Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM

PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI DAN UMKM

Dosen Pengampu :
Dr. I Gde Kajeng Baskara, SE., M.M., Ak.

Disusun Oleh :

Kelompok 3
1) Alvin Richard Christian Okhotan (2007521086/11)
2) Benediktus Revan Krisnanto (2007521088/12)
3) Dayananda Sarasvati Mas Putri (2007521119/13)
4) Ni Made Ayu Sintyamanik (2007521120/14)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
i
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan paper ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan paper yang berjudul “Perangkat Organisasi Koperasi dan UMKM” disusun
guna memenuhi tugas Bapak Dr. I Gde Kajeng Baskara, SE., M.M., Ak. pada mata kuliah
Manajemen Koperasi dan UMKM di Universitas Udayana. Selain itu, penulis juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca Perangkat Organisasi Koperasi dan
UMKM.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. I Gde Kajeng
Baskara, SE., M.M., Ak. selaku dosen matakuliah Manajemen Koperasi dan UMKM. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan paper ini. Penulis menyadari paper ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan paper ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
“Om Santih, Santih, Santih Om”

Denpasar, 30 September 2022

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i


KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 3
2.1 Asas, Prinsip, dan Tujuan Koperasi ............................................................................. 3
2.2 Kriteria-kriteria Koperasi ............................................................................................ 4
2.3 Aspek-aspek Dalam Koperasi ..................................................................................... 4
2.4 Asas, Prinsip, dan Tujuan Pemberdayaan UMKM ...................................................... 5
2.5 Kriteria-kriteria UMKM ............................................................................................. 6
2.6 Aspek-aspek UMKM .................................................................................................. 7
2.7 Aspek-aspek Pengaruh Pada UMKM ......................................................................... 9
BAB III PENUTUP................................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi merupakan bentuk perusahaan organisasi dimana tujuan utamanya bukan
mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan dari anggotanya. Koperasi sebagai
perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang
pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotannya.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk
memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka
pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-
perkumpulan Koperasi.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di
dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki
kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan
Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi
khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh
pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru
perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan dalam
Undang-Undang Dasar 1945.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa Asas, Prinsip, dan Tujuan Koperasi?
1.2.2 Apa Saja Kriteria-Kriteria Koperasi?
1.2.3 Apa Saja Aspek-Aspek Dalam Koperasi?
1.2.4 Apa Asas, Prinsip, dan Tujuan Pemberdayaan UMKM?
1.2.5 Apa Saja Kriteria-Kriteria UMKM?
1.2.6 Apa Saja Aspek-Aspek UMKM?
1.2.7 Apa Aspek-Aspek Pengaruh Pada UMKM?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk Mengetahui Asas, Prinsip, dan Tujuan Koperasi.

1
1.3.2 Untuk Mengetahui Kriteria-Kriteria Koperasi.
1.3.3 Untuk Mengetahui Aspek-Aspek Dalam Koperasi.
1.3.4 Untuk Mengetahui Asas, Prinsip, dan Tujuan Pemberdayaan UMKM.
1.3.5 Untuk Mengetahui Kriteria-Kriteria UMKM.
1.3.6 Untuk Mengetahui Aspek-Aspek UMKM.
1.3.7 Untuk Mengetahui Aspek-Aspek Pengaruh Pada UMKM.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Asas, Prinsip, dan Tujuan Koperasi


A. Asas Koperasi
1. Asas Koperasi adalah kekeluargaan.
2. Kegiatan koperasi harus selalu bertumpu pada pendekatan kekeluargaan sebagai
falsafah hidup bangsa Indonesia yang semata-mata tidak hanya memandang
kebutuhan materi sebagai tujuan aktivitas ekonominya.
B. Prinsip Koperasi
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, artinya seorang anggota dapat
mendaftarkan / mengundurkan diri dari koperasinya.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis , artinya melalui rapat-rapat anggota untuk
menetapkan dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi, kekuasaan
ditentukan dari hasil keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah mufakat
diantara para anggota.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil, artinya sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota. Pembagian Sisa Hasil Usaha tidak semata-mata
berdasar pada modal yang disertakan, tetapi juga berdasar perimbangan jasa usaha
(transaksi) yang telah diberikan anggota terhadap koperasi.
4. Pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal, artinya pemberian imbalan jasa
melalui wadah koperasi tidak semata-mata ditentukan oleh besarnya modal, tetapi
yang lebih diutamakan dale sejauh mana partisipasi anggota dalam mengembangkan
usaha tersebut.
5. Kemandirian, artinya bahwa koperasi harus mampu berdiri sendiri tanpa selalu
bergantung pada pihak lain, sehingga pada hakikatnya merupakan faktor pendorong
bagi anggota koperasi untuk meningkatkan keyakinan akan kekuatan sendiri dalam
mencapai tujuan.
C. Tujuan Koperasi
1. Tujuan Utama Koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada
khususnya, dan masyarakat pada umumnya.
2. Keanggotaan koperasi adalah bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan
bersama sebagai pelaku ekonomi.

3
2.2 Kriteria-krite ria Koperasi
1. Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2. Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang.
3. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan badan-
badan hukum koperasi.
2.3 Aspek-aspek Dalam Koperasi
1. Aspek Fungsi Perencanaan
Perencanaan adalah proses perumusan program beserta anggarannya yang harus
dilakukan oleh sebuah koperasi sebagai tindak lanjutdari pelaksanaan strategi yang
hendak dilaksanakan. Sebagai tindak lanjut dari strategi, maka pelaksaan fungsi
perencanaan dalam sebuah organisasi koperasi harus konsisten mengacu pada tujuan
dan misi koperasi tersebut. Dalam melaksanakan sebuah perencanaan, selain harus
mengacu Pada tujuan dan misi koperasi, penentuan strategi harus mempertimbangkan
secara cermat hal-hal berikut.
a. Berbagai ketentuan internal koperasi
b. Berbagai kelemahan internal yang dimilikinya
c. Kesempatan/peluang bisnis yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan koperasi
d. Hambatan/kendala bisnis yang diperkirakan akan mengganggu pencapaian
tujuan koperasi.
Adapun jenis strategi yang dapat dipilih oleh koperasi dalam garis besarnya
dibedakan antara strategi tingkat korporasi dan strategi ditingkat unit usaha. Jenis
strategi yang dapat dipilih pada tingkat korporasi meliputi: usaha tunggal, diversifikasi
usaha terkait, dan diversifikasi usaha tidak terkait atau konglomerasi. Sedangkan jenis
strategi yang dapat dipilih pada tingkatan unit usaha meliputi: minimasi biaya,
diferensiasi produk, konsentrasi pada pasar tertentu atau gabungan ketiganya
2. Aspek Fungsi Organisasi
Pengorganisasian adalah pembagian tugas dan wewenang dalam koperasi di
antara para pelaku yang bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana-rencana koperasi.
Jenis struktur organisasi dibedakan atas struktur fungsional, struktur unit usaha, dan
struktur matriks. Dua hal penting yang perlu dipertimbangkan pengurus dalam hal
struktur organisasi adalah:

4
a. Efektivitas struktur organisasi dari segi pencapaian tujuan koperasi.
b. Efisiensi struktur organisasi itu dapat dilihat dari segi biaya
penyelenggaraannya.
3. Aspek Fungsi Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah proses penerapan-penerapan rencana-rencana koperasi oleh
masing-masing fungsi atau unsur dalam organisasi koperasi. Aspek yang terpenting
pada tahap pelaksanaan adalah aspek koordinasi dan monitoring. Dengan melakukan
koordinasi, maka berbagai unsur dalam organisasi diupayakan untuk bekerja saling
bahu-membahu dalam mencapai tujuan koperasi. Tanggung jawab fungsi pelaksanaan
merupakan tanggung jawab pengurus koperasi. Akan tetapi, karena pengurus tidak
dapat melaksanakan semua tugasnya tanpa bantuan orang lain, maka pengurus memiliki
wewenang untuk mengangkat pengelola sebagai pelaksana harian manajemenkoperasi.
4. Aspek Pengawasan
Pengawasan merupakan upaya yang dilakukan oleh kewenangan yang lebih
tinggi, untuk mengukur tingkat kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dengan
hasil yang telah dicapai. Sesuai dengan UU No. 25/1992, pengawasan atas pelaksanaan
kegiatan usaha koperasi dilaksanakan oleh pengawas. Kegiatan pengawasan terutama
sekali dilakukan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan usaha koperasi.
Dengan demikian pengawas diharapkan dapat mencegah/mengurangi akan terjadinya
penyalahgunaan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh koperasi secara tidak
bertanggung jawab.

2.4 Asas, Prinsip, dan Tujuan Pemberdayaan UMKM


A. Asas: Bab II, pasal 2 beserta penjelasannya UU Nomor 20 Tahun 2008
1. Asas Kekeluargaan.
2. Asas Demokrasi Ekonomi.
3. Asas Kebersamaan.
4. Asas Efisiensi Berkeadilan.
5. Asas Keberlanjutan.
6. Asas Berwawasan Lingkungan.
7. Asas Kemandirian.
8. Asas Keseimbangan Kemajuan.
9. Asas Kesatuan Ekonomi Nasional.

5
B. Prinsip UMKM
1. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan UMKM untuk
berkarya dengan prakarsa sendiri.
2. Mewujudkan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan.
3. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan
kompetensi UMKM.
4. Peningkatan daya saing UMKM.
5. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu.
C. Tujuan Pemberdayaan UMKM
1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan
berkeadilan.
2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang
tangguh dan mandiri.
3. Meningkatkan peran UMKM dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan
kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dan
kemiskinan.
2.5 Kriteria-kriteria UMKM
Pasal 6 UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM :
1. Kriteria Usaha Mikro
2. Kriteria Usaha Kecil
3. Kriteria Usaha Menengah
Kriteria Kekayaan Bersih Hasil Penjualan Tahunan
Usaha Mikro Maks. Rp50.000.000,- Maks. Rp. 300.000.000,-
Usaha Kecil Rp50.000.000,- s/d Rp300.000.000,- s/d
Rp500.000.000,- Rp2.500.000.000,-
Usaha Menengah Rp500.000.000,- s/d Rp2.500.000.000,- s/d
Rp10.000.000.000,- (10 M) Rp50.000.000.000,- (50 M)
a. Kekayaan Bersih: hasil pengurangan total nilai kekayaan usaha (aset) dengan total nilai
kewajiban tidak termasuk tanah & bangunan tempat usaha.
b. Hasil penjualan tahunan: hasil penjualan bersih (netto) yang berasal dari penjualan
barang & atau jasa usahanya dalam 1 tahun buku.

6
2.6 Aspek-aspek UMKM
Pada Bab V Pasal 7 UU No 20 Tahun 2008, Pemerintah dan Pemerintah Daerah
menumbuhkan Iklim Usaha dengan menetapkan peraturan perundang-undangan dan
kebijakan yang meliputi aspek:
1. Pendanaan
Ditujukan untuk:
a. Memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah untuk dapat mengakses kredit perbankan dan lembaga keuangan bukan
bank.
b. Memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas jaringannya sehingga dapat
diakses oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
c. Memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara cepat, tepat, murah,
dan tidak diskriminatif dalam pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
d. Membantu para pelaku Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk mendapatkan
pembiayaan dan jasa/produk keuangan lainnya yang disediakan oleh perbankan dan
lembaga keuangan bukan bank, baik yang menggunakan sistem konvensional
maupun sistem syariah dengan jaminan yang disediakan oleh Pemerintah.
2. Sarana dan Prasarana
Ditujukan untuk:
a. Mengadakan prasarana umum yang dapat mendorong dan mengembangkan
pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil; dan
b. Memberikan keringanan tarif prasarana tertentu bagi Usaha Mikro dan Kecil.
3. Informasi Usaha
Ditujukan untuk:
a. Membentuk dan mempermudah pemanfaatan bank data dan jaringan informasi
bisnis.
b. Mengadakan dan menyebarluaskan informasi mengenai pasar, sumber pembiayaan,
komoditas, penjaminan, desain dan teknologi, dan mutu.
c. Memberikan jaminan transparansi dan akses yang sama bagi semua pelaku Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah atas segala informasi usaha.
4. Kemitraan
Ditujukan untuk:
a. Mewujudkan kemitraan antar-Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

7
b. Mewujudkan kemitraan antara Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Usaha Besar;
c. Mendorong terjadinya hubungan yang saling menguntungkan dalam pelaksanaan
transaksi usaha antarUsaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
d. Mendorong terjadinya hubungan yang saling menguntungkan dalam pelaksanaan
transaksi usaha antara Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Usaha Besar.
e. Mengembangkan kerjasama untuk meningkatkan posisi tawar Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah.
f. Mendorong terbentuknya struktur pasar yang menjamin tumbuhnya persaingan
usaha yang sehat dan melindungi konsumen.
g. Mencegah terjadinya penguasaan pasar dan pemusatan usaha oleh orang perorangan
atau kelompok tertentu yang merugikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
5. Perizinan Usaha
Ditujukan untuk:
a. Menyederhanakan tata cara dan jenis perizinan usaha dengan sistem pelayanan
terpadu satu pintu.
b. Membebaskan biaya perizinan bagi Usaha Mikro dan memberikan keringanan biaya
perizinan bagi Usaha Kecil.
6. Kesempatan Berusaha
Ditujukan untuk:
a. Menentukan peruntukan tempat usaha yang meliputi pemberian lokasi di pasar,
ruang pertokoan, lokasi sentra industri, lokasi pertanian rakyat, lokasi pertambangan
rakyat, lokasi yang wajar bagi pedagang kaki lima, serta lokasi lainnya.
b. Menetapkan alokasi waktu berusaha untuk Usaha Mikro dan Kecil di subsektor
perdagangan retail.
c. Mencadangkan bidang dan jenis kegiatan usaha yang memiliki kekhususan proses,
bersifat padat karya, serta mempunyai warisan budaya yang bersifat khusus dan
turun-temurun.
d. Menetapkan bidang usaha yang dicadangkan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah serta bidang usaha yang terbuka untuk Usaha Besar dengan syarat harus
bekerja sama dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
e. Melindungi usaha tertentu yang strategis untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
f. Mengutamakan penggunaan produk yang dihasilkan oleh Usaha Mikro dan Kecil
melalui pengadaan secara langsung.

8
g. Memprioritaskan pengadaan barang atau jasa dan pemborongan kerja Pemerintah
dan Pemerintah Daerah.
h. Memberikan bantuan konsultasi hukum dan pembelaan.
7. Promosi Dagang
Ditujukan untuk:
a. Meningkatkan promosi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di dalam dan di
luar negeri.
b. Memperluas sumber pendanaan untuk promosi produk Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah di dalam dan di luar negeri.
c. Memberikan insentif dan tata cara pemberian insentif untuk Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah yang mampu menyediakan pendanaan secara mandiri dalam kegiatan
promosi produk di dalam dan di luar negeri.
d. Memfasilitasi pemilikan hak atas kekayaan intelektual atas produk dan desain Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah dalam kegiatan usaha dalam negeri dan ekspor.
8. Dukungan Kelembagaan
Ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan fungsi inkubator, lembaga
layanan pengembangan usaha, konsultan keuangan mitra bank, dan lembaga profesi
sejenis lainnya sebagai lembaga pendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.
2.7 Aspek-aspek Pengaruh Pada UMKM
1. Kepribadian, dipengaruhi oleh sikap dan tingkah laku, Latar belakang pendidikan,
Kondisi lingkungan, Bakat dan bawaan, iman seseorang, dan lainnya.
2. Motivasi, dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, tingkat kemampuan ekonomi, gaya
hidup & nilai-nilai yang dianut, tekanan dari pihak-pihak eksternal, persepsi individu,
dan lainnya.
3. Fasilitas dan Pertumbuhan, ditunjang oleh tingkat kemajuan kehidupan, tren kebutuhan
yang ada, peluang dan keterbatasan sumber, kepercayaan pihak eksternal, subsidi
pemerintah, faktor lain.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan hal-ha l
sebagai berikut.
1. Dalam implementasinya, Koperasi memiliki asas, prinsip, dan tujuan yang menjadi
pedoman koperasi dalam beroperasi bagi masyarakat. Asas yang menjadi landasan
koperasi agar senantiasa menjunjung rasa kekeluargaan. Dari segi prinsip sepenuhnya
terkait prinsip-prinsip yang perlu diterapkan untuk menciptakan keteraturan dan
kesamaan persepsi dalam operasinya. Tujuan Koperasi sendiri adalah meningkatkan
kesejahteraan anggota pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya dengan
keanggotaannya yang bersifat sukarela didasarkan atas kepentingan bersama sebagai
pelaku ekonomi.
2. Pada dasarnya, Koperasi memiliki kriteria-kriteria tertentu yang di dalamnya
menjelaskan koperasi, koperasi primer, dan koperasi sekunder.
3. Dalam penerapannya, Koperasi memiliki empat aspek fungsi yang menjadi pedoman
operasi. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek fungsi perencanaan, aspek fungsi
organisasi, aspek fungsi pelaksanaan, dan aspek fungsi pengawasan.
4. Asas UMKM tercantum pada Bab II pasal 2 pada UU Nomor 20 Tahun 2008 yang
menjelaskan lebih lengkap mengenai asas-asas UMKM yang di antaranya meliputi Asas
Kekeluargaan, Asas Demokrasi Ekonomi, Asas Kebersamaan, Asas Efisiensi
Berkeadilan, Asas Keberlanjutan, Asas Berwawasan Lingkungan, Asas Kemandirian,
Asas Keseimbangan Kemajuan, Asas Kesatuan Ekonomi Nasional. UMKM pada
dasarnya juga memiliki prinsip-prinsip penting untuk menunjang aktivitas dan
operasinya. Pemberdayaan UMKM sendiri memiliki tujuan untuk mewujudkan struktur
perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan, menumbuhkan
dan mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan mandiri, dan
meningkatkan peran UMKM dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja,
pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dan kemiskinan.
5. Kriteria-kriteria UMKM diatur dalam Pasal 6 UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM
yang di dalammnya mengklasifikasikan kriteria UMKM ke dalam tiga kriteria yaitu:
Kriteria Usaha Mikro, Kriteria Usaha Kecil, dan Kriteria Usaha Menengah.

10
6. Aspek-aspek UMKM diatur pada Bab V Pasal 7 UU No 20 Tahun 2008, Pemerintah dan
Pemerintah Daerah menumbuhkan Iklim Usaha dengan menetapkan peraturan
perundang-undangan dan kebijakan yang meliputi aspek: Pendanaan, Sarana dan
Prasarana, Informasi Usaha, Kemitraan, Perizinan Usaha, Kesempatan Berusaha,
Promosi Dagang, dan Dukungan Kelembagaan.
7. Aspek-aspek yang memiliki pengaruh pada UMKM pada dasarnya meliputi:
Kepribadian, Motivasi, serta Fasilitas dan Pertumbuhan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sumantri, B. A., & Permana, E. P. (2017). Manajemen Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM): Perkembangan, Teori, dan Praktek. Mojoroto Kediri: Fakultas
Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri.
(n.d.). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah.

12

Anda mungkin juga menyukai