Anda di halaman 1dari 18

PERENCANAAN BISNIS USAHA KREATIF

“IDENTIFIKASI PELUANG (ANALISIS SITUASI PASAR)


DAN PEMILIHAN IDE BISNIS”
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Tjokorda Gde Raka Sukawati, S.E., M.M.

Oleh :
Kelompok 2

Dewa Ayu Pradina Saraswati (04 - 1907521078)


Lili Jayanti (05 - 1907521080)
Loria Oki Lufiati (08 - 1907521102)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
KATA PENGANTAR

Om Swstiyastu,

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat nikmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan rangkuman mata
kuliah mengenai “Identifikasi Peluang (Analisis Situasi Pasar) dan Pemilihan Ide Bisnis”.
Tugas ini merupakan salah satu persyaratan dalam mengikuti Mata Kuliah Perencanaan Bisnis
Usaha Kreatif di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Dalam penyusunan RMK ini ada beberapa kendala yang kami hadapi, seperti
pengumpulan data, sumber acuan terkait yang terbatas dan pengetahuan kami yang masih
terbatas. Akan tetapi, berkat dorongan dan bantuan kendala tersebut dapat di atasi.
Dalam penulisan rangkuman mata kuliah “Identifikasi Peluang (Analisis Situasi Pasar)
dan Pemilihan Ide Bisnis” ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan hal yang harus
di sempurnakan lagi dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Oleh sebab
itu, kami mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun agar RMK kami
dapat lebih baik lagi kedepannya. Semoga RMK ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om.

Badung, 16 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2


2.1 Model Perencanaan Bisnis ........................................................................................ 2
2.1.1 Perencanaan Bisnis Baru (Create New Business) ........................................ 2
2.1.2 Pengembangan Bisnis yang Sudah Ada (Business Development) ............ 3
2.2 Identifikasi Peluang (Anaisis Situasi pasar) ........................................................... 4
2.3 Pemilihan Ide Bisnis ............................................................................................... 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 14


3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persaingan di dunia bisnis yang semakin ketat membuat setiap pelaku bisnis
memikirkan berbagai cara untuk menarik konsumen agar tertarik membeli produk atau jasa
yang dijual. Akan tetapi, masih banyak pelaku bisnis yang hanya menginginkan
keuntungan yang besar tanpa membuat perencanaan bisnis yang tepat. Dalam
mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada usaha yang dirintis, maka
langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah membuat perencanaan bisnis
sehingga para calon pengusaha dapat mengurangi resiko yang mungkin dapat terjadi pada
usaha yang akan dibangun.
Perencanaan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha untuk
mengambil keputusan dan kebijakan demi mendapatkan hasil yang diinginkan yang
dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan. Tujuan perencanaan bisnis adalah agar
kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada di jalur
yang benar sesuai dengan kenyataan yang telah direncanakan. Perencanaan bisnis juga
merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan, dan cara
mencapai sasaran yang ingin dicapai. Perencanaan bisnis yang baik memuat tahapan-
tahapan yang harus dilakukan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa saja bagian dari perencanaan bisnis baru?
1.2.2 Bagaimana langkah pengembangan bisnis yang sudah ada?
1.2.3 Bagaimana cara mengidentifikassi peluang dengan analisis situasi pasar?
1.2.4 Bagaimana cara pemilihan ide bisnis?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui bagian dari perencanaan bisnis baru.
1.3.2 Untuk mengetahui langkah pengembangan bisnis yang sudah ada.
1.3.3 Untuk mengetahui cara mengidentifikassi peluang dengan analisis situasi pasar.
1.3.4 Untuk mengetahui cara pemilihan ide bisnis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Model Perencanaan Bisnis


Perencanaan bisnis merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi saat ini dan yang
akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, yang
dituangkan dalam dokumen perencanaan.
2.1.1 Perencanaan Bisnis Baru (Create New Business)
Komponen utama dari perencanaan bisnis yang akan dilakukan oleh seorang wirausaha
adalah perhitungan proyeksi rugi-laba dari bisnis yang dijalankan. Proyeksi laba-rugi
merupakan muara dari berbagai komponen perencanaan bisnis lainnya yaitu perencanaan
bisnis yang bersifat operasional. Dalam menyusun rencana usaha (business plan), para
wirausahawan memiliki perbedaan yang dalam membuat rincian rencana usaha. Pada
dasarnya karakteristik Perencanaan Bisnis dapat dijelaskan sebagai berikut;
1. Menunjukkan visi yang jelas
2. Memahami target dan saran pemasaran
3. Informasi yang detail mengenai kompetitor dan industri yang akan dimasuki
4. Menyajikan bukti atas tim wirausaha yang berkompeten
5. Singkat namuin jelas.
6. Menandai resiko kritis
7. Merinci sumberdaya dan penggunaannya
8. Proyeksi fiansial yang teratur dan rasional
Kerangka dasar penyusunan rencana wirausaha umumnya adalah sebagai berikut :
1. Executive summary / ringkasan Eksekutif, memuat secara ringkas latar belakang,
tujuan dan rencana kerja wirausaha
2. Industry analysis / Analisis Peluang, memuat uraian mengenai keadaan obyektif yang
melatar belakangi industri dimana kegiatan wirausaha tersebut akan berkerja. Dalam
bagian ini disajikan berbagai data dan analisa obyerktif
3. Company description / Deskripsi Wirausaha, memuat tentang deskripsi kegiatan yang
akan dilakukan oleh wirausaha
4. Product and services description / Deskripsi Produk dan Jasa, memuat tentang uraian
mengenai produk dan jasa yang akan dipasarkan melalaui kegiatan wirausaha

2
5. Market description / Deskripsi Pasar, memuat uraian mengenai keadaan permintaan
dan penawaran dalam pasar produk barang dan jasa, serta pangsa pasar yang tersedia
untuk operasionalisasi wirausaha
6. Marketing strategy / Strategi Pemasaran, memuat uraian mengenagi bagaimana
rencana strategis pemasaran produk barang dan jasa mentikapi keadaan pasarnya.
7. Operations description / Deskripsi operasi, memuat usaian operasionalisasi
sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan.
8. Staffing description / Deskripsi personalia, memuat penempatan personalia dalam
kegiatan, yang memungkinan usaha akan dapat berjalan dengan baik berdasarkan
spesifikasi profesional dan kompetensi personalia
9. Financial projection / Proyeksi Finansial, merupakan uraian proyeksi penggunaan
sumberdaya keuangan untuk pelaksanaan kegiatan
10. Capital needs / Kebutuhan Dana, memuat perhitungan rencana finansial yang diramu
dengan rencana penerimaan, untuk menunjukkan kebutuhan dana untuk memulai
usaha
11. Milestones / Tahapan, memuat tata kala tahapan kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan.

2.1.2 Pengembangan Bisnis yang Sudah Ada (Business Development)


Pengembangan bisnis merupakan sejumlah tugas atau proses yang bertujuan untuk
menumbuhkan bisnis yang dilakukan. Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan
beberapa cara diantaranya:
1. Perluasan Skala Bisnis
Beberapa cara umum yang digunakan untuk memperluas skala bisnis antara lain:
1) Menambah kapasitas mesin dan tenaga kerja serta tambahan jumlah modal untuk
investasi. Ketika memperluas produksi, seorang wirausaha harus
memperhitungkan mengenai prospek pemasarannya.
2) Menambah jenis barang atau jasa yang dihasilkan. Pengembangan jenis ini baik
dilakukan untuk menurunkan biaya jangka panjang sekaligus menaikkan skala
ekonomi.
3) Menambah lokasi usaha ditempat lain.
Perluasan skala usaha juga harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu:
a) Produktivitas modal dan tenaga kerja.
b) Biaya tetap dan biaya variabel.

3
c) Biaya rata-rata.
2. Gencar Berpromosi
Promosi adalah kunci utama agar bisnis yang dimiliki semakin berkembang. romosi
akan membuat orang mengenali bisnis yang digeluti atau kerjakan, dan ini akan
menjadi kesempatan emas jika ternyata promosi yang dilakukan sampai kepada
investor.
3. Mengenali Pesaing
Dengan mempelajari kompetitor, kita bisa mendapatkan banyak masukan dan inspirasi.
Seperti misalnya apa nilai jual dari pesaing, apa kekurangan yang tidak mereka miliki,
bagaimana strategi pemasaran yang mereka gunakan, atau apa saja inovasi yang
mereka terapkan untuk membuat usaha tersebut terus booming dan tak tergerus zaman.
4. Tetap Fokus dan Konsisten
Konsisten membuat bisnis yang kita jalani tidak melenceng dari visi misi utama yang
dibuat. Meski zaman mengalami banyak perubahan dan dibutuhkan banyak inovasi
untuk tetap bisa bertahan, mempertahankan konsistensi tetap harus diutamakan.
5. Pastikan Semua Aktivitas Terorganisir
Aktivitas yang terorganisir akan membantu dalam menuntaskan berbagai tugas dan
tanggung jawab. Oleh karena itu, buatlah daftar kerja harian. Adanya daftar kerja ini
akan memudahkan kamu dalam melakukan evaluasi, sehingga tidak ada hal atau
kewajiban yang terlewatkan.

2.2 Identifikasi Peluang (Analisis Situasi Pasar)


Identifikasi peluang usaha adalah pengenalan pengetahuan seseorang tentang peluang-
peluang usaha, baik usaha yang ada di sekitarnya maupun yang ada diluar daerahnya
ataupun usaha yang sudah di ketahui sampai yang belum diketahui. David B. Gleicher
mengungkapkan bahwa sebuah masalah merupakan suatu hal yang mengurangi
kemampuan suatu organisasi dalam mencapai sasarannya. Sedangkan peluang merupakan
sesuatu yang memberikan kesempatan untuk melampaui sasaran yang ditetapkan. Peluang
usaha bukanlah peluang jika kita tidak sanggup menemukan tindakan yang mungkin dan
layak untuk mewujudkannya. Adapun persyaratan pokok dalam memanfaatkan peluang
usaha pada masa depan ialah berfikir positif, optimisme, bersedia bekerja keras dan mau
mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan mau percaya bahwa pada hari ini harus
lebih baik dari pada hari kemarin.

4
Perubahan situasi pasar belakangan ini banyak disebabkan oleh adanya perubahan
kebutuhan pembeli, teknologi yang semakin berkembang, berubahnya kekuatan sosial
ekonomi, dan kegiatan persaingan antar produsen. Perubahan-perubahan ini menciptakan
peluang dan ancaman baru bagi perusahaan untuk melayani pasar. Kata kuncinya adalah
inovasi. Bagaimana membangun inovasi dengan menciptakan ceruk pasar sendiri.
1) Analisa Pasar
Pasar hendaknya ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat dianalisis secara tepat.
Menurut Kotler (2000), syarat adanya pasar adalah harus terdapat orang-orang dengan
kebutuhan dan keinginan tertentu dan satu atau lebih produk yang dapat memuaskan
kebutuhan ini. Selain itu, para pembeli juga mau dan mampu membeli produk yang
memuaskan kebutuhan keinginan mereka. Pasar produk merupakan produk khusus yang
dapat memuaskan sejumlah kebutuhan dan keinginan manusia yang mau dan mampu
membelinya (Cravens, 2000). Istilah produk menunjukkan produk fisik atau jasa pelayanan.
Defenisi ini memadukan manusia atau organisasi dengan kebutuhan dan keinginan yang
hampir sama terhadap suatu kategori produk yang dapat memuaskan keinginan tersebut.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis pasar :
A. Luas Pasar
Luas pasar bagi perusahaan tidak selalu berarti penjumlahan seluruh populasi penduduk.
Populasi penduduk tidak selalu berarti populasi pasar. Populasi pasar (Market
population) atau sering disebut sebagai potensial pasar adalah keseluruhan permintaan
terhadap produk tertentu pada wilayah dan periode waktu yang berbeda pula. Tidak
semua potensi permintaan tersebut mampu dicapai (accesable) atau dilayani oleh
industri produk tertentu (keseluruhan perusahaan sejenis). Dan juga tidak semua total
pasar tersebut sesuai dengan kapasitas total perusahaan maupun tujuan perusahaan,
bagi pasar potensial ini merupakan bagian pasar yang tersedia (available market) bagi
perusahaan. Dari potensi pasar yang tersedia tidak semua permintaannya dapat
dipenuhi oleh perusahaan produk tertentu karena diperlukan beberapa persyaratan
tertentu, misalnya kualitas produk. Sehingga perlu dibedakan lagi pasar yang tersedia
dan sekaligus juga memenuhi persyaratan (qualified available market) tertentu.
Meskipun demikian, bagian pasar yang tersedia tersebut itupun masih pula
diperebutkan oleh pesaing-pesaing perusahaan. Sehingga dapat terjadi, bagian pasar
yang dilayani (served marked) perusahaan akan menjadi kecil. Dan juga tidak semua
bagian pasar yang dilayani akan menjadikan sasaran (target) pasar bagi perusahaan
sesuai dengan kemampuan maupun tujuan perusahaan. Bagi pasar (target market) yang
5
akan dilayani perusahaan adalah sasaran yang merupakan rencana penguasaan pasar.
Akan tetapi dalam realisasi, dapat terjadi penguasaan pasar yang dicapai dapat lebih
rendah dari rencana. Bagian pasar yang dapat dikuasai adalah pasar actual yang
direalisir. Bagian ini bila dibandingkan dengan pasar yang dapat dipenuhi oleh
keseluruhan industri adalah kemampuan penguasaan perusahaan atas pasar (market
share).
B. Analisis Potensi Pasar (Market Share Perusahaan)
Bagian pasar yang mampu dikuasai oleh perusahaan apabila dibandingkan dengan
penjualan seluruh industrinya (total penjualan perusahaan yang sejenis) dikenal sebagai
Market Share. Sehingga dapat dikatakan bahwa market share merupakan proporsi
kemampuan perusahaan terhadap keseluruhan penjualan seluruh pesaing, termasuk
penjualan perusahaan itu sendiri. Tingkat market share ditunjukan dan dinyatakan
dalam angka prosentase. Atas dasar angka tersebut dapat diketahui kedudukan
perusahaan dan juga kedudukan pesaing-pesaingnya dipasar. Sehingga seringkali
tingkat market share dapat dipergunakan dalam pedoman atau standart keberhasilan
pemasaran perusahaan dalam kedudukannya dengan pesaing-pesaingnya. Market-
Share yang merupakan indikator perusahaan yang mampu menjelaskan tentang :
a) Kemampuan perusahaan menguasai pasar.
Kemampuan penguasaan pasar dapat dipandang sebagai salah satu indikator
keberhasilan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan atau
meningkatkan tingkat market share. Sehingga pencapaian tujuan berarti juga
dianggap sebagai keberhasilan perusahaan.
b) Kedudukan (posisi) perusahaan di pasar persaingan.
Berdasar tingkat market share, kedudukan masing-masing perusahaan dapat
dilakukan urutan atau rangkingnya dalam pasar persaingan. Secara berturut-turut
posisi perusahaan dapat dibedakan sebagai : Marker Leader, Challenger, Follower,
dan Market Nicher. Perlu memilih dan menentukan perusahaan-perusahaan lain
yang dianggap sebagai pesaing perusahaan. Rasio ini, dikenal sebagai Relative
Market Share adalah lebih realistis.

2) Analisis Lingkungan Eksternal Dan Internal

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan

6
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threat). Perencanaan strategis harus menganalisis faktor-
faktor strategis perusahaan (kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi
yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk
analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 2005:19). Alat yang dipakai untuk
menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Kekuatan (Strenghts)
adalah situasi internal organisasi yang berupa kompetensi/kapabilitas/sumberdaya yang
dimiliki organisasi, yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani peluang dan
ancaman. Kelemahan (Weakness) adalah situasi internal organisasi dimana
kopetensi/kapabilitas/sumberdaya organisasi sulit digunakan untuk menangani kesempatan
dan ancaman. Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi
menguntungkan. Ancaman (Threat) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi
menimbulkan kesulitan. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat
ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis SWOT memandingkan antara faktor
eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan (Rangkuti,
2005:19).

A. Analisa lingkungan eksternal

Analisa lingkungan eksternal berguna untuk merumuskan strategi memanfaatkan


peluang yang ada dan meminimumkan ancaman potensial yang akan dihadapi suatu
perusahaan. David (2000) membagi kekuatan eksternal kedalam lima kategori yaitu
kesadaran ekonomi, kekuatan sosial (termasuk didalamnya budaya, demografi dan
lingkungan). Kekuatan politik, kekuatan teknologi dan kekuatan pesaing. Salah satu
bentuk penelusuran lingkungan eksternal, dapat dilakukan dengan menggunakan
matriks EFAS (Exsternal Factors Strategic Analisys Summary). Menurut David (1997),
matriks EFAS digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal. Data eksternal
dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi ,
sosial ,budaya, demografi, lingkungan, politik, peraturan pemerintah, hukum, teknologi.

B. Analisis lingkungan internal

Analisa terhadap lingkungan internal dapat menjadi landasan bagi perusahaan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan (Hunger dan Wheelen, 2000). Hal ini sangat

7
berpengaruh terhadap strategi yang dijalankan perusahaan. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Pearce dan Robinson (1997) bahwa analisa internal adalah
pengertian mengenai pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan.

Dalam penyusunan analisa lingkungan internal yag menyangkut kekuatan dan


kelemahan organisasi, dapat ditempuh dengan mempergunakan matriks analisa
lingkungan internal IFAS (Internal Factors Analisys Summary) untuk mengidentifikasi
faktor strategi internal. Matriks IFAS digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan, data yang dapat digali
dari beberapa fungsional perusahaan misalnya aspek manajemen, keuangan, SDM,
pemasaran, sistem informasi, dan produksi (David, 1997).

2.3 Pemilihan Ide Bisnis


Sebuah ide akan ditulis dalam suatu rencana usaha atau rencana bisnis yang merupakan
langkah awal membangun sebuah usaha. Sebenarnya, banyak orang mempunyai ide
cemerlang, ide yang hebat dan bernilai tinggi, namun ide itu akan tetap menjadi ide atau
bahkan hanya sekadar impian yang numpang lewat, karena ide yang hebat tadi tidak pernah
ditulis atau dikomunikasikan kepada pihak lain ataupun diimplementasikan.Ide merupakan
konsep, pikiran dan pengetahuan, sebuah mental, pandangan, keyakinan atau rencana dari
kegiatan-kegiatan usaha. Ide merupakan produk berfikir kreatif yang melibatkan
penggunaan indra pendengar, penglihat dan perasa. Interaksi dari ketiga indera ini
mendorong daya pikir seorang wirausahawan untuk menghasilkan ide. Sebuah ide bisnis
harus rasional, artinya menurut pikiran yang sehat dan pertimbangan yang logis, serta
masuk di akal.Wirausahawan yang sukses salah satunya mampu menemukan ide melalui
berbagai teknik yang ada. Penemuan ide bisnis tersebut diperoleh dari pencarian ide bisnis
melalui cara berfkir terhadap suatu hal. Ide akan tercipta jika seseorang memandang sesuatu
sebagai hal yang positif sehingga dapat tercipta tujuan yang diinginkan. Harapan yang kuat
terhadap suatu hal akan mempengaruhi otak seseorang untuk melihat apa yang seseorang
harapkan untuk melahirkan suatu ide.
1. Pengertian Ide Bisnis
Ide usaha (bisnis) adalah respon seseorang, banyak orang, atau suatu organisasi untuk
memecahkan masalah yang teridentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan di suatu

8
lingkungan (pasar, masyarakat). Mencari sebuah ide bisnis yang bagus adalah langkah awal
untuk mengubah keinginan dan kreatifitas pengusaha menjadi peluang usaha/bisnis.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide/gagasan adalah rancangan yang
tersusun di pikiran. Ide/gagasan sama dengan cita-cita. Sedangkan bisnis/usaha dalam ilmu
ekonomi, adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis berasal dari bahasa
Inggris “business,” dari kata dasar “busy” yang berarti "sibuk" dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan
yang mendatangkan keuntungan.

2. Sumber Ide Bisnis

Terkadang sangat sulit menemukan jenis bisnis yang paling cocok untuk dikerjakan. Ide
bisnis bisa datang dari mana saja dan kapan saja datangnya, namun diperlukan kerja nyata
kita untuk mencarinya. Berikut ini sumber ide bisnis yang mungkin bisa membantu:

a. Kebutuhan dan Permintaan Pasar. Kejelian seseorang melihat kebutuhan dan


permintaan pasar merupakan peluang untuk memulai bisnis. Ide bisnis berdasarkan
kebutuhan dan permintaan pasar akan menjadikan usaha tersebut dibutuhkan oleh
konsumen sehingga produk yang dihasilkan akan dengan mudah dijual dan menjadikan
bisnis berjalan selama ada kebutuhan dan permintaan pasar.

b. Keahlian dan keterampilan. Sedikit sekali orang yang memiliki keahlian, oleh karenanya
ide bisnis yang bersumber dari keahlian jika dilaksanakan akan mengantarkan seseorang
berbeda dari yang lain. Ini sangat menguntungkan sekali dalam menjalankan bisnis yang
hanya orang tertentu saja yang bisa menjalankannya dengan kata lain saingannya sedikit
sekali. Demikian juga dengan bisnis yang didasarkan pada keterampilan. Keterampilan
yang sudah dimiliki dan dikembangkan dalam waktu cukup lama dapat dijadikan pelung
usaha/bisnis.

c. Survei. Inti dari suatu ide bisnis baru seharusnya adalah pelanggan. Kebutuhan dan
keinginan dari pelanggan, alasan pemilihan produk atau jasa oleh pelanggan, dapat kita
pastikan melalui suatu survey. Survei dapat kita lakukan secara formal atau tidak formal
melalui percakapan dengan orang-orang dengan menggunakan kuisioner, wawancara
atau melalui observasi.

9
d. Hobi/minat. Sumber ide bisnis berdasarkan hobi akan menjadikan sesorang bersemangat
dalam melakukan bisnis. Bisnis yang didasarkan pada hobi akan menjadikan seseorang
betah pada bisnis tersebut yang menjadikan seseorang fokus pada bisnis yang dijalankan.
Minat atau hobi cukup efektif untuk membangun keyakinan dan motivasi kuat untuk
mandiri. Orang tidak merasa terbebani bila melakukan kegiatan yang ia sukai, terutama
yang berkaitan dengan minat dan hobi.

e. Kreativitas. Kreativitas seseorang dalam menciptakan produk yang unik dan bermanfaat
bagi orang banyak merupakan sember ide bisnis. Dengan kreativitas produk yang
dihasilkan akan memiliki daya tarik tersendiri bagi kebanyakan konsumen.

f. Jaringan dan relasi. Bersilaturahmi merupakan kunci akan datangnya rejeki berupa relasi
yang akan membentuk jaringan. Ide bisnis berdasarkan jaringan dan relasi ini memiliki
keuntungan adanya tingkat kepercayayaan yang baik. Semakin luas jaringan dan relasi,
maka akan semakin besar kesempatan kita untuk menawarkan barang atau jasa yang kita
miliki.

g. ATM. Bisnis yang dimulai ATM (amati, tiru, modifikasi) merupakan bisnis yang paling
mudah dilaksanakan. Ide bisnis yang dimulai dari membuat barang atau jasa yang sudah
ada merupakan kegiatan yang paling mudah dan sangat cepat untuk dilaksanakan
dikarenakan tidak memerlukan sesuatu yang baru yang membutuhkan riset dan
persiapan khusus. Mengamati sesuatu yang terjadi di "sekitar" kita bisa menjadi peluang
bisnis. Pengamatan ini diperlukan bagi mereka yang ingin mandiri. Identifikasi
kebutuhan yang belum terpenuhi bisa menimbulkan peluang bisnis yang bisa terus
dikembangkan.

h. Nasihat atau saran. Mencari ide bisnis dengan cara meminta nasehat dari orang-orang
yang sukses dalam bisnis adalah langkah baik dikarenakan kita akan belajar banyak dari
pengalaman orang tersebut tanpa harus merasakan kegagalan orang tersebut serta
mengetahui langkah-langkah yang harus dilaksanakan.

i. Pengalaman & Pekerjaan. Pengalaman diri sendiri atau orang lain bisa menjadi guru
yang baik dan sumber ide bisnis. Pengalaman buruk/gagal sering kali sulit dilupakan,
lalu kita akan berupaya mencari cara baru untuk mengatasinya. Cara ini akan membuka
peluang munculnya ide yang menarik. Demikian juga pengalaman kerja yang diperoleh
karena Jenis Pekerjaan yang pernah dan sedang ditekuni, juga merupakan sumber sangat

10
besar untuk menghasilkan ide-ide bisnis yang tepat. Seseorang dengan jenis pekerjaan
yang sudah lama ditekuni memahami betul bidang usaha apa saja yang berhubungan
langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaannya saat itu. Misalnya, pernah
membuat sebuah produk dan disukai banyak orang. Hal itu yang kemudian dijadikan
sebagai ide untuk membnagun sebuah bisnis.

j. Penemuan secara tidak sengaja. Jenis ide bisnis ini dapat terjadi ketika seseorang melihat
sesuatu (benda) yang dapat membangkitkan daya imajinasi. Dari penemuan itu, ia
berhasil menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imjinasinya.

k. Media Massa. Media massa merupakan sumber informasi, ide bahkan peluang yang
besar. Surat kabar, majalah, televisi, dan dewasa ini internet, adalah contoh dari media
massa. Misalnya, jika Anda benar-benar memperhatikan, di iklan komersial pada surat
kabar atau majalah Anda mungkin terdapat informasi mengenai bisnis yang dijual. Satu
cara untuk menjadi pengusaha adalah untuk merespon tawaran seperti itu. Artikel yang
terdapat di media cetak atau internet, atau film dokumenter di TV banyak malaporkan
perubahan dalam gaya hidup atau kebutuhan konsumen. Misalnya, Anda mungkin
pernah membaca atau mendengar bahwa sekarang banyak orang yang tertarik pada
makanan kesehatan atau kebugaran fisik.

l. Pameran. Jalan lain untuk menemukan ide dari suatu bisnis adalah dengan menghadiri
pameran dan pameran perdagangan. Pameran ini biasanya diiklankan di radio atau
disurat kabar. Dengan menghadiri pameran secara teratur, Anda tidak hanya
menemukan produk dan jasa baru, tetapi Anda juga bisa bertemu dengan para penjual,
pabrik, pedagang grosir, distributor, dan pelaku bisnis waralaba. Mereka merupakan
sumber ide dan informasi bisnis yang bagus dan membantu kita untuk memulai suatu
bisnis.

m. Pencarian ide dengan penuh pertimbangan. Sebuah ide awal dapat muncul dari
percobaan yang dilakukan oleh wirausaha untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian
yang sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran,
contoh wirausaha yang berpikir serius mengenai ide bisnis baru akan lebih dapat
menerima ide baru dari berbagai sumber. Majalah dan tabloid lainnya merupakan
sumber yang bagus untuk memperoleh ide awal. Salah satu cara membangkitkan ide
awal adalah membaca tentang kreativitas wirausaha lain. Ide awal kadang membutuhkan
jangka waktu yang panjang untuk penyaringan dan testing. Hampir seluruh ide apa pun

11
membutuhkan studi yang hati-hati dan modifikasi sebagai pembukaan untuk pendekatan
bisnis.

Teknik Mendapatkan Ide Bisnis

Menurut Douglas (1996), terdapat beberapa teknik untuk mendapatkan ide, yaitu sebagai
berikut:

1) Tukar Pikiran, yaitu melalui diskusi, rapat, sharing, atau aktivitas lain yang
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi di atanta individu. Biasanya ini
dilakukan dengan para sahabat atau orang yang berpengalaman lebih.

2) Berandai-andai atau mengumpamakan sesuatu akan terjadi, juga merupakan teknik


mendapatkan ide bisnis. Mengubah mimpi menjadi kenyataan (memperoleh uang,
menjadi bos, menjadi orang yang dihormati, disegani, meningkatkan kepuasan hidup,
dan lain-lain).

3) Kawin silang, yaitu suatu upaya bertukar pikiran mengenai ide yang masingmasing
sudah dimiliki untuk menghasilkan ide yang lain. Hal ini biasanya dilakukan oleh
mereka yang memiliki ilmu pengetahuan, pekerjaan, pengalaman dan ide yang berbeda
untuk membuat peluang tukar pikiran.

4) Keingintahuan, yaitu dorongan kuat dari dalam diri seseorang untuk mengetahui lebih
banyak tentang sesuatu.

5) Pendekatan tidak langsung, yaitu upaya dilakukan guna membahas sebagian ide yang
akan dikembangkan, karena tidak memungkinkan membahas secara menyeluruh. Pada
saat menemui jalan buntu harus mempertimbangkan pendekatan baru.

6) Komponen yang dimodifkasi, yaitu ide baru hasil dari modifkasi ide lama dengan cara,
memilih produk atau jasa yang akan disempurnakan, membuat daftar tentang semua
bagiannya dengan sistematis, selanjutnya dimodifkasi sesuai dengan tujuan.

7) Meditasi, merupakan suatu teknik menghasilkan ide dengan memusatkan pikiran dan
perasaan. Upaya ini dilakukan agar meningkatan keyakinan diri, memusatkan diri pada
cita-cita, merangsang ide, kesiapan mental, menciptakan daya inovatif.

12
Pentingnya Ide Bisnis

Pada dasarnya ide bisnis akan menggambarkan beberapa hal, diantaranya Ide bisnis dapat
menentukan apa jenis bisnis yang ingin dijalani, siapa target atau pasar, bagaiaman cara
menjual produk atau lebih dikenal dengan strategi pemasaran, dan produk yang menjadi
pilihan yaitu produk yang dirasa cocok untuk diproduksi. Menurut Zimmerer, ide-ide dari
wirausahawan dapat menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha
yang menjanjikan keuntungan. Untuk itu, perlu dilakukan identifikasi serta evaluasi semua
risiko yang mungkin timbul dari terciptanya peluang usaha tersebut. Hal itu dapat dimulai
dengan menggunakan strategi yang proaktif guna mengurangi kemungkinan timbulnya
risiko. Penciptaan suatu ide bisnis merupakan salah satu faktor penting dalam memulai
sebuah bisnis. Dengan telah adanya berbagai macam ide bisnis, para wirausaha dapat
mampu bersaing dengan bisnis barunya. Ide dalam konteks kewirausahaan di sini adalah
gagasan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Putri 2012). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa penciptaan ide bisnis merupakan penciptaan gagasan yang
menghasilkan suatu bisnis yang baru dan berbeda.

Menguji Ide bisnis


Salah satu cara untuk menguji ide bisnis adalah dengan melakukan analisis SWOT. Analisis
SWOT merupakan suatu bentuk analisis yang digunakan oleh manajemen perusahaan atau
organisasi yang sistematis dan dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana
yang matang untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi tersebut, baik tujuan jangka
panjang maupun tujuan jangka pendek. Analisa SWOT semata-mata hanya digunakan
sebagai suatu analisa saja, yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang
dihadapi sebuah perusahaan atau organisasi. Analisis SWOT bukan sebuah alat yang
mampu memberikan jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perencanaan bisnis merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi saat ini dan
yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, yang
dituangkan dalam dokumen perencanaan. Model perencanaan bisnis dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu perencanaan bisnis baru dan pengembangan bisnis yang sudah ada.
Identifikasi peluang usaha adalah pengenalan pengetahuan seseorang tentang peluang-
peluang usaha, baik usaha yang ada di sekitarnya maupun yang ada diluar daerahnya
ataupun usaha yang sudah di ketahui sampai yang belum diketahui. Identifikasi peluang
usaha dapat dilakukan dengan Analisa pasar yang mencakup luas pasar dan analisa potensi
pasar. Selain itu dapat juga diketahui melalui analisis lingkungan eksternal dan internal.
Ide usaha (bisnis) adalah respon seseorang, banyak orang, atau suatu organisasi untuk
memecahkan masalah yang teridentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan di suatu
lingkungan (pasar, masyarakat). Sebuah ide bisnis harus rasional, artinya menurut pikiran
yang sehat dan pertimbangan yang logis, serta masuk di akal. Sumber ide bisnis dapat
dilihat dari kebutuhan dan permintaan pasar, keahlian dan keterampilan, survei, hobi/minat,
kreativitas, jaringan dan relasi, ATM, nasihat atau saran, pengalaman dan pekerjaan,
penemuan secara tidak sengaja, media massa, pameran, dan pencarian ide dengan penuh
pertimbangan. Adapun Teknik mendapatkan ide bisnis diantaranya dengan tukar pikiran,
berandai-andai, kawin silang, keingintahuan, pendekatan tidak langsung, komponen yang
dimodifikasi, dan mediasi.
Penciptaan suatu ide bisnis merupakan salah satu faktor penting dalam memulai sebuah
bisnis. Dengan telah adanya berbagai macam ide bisnis, para wirausaha dapat mampu
bersaing dengan bisnis barunya. Tidak ada bisnis besar tanpa ide. Meski begitu, tanpa
perkembangan yang tepat, gagasan apapun akan tetap menjadi ide dan tidak akan pernah
menjadi bisnis yang sukses. Salah satu cara untuk menguji ide bisnis adalah dengan
melakukan analisis SWOT.

14
DAFTAR PUSTAKA

Husein Umar. (2012). Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3 Revisi. Bandung: CV. Pusaka Setia.
Winardi. (2003). Entrepreneur & Entrepreneurship. Jakarta Timur: Prenada Media.
Zimmerer, T.W, Scarborough, N.M dan Wilson D. (2008). Kewirausahaan dan Manajemen
Usaha Kecil. Edisi 5 Buku 1. Salemba Empat.
Rin. (2016). Ide Usaha. Diakses pada tanggal 16 September 2022 melalui
http://keyrinadepari00.blogspot.com/2016/03/ide-usaha.html

15

Anda mungkin juga menyukai