Anda di halaman 1dari 8

Perkenalkan saya Ni Wayan Diah Widnyasari

Nim: 1907521204
Izin bertanya kepada kelompok 7
Tadi klp penyaji telah memaparkan tentang Noise dalam Komunikasi Lintas Budaya, dimana
Dalam komunikasi antarbudaya tentu saja menghadapi hambatan dan masalah komunikasi yang
sama seperti yang dihadapi oleh bentuk-bentuk komunikasi yang lain. Lalu menurut kelompok
kalian bagaimana cara atau solusi untuk mengatasi hambatan hambatan tersebut?

Jawaban

1. Memperbaiki dan meningkatkan kompetensi lintas budaya


Cara mengatasi hambatan komunikasi lintas budaya yang pertama adalah dengan
caramemperbaiki dan meningkatkan kompetensi lintas budaya. Kompetensi lintas
budayasendiri di artikan sebagai kemampuan untuk berpartisipasi dalam serangkaian
kegiatankomunikasi. Kemampuan ini dapat berupa pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.Kompetensi ini didasarkan pada tiga hal yaitu kepekaan atau sensivitas,
kemampuan,dan kesadaran. Kompetensi ini perlu dikembangkan dalam konteks
komunikasi lintasbudaya maupunkomunikasi bisnis lintas budaya. Caranya adalah dengan
melatih danmemperdalam pengetahuan lintas budaya, mengikuti pelatihan bahasa,
sertamendorong kebijakan yang menguntungkan bersama.
2. Menghindari asumsi dan penilaian
Cara mengatasi hambatan komunikasi lintas budaya selanjutnya adalah
menghindariberbagai asumsi dan penilaian sebisa mungkin. Dalam arti, kita hendaknya
tidakmengasumsikan orang lain akan bertindak dengan cara yang sama atau
menerapkannilai-nilai dan keyakinan yang sama atau menggunakan bahasa dan simbol
yang sama.Selain itu, hendaknya kita juga menghindari memberikan penilaian tanpa
mengetahuiatau memahami yang terjadi.Misalnya, ketika seseorang bertindak secara
berbeda, kita jangan buru-burumenyimpulkan bahwa cara yang dilakukan orang tersebut
salah atau tidak benar.Biasanya asumsi-asumsi atau penilaian seacam ini timbul akibat
berkembangnya sikapetnosetrisme dan stereotip dalam diri yang kerap menjadi hambatan
komunikasi lintasbudaya.
3. Peka
Selain menghindari berbagai asumsi dan penilaian terhadap budaya orang lain, caralain
untuk mengatasi hambatan komunikasi lintas budaya adalah denganmengembangkan sikap
peka terhadap perbedaan yang ada. Caranya adalah denganmempelajari segala sesuatu hal
dari orang-orang yang kita temui terutama terkaitdengan budaya dan sub -budaya dari
orang-orang kita temui sebelum memasuki situasikomunikasi. Untuk itu, ada baiknya kita
berusaha untuk meluangkan sedikit waktu untukmempelajari budaya orang lain darip ada
memaksakan diri berkomunikasi dengan oranglain dengan latar belakang budaya berbeda
namun kita tidak memiliki pemahamansama sekali tentang budaya lawan bicara. Jika hal
ini terjadi, kesalahpahaman pundapat dengan mudah terjadi.

Si Luh Made Dwi Aprilia Santika NIM 1907521057 No Absen 06.

ijin bertanya keada kelompok 7, Dari materi Perbedaan Budaya pada Komunikasi Manajerial yg
sudah dijelaskan, banyak perusahaan internasional yg ada di Bali contohnya karma group mungkin
budaya Komunikasi di setiap Negara bisnisnya berbeda. Dengan adanya Komunikasi y g berbeda
ini Apakah akan mempengaruhi biaya dalam berbisnis? Seberapa besar Budaya Suatu Negara
Dapat Mempengaruhi Biaya Untuk Melakukan Bisnis Di Negara Tersebut?

Jawaban

Budaya suatu negara dapat mempengaruhi biaya dalam melakukan bisnis di


Negaratersebut karena untuk melakukan Bisnis Internasional kita memerlukan biaya yang
cukuptinggi untuk melaksanakan kegiatan bisnis di Negara lain, biaya tersebut mencakup
biayapemasaran, untuk dapat menarik konsumen aspek pemasaran ini diperlukan
untukmemperkenalkan produk atau jasa yang kita dihasilkan, seperti yang kita ketahui
untukmelakukan pemasaran di Negara lain tidaklah sama dengan Negara kita di Indonesia,
karenakita memiliki kebudayaan yang berbeda, ini menjadi suatu penghambat dalam
melakukanBisnis Internasional, kita harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk
dapatmelakukan pemasaran produk kita, dimana tujuannya untuk menyesuaikan
dengankebudayaan di Negara tersebut, sehingga proses pemasaran dapat dijalankan dengan baik.

Selain aspek pemasaran, sumber daya manusia juga memerlukan biaya yang cukup
tinggiuntuk melaksanakan Bisnis Internasional. Sumber daya manusia ini diperlukan
untukmenjalankan suatu bisnis, tanpa adanya sumber daya manusia, kita sebagai pemilik
bisnisakan merasa kewalahan untuk menjalankan bisn is sendirian, apalagi bisnis dengan
skalainternasional. Maka diperlukan sejumlah sumber daya manusia untuk dapat
membantumenjalakan suatu bisnis tersebut, namun untuk menjalankan bisnis internasional di
negaralain diperlukan juga sumber daya manusia dari negara asal tersebut. Untuk merekrut
merekamemerlukan biaya yang cukup tinggi, karena kita harus menyesuaikan dengan
Negaratersebut, mulai dari besaran gaji yang diberikan, jam kerja dinegara tersebut, dan faktor-
faktor lainnya.

Selain itu, terdapat beberapa unsur dari kebudayaan suatu masyarakat di Negara
tersebutyang kemudian menentukan bagaimana anggota-anggotanya berkomunikasi dan
berinteraksisatu sama lain, yaitu: bahasa, agama, pendidikan dan lain-lain.

Nama: Ni Made Dwi Sumantri NIM 1907521072

Mohon izin bertanya kepada kelompok penyaji, Tadi kelompok penyaji sudah menjelaskan
mengenai hambatan komunikasi dalam budaya, terdapat kejutan budaya
Berikan contoh kejutan budaya dan cara menghadapi kejutan budaya agar individu bisa menerima
budaya baru tersebut

Jawaban

Kejutan budaya atau culture shock ini merupakan salah satu hal wajar yang dialami oleh seseorang
ketika memasuki suatu budaya baru. Contohnya yaitu Mahasiswa yang memas uki lingkungan
baru, dimana menyadari bahwa beberapa hal adalah berbeda dan harus belajar menyesuaikan diri.
Misalnya saja, keadaan lingkungan, seperti kampus dan kelas yang tidak sesuai harapan dapat
menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya gejala culture shock. Cara mengantisipasi culture
shock:

a. Mencari tau segala informasi mengenai negara tujuan kuliah.


Tambah wawasan dengan banyak mencari tau di internet, bertanya pada teman/kenalan
yang pernah belajar di negara yang sama dengan kita, banyak membac a buku-buku panduan
mengenai negara tujuan, dan jangan menaruh harapan besar. Ingat hidupmu bukan drama atau
sinetron, jadi mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan terburuk dapat lebih
mempersiapkan diri terhadap banyaknya kemungkinan ketidakpastian hari esok.
b. Mempelajari kebiasaan sehari-hari penduduk di negara atau daerah tujuan kita.
Karena kebiasaan kita belum tentu sama. Nilai budaya yang berbeda juga
membentuk selera humor yang berbeda. Padahal humor dapat membuat hubungan
lebih dekat, tapi kalau malah jadi tersinggung kan gawat.
c. Mengikuti update berita lokal, berita internasional dan berita nasional daerah yang
akan kita tuju. Siapa tau dapat menjadi bahan pembicaraan yang menarik untuk
memulai pembicaraan. Pelajar internasional biasanya tertarik untuk saling bertukar
cerita mengenai negara masing-masing.
d. Aktif di lingkungan kampus, hal ini karena sangat berguna untuk bisa bersosialisasi
dan beradaptasi dengan lingkungan baru.
e. Kenali kehidupan setempat dan ketahui tempat-tempat penting seperti kantor pos,
toko, dokter, dan kantor pelayanan mahasiswa internasional. Jika bingung dengan
bahasa, jangan malu untuk bertanya.

Ijin bertanya, saya I Putu Agus Wenta Pharamadita (1907521206).


Dalam suatu perusahaan selain terdapat berbagai macam budaya terdapat juga berbagai macam
karakter orang salah satunya etnosentrisme yang tinggi. etnosentrisme ini dapat menjadi hambatan
dan memberikan efek yang negatif. Apabila etnosentrisme bersifat infleksibel, seseorang akan
kesulitan untuk menilai perilaku orang lain berdasarkan latarbelakangnya karena ketidakmampuan
untuk keluar dari perspektif yang dimilikinya. Menurut kalian bagaimana seharusnya dalam
berkomunikasi dengan orang yang memiliki sifat etnosentrisme yang kuat ini agar komunikasi
berjalan dengan efektif?

Jawaban

1. Bersikap terbuka

Supaya komunikasi dapat berhasil, masing-masing pihak perlu berpikir terbuka dan
terbiasa dengan berbagai pemikiran. Kemampuan ini akan membantu kita mengendalikan
pandangan dan tanggapan kita terhadap sesuatu hal. Sehingga, output yang keluar tidak
hanya berdasarkan pendapat pribadi, melainkan sesuatu yang bersifat umum dan bisa
diterapkan atau dipahami oleh pihak lain. Sikap yang terbuka ini berasal dari pola pikir
bahwa setiap orang memiliki pendapat masing-masing dan kita tidak bisa menilai hanya
dari persepsi diri sendiri.
2. Memahami, mengakui, dan menerima adanya perbedaan

Cara selanjutnya untuk menghadapi etnosentrisme dalam komunikasi adalah


dengan menghargai perbedaan. Pahami bahwa setiap orang memiliki perbedaan. Bahkan,
dalam satu suku saja masing-masing individu dapat memiliki keyakinan atau kepercayaan
yang berbeda.

Karena pada dasarnya, manusia menciptakan lingkungan atau budaya sendiri


sebagai proses adaptasi terhadap lingkungan fisik maupun biologis. Dan seiring
berjalannya waktu, perubahan-perubahan lain akan terus terjadi karena munculnya
penemuan baru, penyebaran kebudayaan, dan penerimaan kebudayaan.

Inilah mengapa setiap suku di Indonesia memiliki pandangan dan nilai-nilai yang
berbeda. Nilai-nilai yang telah tertanam sejak lahir ini yang akhirnya mempengaruhi
individu dalam menilai dan menyikapi sesuatu hal.

Etnosentrisme mungkin tidak akan berpengaruh pada masyarakat yang memiliki


banyak persamaan, namun masalah akan timbul apabila mereka berkomunikasi dengan
masyarakat dari budaya luar atau bahkan dari negara yang berbeda. Ketidakmampuan
untuk memahami hakikat perbedaan menjadi salah satu penyebab kegagalan kom unikasi
antar budaya.

3. Memandang perbedaan sebagai kekayaan


Etnosentrisme mungkin masih dapat dipertahankan, namun dengan batasan tertentu
dan dengan pemahaman yang berbeda mengenai sebuah perbedaan. Di satu sisi,
etnosentrisme dapat mempererat kekeluargaan dan dapat saling memberikan rasa aman
dalam suatu kelompok.
Ini merupakan hal yang positif. Namun, apabila konteksnya mulai meluas, perlu
adanya pandangan baru akan makna sebuah perbedaan. Perbedaan bukan untuk mengotak-
kotakkan, melainkan untuk memberikan warna, suasana, dan hal-hal yang baru.
4. Hindari sikap menghakim
Seperti yang telah disinggung di poin nomor satu, pemikiran yang terbuka dapat
membuat kita terbiasa dengan pemikiran baru, sehingga kita dapat mengontrol output yang
keluar dari diri kita. Dan salah satu bentuk kontrol tersebut adalah dengan menghindari
sikap menghakimi orang lain. Apabila kita sedang berkomunikasi, terutama dengan orang
yang memiliki latar belakang yang berbeda, posisikan dia sejajar dengan kita.
5. Jangan membuat asumsi dini
Apabila seseorang menyampaikan pemikirannya, dengarkan dan hargai
pendapatnya. Jangan memberikan asumsi sebelum benar-benar melihat dari sudut
pandangnya, sehingga kita juga dapat menangkap apa yang ia maksud sesuai dengan jalan
pikirannya,
Dengan begitu, satu dengan yang lain dapat saling mengisi dan memberi masukan.
Karena apabila kita ingin dihargai, maka kita juga harus menghargai orang lain.
6. Bangun kerjasama dan komunikasi dengan individu dan budaya lain
Untuk membiasakan diri terhadap perbedaan, Anda perlu terbiasa menjalin
komunikasi dengan setiap orang, sekalipun mereka memiliki latar belakang dan budaya
yang bertolak belakang dengan Anda. Apabila sudah terbiasa, Anda akan lebih mampu
untuk menilai sesuatu dari berbagai sisi dan pertimbangan. respon yang keluar tidak hanya
berlaku bagi diri Anda atau kelompok tertentu, melainkan bisa dipahami dan dimengerti
oleh berbagai pihak. Hal ini akan sangat berguna dalam komunikasi di tempat kerja dan
menjadi salah satu faktor untuk mencapai komunikasi dalam dalam lingkungan bisnis.
Anda akan sangat membutuhkan skill poin nomor enam ini apabila Anda memiliki tujuan
untuk menjadi seseorang yang sukses dalam dunia profesional.
7. Berpikir positif
Mungkin Anda adalah orang yang sudah dapat mengendalikan etnosentrisme,
namun lingkungan Anda tidak sepenuhnya memahami makna perbedaan. Nah, inilah
tantangan bagi Anda bagaimana cara untuk menanggapinya. Satu -satunya jalan agar
etnosentrisme tidak menjadi masalah dalam hubungan komunikasi adalah dengan
memberikan respon yang positif. Jangan mudah tersinggung dan jangan mudah terpancing.

Nama: I Wayan Rai Suarnata


NIM: 1907521006
Pertanyaan:
Pada perusahaan multinasional cara komunikasi lintas budaya harus dipahami dengan baik, karena
di perusahaan multinasional pastinya kita akan bertemu dan bekerjasama dengan banyak orang
dari berbagai suku dan budaya yang berbeda. Pertanyaan saya bagaimana cara berkomunikasi yang
efektif dengan seseorang yang memiliki latar belakang yang berbeda dengan kita?

Jawaban

A. Ketahui etiket dari budaya lain


Tips pertama dari melakukan komunikasi lintas budaya adalah dengan melakukan riset dan
mencari tahu soal etiket yang digunakan oleh rekan kerja lainnya. Misalnya kamu memiliki
rekan kerja yang berasal dari Jepang, tentu sebaiknya cari tahu dulu seperti apa etiket yang
berlaku di budaya mereka.
B. Hindari penggunaan slang words
Menggunakan slang words atau bahasa gaul mungkin terdengar sebagai hal yang biasa saat
berkomunikasi. Namun saat kamu berada di tempat kerja dan harus melakukan komunikasi
lintas budaya, sebaiknya hindari dulu penggunaan slang words. Menurut Chrysos
penggunaan bahasa gaul dapat menimbulkan kebingungan saat lawan bicaramu tidak
mengetahui konteks yang dimaksud.
C. Menerapkan active listening
Salah satu kunci agar kita bisa melakukan komunikasi lintas budaya yan g efektif adalah
dengan menerapkan active listening. Menjadi seorang pendengar yang baik memang
bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, semua orang ingin agar ceritanya selalu didengarkan
oleh orang lain.Padahal menjadi pendengar yang baik malah akan membuatmu dihormati
karena lawan bicaramu merasa dihargai saat sedang bercerita.
D. Cobalah bersikap lebih terbuka
Kamu tidak akan bisa melakukan komunikasi lintas budaya dengan efektif jika tidak
mampu bersikap lebih terbuka. Karena itu, cobalah lebih open-minded atau bersikap
terbuka saat menghadapi seseorang yang memiliki latar belakang yang berbeda denganmu.
Seseorang yang tidak mampu bersikap dan berpikir lebih terbuka akan kesulitan untuk
melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang yang lain.
E. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
Tips terakhir melakukan komunikasi lintas budaya yang efektif adalah dengan
menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Komunikasi dikatakan
berjalan dengan baik yaitu saat lawan bicara dapat memahami pesan yang kamu berikan
lewat kata-kata yang diucapkan. Saat bekerja di perusahaan multinasional tentunya kamu
juga akan dituntut untuk paham dengan bahasa asing.

Nama : Lisa Setiawati


NIM : 1907521229
Izin bertanya,

Tadi dijelaskan bahwa hambatan komunikasi lintas budaya itu bisa terjadi karena mengabaikan
perbedaan antara kelompok yang secara kulturalnya berbeda. Menurut kelompok kalian,
bagaimana pengaruh stereotip itu sendiri terhadap efektivitas interaksi lintas budaya? Serta upaya
apa yg dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut?

Jawaban

stereotip bisa juga membantu apabila memenuhi syarat di bawah ini:

1. Secara sadar dilakukan. Orang yang membuat stereotype secara sadar paham jika ia

menjabarkan norma kelompok bukan karakter perorangan.


2. Sifatnya lebih deskriptif ketimbang evaluatif. Stereotype sebaiknya menjabarkan seperti apa

perilaku kelompok tertentu tanpa menilai apakah perilaku tersebut baik atau buruk.
3. Akurat. Stereotip sebaiknya bisa secara akurat menggambarkan norma kelompok dari mana

seseorang berasal.
4. Tebakan pertama yang terbaik mengenai suatu kelompok sebelum mendengar informasi
langsung mengenai satu orang atau lebih yang secara spesifik terlibat.
5. Sudah dimodifikasi, berdasarkan pengamatan lebih jauh dan pengalaman selama berinteraksi
dengan orang-orang dari kelompok tersebut.

Anda mungkin juga menyukai