Sumenep tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, problem atau kendala
yang menghadang berdiri dan berkembangnya adalah perbedaan persepsi kiai dan
tokoh Nahdlatul Ulama (NU) terhadap hukum akad dan produk serta manajemen
KSPPS BMT NU hingga sekarang ini. Bahkan dari perbedaan persepsi dan
pendapat yang berbeda-beda telah menimbulkan kesenjangan di tubuh MWC
Nahdlatul Ulama sekalipun nilai toleransi (al-tasâmuh) tetap senantiasa
diwujudkan oleh pengurus NU baik struktural maupun kultural. Dari perbedaan
pendapat tersebut sebagian kiai dan tokoh NU memilih tidak terlalu terlibat dalam
ormas Islam terbesar di Indonesia dan tidak lagi mengikuti kajian Bahts alMasâil
yang menjadi rutinitas kegiatan keagamaan NU. Padahal Bahts al-Masâil adalah
rujukan kiai dan tokoh NU dalam mengatasi segala problematika kehidupan
masyarakat sesuai dengan kaidah Islam. Kenyataannya pengurus dan Nahdhiyyin
terutama kiai dan tokoh NU harus mendukung dan memajukan KSPPS BMT NU
sebagai lembaga keuangan di bawah pengawasan MWC NU Gapura. Tetapi, tidak
sedikit kalangan kiai dan tokoh NU yang tidak memperbolehkan akad, produk,
dan manajemen KSPPS BMT NU.3

1. Awal Perjalanan BMT NU (2004-2005)


Salah satu butir kesepakatan pada saat pendirian adalah legalitas BMT NU
diusahakan setelah adanya kemajuan yang signifikan, prospek yang bagus serta
mendapat kepercayaan dari masyarakat. Hal ini dilakukan agar kehadiran BMT
NU tidak semakin menambah jumlah badan usaha yang hanya papan nama namun
kegiatan usahanya tidak ada. Disamping itu, peserta juga menyepakati saudara
Masyudi sebagai Ketua merangkap Sekretaris dan Darwis sebagai Bendahara.
Salah satu tantangan terberat bagi pengurus di awal berdirinya adalah
meyakinkan kembali seluruh pendiri KJKS BMT NU.  Sebab di awal berdirinya,
dari  36 (tiga puluh enam) orang yang bersepakat untuk mendirikan BMT NU
hanya 22 ( dua puluh dua) orang  yang bersedia membayar simpanan Anggota dan
hanya terkumpul modal awal sebesar Rp. 400.000,- ( empat ratus Ribu rupiah)
dan hanya mereka yang kemudian namanya tercatat sebagai anggota pertama
sekaligus sebagai pendiri. Ke dua puluh dua orang pendiri tersebut yaitu : KH.
Moh. Ma’ruf ( Banjar Barat), KH. Dahlan (Gapura Barat), KH. Fadlail (Gapura
Timur), KH. Abd. Basith (Gapura Barat), Drs. Mursyidul Umam (Gapura Timur),
KH. Masturi (Gapura Tengah), Moh. Syahid ( Gersik Putih), Ruhan, S.Ag
(Andulang), Drs. H. Imam Alwi (Batudinding), Fathul Bari (Mandala), KH.
Nadzir Mabruri (Beraji), K. Imam Dasuki (Andulang), KH. Nur Iskandar, BA
(Gapura Barat), H. Kamalil Ersyad (Gapura Timur), Suroyo (Gapura Timur),
Abd. Rasyid (Gapura Timur),  H. Faidul Mannan (Mandala), Masyhudi Zubaid
3
Ainol Yakin, Persepsi Kiai dan Tokoh Nahdhatul Ulama Terhadap Akad dan Produk Al-Qardhul
Hasan, Rahn dan Hadiah di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syari’ah Baitul Mal Watamwil
(KSPPS BMT NU Jawa Timur di Gapura Sumenep),Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan,
Vol.4, No. 1, (2020), 55.
(Gapura Timur), KH. Syafi’udin (Baban), K. Asmuni (Gapura Tengah), Darwis
(Gapura Tengah) dan Masyudi (Andulang).
Kenyataan ini, mengharuskan pengurus BMT NU bekerja keras guna
meyakinkan mereka dan masyarakat bahwa BMT NU yang dilahirkan benar –
benar dapat bermanfaat bagi peningkatan usaha kecil dan menengah dan simpanan
meraka akan aman dan menentramkan karena dikelola secara profesional  dan
bebas   dari   praktik Riba yang diharamkan oleh Allah SWT.
Semangat dan motivasi tinggi dari pengurus yang waktu itu hanya 2 (dua)
orang benar-benar diuji dan memerlukan dedikasi secara total untuk dapat
meningkatkan dan mengembangkan BMT NU yang diyakini mampu mengangkat
ekonomi usaha kecil dan mikro.  Oleh karenanya, pengurus hampir tiap malam
door to door ke rumah masyarakat di kecamatan Gapura untuk mengajaknya
menjadi anggota BMT.  Siang sampai sore hari pengurus mencari peminjam
sekaligus menyerahkan pinjamannya, sedangkan pada malam hari mencari
penabung dan anggota serta mengerjakan administrasi keuangan. Awalnya,
banyak orang pesimis, hal ini tidak terlepas dari kondisi dan image masyarakat
terhadap perjalanan Koperasi yang seringkali  mati ditengah jalan dan simpanan
anggota tidak diketahui nasibnya, bahkan  banyak koperasi yang ujung-ujungnya
hanya menguntungkan  pengurusnya saja. Kondisi inilah yang menjadi tantangan
terberat bagi pengurus dalam meyakinkan masyakat agar mau bergabung dan
menabung.
Kerja keras dan dedikasi total pengurus pada tahun 2004 belum banyak
membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari modal awal Rp, 400.000 diawal berdirinya
(1 juli 2004) sampai dengan Desember 2004 hanya meningkat menjadi Rp.
2.172.000,-  dengan laba  bersih yang diperoleh Rp. 42.000,- padahal biaya
operasionalnya tidak dibebankan kepada BMT NU melainkan dibebankan kepada
pengurus sebagai wujud pengorbanan pengurus. Dengan demikian diawal
berdirinya pengurus harus menanggung sendiri biaya operasional serta tidak
mendapatkan gaji sepeserpun. Itu semua dilakukan demi kemajuan BMT NU.
Sementara itu, anggotanya dari 17 orang hanya meningkat menjadi 33 orang.
Melihat kondisi seperti tersebut, akhirnya Rapat Anggota Pertama (04
Januari 2005) memutuskan untuk menambah 1 (satu) orang lagi pengurus yaitu
saudara Sudahri yang ditunjuk sebagai Sekretaris  yang sebelumnya dijabat oleh
Masyudi yang merangkap sebagai Ketua. Tidak hanya itu, Rapat Anggota juga
memutuskan untuk membuka Hari Layanan yaitu setiap hari Selasa dan Sabtu
mulai jam 09.00 s.d. 12.00 WIB dengan menempati salah satu ruangan di Kantor
MWC NU Gapura. Kesepakatan ini diambil, oleh karena pada tahun 2004
memang tidak ada tempat layanan maupun kantor sebagai pusat kegiatan
Pengurus. Selama tahun 2004 pelayanan dilakukan di jalan, pasar, lapangan
maupun Rumah anggota yang sedang dilayani. Sedangkan kegiatan administrasi
dikerjakan di rumah Masyudi selaku Ketua.
2. BMT NU Di Tengah Persimpangan Jalan
Berbagai langkah dan upaya terus dilakukan dengan semangat
pengorbanan dan dedikasi yang maksimal selama 2 (dua) tahun BMT NU berdiri. 
Namun ternyata, di tahun 2005 kondisinya tetap tidak jauh berbeda dengan tahun
2004. perkembangan yang terjadi jauh dari harapan, hal ini karena masyarakat
yang mau bergabung dan menabung masih belum percaya sepenuhnya dan harus
berpikir seribu kali untuk menjadi anggota BMT NU. mereka seringkali di hantui
dengan kondisi koperasi masa lalu yang selalu gagal dan hanya menguntungkan
pengurusnya saja. Kondisi ini, membuat pengurus hampir putus asa karena
melihat perkembangan yang terjadi tidak sebanding dengan motivasi, dedikasi dan
pengorbanan pengurus. 
Disaat kami hampir putus asa, dan berbagai pertanyaan muncul dalam
benak pengurus “ benarkah jalan yang ditempuh dengan mendirikan BMT NU? “
Jika benar, kenapa sangat susah mengembangkan BMT NU? “. Pada saat itulah,
ada sebuah kejadian yang tidak bisa dilupakan sepanjang sejarah hidup pengurus
yaitu terdapat 4 (empat) orang ibu – ibu tua mereka pedagang Ikan, pembuat
Tikar, pedagang bubur dan soto yang menangis disaat menerima pinjaman dari
BMT NU sebesar Rp. 200.000,- dengan jasa pinjaman seikhlasnya. Tangisan ibu
– ibu tersebut membuat kami terharu dan kaget, “ ibu-ibu dikasih pinjaman kok
nangis?” tanya masyudi. Diantara mereka menjawab “ saya menangis bukan
karena sedih dapat pinjaman tapi kami terharu  dan kaget kenapa kok baru
sekarang saya dipedulikan? Padahal saya sudah bertahun – tahun tidak bisa
melepaskan dari jeratan rentenir “ . Tangisan ibu – ibu itulah, seolah – olah
menyadarkan kami bahwa perjuangan ini harus dilanjutkan, kami tidak boleh
putus asa, kami harus belajar dari kegagalan selama ini, kami harus bangkit dan
kami bersumpah dalam hati kecil bahwa apapun yang terjadi BMT NU harus terus
dikembangkan walaupun banyak rintangan yang menghadang.
Tangisan ibu-ibu pedagang  kecil tersebut benar-benar mampu
menggairahkan kembali semangat, motivasi, dan dedikasi pengurus hingga
akhirnya sejak tahun 2006 kehadiran BMT NU mulai terasa perkembangannya.
Dan tangisan tersebut telah memberikan jalan kepada pengurus untuk  bisa
melalui masa-masa sulit dan alhamdulillah hingga sekarang tetap eksis. Hal ini
terbukti pada akhir tahun buku 2006 jumlah aset BMT NU sudah mencapai Rp.
30.361.230,17 dengan jumlah Anggota 182 orang dan laba bersih 5.356.282
Melihat perkembangan BMT NU pada akhir tahun 2006, maka pengurus
untuk melengkapi legal formalnya sebagai sebuah koperasi yang mendapatkan
pangakuan dari pemerintah. dan Akhirnya pada tanggal 4 Mei 2007 dengan
Nomor: 10, Badan Hukum: 188.4/11/BH/XVI.26/435.113/2007, SIUP:
503/6731/SIUP-K/435.114/2007, TDP: 132125200588, dan NPWP:
02.599.962.4-608.000  dengan nama Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah ( KJKS )
Baitul Maal wa Tamwil Nuansa Umat yang disingkat dengan BMT NU.
Sejarah BMT NU Cabang Galis
KSPPS BMT NU Cabang Galis Pamekasan terletak di Jalan Raya
Sumenep-Pamekasan (sebelah Barat Pasar Keppo) Desa Ponteh Kecamatan Galis
Kabupaten Pamekasan Kode Pos 69382 HP. 0878 5012 9997. Pusatnya terletak di
Jalan Raya Gapura Desa Gapura Tengah Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep
Madura Jawa Timur Indonesia 69472.Sejarah beridirinya BMT NU berangkat
dari sebuah keprihatinan atas kondisi masyarakat Sumenep pada umumnya dan
masyarakat kecamatan Gapura pada khususnya di mana kesejahteraan mereka
tidak ada peningkatan secara signifikan, padahal etos kerja mereka cukup tinggi
hal ini sesuai dengan lagu Madura “asapok angen abental ombek” (berselimut
angin dan berbantal ombak) masyarakat kecamatan Gapura Kab. Sumenep
termasuk pekerja keras, suami istri saling bahu membahu memenuhi kebutuhan
hidup akan tetapi kerja keras mereka tidak mampu meningkatkan taraf hidupnya.
Hal inilah yang membuat Nahdlatul Ulama prihatin. Oleh karenanya, pada tahun
2003 pengurus MWC NU Gapura memberikan tugas kepada lembaga
perekonomian adalah masyudi, berangkat dari kesepakatan bersama akhirnya
lembaga prekonomian merencanakan program penguatan ekonomi kerakyatan
untuk kesejahteraan masyarakat yang Mardhatillah. Sudah barang tentu
keinginan tersebut diperlukan adanya upayaa secara konkret, sistematis, dan
terpadu guna mengatasi berbagai masalah ekonomi warga.
Untuk mewujudkan program tersebut, serangkaian upaya telah dilakukan
oleh lembaga perekonoian MWC NU Gapura, diawali dengan pelatihan
kewirausahaan (08-10 April 2003), bincang bersama alumni. pelatihan tersebut
bertujuan untuk merumuskan model penguatan ekonomi kerakyatan (13 Juni
2003), temu usaha (21 Nop 2003) lokakarya Tanaman Alternatif selain Tembakau
(13 Mei 2004) dan lokakarya perencanaan pembentukan BUMNU (Badan Usaha
Milik NU).
Pada 01 Juni 2004 pengurus MWC NU bersama-sama dengan peserta
lokakarya menyepakati gagasan untuk mendirikan sebuah usaha simpan pinjam
pola syariah yang diberi nama BMT NU (Baitul Maal wat Tamwil Nahdlatul
Ulama). Hanya saja berdasarkan keputusan rapat pengurus MWC NU Gapura
pada tanggal 29 April 2007 yang bertempat di Mushalla KH. Dahlan Gapura barat
nama BMT Nahdlatul Ulama diubah menjadi BMT Nuansa Umat yang
disingkat BMT NU. Perubahan nama tersebut berdasarkan masukan dari
Notaris serta pejabat koperasi dan UMKM Kab. Sumenep, bahwa nama
Nahdlatul Ulama tidak boleh digunakan oleh lembaga lain tanpa adanya izin
tertulis dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Salah satu tantangan terberat bagi pengurus di awal berdirinya adalah
meyakinkan kembali seluruh pendiri KJKSS BMT NU. Sebab di awal berdirinya,
dari 36 orang yang sepakat untuk mendirikan BMT NU hanya 22 orang. Mereka
adalah KH. Moh. Ma’ruf (Banjar Barat), KH. Dahlan (Gapura Barat), KH.
Fadlail (Gapura Timur), KH. Abd. Basith (Gapura Barat), Drs Mursydul Umam
(Gapura Timur), KH. Masturi (Gapura Tengah), Moh. Syahid ( Gersik Putih),
Ruhan, S.Ag (Andulang), Drs. H. Imam Alwi (Batudinding), Fathul Bari
(Mandala), KH. Nadzir Mabruri (Beraji), K. Imam Dasuki (Andulang), KH. Nur
Iskandar, BA (Gapura Barat), H. Kamalil Ersyad (Gapura Timur), Suroyo
(Gapura Timur), Abd. Rasyid (Gapura Timur), H. Faidul Mannan (Mandala),
Masyhudi Zubaid (Gapura Timur), KH. Syafi’udin (Baban), K. Asmuni (Gapura
Tengah), Darwis (Gapura Tengah) dan Masyudi (Andulang). Melihat
perkembangan BMT NU pada akhir tahun 2006, maka pengurus untuk
melengkapi legal formalnya sebagai sebuah koperasi yang mendapatkan
pengakuan dari pemerintah.
Akhirnya pada tanggal 04 Mei 2007 telah resmi terdaftar di akte Notaris
dengan Nomor: 10, Badan
Hukum:188.4/11/BH/XVI.26/435.113/2007,SIUP:503/6731/SIUPK/435.114/200
7, TDP: 132125200588, dan NPWP: 02.599.962.4-608.000 dengan nama
Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS) Baitul Mal wa Tamwil Nusa Umat
yang disingkat dengan BMT NU.4
1. Visi, Misi, Tujuan, Budaya Kerja, Prinsip Kerja Dan Motto BMT NU
Cabang Galis
KSPPS BMT NU Cabang Galis sebagai lembaga keuangan syariah non
bank memiliki tujuan yang tertuang dalam visi dan misi KSPPS BMT NU
Cabang Galis. Adapun visi, misi, tujuan, budaya kerja, prinsip kerja dan motto
BMT NU Cabang Galis adalah sebagai berikut:
a. Visi KSPPS BMT NU Cabang Galis
Terwujudnya BMT NU yang jujur, amanah, dan profesional
sehingga anggun dalam layanan, unggul dalam kinerja menuju
terbentuknya 100 Kantor Cabang pada tahun 2026 untuk kemandirian dan
kesejahteraan anggota.
b. Misi KSPPS BMT NU Cabang Galis
1.) Memberikan layanan prima, bina usaha dan solusi kepada anggota
sebagai pilihan utama.
2.) Menerapkan dan mengembangkan nilai-nilai syariah secara murni
dan konsekuen sehingga menjadi acuan tata kelola usaha yang
profesional dan amanah.
3.) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan
menuju berdirinya 100 kantor cabang pada tahun 2026.
4
Diakses dari https://bmtnujatim.com/ pada tanggal 15 September 2021 pukul 18.06.
4.) Mengutamakan penghimpunan dana atas dasar ta’awun dan
penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM baik secara perseorangan
maupun berbasis jamaah.
5.) Mewujudkan penghimpunan dan penyaluran zakat, infaq, shodaqah,
dan waqaf.
6.) Menyiapkan dan mengembangkan SDI yang berkualitas, profesional,
dan memiliki integritas tinggi.
7.) Mengembangkan budaya dan lingkungan kerja yang ramah dan sehat
serta management yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
8.) Menciptakan kondisi terbaik bagi SDI sebagai tempat kebanggan
dalam mengabdi tanpa batas dan melayani dengan ikhlas sebagai
perwujudan ibadah.
c. Meningkatkan kesejahteraan bersama dengan berbagi keuntungan melalui
kegiatan ekonomi yang menaruh perhatian pada nilai-nilai dan kaidah-
kaidah muamalah syar’iyyah yang memegang teguh keadilan, keterbukaan
dan kehati-hatian.
d. Budaya Kerja
1.) Siddiq (Menjaga martabat dan Integritas).
2.) Amanah (Terpercaya dengan penuh tanggung-jawab).
3.) Fathonah (Profesional dalam bekerja).
4.) Tabligh (Bekerja dengan penuh keterbukaan).
5.) Istiqomah (Konsisten menuju kesuksesan).
e. Prinsip Kerja
1.) Jujur (mengedepankan kejujuran dan kebenaran dalam bekerja. bersikap
dan bertingkah laku).
2.) Giat (mengedepankan tugas dan tanggungjawab di atas kepentingan
pribadi serta bekerja sepenuh waktu dan sepenuh hati).
3.) Ikhlas (mengedepankan nilai-nilai ibadah kepentingan umat dan tanpa
pamrih dalam bekerja dan berjuang).
f. Motto
Dengan adanya motto yang dapat dibangun oleh BMT NU Cabang Galis
dapat memberikan semangat bagi anggota KSPPS BMT NU Cabang Galis
yaitu:
”Menebar Manfaat Berbagi Keuntungan”5
B. Struktur Organisasi

C. SOP Produk
Dalam KSPP Syariah BMT NU Cabang Galis terdapat beberapa jenis produk
diantaranya
1. Produk Tabungan
a. SIAGA (Simpanan Anggota)
Disediakan bagi anda yang BERMINAT menjadi ANGGOTA
PEMILIK BMT NU dengan bagi hasil yang menguntungkan yaitu 70
% dari SHU dengan menggunakan akad MUSYARAKAH. SIAGA
terdiri dari SIAGA POKOK dibayar satu kali sebesar Rp
100.000,  SIAGA WAJIB perbulan Rp. 20.000 dan SIAGA KHUSUS
dibayar kapan saja dengan setoran minimal Rp 100.000, SIAGA
pokok dan SIAGA wajib hanya dapat ditarik ketika berhenti dari
anggota sedangkan SIAGA khusus dapat ditarik pada bulan Januari.
b. SIDIK FATHONAH (Simpanan Pendidikan Fathonah)

5
Zaamah, Analisis Penyelasaian Pembiayaan Bermasalah di KSPPS BMT NU Jawa Timur
Cabang Burneh Bangkalan, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabay, 2019), 41
46.
Simpanan bagi anda yang ingin meraih cita-cita pendidikan secara
sempurna dengan bagi hasil 45% yang menguntungkan menggunakan
akad Mudharabah Mutlaqah. Setoran kapan saja dan penarikan pada
tahun ajaran baru dan semesteran. Setoran awal Rp. 2.500 dan
selanjutnya minimal Rp 500.
c. SAJADAH (Simpanan Berjangka Wadi’ah Berhadiah)
Simpanan dengan keuntungan yang dapat dinikmati di awal dengan
memperoleh hadiah langsung tanpa diundi. Menggunakan akad
Wadiah Yad Al-Dhamanah dan dapat ditarik pada waktu berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
d. SIBERKAH (Simpanan Berjangka Mudarabah)
Keuntungan yang melimpah dengan bagi hasil 65% menggunakan
akad Mudharabah Mutlaqah. Setoran minimal Rp 500.000 dengan
jangka waktu minimal 1 tahun.
e. SAHARA (Simpanan Haji dan Umrah).
Simpanan yang dapat mempermudah menunaikan haji dan umrah
dengan memperoleh keuntungan yang melimpah dengan bagi hasil
65% sebagai bekal tambahan biaya Haji dan Umrah. Menggunakan
akad Mudharabah Mutlaqah,. Setoran awal minimal Rp. 1.000.000
dan Setoran selanjutnya sesuai kemampuan. Setoran kapan saja dan
penarikan hanya dapat dilakukan ketika akan melaksanakan Haji dan
Umrah kecuali udzur syar'i.
f. SABAR (Simpanan Lebaran)
Simpanan yang bisa mempermudah anda memenuhi kebutuhan
lebaran dengan memperoleh keuntungan dari bagi hasil sebesar 55%.
Menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah dengan setoran awal Rp.
25.000 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 5000 Setoran kapan saja
dan penarikan nya hanya bisa dilakukan setiap bulan ramadhan.
g. TABAH (Tabungan Mudharabah)
Simpanan yang bisa mempermudah anda memenuhi kebutuhan sehari-
hari karena Setoran dan penarikan dapat dilakukan kapan saja dan
memperoleh keuntungan bagi hasil 40%. Menggunakan akad
Mudharabah Mutlaqah. Setoran awal Rp. 10.000 dan selanjutnya
minimal Rp. 2.500.
h. TARAWI (Tabungan Ukhrawi)
Tabungan sekaligus beramaa, karena bagi hasil tabungan anda di
sedekahkan kepada fakir miskin dan anak yatim piatu. Menggunakan
akad Mudarabah Mutlaqah dengan setoran awal Rp. 25.000 dan
selanjutnya minimal Rp. 5000 dengan bagi hasil 50%.
2. Produk Pembiayaan/Pinjaman
a. Al-Qardlul Hasan
Karakteristik dan ketentuan umum:
1) Pembiayaan dengan plafond maksimal Rp. 1.000.000,-
2) Pembiayaan tanpa bagi hasil atau margin/keuntungan
3) Dianjurkan memberikan jaza’ul ihsan (balas budi) sesuai dengan
keikhlasan mitra
4) Waktu pembiayaan sesuai kesepakatan bersama.
b. Murabahah dan Bai’ Bitsamanil Ajil (BBA)
Karakteristik dan ketentuan umum:
1) Pembiayaan dengan cara BMT NU menjual barang yang
dibutuhkan mitra secara kredit/ pembayaran angsuran
2) BMT NU memperoleh margin (keuntungan) mulai 1,3% dari harga
pokok barang.
3) Plafond dan waktu pembiayaan sesuai dengan kesepakatan, dengan
cara angsuran mingguan, atau bulanan (bai’ bitsamanil ajil/BBA)
atau cash tempo/ pembayaran diakhir jangka waktu (akad
murabahah)
4) Untuk murabahah mitra diharuskan memberikan DP (uang muka)
maksimal 20% dari harga jual barang.
c. Mudharabah dan Musyarakah.
Karakteristik dan ketentuan umum:
1) Pembiayaan dengan sistem bagi hasil antar shohibul maal (BMT
NU) dengan mudlarib (mitra)
2) Plafond dan waktu pembiyaan sesuai kesepakatan.
3) Musyarakah: Modal usahanya dari kedua belah pihak (sharing
modal). Bagi hasil sesuai dengan struktur modal.
4) Mudharabah: Modal usaha seluruhnya disediakan BMT dengan
nisbah bagi hasil 65% (BMT) dan 35% (mitra). Dan atau
berdasarkan kesepakatan bersama.
5) Mitra berkewajiban memberikan bagi hasil setiap bulan sedangkan
mudal dilunasi akhir tempo
d. Rahn/Gadai.
Karakteristik dan ketentuan umum:
1) Barang yang dapat digadaikan berupa perhiasan emas dan barang
berharga lainnya.
2) Mitra menanggu biaya taksir mulai 0,5% dari nilai taksir barang
yang digadaikan.
3) Jumlah pembiayaan 80% dari nilai taksir barang.
4) Memberikan ujroh/biaya penitipan barang sebesar Rp.6,- dari nilai
taksir barang untuk kelipatan Rp.10.000,-
5) Ujroh dihitung setiap hari (system, harian) Jangka waktu gadai
maksimal 4 bulan dengan masa tenggang 15 hari dan dapat
diperpanjang kembali.
e. Pembiayaan Tanpa Jaminan
Layanan Berbasis Jamaah (LASISMA) merupakan layanan pinjaman
atau pembiayaan tanpa jaminan bagi anggota yang berpenghasilan
rendah dengan membentuk kelompok.
f. Pembiayaan Sehidup Sehati.
Pembiayan Hidup Islami (HIDUP SEHATI) disiapkan bagi anggota
yang belum memilki jamban/WC/toilet dan sarana air bersih dan sehat
dengan menggunakan akad murabahah.
3. Produk Jasa
a. Pembayaran rekening PLN, telephone, internet, pulsa pasca bayar
CDMA dan GSM.
b. Transfer/kiriman uang antar bank seluruh Indonesia dan luar negeri.
c. Pembayaran biaya pendidikan perguruan tinggi seluruh indonesi.
4. Layanan Jasa Antar Jemput Tabungan
BMT NU menyediakan layanan jasa yang siap mengantarkan &
menjemput tabungan kerumah/kantor anda. Caranya: hubungi no. HP.
Karyawan yang anda kenal atau No. telephone atau No. HP kantor.

BAB II
ANALISIS CAPAIAN KOMPETENSI PPL

A. Capaian Kompetensi Profesional


Kompetensi profesional (capability) adalah kecakapan kerja yang dimiliki
mahasiswa sesuai dengan kompetensi program studinya. Lingkup
profesionalitasnya adalah pengetahuan, sikap dan psikomotorik dalam segala
aspek di bidang lembaga keuangan syariah.
Banyak ilmu yang didapatakan Selama penyusun melaksanakan praktik di BMT
NU Cabang Galis baik melalui pengamatan secara langsung dan juga melalui
kegiatan sharing-sharing. Namum penyusun tidak diberikan pelatihan secara
langsung bagaimana memberikan pelayanan kepada nasabah sesuai dengan
standart yang ada.
Capaian kompetensi profesional yang Saya dapatkan selama magang dijabarkan
sebagai berikut:
a. Aplikasi Pelayanan di Lembaga Keuangan Syariah meliputi standar
pelayanan prima, prosedur pelayanan, dan etika pelayanan syariah

Pelayanan yang prima diberikan BMT NU Cabang Galis ialah memberikan


pelayanan yang prima bagi seluruh anggotanya, baik anggota tabungan atau
anggota pembiayaan. Dalam hal memberikan pelayanan kepada anggota, semua
pagawai bersikap ramah, senyum, sapa kepada setiap anggota. BMT NU Cabang
Galis mengutamakan hubungan kekeluargaan kepada anggotanya. Penyusun
mendapatkan bimbingan tentang bagaimana cara menghadapi anggota yang
bermasalah atau yang tidak membayar angsuran pinjaman kepada BMT. Pihak
BMT memberikan kelonggaran kepada anggotanya yang bermasalah yaitu
dengan memperpanjang masa angsuran dan juga untuk pembiayaan Lasisma
pihak BMT membuatkan tabungan untuk anggota yang tidak mampu membayar
sehingga dapat dicicil. Dari hal tersebut penyusun mengetahui bagaimana cara
menjalin hubungan dengan anggota agar berjalan dengan baik walaupun dalam
masalah.

b. Aplikasi Produk Pembiayaan Syariah meliputi prosedur pembiayaan, analisa


pembiayaan, penentuan keuntungan (margin atau bagi hasil), penagihan, dan
manajemen risiko pembiayaan pada pembiayaan berbasis kerja sama, jual
beli, maupun sewa.

Dalam produk pembiayaan, capaian yang saya peroleh yaitu sangat


banyak, utamanya mengenai pembiayaan berlasis jamaah (Lasisma). Setiap
hari saya mengikuti kunjungan lapangan/penagihan serta survei usaha calon
anggota pembiayaan.

c. Aplikasi Produk Penghimpunan Dana meliputi pembentukan rekening,


pengelolaan dana nasabah, penentuan imbal hasil (bagi hasil atau bonus) pada
simpanan deposito, giro, maupun tabungan.
Capaian Saya dalam produk penghimpun dana (funding) sangat
banyak, utamanya mengenai produk tabungan. Karena setiap hari Saya
ditugaskan oleh dosen pamong untuk mencari calon nasabah di daerah Galis
dan sekitarnya. Pembukaan rekening diantaranya yaitu mengisi form yang
telah tersedia dan juga memyerahkan fotocopy ktp dan juga biaya
administrasi serta biaya pembukaan rekening tabungan.
Kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi Saya, karena soft skill yang
Saya miliki menjadi terasah, terbiasa berinteraksi dengan orang lain (calon
nasabah), dan lebih banyak mengenal masyarakat yang ada di sekitar Galis
dan sekitarnya.
d. Aplikasi Produk Jasa Keuangan Lainnya meliputi prosedur penawaran jasa,
kerja sama dengan mitra, dan penentuan pendapatan jasa.
Selama magang berlangsung Saya kurang mendapat ilmu mengenai
produk jasa yang ada di BMT NU Jawa Timur Cabang Galis.

e. Aplikasi pemasaran produk Lembaga Keuangan Syariah dan manajemen


hubungan pelanggan.

Capaian dalam pemasaran produk ini sama seperti produk


penghimpun dana. Dan pada manajemen hubungan pelanggan (customer
relationship management), hubungan Saya dengan nasabah sangat erat terjaga
karena tiap kali nasabah ingin menabung Saya menjemput tabungan tersebut
ke rumah nasabah, hal itu dilakukan karena sesuai dengan layanan antar
jemput tabungan yang ada di BMT NU Jawa Timur Cabang Galis. Dengan
adanya layanan antar jemput tersebut, banyak nasabah yang merasa puas dan
nyaman sehingga itu bisa menjadikan nasabah loyal dan tetap
mempertahankan nasabah yang ada.

f. Aplikasi manajemen organisasi melalui penguasaan tugas pokok dan fungsi


setiap unsur yang ada di lembaga tempat PPL.
Capaian praktik pengalaman lapangan dalam manajemen organisasi ini
adalah lebih paham mengenai tugas pokok, fungsi, dan tanggung jawab setiap
unsur yang ada di BMT NU Jawa Timur Cabang Galis, baik itu tugas dari
kepala cabang, bagian keuangan, teller, bagian tabungan dan juru tabungan,
bagian pembiayaan, serta juru lasisma.
B. Capaian Kompetensi Personal
1. Antusiasme
Antusiasme merupakan semangat dalam bekerja pada saat melakukan
kegiatan magang atau PPL di BMT NU Cabang Galis selama kurang lebih 2
minggu yaitu saya pribadi sebagai peserta magang dan rekan-rekan saya sangat
semangat dalam melakukan praktik magang. Yang pertama dikarenakan saya
pribadi benar-benar ingin memperoleh ilmu atau hasil dari magang tersebut
yang mana hanya dilakukan dalam waktu yang lumayan singkat yaitu hanya 2
minggu dan pastinya dalam kurun waktu 2 minggu tersebut saya harus benar-
benar menggunakannya dengan sebaik mungkin dalam memperoleh ilmu dan
pengalaman kerja yang nantinya akan dibutuhkan.
2. Kemandirian
Kemandirian, mandiri bukan berarti tidak membutuhkan bantuan dari
orang lain. Tetapi kemandirian dalam bekerja merupakan kemampuan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik tanpa banyak
merepotkan orang lain dan mampu berkorelasi dengan daya tangkap atau
kemampuan memahami segala perintah dan petunjuk yang diberikan. Pada saat
melakukan kegiatan praktik lapangan atau magang di BMT NU Cabang Galis
saya pribadi dan rekan-rekan saya Alhamdulillah mampu melaksanakan tugas
atau perintah yang diberikan oleh pihak-pihak BMT NU Cabang Galis atau
pengelolanya dengan baik serta juga lebih semangat dan aktif dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan secara mandiri. Selain itu dalam
mempraktikkan teori yang di pelajari di kampus pada saat magang misalnya,
saat saya menagih tabungan, mengadministarsikan bukti transaksi slip
penabungan, slip penarikan, form nasabah baru, pengarsipan bukti laporan
keuangan, dll.
3. Fokus pada Tugas
Fokus pada tugas saya bersama rekan-rekan saya pada saat melakukan
magang atau PPL di BMT NU Cabang Galis Alhamdulillah selalu melakukan
tugas-tugas yang diberikan oleh dosen pamong atau pengelola BMT NU
Cabang Galis lainnya dengan focus dan baik setiap harinya. Misalnya sesuai
dengan perintah oleh dosen pamong yaitu harus memanfaatkan waktu yang ada
untuk digunakan dengan sebaik-baiknya dalam memperoleh ilmu dan
pengalaman yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi saya dan rekan-rekan
magang lainnya. Saya juga telah mampu menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan oleh dosen pamong saat pemagangan dimana ketika dosen pamong
memberikan tugas saya tentang, penjemputan tabungan, mengisi formulir
nasabah yang akan menabung, alhamdulillah saya dapat mencapai target dan
menyelesaikan dengan tepat waktu.
C. Capaian Kompetensi Sosial
Capaian kompetensi sosial atau merupakan kemampuan dalam melakukan
tim work pada saat melakukan kegiatan magang atau PPL di BMT NU Cabang
Galis pada tanggal 06-18 September 2021 dalam melakukan tugas lapangan saya,
rekan saya maupun pihak-pihak pengelola di BMT NU bisa bekerja sama dengan
baik di dalam kantor maupun di luar kantor atau di lapangan kepada para
masyarakat/warga dan juga para nasabah/anggota pada saat melakukan sosialisasi
maupun tugas seperti jemput tabungan, cicilan dan sebagainya. Kami melakukan
tugas lapangan dengan baik dan professional. Bukan hanya hal tersebut, kami juga
saling bertukar pikiran, bertukar pendapat, dan sharing-sharing mengenai
kegiatan. Hal lain yang dapat saya lakukan pada saat magang yaitu:
1. Saya dapat berkomunikasi dengan baik dengan pegawai KSPPS BMT NU
Cabang Galis hal ini terlihat dari saat kita melaksanakan tugas yang diberi oleh
dosen pamomg pada kita, jika kita ada tugas yang tidak dimengerti kita diajari
secara rinci dan sabar.
2. Saya senang membantu temen-temen KSPPS BMT NU Cabang Galis dalam
mencari nasabah/anggota.
3. Ada banyak saran dan motivasi yang saya peroleh saat pemagangan dan saya
senang menerima saran nasehat dan motivasi dari para pegawai KSPPS BMT
NU Cabang Galis saat pemagangan, karena hal itu membuat saya mempunyai
pengalaman baru.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan praktik lapangan (PPL) yang telah kami lakukan di KSPPS
BMT NU Cabang Galis dari tanggal 06 September 2021 s/d 18 September 2021,
kami dapat menarik kesimpulan diantaranya:
1. KSPPS BMT NU Cabang Galis adalah wadah bagi masyarakat yang tidak
punya pekerjaan terlebih bagi mahasiswa lulusan perbankan di desa tersebut
karena berdirinya koperasi ini untuk meminimalisir pengangguran yang ada
disekitarnya dan sebagian besar pengurus koperasi ini adalah lulusan
perbankan dari IAIN MADURA
2. KSPPS BMT NU Cabang Galis ingin mengembangkan perekonomian
masyarakat kecil melalui pembiyaan usaha mikro kecil.
B. Saran
Menurut saya BMT NU Cabang Galis sudah bisa dikatakan bahwa
perkembangannya sudah sangat baik dan sangat pesat. Mengingat di sekitar
Galis terdapat 2 BMT yaitu BMT UGT Sidogiri, BMT NU Larangan dan BMT
NU Galis itu sendiri, namun ketiganya bersaing dengan sehat. Dari berita
ataupun informasi yang saya dapatkan dari beberapa warga di sekitar bahwa dari
ketiganya BMT NU lah yang paling laris dan banyak mempunyai nasabah serta
anggota. Namun hal tersebut jangan sampai membuat pengelola-pengelola BMT
NU merasa tinggi hati, justru mereka harus terus bisa mempertahankan bahkan
mengembangkan lebih baik lagi segala kinerja-kinerja di dalam BMT NU dalam
segi promosi, pelayanan dan lain sebagainya untuk bisa terus mempertahankan
para nasabah dan bahkan untuk terus bisa mendapatkan nasabah sehingga bisa
menjadi kepercayaan nasabah untuk terus melakukan segala macam transaksi di
BMT NU Cabang Galis itu sendiri.

BAB VI
REFLEKSI DIRI

Setelah kegiatan PPL Lembaga Keuangan Syariah ini selesai, banyak hal-
hal positif yang dapat saya terima selama perkuliahan yang bermanfaat selama
kegiatan magang. Penulis mendapatkan banyak pelajaran yaitu berupa teori yang
telah diterima atau dipelajari selama perkuliahan berlangsung dan pengalaman
berharga dari kegiatan magang/PPL. Menurut saya jika hanya teori yang kita
pelajari dari kampus tanpa adanya praktik lapangan akan susah kita dalam
mengaplikasikannya. Untuk itu Sebagai calon pegawai di bidang perbankan,
penulis menyadari bahwa seorang bankers harus memiliki pengalaman, yang
mana pengalaman dapat kita peroleh dari magang, kecakapan dan komitmen
moralnya dalam bekerja melayani seorang nasabah, maupun bekerja diluar seperti
halnya seorang marketing. Seorang marketing pun tidak hanya pintar dalam
memasarkan akan tetapi mereka harus memiliki etika dalam memasarkan sebuah
produk yang nantinya akan ditawarkan kepada nasabah/anggota. Disisi lain, untuk
menjadi seorang bankers yang profesional, harus mampu memahami perannya
dalam kegiatan transaksi keuangan didalam sebuah bank syariah dan menguasai
kompetensi profesionalisme seorang pegawai bank, yang meliputi kompetensi
kognitif, afektif, dan psikomotor.
Manfaat Praktik magang yang telah dilakukan terhadap pengembangan
softskills adalah dengan adanya kegiatan magang atau praktik kerja yang mana
sebagai seorang mahasiswa harus mampu melatih keberanian dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat ataupun pihak-pihak di sekitar
lembaga keuangan atau non keuangan. Seorang bankers harus memiliki
keterampilan dalam komunikasi yang baik, percaya diri, berjiwa analisis, selektif,
serta tidak mudah stress merupakan hal yang paling mendasar dalam kualifikasi
seorang bankers. Hal yang paling penting dalam diri seorang pegawai bank adalah
kemampuan berkomunikasi yang baik.

Kekurangan dari magang sendiri mungkin tidak terlalu banyak terhadap


pengembangan soft skills personal, individu maupun kelompok. Namun
kekurangan magang terhadap soft skills pada saat Pandemi Covid-19 seperti saat
ini yaitu bahwa rata-rata dari masyarakat dan pihak-pihak di lingkungan lembaga
keuangan syariah masih enggan untuk menerima peserta magang apalagi untuk
melakukan komunikasi dan interaksi karena kita harus menyertakan surat swab
antigen beserta surat vaksin minimal dosis pertama sebagai persyaratan magang.

Selain dari sisi softskills yang dimiliki, peserta magang dalam melakukan
berbagai tugas dalam sebuah pekerjaan menjadi hal paling penting untuk dapat
mengerjakan pekerjaan yang telah diemban oleh para pegawai koperasi syariah.
Setelah 2 minggu kerja merasakan bagaimana praktik magang di koperasi syariah,
penulis merasakan perkembangan dalam diri penulis untuk dapat menyelesaikan
jumlah pekerjaan secara tepat dan cermat seperti menghitung uang, mengisi
formulir dan lain-lain. Tentunya memberikan dampak yang cukup besar terhadap
diri penyusun pribadi.

Setelah kegiatan magang selesai diharapkan kepada KSSPS BMT NU


Cabang Galis perlu menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang dimiliki.
Perlu diperhatikan tingkat ketelitian dan kecermatan seorang pegawai KSPPS
dalam melakukan pelayanan kepada seorang nasabah. Diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang lebih ekstra lagi. Akhir kata, penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada Bapak Imam Maulidi selaku dosen pamong di BMT
NU Cabang serta Bapak H. Nashar selaku Dosen Pembimbing Lapangan

Hal-hal yang mungkin harus diperbaiki oleh pihak kampus atau prodi
terhadap peserta magang yaitu mengenai daftar penempatan peserta magang tidak
serba dadakan. Sebaiknya pihak kampus atau prodi dalam menentukan tempat
magang lebih memeperhatikan keterangan domisili atau tempat tinggal masing-
masing mahasiswa yang telah tercantum di data kampus, bukan malah mahasiswa
yang lama masih terdata dalam penempatan peserta magang. Hal tersebut untuk
mengantisipasi seperti kejadian kemarin ada petisi yang menyebabkan kegaduhan
diantara mahasiswa yang kebingungan dalam penempatan peserta magang.

LAPORAN KEGIATAN HARIAN

(Praktik Lembaga Keuangan Syariah)

NAMA : ADELIA SYAFITRI

NIM : 18383022009

NAMA LKS : KSPPS BMT NU CABANG GALIS

Hari, Tempat Uraian Kegiatan


No Keterangan
tanggal kegiatan
1 Senin, 06 BMT NU - Penyerahan - Penyerahan peserta
September Galis peserta magang magang dari IAIN
2021 sekaligus Madura kepada
pembukaan kepala KSPPS
- Menghitung dan BMT NU Cabang
menata uang Galis yaitu oleh
tunai sesuai bapak Nashar
nominal selaku DPL dan
Bapak Imam
Maulidi selaku
kepala Cabang /
dosen pamong
- Diskusi bersama
bersama bapak
Zainal Abidin
Selaku manager di
BMT NU Cabang
Galis yaitu sharing
tentang BMT NU
dll.
- Menghitung dan
menata uang sesuai
nominal dihitung
per 100 lembar
2 Selasa, 07 Pasar Ikut karyawan dalam Ikut serta dalam
September Pagendinga mengambil tabungan pengambilan tabungan
2021 n dan rumah anggota anggota yang ingin
anggota menabung dengan
mendatangi setiap
anggota dari rumah
atau pasar.

3 Rabu, 08 Area BMT Mencari Mencari nasabah atau


September NU Cabang nasabah/anggota anggota sebagai tugas
2021 Galis pokok dari PPL atau
magang

4 Kamis, 09 BMT NU Menjemput tabungan Ikut serta dalam


September Cabang nasabah di pasar, penjemputan tabungan
2021 Galis rumah, dan sekolah anggota KSPPS BMT
di tanah merah NU Cabang Galis

5 Jumat, 10 - Pasar - Menjemput - Ikut serta dalam


September Pagendi tabungan di penjemputan
2021 ngan pasar, toko, tabungan anggota
- BMT rumah di sekitar KSPPS BMT NU
NU pasar Cabang Galis
Cabang pagendingan - Ikut merapikan
Galis - Membantu serta menghitung
menghitung uang uang anggota
nasabah KSPPS BMT NU
Cabang Galis

6 Sabtu, 11 Rumah Menjemput uang Ikut serta dalam


September Warga di tagihan lasisma di penjemputan tagihan
2021 Kaduara rumah warga lasisma anggota
KSPPS BMT NU
Cabang Galis

7 Senin, 13 Rumah Menjemput uang Ikut serta dalam


September warga di tagihan lasisma di penjemputan tagihan
2021 daerah rumah warga lasisma anggota
Pandan, KSPPS BMT NU
Galis Cabang Galis

8 Selasa, 14 Sekitar - Mencari - Mencari nasabah


September BMT NU nasabah/anggota atau anggota
2021 Cabang - Menjemput sebagai tugas
Galis Tabungan di pokok dari PPL
Rumah warga atau magang
- Ikut serta dalam
penjemputan
tabungan anggota
KSPPS BMT NU
Cabang Galis
9 Rabu, 15 BMT NU - Membantu - Membantu mengisi
September Cabang mengisi arsip arsip anggota
2021 Galis anggota KSPPS BMT NU
- Menyebar Cabang Galis
koesioner - Untuk mengetahui
kepuasan anggota seberapa banyak
BMT NU Cabang anggota yang puas
Galis terhadap pelayanan
BMT NU Cabang
Galis

10 Kamis, 16 Sekitar Menyebar koesioner Untuk mengetahui


September BMT NU kepuasan anggota seberapa banyak
2021 Cabang BMT NU Cabang anggota yang puas
Galis Galis terhadap pelayanan
(Lembung, BMT NU Cabang
Ponteh, Galis
Murtajih,
dll)

11 Jum’at 17 BMT NU Membuat Laporan Membuat Laporan


September Cabang koesioner anggota koesioner anggota
2021 Galis BMT NU Cabang bersama rekan-rekan
Galis magang/PPL

12 Sabtu, 18 BMT NU
September Cabang
2021 Galis

Mengetahui,
Dosen Pamong

Imam Maulidi
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai