Anda di halaman 1dari 25

NPM dan PRIVATISASI

Oleh: Azhar Kasim

Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional dalam
ilmu administrasi publik
menganggap pelaksanaan
pelayanan publik harus
dilaksanakan sendiri oleh
pemerintah

Pendekatan Baru
Pada dekade 1980an sampai awal milenium
2000an muncul pendekatan New Public
Management (NPM) yang menganggap peranan
pemerintah, pemerintah daerah dan lembaga
publik lainnya harus diubah dari melakukan sendiri
pelayanan publik menjadi fokus pada kebijakan
publik dan memberi kesempatan pada sektor
privat (swasta) dan civil society untuk
melaksanakan pelayanan publik berdasarkan
mekanisme pasar.

Pendekatan The New Public


Management (NPM)(1)

1.
2.
3.

Berupaya meningkatkan kinerja administrasi


negara/publik melalui penerapan preposisi
bahwa administrasi publik agar kinerjanya
lebih baik maka harus:
Fokus pada hasil dari pada prosedur
Menciptakan persaingan dalam pemberian
pelayanan masyarakat
Melayani masyarakat dengan baik, bagaikan
melayani seorang konsumen

Pendekatan The New Public


Management (NPM)(2)
4. Memberi kesempatan bersaing kepada
sektor bisnis dan sektor sosial (civil
Society) dalam penyelenggaraan
pelayanan publik
5. Melakukan pemberdayaan karyawan agar
lebih kreatif dalam pelaksanaan tugas
6. Merubah budaya kearah yang lebih
fleksibel, inovatif, dst

Implikasi NPM (1)


1. Desentralisasi agar dimungkinkan unit pelaksana
bertindak sebagai pusat pelayanan
2. Menganggap individu sebagai customer, baik
internal dari sesama instansi pemerintah atau
eksternal dari anggota masyarakat
3. Efisiensi administratif dapat ditingkatkan melalui
penyelenggaraan pelayanan publik secara
kompetitif

Implikasi NPM (2)


4. Alokasi anggaran) berdasarkan output
(pelayanan, penegakkan hukum dan
hasil/outcomes) dari pada berdasarkan
input (personalia dan perlengkapan)
5. Desentralisasi pembuatan keputusan agar
lebih responsif terhadap kebutuhan
masyarakat, tingkat kinerja dan efektifitas
biaya

Privatisasi

1.
2.
3.
4.

Privatisasi adalah kebijakan pemerintah untuk


mengikut sertakan sektor privat (swasta) dalam
penyelenggaraan pelayanan publik
Bentuk privatisasi ini dapat berupa:
Sepenuhnya milik swasta
Kontrak pelayanan publik dengan perusahaan
swasta (outsourcing)
Franchising
Grant

Privatization
The act of reducing the role of government,
or in the ownership of assets
It is a dynamic concept and means
changing from an arrangement with high
involvement to one with less;
correspondingly, it means changing to an
arrangement where the private sector plays
a more dominant role.

Mengapa harus Privatisasi?


Privatisasi dapat meningkatkan persaiangan
(competition) dalam penyelenggaraan pelayanan
publik sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan
kualitas pelayanan
Paradigma baru dalam teori administrasi publik
ditandai oleh pergeseran peranan pemerintah,
yaitu lebih fokus pada kebijakan dan pengaturan
masyarakat dari pada terlibat langsung dalam
penyelenggaraan pelayanan publik ( service
delivery)

Kondisi Yang Mendorong Privatisasi


1. Apabila adanya inefisiensi, kebanyakan
pegawai, dan produktivitas yang rendah;
2. Kualitas barang dan jasa yang jelek;
3. Apabila suatu BUMN rugi terus menerus dan
atau jumlah utangnya bertambah terus;
4. Kurangnya kemampuan managerial
5. Rendahnya responsibilitas kepada masyarakat

Kondisi Yang Mendorong Privatisasi


6. Fasilitas dan peralatan yang tidak terawat;
7. Tidak adanya modal tambahan yang dibutuhkan
bagi penyelenggaraan layanan publik;
8. Birokrasi yang besar dan kaku;
9. Produk yang ketinggalan zaman dan ketidak
mampuan memasarkan;
10. Perubahan misi dan tupoksi instansi pemerintah
ybs.sehingga tidak lagi mencakup service
delivery.

Dasar Pertimbangan Privatisasi


1. Sebagai upaya peningkatan mutu layanan publik
dan efisiensi melalui persaiangan;
2. Kurangnya kemampuan keuangan
negara/daerah;
3. Ada proposal yang masuk dari swasta;
4. Iklim politik yang mendorong privatisasi
5. Adanya mandat undang-undang;
6. Upaya menghidari risiko kerugian.

Keuntungan Privatisasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dapat menyelenggarakan pelayanan publik dengan cara


yang lebih efisien karena ada persaingan
Memungkinkan pemerintah mendapatkan keterampilan
dari kontraktor/ swasta
Sektor privat lebih cepat tanggap (quicker response)
karena adanya persaingan
Dimungkinkan adanya fleksibelitas
Keterlibatan swasta, pemerintah dapat menghindari
penggunaan modal yang besar
Memungkinkan economies of scale yang tidak
tergantung pada ukuran pemerintah

Bahaya Privatisasi
1. Praktek korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN) dalam proses privatisasi
a. Karena tidak transparan
b. Tanpa adanya persaingan (ambil untung yang
terlalu besar)
2. Privatisasi dapat menyebabkan tingginya
biaya pesangon pegawai yang di PHK
3. Besarnya biaya pengawasan oleh pemerintah

Bahaya Privatisasi
4. Risiko kalau perusahaan kontraktor menjadi
bangkrut
5. Pemerintah kehilangan pengawasan dan
akuntabilitas
6. Membatasi peluang untuk memanfaatkan
economies of scale pemerintah

Tujuan Program Privatisasi


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Meningkatkan efisiensi dan mutu layanan publik


Mengurangi beban anggaran pemerintah
Penerimaan pemerintah dari penjualan asset dan
pajak penghasilan perusahaan ybs
Debt-equity swaps
Memberi kesempatan kepada pihak swasta
karena lebih mampu
Keikutsertaan pihak swasta dapat mempercepat
pembangunan infrastruktur
Mendorong pembangunan ekonomi

Perbedaan Public Agency dengan


Corporation
Public Agency

Corporation

1. Misi dan tujuannya


1. Pemilik modal dan
ditetapkan oleh lembaga
pimpinan corporation
lain di luar dirinya
mempunyai kendali yang
kuat dalam penentuan visi
2. Pertumbuhan atau
dan tujuannya
pengurangan skala usaha
berdasarkan kebutuhan
2. Harus berkembang agar
masyarakat
bisa bertahan hidup (must
grow to survive)
3. External regulations
diperlukan karena harus
3. Bertambah bebas
tanggap terhadap arahan
terhadap pengaruh
politik
eksternal maka
corporation akan

Perbedaan Public Agency dengan


Corporation
Public Agency
4.

5.

Terikat pada tujuan


pemerintah: (a) menjaga
ketertiban dan kebebasan
individu, (b) menjamin peluang
dan perlakuan yang adil bagi
semua warga negara,
mendukung lembaga
perekonomian
Secara tradisional tidak dikenal
adanya persaingan antar public
agencies

Corporation
4. Memerlukan dukungan
pemerintah untuk
menjaga ketertiban,
penyediaan infrastuktur
agar mekanisme pasar
dapat berkembang
5. Persaingan pasar akan
menjadikan corporation
yang lebih kompetitif
mengalahkan yang
kurang kompetitif

Perbedaan Public Agency dengan


Corporation
Public Agency

Corporation

6. Alokasi sumber daya


6. Lower cost, higher quality
menurut kebutuhan dan
outputs akan menguasai
pengaruh (politik)
pasar dan sumber daya
yang dibutuhkan
7. Keberhasilan tergantung
pada: (a) dampak politik
7. Keberhasilan tergantung
dari pelayanan, (b)
pada kesehatan
kemampuan mematuhi
organisasi jangka pendek
peraturan perundangdan gambaran
undangan, dan
keuntungan jangka
penggunaan sumber daya
panjang
secara cost-effective

Perbedaan Public Agency dengan


Corporation
Public Agency
8.

9.

Kualitas yang jelek akan


mengakibatkan keluhan
masyarakat, dan mengundang
kontrol eksternal yang lebih
keras, dan kadang-kadang
pengurangan anggaran
Individu yang dapat jadi
pimpinan adalah yang
memenuhi persyaratan merit
dan mempunyai kemampuan
manajemen serta dukungan
politik

Corporation
8. Kualitas produk yang jelek
akan berdampak negatif
terhadap keuntungan dan
pengurangan sumber
daya
9. Individu yang bisa naik
jadi pimpinan adalah yang
bisa mendatangkan
keuntungan

New Public Service

Trend sekarang adalah New


Public Service yang lebih
menekankan pada koalisi
antara pemerintah, swasta
dan masyarakat

Perubahan Paradigma Pelayanan


Publik (Denhart & Denhart, 2004)
Old Public
Administration

New Public
Management

New Public
Service

Primary
theoretical and
epistemological
foundation

Political theory,
social and political
commentary
augmented by nave
social science

Economic theory,
more sophisticated
dialogue based on
positivist social
science

Democratic theory,
varied approaches
to knowledge
including positive,
interpretive, critical
and postmodern

Siapa yang dilayani

Klien dan
konstituen

Pelanggan
(customers)

Warga negara
(Citizens)

Perubahan Paradigma Pelayanan


Publik (Denhart & Denhart, 2004)
Old Public
Administration

New Public
Management

New Public
Service

Peranan
Pemerintah

Rowing:Mendisain
dan melaksanakan
pelayanan publik

Streering:sebagai
katalis dan
memanfaatkan
mekanisme pasar

Serving, negotiating
and brokering:
berbagai kelompok
kepentingan dan
menciptakan nilai
bersama

Mekanisme
pencapaian tujuan
kebijakan

Menjalankan
program melalui
instansi pemerintah
yang ada

Mencapai tujuan
kebijakan melalui
mekanisme pasar
dengan pelaku utama
swasta dan
masyarakat

Membangun koalisi
antara pemerintah,
swasta dan
masyarakat

Diskresi
admonistrasi

Terbatas

Luas

Terbatas dan ada


pertangung jawaban

Perubahan Paradigma Pelayanan


Publik (Denhart & Denhart, 2004)
Old Public
Administration

New Public
Management

New Public
Service

Struktur
organisasi

Birokratis, otoritas
hierakhis ke dalam,
kontrol dan regulasi ke
masyarakat

Layanan publik yg
terdesentralisasi, tetapi
kendali utama tetap di
tangan pemerintah

Kolaboratif,
kepemimpinan
bersama secara
internal dan eksternal

Motivasi

Gaji dan tunjangan


serta perlindungan
sbg pegawai negeri

Semangat wirausaha
dan keinginan ideologis
mengurangi ukuran
pemerintah

Pelayanan
masyarakat, keinginan
memberikan kontribusi
kepada masyarakat

Pendekatan
akuntabilitas

Secara hierarkhis
administrator
bertanggung jawab
kepada pejabat politik

Market driven, responsif


kepada
customers/citizens

Akuntabilitas hukum,
nilai masyarakat,
norma politik,
profesional dan
kepentingan
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai