Anda di halaman 1dari 4

KRITERIA DAN BIDANG KEGIATAN UNTUK KEMITRAAN

Untuk menentukan bidang yang tepat untuk dilakukian kemitraan, pemerintah daerah
perlu merumuskan suatu kerangka dan pendekatan konseptual untuk mengidentifikasikan
kemungkinan-kemungkinan kemitraan berdasarkan sifat dan karakteristik pelayanan. Tabel
berikut menyajikan kerangka dan pendekatan konseptual untuk kegiatan kemitraan.

ORGANISASI PENYEDIA
KEMITRAAN
KETERANGAN PERUSAHAAN
PEMERINTAH DENGAN PIHAK
SWASTA
SWASTA
Karakteristik pelayanan Barang untuk Barang publik yang Barang publik/
umum (P dapat ditarik biaya privat yang dapat
pemakaianya ditutup
Penerimaan manfaat yang Masyarakat luas Kelompok yang Perorangan atau
utama dapat diidentifikasi perkeluarga
Persepsi masyarakat Penting, Pelayanan dasar Pelayanan yang
terhadap kebutuhan kebutuhan dasar tidak tetap
Karakteristik biaya Tidak bisa dibagi Dapat dibagi Dapat dibagi
Hubungan dan kemauan Rendah Sedang Tinggi
untuk membayar
Pengukuran terhadap Rendah tinggi Tinggi
kualitas dan kualitas dari
jasa yang ada
Efek limpahan dari Rendah Tinggi Rendah
pelayanan
Investasi modal dari Besar Sedang atau besar Rendah atau
pelayanan sedang bertahap
Kapasitas LSM untuk Rendah Dalam lingkungan Tinggi
penyedia layanan ini yang tinggi tingkat
spesialisasinya
Tingkat kecanggihan teknis Rendah Sedang atau tinggi Tinggi
(teknologi yang
dibutuhkan)

BIAYA TRANSAKSI DALAM KONTRAK


Kemitraan pemerintah melalui mekanisme kontrak mengandung biaya transaksi yang
harus ditanggung oleh pemerintah. Besar kecilnya biaya transaksi dipengaruhi oleh beberapa
faktor; yaitu sifat transaksi yang meliputi kesulitan dan kompleksitas pekerjaan dan persyartan
teknis, serta banyaknya potensi penyedia barang dan jasa dipasar. Jika transaksi semakin
kompleks dan penyedia potensial dipasar sedikit, maka biaya transaksi akan besar. Sebaliknya
semakin sederhana atau mudah suatu pekerjaan, maka semakin banyak penyedia potensial
sehingga biaya transaksi menjadi kecil.
1) Beberapa anggapan yang keliru
Beberapa anggapan yang keliru tentang program kemitraan pemerintah sebagai berikut:
a. Kemitraan pemerintah khususnya dengan pihak swasta dianggap sebagai bentuk
privatisasi. Anggaran seperti ini tidak tepat karena hanya ada satu bentuk kemitraan
pemerintah dengan swasta yang berupa bangun-milik-operasi yang mendekati bentuk
privatisasi.
b. Dengan dimitrakan kepada pihak swasta dan sektor ketiga, pemerintah daerah akan
kehilangan kontrol terhadap penyedia pelayanan. Anggapan ini juga tidak tepa sebab
justru sebaliknya pemerintah masih dapat tetap melakukan kontrol dengan cara membuat
regulasi penyedia jasa yang harus dipenuhi oleh para mitra penyedia layanan publik.
c. Kemitraan hanya cocok dilakukan untuk proyek insfrastruktur atau pengadaan barang
modal. Dalam kenyataanya kemitraan pemerintah tidak hanya untuk pengadaan barang
saja tetapi juga jasa
d. Alasan dibalik kemitraan pemerintah sebenarnya pemerintah hanya ingin menghindari
utang saja. Anggapan ini kurang tepat meski memang dengan model kemitraan tertentu
memungkinkan laporan keuangan pemerintah daerah akan nampak lebih baik tetapi
sebenarnya bukan itu yang menjadi tujuan.
e. Kualiatas pelayanan akan turun jika dimitrakan kepada swasta atau pihak ketiga untuk
penyedianya. Hal ini justru bertolak belakang dengan tujuan dilaukanya kemitraan.
f. Pegawai pemerintah akan banyak menganggur, kehilangan pekerjaan, dan berkurangnya
pendapatan jika dilakukan kemitraan. Hal ini justru yang harus dihindari, sebab dengan
demikian pegawai oemerintah dapat berkonsentrasi untuk melakukan pekerjaan lain yang
lebih strategis dan bernilai tambah.
g. Biaya pelayanan akan meningkat karena masyarakat harus membayar keuntungan yang
dinikmati mitra swasta. Memang dalam hal ini pihak swasta harus memperoleh laba,
tetapi pemerintah daerah sebaiknya memutuskan untuk bekerjasama hanya jika biaya
yang diminta lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang hatrus dikeluarkan
pemerintah apabila menyediakan sendiri.

2) Potensi Keuntungan dan Kerugian Kemitraan Pemerintah daerah


Potensi keuntungan yang akan didaptkan pemerintah dalam kemitraan antara lain
a. Penghematan baiya
b. Mengurangi risiko
c. Memperbaiki tingkat pelayanan dan kualitas pelayanan
d. Menigkatkan efisiensi anggaran
e. Meningkatkan pendapatan
f. Mendorong pertumbuhan sektor swasta
g. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah

Disamping memberikan keuntungan yang potensial, kemitraan pemerintah daerah yang


berpotensial untuk menimbulkan kerugian, yaitu:
1) Kehilangan kontrol oleh pemerintah daerah yang sebelumnya yang sepenuhya dibawah
kendali pemerintah. Setelah dikerjasamkan, maka sebagian atau seluruh kendalinya harus
dialihkan kepada mitra kerja.
2) Meningkatkan biaya yang disebabkan karena estimasi harga atau biaya yang tidak akurat
3) Meningkatkan risiko politik
4) Kualitas pelayanan yang turun jika ternyata mitra yang dipercaya tidak kompeten, wan
prestasi, atau bangkrut
5) Memungkinkan terjadi kesalahan dalam proses pemilihan pemenang tender
Pemerintah daerah akan memperoleh keuntungan dengan melakukan kemitraan dengan
sektor swasta apabila beberapa kondisi terpenuhi. Jika kondisi itu tidak terpenuhi, maka
kemitraan berpotensi kurang memeberikan manfaat bagi pemerintah daerah. Kondisi terebut
antara lain:
1) Pelayanan atau program tersebut tidak dapat disediakan dengan pembiayaan atau
keahlian yang dimiliki pemerintah daerah sendiri.
2) Pihak swasta akan memberikan hasil yang lebih baik daripada jika diserahkan sendiri
oleh pemerintah
3) Dengan dikerjasamakan, pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat daripada dikerjakan
sendiri oleh pemerintah daerah
4) Terdapat dukungan atau keberterimaan dari oenerima layanan publik (masyarakat) atas
keterlibatan pihak swasta atau sektor ketiga dalam penyediaan layanan tersebut
5) Terdapat pasar penyedia layanan sehingga memungkinkan terjadinya kompetisi yang
sehat
6) Tidak ada hambatan hukum dan politik atas skema kemitraan
7) Output dari pelayanan dapat diukur dan ditentukan harganya secara akurat
8) Baiya pelayanan dapat dipuihkan melalui penerapan tarif pada pengguna layanan
9) Peluang untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui program kemitraan

KEMITRAAN DAN EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK


Kontrak merupakan salah satu cara untuk menciptakan mekanisme pasar dalam sektor
publik yang tujuanya adalah untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas pelayanan publik.
Selain itu, mekanisme kontrak atau tender juga menjadi instrumen penting dalam sistem
manajemen sektor publik yang berorientasi kinerja.
Agar mekanisme kontrak dan tender dipemerintah daerah tidak merugikan, maka kontrak
tersebut perlu diorganisasi dengan mendasarkan hubungan pembeli-penyedia antara pemerintah
sebagai pembeli dan kontraktor sebagai penyedia. Oleh karena itu, posisi pembeli harus cukup
kuat dalam menentukan spesifikasi kontrak dan sifat dari hubungan kontrak.
Dalam sistem kontrak, pemerintah daerah juga tidak berarti tinggal diam dan duduk
manis, tetapi berkewajiban untuk melakukan pengawasan kinerja terhadap kontraktor untuk
memastikan bahwa standar kinerja yang ditetapkan telah dipenuhi. Penilaian terhadap
manajemen risiko juga merupakan aspek penting dalam sistem kontrak.

Anda mungkin juga menyukai