Nim: 1907521204
Izin bertanya kepada kelompok 7
Tadi klp penyaji telah memaparkan tentang Noise dalam Komunikasi Lintas Budaya, dimana
Dalam komunikasi antarbudaya tentu saja menghadapi hambatan dan masalah komunikasi yang
sama seperti yang dihadapi oleh bentuk-bentuk komunikasi yang lain. Lalu menurut kelompok
kalian bagaimana cara atau solusi untuk mengatasi hambatan hambatan tersebut?
Jawaban
ijin bertanya keada kelompok 7, Dari materi Perbedaan Budaya pada Komunikasi Manajerial yg
sudah dijelaskan, banyak perusahaan internasional yg ada di Bali contohnya karma group mungkin
budaya Komunikasi di setiap Negara bisnisnya berbeda. Dengan adanya Komunikasi y g berbeda
ini Apakah akan mempengaruhi biaya dalam berbisnis? Seberapa besar Budaya Suatu Negara
Dapat Mempengaruhi Biaya Untuk Melakukan Bisnis Di Negara Tersebut?
Jawaban
Selain aspek pemasaran, sumber daya manusia juga memerlukan biaya yang cukup
tinggiuntuk melaksanakan Bisnis Internasional. Sumber daya manusia ini diperlukan
untukmenjalankan suatu bisnis, tanpa adanya sumber daya manusia, kita sebagai pemilik
bisnisakan merasa kewalahan untuk menjalankan bisn is sendirian, apalagi bisnis dengan
skalainternasional. Maka diperlukan sejumlah sumber daya manusia untuk dapat
membantumenjalakan suatu bisnis tersebut, namun untuk menjalankan bisnis internasional di
negaralain diperlukan juga sumber daya manusia dari negara asal tersebut. Untuk merekrut
merekamemerlukan biaya yang cukup tinggi, karena kita harus menyesuaikan dengan
Negaratersebut, mulai dari besaran gaji yang diberikan, jam kerja dinegara tersebut, dan faktor-
faktor lainnya.
Selain itu, terdapat beberapa unsur dari kebudayaan suatu masyarakat di Negara
tersebutyang kemudian menentukan bagaimana anggota-anggotanya berkomunikasi dan
berinteraksisatu sama lain, yaitu: bahasa, agama, pendidikan dan lain-lain.
Mohon izin bertanya kepada kelompok penyaji, Tadi kelompok penyaji sudah menjelaskan
mengenai hambatan komunikasi dalam budaya, terdapat kejutan budaya
Berikan contoh kejutan budaya dan cara menghadapi kejutan budaya agar individu bisa menerima
budaya baru tersebut
Jawaban
Kejutan budaya atau culture shock ini merupakan salah satu hal wajar yang dialami oleh seseorang
ketika memasuki suatu budaya baru. Contohnya yaitu Mahasiswa yang memas uki lingkungan
baru, dimana menyadari bahwa beberapa hal adalah berbeda dan harus belajar menyesuaikan diri.
Misalnya saja, keadaan lingkungan, seperti kampus dan kelas yang tidak sesuai harapan dapat
menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya gejala culture shock. Cara mengantisipasi culture
shock:
Jawaban
1. Bersikap terbuka
Supaya komunikasi dapat berhasil, masing-masing pihak perlu berpikir terbuka dan
terbiasa dengan berbagai pemikiran. Kemampuan ini akan membantu kita mengendalikan
pandangan dan tanggapan kita terhadap sesuatu hal. Sehingga, output yang keluar tidak
hanya berdasarkan pendapat pribadi, melainkan sesuatu yang bersifat umum dan bisa
diterapkan atau dipahami oleh pihak lain. Sikap yang terbuka ini berasal dari pola pikir
bahwa setiap orang memiliki pendapat masing-masing dan kita tidak bisa menilai hanya
dari persepsi diri sendiri.
2. Memahami, mengakui, dan menerima adanya perbedaan
Inilah mengapa setiap suku di Indonesia memiliki pandangan dan nilai-nilai yang
berbeda. Nilai-nilai yang telah tertanam sejak lahir ini yang akhirnya mempengaruhi
individu dalam menilai dan menyikapi sesuatu hal.
Jawaban
Tadi dijelaskan bahwa hambatan komunikasi lintas budaya itu bisa terjadi karena mengabaikan
perbedaan antara kelompok yang secara kulturalnya berbeda. Menurut kelompok kalian,
bagaimana pengaruh stereotip itu sendiri terhadap efektivitas interaksi lintas budaya? Serta upaya
apa yg dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut?
Jawaban
1. Secara sadar dilakukan. Orang yang membuat stereotype secara sadar paham jika ia
perilaku kelompok tertentu tanpa menilai apakah perilaku tersebut baik atau buruk.
3. Akurat. Stereotip sebaiknya bisa secara akurat menggambarkan norma kelompok dari mana
seseorang berasal.
4. Tebakan pertama yang terbaik mengenai suatu kelompok sebelum mendengar informasi
langsung mengenai satu orang atau lebih yang secara spesifik terlibat.
5. Sudah dimodifikasi, berdasarkan pengamatan lebih jauh dan pengalaman selama berinteraksi
dengan orang-orang dari kelompok tersebut.