Anda di halaman 1dari 44

ANGGARAN DASAR DAN RUMAH TANGGA KOPERASI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi yang diampu oleh
Ibu Riskiyatul Khasanah, M.E.

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Fitriyatus Zahroh (18383022072)

Nadia Aulia Prameswari S. (18383022131)

Adidatus Saadah (18383022010)

Eef Afiful Fattah (18383021050)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ILAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas segala
limpahan taufik, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaika
makalah yang berjudul “Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi”. Sholawat
serta salam senatiasa tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis menyadari segala kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan
makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
kebaikan dan kesempurnaan makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Dengan segala kerendahan hati penulis haturkan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Riskiyatul Khasanah, M.E. dan bimbingannya kepada kami.


2. Kepada teman-teman yang turut serta membantu mencarikan refrensi dan
turut serta dalam penyusunan makalah kami.

Akhirnya, kepada Allah SWT. Kami serahkan segalanya, semoga apa yang
kita lakukan diberikan pahala disisi-Nnya.

Pamekasan, 17 Mei 2021

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

Latar Belakang.....................................................................................................1

Rumusan Masalah................................................................................................1

Tujuan...................................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

Pengertian ADART Koperasi...............................................................................3

Manfaat ADART Koperasi .................................................................................4

Cara Menyusun ADART Koperasi......................................................................9

Contoh ADART Dalam Koperasi Jasa Lion Group (KKLG)..............................9

BAB III..................................................................................................................40

PENUTUP..............................................................................................................40

Kesimpulan.........................................................................................................40

Saran...................................................................................................................40

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................41

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga yang biasa disingkat
AD/ART merupakan landasan operasional dalam menjalankan suatu usaha
atau organisasi. Di dalamnya terdapat visi, misi, tujuan, tugas pokok,
sampai bidang usahanya termasuk kualifikasi apa dan siapa saja yang
menanam saham serta berapa nominal saham yang ditanamkan. AD/ART
organisasi berbeda dengan AD/ART perusahaan. AD/ART organisasi
biasanya disyahkan oleh forum yang merupakan anggota organisasi.
Sedangkan AD/ART perusahaan biasanya disepakati oleh masing-masing
pemegang saham yang di tandatangani di atas notaris, artinya badan usaha
tersebut sah secara hukum.
AD/ART adalah dasar dan peraturan yang mengikat seseorang atau
kelompok dalam berbagai kegiatan atau program yang mereka lakukan
atau yang akan di kerjakan. AD (Anggaran Dasar) selalu berisikan pasal-
pasal umum mengenai yang mengatur roda sebuah organisasi. Seperti
ideologi, tata cara pemilihan, sumber dana dan lain-lain. Intinya mirip
seperti undang-undang dasar
Sedagkan ART (Anggaran Rumah Tangga) itu berfungsi seperti
petunjuk teknis atau penjelasan lebih rinci dari AD (AD biasanya lebih
tataran abstrak dan general) dan disajikan juga dalam bentuk pasal-pasal.
AD/ART tidak selalu untuk mencari keuntungan. Hubungan mendasarnya
dengan bisnis plan terletak pada bidang usaha apa yang ingin dijalankan.
misalnya fokus pada pertanian saja, artinya, bila mengarah kesektor
pertambangan tidak diperbolehkan apabila kita mengikuti lelang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan ADART koperasi?
2. Apa saja manfaat ADART koperasi?
3. Bagaimana cara menyusun ADART koperasi?
4. apa saja contoh ADART dalam koperasi jasa lion group (KKLG)?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan ADART koperasi
2. Untuk mengetahui apa saja manfaat ADART koperasi
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menyusun ADART koperasi
4. Untuk mengetahui apa saja contoh ADART dalam koperasi jasa lion
group (KKLG)

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian ADART Koperasi


Anggaran Dasar yaitu serangkaian aturan yang mengatur
operasional koperasi dengan hubungan antara para nggotanya secara
langsung guna menciptakan ketertiban. Anggaran ini diasumsikan juga
scbagai peraturan koperasi yang bersifat internal jadi harus dipatuhi oleh
seluruh lapisan organisasi didalamnya anpa terkecuali. Fungsi Anggaran
Dasar juga antara lain menggambarkan proses mekanisme suatu
organisasi.
Anggaran Rumah Tangga yaitu berbagai aturan yang berisi tentang
bagaimana kegiatan koperasi belangsung lebih tepatnya anggaran ini
mengatur tentang tata cara dan tata pelaksanaan kegiatan. Fungsi
Anggaran Rumah Tangga antara lain juga sebagai dasar atau pondasi
pengambilan hokum dalam konteks tertentu dalam organisasi.
Anggaran dasar koperasi adalah merupakan sumber peraturan tata
tertib bagi tertibnya organisasi koperasi dengan segala kegiatan usahanya.
Degan kata lain, anggaran dasar koperasi adalah sebagai dasar formal bagi
persetujuan atau kesepakatan para anggota untuk bekerja sama, yang
merupakan fondasi setiap koperasi.
sedangkan Anggaran Rumah Tangga adalah merupakan aturan-
aturan yang mengatur tentang tata tertib dan tata laksana kegiatan koperasi
Adapun format untuk membuat Anggaran Dasar yaitu:
1. Nama Koperasi
2. Visi dan Misi Koperasi
3. Kegiatan Usaha
4. Persyaratan Keanggotan
5. Hak dan Tanggung Jawab Anggota
6. Pengawas dan Pengurus Koperasi
7. Rapat dan Keputusan Anggota
8. Pembagian SHU

3
B. Manfaat ADART Koperasi
1. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang biasa disingkat
AD/ART merupakan landasan operasional dalam menjalankan suatu
usaha/organisasi, didalamnya juga terdapat visi, misi, tujuan, tugas
pokok, sampai bidang usahanya termasuk kualifikasi apa dan siapa
saja yang menanam saham serta berapa nominal saham yang
ditanamkan kLo AD/ART organisasi biasanya disyahkan oleh forum
yang merupakan anggota organisasi. kLo perushaan biasanya AD ART
disepakati oleh masing2 pemegang saham yang di tandatangani diatas
notaris. artinya badan usaha tersebut sah secara hukum.
2. sebagai landasan kerja kita serta bisa juga sebagai security kita dalam
bekerja. agar kinerja kita terarah sesuai dengan landasan.
3. Hubungan mendasarnya dengan bisnis plan terletak pada bidang usaha
apa yang ingin dijalankan misalnya fokus pada pertanian saja. artinya,
bila mengarah kesektor pertambangan tidak diperbolehkan apabila kita
mengikuti lelang.

AD: anggaran dasar dimana didalamnya tertuang pola dasar/rule of law


untuk menjalankan roda ke-organisasian. dan AD bersifat global, artinya
hanya menerangkan secara mekanisme saja. sedangkan ART: anggaran
rumah tangga sifatnya menjelaskan apa saja yang belum spesifik dalam
AD, bahkan juga mendetailkan sesuatu yang tidak dibahas dalam AD

C. Cara Menyusun ADART Koperasi


Anggaran dasar bisa mencerminkan bentuk dan arah suatu
koperasi. Mau di bawa ke mana sebuah koperasi, secara umum tertera
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga berikut adalah cara menyusun
ADART koperasi :
1. Di susun di awal pembentukan koperasi

AD/ART adalah modal awal untuk menyusun peraturan intern


lainnya di koperasi. Di AD/ART tersirat arah dan strategi suatu koperasi.
Karenanya sejak awal berdiri AD/ARIT Sudah harus disusun bersama oleh
anggota. Untuk AD biasanya sudah merupakan syarat pendirian suatu

4
koperasi dalam bentuk akta pendirian, karenanya pasti dimiliki oleh semua
koperasi yang berdiri. Sedangkan ART merupakan penjabaran dari AD,
yang fungsinya lebih kepada dokumen internal koperasi itu sendiri. ART
ini lah yang biasanya diabaikan di banyak koperasi yang baru berdiri Bagi,
peran AD/ART ini dianggap sedikit tidak terlalu penting selama
operasional koperasi masih bisa berjalan. Padahal jika dikemudian hari ada
pertanyaan, persoalan, atau ada gugatan dari anggota terhadap keputusan
pengurus, maka AD/ART ,inilah yang pertama dan utama dijadikan acuan
dan dasar hukum. AD/ART berfungsi sebagai pembimbing dan pembatas
pengurus dalam menjalankan

Menyusun dan mengesahkan AD/ART akan sangat membantu


pengurus dalam mengelola koperasi. Menghindarkan pengurus dari
kerancuan dalam pengambilan keputusan, karena keputusan-keputusan
yang sifatnya penting Sudah diputuskan terlebih dahulu dalam AD/ART.
Karenanya di awal-awal pendirian perlu adanya orang yang ahli dalam
masalah perkoperastan, orang yang bisa memprediksi dinamika yang akan
terjadi di koperasi nantinya. Orang tersebut bisa dari konsultan koperasi
maupun pejabat dari dinas koperasi setempat, atau orang yang memang
sudah berpengalaman dalam mengolah Koperasi.

Koperasi yang berdiri tanpa memiliki ADIART maka bisa


dipastikan bahwa pendirinya mendirikan koperasi dengan kurang
sungguh-sungguh. Biasanya segala hal yang menyangkut pendirian
koperasi, setelah rapat awal pembentukan koperasi diserahkan kepada
pengurus. Padahal, di fase pendirian, Satu tahun pertama koperasi berdiri.
Peran anggota atau pendiri koperasi sangat vital untuk menentukan arah
koperasi tersebut. Tidak bisa diserahkan begitu saja ke pengurus.
Penyusunan AD/ART, jika dilakukan dengan benar, saya yakin tidak
cukup dengan satu kali pertamuan atau rapat anggota. Perlu ada rapat-rapat
pendahuluan, perlu dibuat tim khusus, perlu dibuat kelompok-kelompok
kerja, perlu ada sosialisasi draft AD/ART ke anggota. Ya seperti para
pendiri bangsa dahulu ketika memutuskan untuk menyusun undang-

5
undang dasar, prosesnya tidak singkat dan karenanya hasilnya juga tidak
sembarangan.

2. Disusun bersama-sama oleh anggota

Proses penyusunan AD/ART tidak bisa diserahkan seluruhnya


kepada dipengurus, apalagi pihak luar seperti notaris atau dinas koperasi
setempat yang biasanya berperan sebagai pembimbing atau konsultan.
Memang tidak dipungkiri bahwa sebagian besar anggota atau pendiri
koperasi memiliki keterbatasan ilmu mengenai koperasi, dan karenanya
tidak bisa secara mandiri menyusun AD/ARTnya sendiri. Karen itu peran
pembimbing atau konsultan hampir mutlak diperlukan. Namun peran
konsultan disini hanyalah untuk menyiapkan draft dasar AD/ART,
mengedukasi para pendiri koperasi mengenai hal-hal apa saja yang perlu
dicantumkan di AD/ART, membantu menyusun tahapan penyusunan
AD/ART, menjelaskan peraturan pemerintah terkait perkoperasian agar
AD/ART yang disusun kelak sejalan dengan peraturan pemerintah,
menjawab pertanyaan-pertanyaan para pendiri dalam proses penyusunan
AD/ART. Peran konsultan bukanlah menyusun draft final AD/ART yang
nantinya langsung di parat pengurus tanpa dibaca

Proses penggodokan AD/ART oleh para anggota ini walaupun


terkesan merepotkan. Namun bisa dijadikan sebagai media pembelajaran
bagi pendiri koperasi. Proses penggodokan AD/ART ini bisa menguji
sekaligus melatih kekompakan, komunikasi, kemampuan menyatakan
pendapat, toleransi, kepedulian, kesediaan melakukan pengorbanan (waktu
dan pemikiran) dari para pendirinya. Jika di tahap penggodokan AD/ART
oleh para anggota koperasi erjadi banyak perselisihan, ketidakcocokan,
pertentangan atau bahkan ketidakpedulian maka sesungguhnya koperasi
belum siap berdiri sebelum segala konlik dan permasalahan tersebut
terselesaikan. Proses penyusunan AD/ART yang dilaksanakan oleh para
pendiri bisa menjadi indikator siap atau tidaknya koperasi didirikan.
Koperasi didirikan harus berdasarkan semangat kekompakan, kepedulian
dan toleransi para anggotanya. Tanpanya, koperasi yang didirikan tidak

6
akan mempunyai dasar yang kuat, tidak memiliki pondasi yang kokoh.
Koperasi yang seperti itu akan lambat berkembang dan rawan guncangan.

Jadi bukan hanya produk AD/ART yang penting, namun juga


proses dalam penyusunannya juga tidak kalah penting. Jika dari
penyusunan AD/ART para anggotanya sudah tidak mau tahu, bagaimana
nanti ketika koperasi sudah berdiri dan mulai dikelola. Memang tidak
mudah atau bahkan tidak mungkin melibatkan seluruh anggota koperasi,
satu per satu, untuk secara aktit menyusun AD/ART, apalagi di koperasi
yang jumlah anggotanya ribuan atau lebih. Karenanya diperlukan
perwakilan dari anggota untuk membentuk tim khusus. Meskipun begitu
seluruh anggota pada tahapan tertentu penyusunan AD/ART perlu
diberikan intormasi, sostalisasi atau bahkan jajak pendapat atas draft AD/
ART yang sedang disusun. Sehingga diharapkan ketika rapat anggota
pengesahan AD/ART yang tersisa tinggal ketok palu, tidak ada lagi
perdebatan panjang yang melelahkan di forum rapat anggota. Karena
semua perdebatan telah diselesaikan bersama sebelumnya. Diharapkan
produk ADIART yang disahkan adalah benar suara bersama yang
mengakomodir seluruh anggola koperasi.

3. Melibatkan pembimbing atau konsultan koperasi


Penyusunan AD/ART tidak bisa dilakukan secara sembarangan
tanpa dasar ilmu yang cukup mengenai perkoperasian dan peraturan-
peraturan yang terkat. Perlu ada bimbingan dan konsultasi dari pihak yang
cukup ahli dan berpengalaman di perkoperasian. Yang pasti adalah
melibatkan dinas koperasi setempat selaku perwakilan dari pemerintah.
Setiap dinas koperasi pasti memiliki orang-orang yang memang khusus
dialokasikan untuk melakukan pembinaan terhadap koperasi-koperasi di
wilayah kerjanya. Dinas koperasi biasanya mempunyai draft AD/ART
yang bisa dijadikan draft awal, sehingga para pendiri koperasi tidak perlu
menyusun draft AD/ART dari nol. Selain itu dengan melibatkan
perwakilan dinas koperasi setempat, proses pengurusan dan perizinan
pendirian koperasi juga akan lebih mudah. Pihak kementrian koperasi juga

7
mengalokasikan staf-stafnya yang berperan sebagai konsultan koperasi di
tiap-tiap daerah, yang juga bisa dimintai bantuan dalam rangka
penyusunan AD/ART.
Jika bantuan atau bimbingan dari perwakilan dinas koperasi
setempat dirasa tidak cukup. Dikarenakan keterbatasan waktu dari staf
dinas koperasi terkait. Maka tidak ada salahnya para pendiri
mempckerjakan orang yang sudah berpengalaman di dunia perkoperasian
sebagai pembimbing atau konsultan. Pembimbing atau konsultan tersebut
bisa dari koperasi lain yang lebih mapan atau memang Konsunan khusus
Diasa menangani koperasi.
Mengapa perlu melibatkan pembimbing atau konsultan? Karena
pembimbing tahu mengenai peraturan-peraturan di bidang koperası,
berpengalaman mengenai apa saja yang harus diatur di AD/ARI, bisa
memprediksi dinamika yang kemungkinan.timbul di masa depan yang bisa
diantisipasi oleh AD/ART yang mapan. Sehingga diharapkan AD/ART
yang tersusun nantinya dapat bertahan lama.tanpa perlu banyak atau sering
diubah, Karena sebelumnya telah disusun dengan mengakomodir
peraturan yang ada dan memprediksi masa depan.
Jangan sampai AD/ART yang disusun tahun ini, kemudian tahun
depan mengalami perubahan karena lupa mengakomodir peraturan tertentu
atau lupa mencantumkan poin tertentu. AD/ART adalah seperti pondasi
bangunan, bisa saja diubah atau ditambahkan, tapi sebisa mungkin jarang
dilakukan. Seringnya perubahan AD/ART menunjukkan tidak seriusnya
perencanaan pendirian koperası di awal, atau Justru menunjukkan
kecerobohan serta kelalaian para pendirinya dalam merumuskan AD/ART.
Melibatkan pembimbing dan konsultan pastinya perlu biaya, dan biaya
tersebut memang layak untuk dikeluarkan sebagai investasi awal pendirian
koperasi. Sebagaimana biaya notaris dan biaya perizinan. Koperasi adalah
suatu badan usaha, suatu bisnis. Bisnis manapun perlu melakukan
investasi di awal sebelum menjalankan usahanya.
D. Contoh ADART Dalam Koperasi Jasa Lion Group (KKLG)

BAB I

8
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

Koperasi ini bernama Koperasi Karyawan Lion Group yang disingkat dengan
"KKLG., dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Koperasi.

1. Jenis Koperasi ini adalah Koperasi Primer

2. Koperasi ini berkedudukan di Jalan Harmoni, Perkantoran Lion Group,


Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten

3. Jangka waktu berdiri koperasi dimulai sejak tanggal pembentukan


Koperasi, sampai dengan jangka waktu yang tudak terbatas, sesuai
tujuannya.

BAB II

LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP

Pasal 2

1. Koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 juga berdasarkan atas


azas kekeluargaan

2. Kopersi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan


masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan ekonomi
nasional dalam rangka terwujudnya masyarakat maju, adil, dan makmur.

Pasal 3

1. Koperasi melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi,


yaitu :

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

b. Pengelolaan koperasI dilakukan secara demokratis

9
c. Pembagian Sisa Partisipasi Anggota dan atau Sisa Hasil Usaha
dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota.

d. pemberian jasa yang terbatas terhadap modal

e. Kemandirian

f. Pendidikan Koperasi bagi anggota

g. Kerjasama antar Koperasi

2. Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksanakan usahanya juga


menggunakan prinsip-prinsip ekonomi

BABI

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA BIDANG USAHA

Maksud dan Tujuan

Pasal 4

1. Koperasi bermaksud memenuhi kebutuhan anggota pada khususnya dan


masyarakat pada umumnya.

2. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya


dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Bidang Usaha

Pasal 5

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Koperasi menyelenggarakan usaha sebagai


berikut

1. Melakukan kegiatan simpan pinjam (Unit Simpan Pinjam)

2. Pengadaan barang-barang konsumsi anggota (consumer goods)

10
3. Pengadaan dan penjualan barang-barang lain

4. Pendidikan dan pelatihan dibidang perkoperasi, peningkatan skala usaha


dan manajemen usaha bagi anggota

5. Kegiatan usaha lainnya yang terkait dengan kebutuhan anggota koperasi


maupun untuk peningkatan skala bisnis dengan anggota sesuai dengan
Keputusan anggota

Pasal 6

1. Kegiatan Unit Simpan Pinjam adalah :

a. menghimpun simpanan Koperasi berjangka dan tabungan Koperasi


dari anggota dan calon anggota,koperasi laim dan atau anggotanya.

b. memberikan pinjaman kepada anggota, calon anggota, dan atau


anggotanya; Dalam memberikan pinjaman unit simpan pinjam wajib
memegang teguh prinsip pembarian pinjaman yang sehat dengan
memperhatikan penelitian kelayanan dan kemampuan pemohonan
pinjaman.

2. Kegiatan Unit Simpan Pinjam dalam menangani Koperasi lain dan atau
anggotanya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dilakukan
berdasarkan perjanjian kerjasama.

3. Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota, Koperasi dapat membuka


jaringan pelayanan simpan pinjam:

a. Kantor Cabang yang berfungsi mewakili Kantor Pusat dalam


menjalankan kegiatan usaha untuk menghimpun dana dan
penyalurannya serta mempunyai wewenang memutuskan pemberian
pinjaman;

b. Kantor Cabang Pembantu yang berfungsi mewakili Kantor Cabang


dalam menjalankan kegiatan usaha untuk menghimpun dana dan

11
penyalurannya serta mempunyai wewenang menerima permohonan
pinjaman tetapi tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan
pemberian pinjaman;

c. Kantor Kas yang berfungsi mewakili Kantor Cabang dalam


menjalankan kegiatan usaha untuk menghimpun dana

BAB I

KEANGGOTAAN

Anggota Koperasi

Pasal 7

1. Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa dari


kegiatan usaha diselenggarakan Koperasi

2. Setiap anggota harus tunduk pada ketentuan dalam Anggaran Dasar dan
Aturan Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota

3. Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara


apapun

Pasal 8

Persyaratan untuk menjadi anggota Koperasi

1. Warga Negara Indonesia

2. Berprofesi sebagai karyawan Lion Group

3. Bersedia mematuhi ketentuan yang berlaku pada koperasi, sesuai dengan


AD/ART Koperasi

4. Sanggup melunasi simpanan pokok yang telah ditetapkan dalam Anggaran


Dasar Koperasi

5. Sanggup membayar simpanan wajib yang telah ditetapkan dalam


Anggaran Dasar Koperasi dan pelaksanaanya diatur dalam ART Koperasi.

12
6. Menyetujui isi Anggaran Dasar, Aturan Rumah Tangga dan ketentuan
yang berlaku di Koperasi.

Pasal 9

1. Keanggotaan dimulai yang dibuktikan dengan adanya catatan dalam Buku


Daftar Anggota, dan telah melunasi Simpanan Pokok

2. Berakhirnya keanggotaan dalam Koperasi mulai berlaku dan dibuktükan


dengan adanya catatan dalam Buku Daftar Anggota;

3. Seseorang yang masuk menjadi anggota Koperasi harus mengajukan surat


kepada pengurus, dan selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan
pengurus harus memberikan jawaban

4. Bilamana pengurus menolak permintaannya menjadi angota koperasi,maka


yang bersangkutan dapat meminta pertimbangan dalam rapat anggota
mendatang

5. Permintaan berhenti harus diajuakan secara tertulis kepada pengurus

6. Seseorang yang diberhentikan dari keanggotaan Koperasi dapat meminta


pertimbangan dalam rapat

Pasal 10

Keanggotaan dalam koperasi berakhir apabila anggota koperasi itu :

1. Meninggal dunia,

2. Minta berhenti atas kehendak sendiri

3. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi syarat keanggotaan


atau melanggar ketentuan anggaran dasar dan aturan rumah tangga
koperasi.

4. Dipecat oleh pengurus karena tidak melaksanakan atau mengindahkan


kewajiban sebagai angggota koperasi, atau karena berbuat yang merugikan
koperasi, baik keuangan maupun nama baik koperasi.

13
5. Anggota yang berhenti atau ahli warisnya akan menerima kembali
simpanan pokok dan simpanan wajib yang telah dibayarkan dan hak-hak
lain yang ditetapkan dalam aturan rumah tangga atu peraturan khusus
lainnya.

6. Tidak bekerja lagi di perusahaan dibawah naungan Lion Group

Pasal 11

Setiap anggota mempunyai hak yang sama terhadap Koperası, yaitu :

1. Memanfaatkan kegiatan usaha pelayanan yang diselenggarakan Koperasi

2. Menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota

3. Memiliki hak suara yang sama

4. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas

5. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan


koperasi

6. Memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha

Pasal 12

Setiap anggota mempunyai kewajiban yang sama terhadap koperasi, yaitu:

1. Membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lainnya yang


diputuskan dalam Rapat Anggota

2. Mematuhi ketentuan Anggaran Dasar, Aturan Rumah Tangga, Keputusan


Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang diberlakukan bagi koperasi.

3. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi

4. Menanggung kerugian usaha Koperasi secara terbatas maksmial sebesar


simpanan pokok dan simpanan wajib.

14
5. Memelihara semangat kebersamaan dalam rangka kemajuan bersama
melalui Koperasi berdasarkan azas kekeluargaan.

Pasal 13

1. Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindah tangankan.

2. Dalam hal anggota meninggal dunia, keanggotaanya tidak dapat diteruskan


oleh ahli waris.

Anggota Luar Biasa

Pasal 14

Yang dapat masuk mejadi anggota luar biasa ialah penduduk Indonesia yang
memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :

1. mampu melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak berada dalam


perwalian dan sebagainya);

2. mempunyai mata pencaharian yang berkaitan dengan Usaha Angkutan


Umum;

3. bertempat tinggal di Negara Kesatuan Republik Indonesia;

4. menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1);

5. menyetujui Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan Koperasi yang


berlaku.

Pasal I5

1. Seseorang yang masuk menjadi angggota luar biasa harus mengajukan


surat permohonan kepada pengurus.

2. Seseorang yang akan berhenti menjadi anggota luar biasa harus


mengajukan surat permohonan kepada pengurus,

15
3. Seseorang yang menjadi anggota luar biasa mulai berlaku hanya
dibuktikan dengan catatan dalam buku daftar anggota luar biasa;

4. Seseorang yang menjadi anggota luar biasa mulai berakhir hanya


dibuktikan dengan catatan dalam buku daftar anggota luar biasa;

5. Keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan kepada orang lain dengan


dalih apapun.

Pasal I6

Keanggolaan berakhir bilamana anggota luar biasa :

1. meninggal dunia;

2. minta berhenti atas kehendak sendiri;

3. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat


keanggotaan;

4. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban


sebagai anggota luar biasa terutama dalam hal keuangan aatau karena
berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi;

Pasal 17

Setiap anggota luar biasa mempunyai kewajiban

1. mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan


yang telah disepakati dalam Rapat Anggota;

2. berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi;

3. mengembangkan dan memelihara kebersamaan.

Pasal 18

Setiap anggota luar biasa mempunyai hak :

16
1. menghadiri Rapat Anggota;

2. memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan yang sama 3. anggota


luar biasa mempunyai hak bicara dalam Rapat Anggota Tahunan tetapi
tidak boleh memilih dan dipiih menjadi Pengurus dan Pengawas Koperası;

3. anggota Luar Biasa berhak atas Sisa Hasil Usaha sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota.

BAB V

PENGURUS

Pasal 19

1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.

2. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut:

a. mempunyai kemampuan pengetahuan tentang perkoperasian,


kejujuran, loyal dan berdedikasi terhadap koperasi;

b. mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat


kewirausahaan,

c. sudah menjadi anggota Koperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun


kecuali pada saat pendirian Koperasi;

d. antara Pengurus tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan


semenda sampai derajat ketiga,

e. belum pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun,terlibat


organisasi terlarang seperti diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

3. Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar


Pengurus.

4. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 5(tiga) tahun dan dapat dipilih
kembali maksimal I(satu) kali masa jabatan.

17
5. Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih
kembali untuk masa jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan
berprestasi bagus dalam mengelola koperasi.

6. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai Pengurus, harus


terlebih dahulu mengucapkan sumpah atau janji didepan Rapat Anggota.

7. Tata cara pemilihan pengangkatan. pemberhentian dan sumpah Pengurus


diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga

Pasal 20

1. Jumlah Pengurus terdirn dari sedikit-dikitnya 5 (uga) orang dan sebanyak-


banyaknya sesuai keputusan Kapat Anggota.

2. pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya:

a. Seorang ketua;

b. Seorang sekretaris

c. Seorang bendanar

3. Susunan Pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah


Tangga sesuai dengan kebutuhan organisasi-dan kegiatan usaha koperasi.

4. Pengurus dapat mengangkat Manajer yang diberi wewenang dan kuasa


untuk mengelola usaha koperasi.

5. Pengaturan lebih lanjut tentang susunan, tugas pokok, wewenang dan


tanggung. jawab dan tata cara pengangkatan Pengurus dan Pengawasan
diatur lebih lanjut dalamAnggaran Rumah Tangga.

Pasal 21

Tugas dan kewajiban Pengurus adalah :

1. Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi

2. Melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama koperasi

18
3. Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan;

4. Mengajukan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja koperasi

5. Menyelenggarakan Rapat Anggota serta mempertanggungjawabkan


pelaksanaan tugas kepengurusannya,

6. Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota serta


pemberhentian anggota,

7. Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan keterangan


dan memperlihatkan bukti-bukti yang diperlukan;

8. Memberikan penjelasan dan keterangan kepada anggota mengenai


jalannya organisasi dan usaha Koperasi

9. Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang


menyebabkan perselisihan;

10. menanggung Kerugian koperasi sebaga akibat karena kelalaiannya, dengan


ketentuan

a. jika kerugian yang imbul sebagai akibat kelalaan seorang atau


beberapa anggota Pengurus maka kerugian ditanggung oleh anggota
Pengurus yang bersangkutan;

b. jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah


diputuskan dalam Rapat Pengurus maka semua anggota Pengurus
tanpa kecuali menanggung kerugian yang diderita koperasi;

11. Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab


anggota Pengurus serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota;

12. Meminta audit kepada Koperasi Jasa Audit dan atau Akuntan Publik yang
biayanya ditanggung oleh koperasi dan biaya audit tersebut dimasukkan
dalam anggaran biaya koperasi,

19
13. Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan-ketentuan yang
berlaku dapat melakukan tindakan hukum yang bersifat pengurusan dan
pemilikan dalam batas -batas tertentu berdasarkan persetujuan tertulis dari
Keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas Koperasi dalam hal-hal sebagai
berikut:

1. meminjam atau meminjamkan uang atas nama koperasi dengan jumlah


tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan
peraturan khusus koperasi;

2. membeli. menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan


hak atas barang bergerak milik koperasi dengan jumlah tertentu, yang
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus
koperasi.

Pasal 22

Pengurus mempunyai hak:

1. Menerima imbalan jasa sesuai Keputusan Kapat Anggota;

2. Mengangkat dan memberhentikan manajer dan karyawan koperasi;

3. Membuka cabang atau perwakilan usaha baik didalam maupun-diluar


Wilayah Republik Indonesia sesuai dengan KeputusanKapat Anggota;

4. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha koperasi;

5. Meminta laporan dari manajer secara berkala dan sewaktu waktu


diperlukan.

Pasal 23

1. Pengurus dapat diberhentikan oleh Kapat Anggota sebelum masa


jabatannya berakhir apabila terbukti

a. melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha dan


keuangan dan nama baik koperasi,

20
b. tidak mentaati ketentuan Undang-undang Perkoperasian beserta
peraturan dan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga dan Keputusan rapat Anggota;

c. sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan bagi


koperasi khususnya dan koperasi pada umumnya;

d. melakukan dan terlibat dalam tindak pidana yang telah diputus oleh
Pengadilan.

2. Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan
berakhir, Rapat Pengurus dengan dihadiri Wakil Pengawas dapat
mengangkat penggantinya dengan cara

a. menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan tersebut;

b. mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengurus


tersebut.

3. Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur


dalam ayat (2) harus dipertanggungjawabkan oleh Pengurus dan disahkan
dalam Rapat Anggota berikutnya.

Pasal 24

Syarat-syarat Pengurus adalah antara lain :

1. Tidak menjadi/ menjabat sebagai Pengurus Koperasi lain (Koperasi


Primer).

2. Cakap dan memiliki kemampuan serta pengetahuan tentang perkoperasian.

3. Jujur, amanah dan memiiki Jiwa kepemimpinan serta berkepribadian yang


baik.

4. Dapat dan mampu bekerjasama dengan sesama pengurus lainnya, dengan


pengawas, pengelola dan atau pihak lainnya.

21
5. Terpilih dalam forum Rapat Anggota dan mendapat persetujuan/
disyahkan oleh pimpinan Rapat dalam Rapat Anggota.

6. Mempunyai komitmen yang kuat untuk kemajuan koperasi dalam rangka


meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada anggotanya.

7. .Sehat Jasmani dan rohan.

8. Untuk kesinambungan kegiatan dan pengelolaan usaha koperasi, disaat


pergantian kepengurusan, pengurus lama dipilih kembali minimal 1 (satu)
orang.

Pasal 25 .

PANITIA PELAKSANA RAT (RAPAT ANGGOTA TAHUNAN)

1. Untuk kelancaran RAT Koperasi Karyawan dibentuk sebuah panitia


pelaksana RAT

2. Anggota Panitia yang dipılih dan disusun oleh Pengurus adalah seseorang
yang memiliki kemampuan dan berkepribadian memadai, diambil dari
profesional dan atau internal anggota koperasi itu sendin, dengan atau
tanpa usulan dari peserta rapat

3. Panitia pelaksana RAT bertugas untuk mempersiapkan segala sesuatu dan


segi teknis administrasi Serta membantu pimpinan rapat Sampai dengan
selesiai

4. Panitia pelaksana RAT bertanggung jawab kepada pengurus koperasi


Karyawan

Pasal 26

Tata cara pemilihan Pengurus Koperası berdasarkan Si1stem Pemilihan Langsung


dengan Formatur, yang dilaksanakan sebagai berikut:

a. Melalui Pemilihan Langsung Rapat Anggota memilih dan menetapkan


beberapa orang sebagai tim formatur/

22
b. Tim Tormatur dipilih dan ditetapkan dari: unsur anggota, unsur Pengawas
dan unsur Pengurus.

c. Tim Formatur didampingi Penasehat dan Pembina perkoperasian


bersidang untuk memilih dan menetapkan minimal 3 (tiga) orang calon
Ketua Pengurus Koperası.

d. Dipandu/ difasilitasi tim formatur tersebut calon-calon Pengurus Koperasi


terpilih tersebut diserahkan ke forum Rapat Anggota untuk dilakukan
pemilihan langsung

e. Melalui Pemilihan Langsung Rapat Anggota memilih, menetapkan dan


memutuskan siapa yang berhak sebagai Ketua Pengurus Koperasi Terpilih.

f. Ketua Pengurus Koperasi terpilih paling lama 7 (tujuh) hari sudah dapat
memilih, menetapkan dan memutuskan susunan kepengurusan Koperasi
periode berikutnya secara lengkap sesuai dengan peraturan Ketentuan
yang berlaku.

g. Untuk selanjutnya pelaksanaan serah terima jabatan dari Pengurus lama


kepada Pengurus baru Koperasi dilaksanakan selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari setelah terpilihnya Pengurus baru dengan membuat Berita
Acara Serah Terima, dilampiri Kegiatan dan Asset/ keuangan

BAB VI

PENGAWAS

Pasal 27

1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.

2. Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi


syarat sebagai berikut:

23
a. mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian pengawasan dan
akuntansı, jujur dan berdedikasi terhadap Koperasi;

b. memiliki kemampuan keterampilan kerja dan wawasan di bidang


pengawasan;

c. sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 3 (uga) tahun, kecuali


pada saat pendirian koperasi.

3. Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (uga) tahun.

4. Pengawas terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-


banyaknya sesuai Keputusan Rapat Anggota.

5. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengawas, harus


terlebih dahulu mengucap Sumpah atau janji didepan Rapat Anggota.

6. Tata cara pemilihan. pengangkatan dan pemberhentian Pengawas diatur


dan sumpah Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 28

Hak dan kewajiban Pengawas adalah :

1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan


pengelolaan koperasi;

2. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi

3. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan;

4. Memberikan koreksı, saran teguran dan peringatan kepada Pengurus;

5. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga;

6. Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan


kepada Rapat Anggota.

Pasal 29

Pengawas dapat menerima imbalan jasa sesuai Keputusan Rapat -Anggota.

24
Pasal 30

1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum -masa jabatan


berakhir apabila terbukti :

a. melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama


baik koperasiı;

b. tidak mentaati ketentuan Undang-undang Perkoperasian beserta


pengaturan, ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran
Kumah langga dengan keputusan rapat Anggota.

2. Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa


Jabatan berakhir, rapat Pengawas dengan dihadiri olen wakil Pengurus
dapat mengangkat penggant dengan cara

a. Jabatan dan tugas terTsebut dirangkap olen anggota rengawas yang


lain,

b. mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan


Pengawas tersebut;

c. Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat


(2) diatas, dilaporkan oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang
terdekat setelah penggantian yang bersangkutan untuk diminta
pengesahan dan atau memilih, mengangkat Pengawas yang lain.

BAB VII

RAPAT ANGGOTA

Pasal 31

1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.

2. Rapat Anggota dilaksanakan dengan sistem perwakilan unit kerja di lion


Grup

25
3. Unit Kerja adalah Unit yang telah ditetapkan dibawah naungan Lion Grup.

4. Jika Rapat Anggota sah jika yang hadir lebih dari sepertiga dari jumlah
perwakilan unit kerja.

5. Unit Kerja dimakSud akan ditetapkan lebih lanjut berjalan sesuai surat
keputusan Pengurus

6. Kehadiran anggota yang diwakili oleh perwaki lan unit kerja dilaksanakan
melalui suart kuasa dengan Jumlah perwakilan maksimal 3 anggota per
unit kerja.

7. Jika Rapat Anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi


ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini maka rapat
ditunda paling lama 7 (tujuh) hari, dan bila pada rapat kedua tetap tidak
tercapai syarat tersebut, maka berlaku syarat-syarat seperti rapat dalam
keadaan luar biasa.

Pasal 32

Rapat anggota menetapkan:

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;

2. kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi;

3. pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan Pengawas;

4. rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta


pengesahan laporan keuangan,

5. pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas dalam


pelaksanaan tugasnya;

6. pembagian Sisa Hasil Usaha

7. penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

Pasal 33

26
1. Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk
mencapai mufakat.

2. Apabila tidak diperokeh keputusan dengan cara musyawarah, maka


pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

3. Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setap anggola mempunyai hak


Suara.

4. Rapat Anggota untuk menetapkan Anggaran Dasar harus dihadiri


sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Koperasi dan keputusannya
harus disetujui h plus I dari jumlah anggota yang hadir.

5. Jika perubahan Anggaran Dasar harus diadakan berhubung dengan


ketentuan Undang-undang atau peraturan-peraturan/Ketentuan-ketentuan
pelaksanaannya Rapat Anggota sah bila dihadiri 1/5 dari perwakilan unit
kerja

6. Rapat Anggota untuk penggabungan, peleburan, dan pembagian Koperasi


harus dihadiri sekurang- kurangnya 1/3 dari jumlah perwakilan Unit Kerja,
sedangkan keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 2 plus 1
dari jumlah anggota yang hadir

7. Rapat Anggota untuk pembubaran koperasi harus dihadiri 1/5 dari jumlah
anggota Koperasi, sedangkan keputusannya harus disetujui oleh suara á
plus I anggota yang hadir.

Pasal 35

1. Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban Pengurus


dan Pengawas

mengenai pengelolaan Koperasi.

2. Rapat Anggota diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 36

27
Segala keputusan Rapat Anggota dicatat dalam sebuah Buku Daftar Berita Acara
Rapat Anggota dan ditandatanganı oleh Ketua Rapat dan Sekretaris Rapat.

Pasal 37

Rapat Anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus disebut Rapat


Anggota Tahunan diadakan paling lambat 3(tiga) bulan setelah tahun tutup buku.

1. Tanggal dan tempat serta acara Rapat Anggota harnus diberitahukan


kepada anggota sekurang-Kurangnya 7(tujuh) hari sebelum rapat.

2. Undangan Rapat Anggota disertai laporan pertanggungJawaban Pengurus


dikirim kepada anggota dalam waktu sekurang-Kurangnya 7 (tujuh) hari
sebelum rapat.

3. Acara dan tata tertub rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat () pasal ini
dimintakan pengesahan terlebih dahulu dengan Rapat Anggota.

Pasal 38

1. Selain Rapat Anggota, Koperasi dapat melakukan Rapat Anggota Luar


Biasa.

2. Rapat Anggota luar Biasa dapat diadakan apabila situasi dan kondisi
Koperasi dalam keadaan luar biasa dan tidak bisa menunggu
diselenggarakan Rapat Anggola.

3. Keadaan luar biasa dalam ayat (2) pasal ini adalah :

a. apabila Koperasi berjalan tidak sesuai dengan ketentuan Anggaran


Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,

b. apabila perubahan Anggaran Dasar harus diadakan berhubung


ketentuan undang-undang atau peraturan-peraturan/ketentuan-
ketentuan pelaksanaannya;

28
c. apabila keadaan Negara atau karena peraturan-peraturan/ketentuan-
ketentuan Penguasa Pusat maupun setempat tidak memungkinkan
untuk mengadakan Rapat Anggota.

4. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan :

a. atas permintaan tertulis 1/l0 dari Jumlah anggota;

b. atas kehendak Pengurus.

5. Rapat Anggota Luar Biasa diadakan atas permintaan anggota apabila


anggota menilai bahwa Pengurus telah melakukan kegiatan yang
bertentangan dengan kepentingan Koperasi dan menimbulkan kerugian
terhadap Koperasi.

6. Rapat Anggota Luar Biasa diadakan atas kehendak Pengurus untuk


kepentingan pengembangan Koperasi.

7. Rapat Anggota Luar Biasa mempunyai wewenang yang sama dengan


wewenang Rapat Anggota sebagaimana dimaksud dalam pasal 18.

8. Rapat Anggota Luar Biasa sah bila dihadiri 1/5 dari jumlah perwakilan
unit kerja.

BAB VIII

PENGELOLAAN

Bagian Pertama

Pengurus

29
Pasal 39

1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.

2. Pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota.

3. Susunan dan nama anggota Pengurus dicatat dalam buku daftar pengurus.

4. Susunan Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-


banyaknya 7 (tujuh) orang

5. Setiap anggota Pengurus tidak diperbolehkan merangkap sebagai


Pengawas.

6. Pengurus koperasi tidak boleh merangkap sebagai Pengurus Koperasi lain


yang sejenis.

Pasal 40

1. Masa jabatan pengurus 3 (tiga) tahun, terhitung sejak tanggal menerima


tugas dan jabatan sebagai Pengurus. yang dibuktikan dengan Berita Acara
dan berakhir pada tanggal penyerahan tugas dan jabatan sebagai Pengurus
kepada Pengurus yang terpilih yang dibuktikan dengan Berita Acara.

2. Anggota Pengurus yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali
maksimal 1 (satu) periode.

3. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota Pengurus


adalah sebagai berikut:

a. anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8;

b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945;

c. mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja;

BAB IX

PEMBUBARAN

Pasal 41

30
1. Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan :

a. Keputusan Rapat Anggota,

b. keputusan Pemerintah apabila:

i.terdapat bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi


ketentuan Undang-undang tentang Perkoperastan,

ii. kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan;

iii. kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.

2. Pembubaran oleh Rapat Anggota didasarkan pada :

a. jangka waktu berdirinya Koperasi telah berakhir;

b. atas permintaan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah


anggota;

c. Koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usahanya.

Pasal 42

1. Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota -membentuk


Tim Likuidasi yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus dan pihak lain
yang dianggap perlu (Pembina) dan diberi kuasa untuk menyelesaikan
pembubaran dimaksud.

2. Likuidator mempunyai hak dan kewajiban:

a. melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi dalam


penyelesaian;

b. mengumpulkan keterangan yang diperlukan;

c. memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang


diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama;

d. memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip


koperasi;

31
e. menggunakan sisa kekayaan koperasi untuk menyelesaikan kewajiban
koperasi baik kepada anggota maupun kepada pihak ketiga;

f. membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat


Anggota.

3. Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran koperasi oleh


Rapat Anggota tesebut kepada Pejabat Koperasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

4. Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran


kewajiban lainnya.

Pasal 43

1. Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat


pembubaran koperasi.

2. Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib yang


sudah dibayarkan.

3. Anggota yang telah keluar sebelum koperasi dibubarkan wajib


menanggung kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi selama anggota
yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi dan apabila keluarnya
sebagai anggota belum melewati jangka waktu 6 (enam) bulan.

BAB X

SANKSI

Pasal 44

32
1. Apabila Anggota Pengurus melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau
Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku di Koperasi
dikenakan sanksi oleh Rapat Anggota berupa :

a. peringatan lisan;

b. peringatan tertulis;

c. dipecat dari keanggotaan atau jabatannya

d. diberhentikan bukan atas kemauan sendiri;

e. diajukan ke Pengadilan.

2. Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah


Tangga.

BAB XI

SISA HASIL USAHA

Pasal 45

1. Sisa hasil usaha merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun
buku dikurangi dengan biaya dapat dipertanggungjawabkan, penyusutan,
kewajiban lainnya termasuk pajak yang harus dibayarkan dalam tahun
buku yangg bersangkutan.

2. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dibagikan untuk:

a. cadangan;

b. anggota sesuai transaksi dan simpanannya;

c. pendidikan,

d. Insentit untuk Pengurus;

e. insentif untuk Manager dan karyawan.

33
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha dan pendapatan Koperasi terdiri atas 3 (tiga)
bagian:

a. pendapatan yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota


Koperasi;

b. pendapatan diperoleh dari usaha yang diselenggarakan ,untuk bukan


anggota; dan

c. pendapatan yang duperolen dar non operiasional.

4. Bagian dari Sisa Hasil Usaha Koperasi yang diperoleh darn anggota
dipergunakan sebagai berikut:

a. untuk cadangan;

b. untuk anggota menurut perbandingan jasanya, dalam usaha Koperasi


untuk memperoleh pendapatan perusahaan;

c. untuk anggota menurut perbandingan simpanannya dengan ketentuan


tidak melebihi suku bunga yang berlaku pada Bank-bank pemerintah,

d. untuk dana Pengurus dan Pengawas;

e. untuk Kesejahteraan Pengelola Usaha dan Karyawan Koperasi;

f. untuk dana Pendidikan Koperasi;

g. untuk dana Sosial.

5. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk
Pihak bukan Anggota dibagi sebagai-berikut:

a. untuk cadangan;

b. untuk anggota;

c. untuk dana Pengurus dan Pengawas;

d. untuk dana pengelola dan karyawan;

34
e. untuk dana Pendidikan Koperasi;

f. untuk dana Sosial.

6. Bagian dari Pendapatan Koperasi yang diperoleh dari pendapatan non


operasional dipergunakan sebagai berikut:

a. Untuk cadangan

b. Untuk anggota menurut perbandingan simpanannya

c. Untuk dana pendiidkan koperasi

7. Penggunaan dana-dana Pendidikan dan Dana Sosial diatur dalam


Anggaran Rumah Tangga dan atau putuskan dalam Rapat Anggota
Tahunan

8. Pembagian dan prosentase sebagaimana dimaksud ayat (4). (5) dan ayat
(6) ditentukan dalam Angearan Rumah Tangga-dan diputuskan oleh Rapat
Anggota
Pasal 46

1. Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung
atau dimaskkan dalam Simpanan atau tadungan anggota yang
dersangKutan sesual dengan keputusan Kapat Anggota.

Pasal 47

1. Cadangan dipergunakan untuk pemupukan modal dan menutup -kerugian


Koperasi sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.

2. Bagian dari cadangan Koperasi dapat dibagikan kepada anggota dalam


bentuk simpanan khusus, apabila jumah cadangan telah mencapai lebih dai
1/2 (satu per dua) bagian darn Jumlah seluruh pokok ,

3. Rapat anggota dapat memtuskan untuk mempergunakan paling tinggi 1/2


(satu per dua) bagian atau 50% dari jumlah seluruh cadangan untuk
periuasan perusanaan Koperasi.

35
4. Sekurang-Kurangnya l/2 (satu per dua) bagian atau s0% (imapuluh persen)
dari uang cadangan harus disimpan dalam bentuk giro pada bank yang di
tunjuk oleh pengurus.

5. Anggota Koperasi yang berhenti dari keanggotaan Koperasi-secara sah


dapat memperoleh bagian atas Cadangan Koperasiberdasarkan prosentase
jumlah simpanan pokok dan simpananwajib yang dimilikinya pada
Koperasi, yang Kelentuannya diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga

BAB XII

SIMPANAN ANGGOTA

Pasal 48

1. Setiap anggota harus membayar simpanan pokok secara tunai pada saat
masuk menjadi anggota.

2. Setiap anggota diwajibkan untuk membayar Simpanan wajid-atau modal


penyertaan yang perhitungkan sebagai modal dasar yang besarnya
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau Keputusan Rapat
Anggota.

3. Simpanan pokok, simpanan wajib dan modal penyertaan yang-disetor


kedalam modal-dasar koperasi tidak diambil selama seseorang masıh
menjadi anggota.

Pasal 49

1. Untuk meningkatkan pendapatan, Koperasi dapat menginvestasikan modal


pada Koperası lain, perusanaan lain dalam bentuk Saham, obligasi,
penyertaan dan sebelumnya harus mendapat persetujuan Rapat Anggota.

2. Ketentuan dan pengaturan selanjutnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah


Tangga dan atau peraturan tersendiri

BAB XIII

36
MODAL KOPERASI

Pasal 50

1. Koperasi mempunyai modal yang diperoleh dari uang simpanan pokok,


simpanan wajib, simpanan sukarela, uang pinjaman dan penemaanlain
yang sah.

2. Modal dasar yang disetor pada saat pendirian koperasi ditetapkan sebesar
Rp. 15.000.000.- (Lima Belas Juta rupiah) yang berasal dan simpanan
pokok, simpanan wajib-dan simpanan sukarela. Untuk memperdesar
usananya, KOperasi dapat memperoleh modal pinjaman yang tidak
merugikan koperasi berupa pinjaman dari

a. anggota;

b. koperasi lainnya dan atau anggotanya;

c. bank dan lembaga keuangan lainnya;

d. penerbitan obligasi dan surat utang lainnya;

e. sumber lain yang sah dari dalam dan luar negeri.

BABY XIV

PEMBUKUAN KOPERASI

Pasal 51

1. Tahun Buku Koperasi adalah tanggal 1 (satu) Januari - -sampai dengan


tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember
tiap-tiap tahun pembukuan koperasi ditutup.

2. Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan-sesuai


dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan standar akuntansi
koperasi pada khususnya serta Standar Akuntansi Indonesia pada
umumnya.

37
3. Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan koperasi
ditutup, maka Pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan
Tahunan yang telah diaudit oleh Pengawas sesuai ketentuan peraturan
perundang undangan yang berlaku dan ditandatangani oleh semua anggota
Pengurus untuk disampaikan kepada Kapat Anggota yang aisertai hasil
audht Pengawas

4. Apabila diperlukan, Laporan Tahunan Pengawas dapat diaudit oleh


Akuntan Publik atas permintaan Rapat Anggota, atau koperasi tidak
mengangkat Pengawas tetap, -maka Laporan Tahunan Pengurus harus
diaudit oleh Akuntan-Publik sebelum diajukan ke Rapat Anggota dan hasil
audit-tersebut menjadi perbandingan Laporan Pertanggungjawaban-
Pengurus. Ketentuan pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk,
-susunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan tertulis.

BAB XV

KESEJAHTERAAN /SOSIAL

Pasal 52

1. Koperasi mengupayakan bantuan/tunjangan atau imbalan jasa kepada


anggota, Pengurus, Pengawas dan Manager/ karyawan antara lain seperti:

1. Jasa anggota koperasi

2. Bingkisan/ paket.

3. Bantuan pengobatan kesehatan dan atau santunan kepada anggota yang


meninggal dunia, dan yang mengalami musibah.

2. Besarnya jasa, bingkisan dan santunan pada tersebut diatas akan


ditetapkan dalam rapat pengurus dan disampaikan ke dalam Rapat
Anggota untuk mendapatkan pengesahan.

BAB XVI

38
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 53

Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
dengan peraturan khusus atau peraturan lainnya atas persetujuan Kapat Anggota.

BAB XVIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 54

1. Anggaran Rumah Tangga Koperasi ini disetujui/ disahkan oleh Rapat


Anggota/ RapatAnggota Tahunan Koperasi.

2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal disahkan/ ditetapkan untuk


dapat dijadikan pedoman kerja dalam menjalankan kegiatan Koperasi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) adalah
keseluruhan aturan yang mengatur secara langsung kehidupan koperasi

39
dan hubungan antara koperası para anggotanya. AD dan ART dibuat oleh
para anggota dan untuk kepentingan anggota berdasarkan kesepakatan
yang diputuskan dalam rapat anggota sebagai perwujudan Kekuasaan
tertinggi dalam rapat koperas.
AD dan ART merupakan formal dasar bagi kesepakatan para
anggota koperasi unuk bekerjasama. AD sebagai sumber tata terbib yang
mengikat semua anggota, baik saat sekarang maupun yang akan datang.
baik bagi anggota lama maupun anggota baru. Sedangkan ART adalah
sebagai dasar untuk pengelolaan koperasi.
B. Saran
Terkait dengan hal tersebut, penulis berharap agar pembaca dapat
memahami mengenai pentingnya akan Anggaran Dasar dan Rumah
Tangga Koperasi dan sebagai penambah wawasan bagi pembaca.

40
DAFTAR PUSTAKA

Rosana Bachtiar Myra Pengembangan Koperasi. Jakarta: Erlangga.2001.

Sagimun. Koperasi Indonesia.Jakarta: Masagung. 1995.

Sumarsono sony. Manajemen Koperasi Teori dan Praktik .Yogyakarta: Graha

Ilmu.2003.

http://kklg.or.id./files/ADART_KKLG.pdf

41

Anda mungkin juga menyukai