Perpajakan
Perpajakan dan pembangunan
bangsa
Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat
(kekuasaan warga negara) atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Eksekutif
Yudikatif
legislatif
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
PUBLIK
Kebijakan Publik
KEPENTING
AN INDIVIDU
Endang Wirjatmi Trilestari
MENINGKAT
KAN PASAR
Kebijakan Publik
BISNIS
Kebijakan Publik
Menjadi kuci
masuk
perkembangan
proses kebijakan
dan
pengambilan
keputusan publik
yang sekarang
lebih dikenal.
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
KARAKTERISTIK BARANG
PUBLIC GOODS
PRIVATE GOODS
NON EXCLUSIVE
EXCLUSIVE
NON DIVISIBLE
DIVISIBLE
NON RIVALNESS
RIVALNESS
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
.
penegasan
menegaskan kembali
nilai-nilai demokrasi,
kewarganegaraan, dan
kepentingan umum
sebagai nilai-nilai
unggul ilmu
pemerintahan
menyediakan kerangka
kerja untuk mengatur
ide-ide tentang prinsipprinsip, memberi
mereka nama, bentuk,
dan suara yang kurang
dipercaya lagi
ke memajukan
martabat dan nilai
pelayanan publik,
dan
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
PENTINGNYA BIROKRASI
Eisenstaadt (1965), Albrow (1970), Etzioni & Halevy (1985),
Blau & Meyer (1987), Dowding (1995), dan Frederickson
(1999): Sejak masyarakat modern mengalami diferensiasi
sosial dalam kehidupan bermasyarakat, peningkatan
moneterisasi ekonomi, munculnya ekonomi kapitalis,
perkembangan rasionalitas dan kompleksitas persoalan
dalam masyarakat, serta adanya demokratisasi dan
modernisasi sosial-ekonomi, memungkinkan timbulnya
masalah administratif yang semakin kompleks, dan dalam
konteks itu pula kemudian muncul birokrasi sebagai
tanggapan terhadap kebutuhan jaman.
Kebijakan Publik
PENTINGNYA BIROKRASI
JADI semakin kompleks persoalan dalam masyarakat
modern, peran birokrasi dapat dikatakan semakin
penting (BUKAN DOMINAN)
BIROKRASI ADA UNTUK MELAYANI KEBUTUHAN MASYARAKAT
MODERN. Hal itu dipertegas oleh pandangan kaum Pluralis,
yang menyatakan bahwa birokrasi sebagai salah satu
elemen negara yang merupakan bagian terdepan, yang
menjalankan fungsi pelayanan masyarakat yang
dibebankan oleh negara melalui kebijakan-kebijakan yang
ditetapkan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Kaum
Pluralis adalah para cendekiawan yang lahir hampir
bersamaan dengan gelombang pencerahan (aufklarung)
yang melanda daratan Eropa. Mereka itu antara lain :
Marthin Luther, John Locke, Montesquieau, dan Jean
Jacques Rousseau (dalam Hariandja, 2003)Kebijakan Publik
Endang Wirjatmi Trilestari
Cendenrung menjadi
organisasi Pelayan
Ada batasan yang lebih
besar dalam dan strategi
yang mereka susun
Tergantung kepada kien
untuk mendapat
sumberdaya finansialnya
Kebijakan Publik
Akuntabilitasnya berbeda
dengan akuntabilitas
organisasi prifat
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan bukan merupakan istilah yang pasti (Heclo;
1972)
Makna modern kebijakan seperangkat aksi atau rencana yang
mengandung tujuan politik yang berbeda dengan makna administration
(Wilson 1887)
label untuk
sebuah
bidang
aktivitas,
ekspresi
tujuan
umum
atau
aktivitas
Negara
yang
diharap
kan
Proposal
spesifik
Keputusan
pemerin
tah
Otorisasi
formal
Sebuah
program
Output,ha
sil
(outcome)
Teori dan
model
Sebagai
proses
Kebijakan Publik
Multi-disiplin
normatif
Endang Wirjatmi Trilestari
Pemecahan
masalah
Kebijakan Publik
KEBIJAKAN PUBLIK
Kata kebijakan (policy) umumnya dipakai untuk
menunjukan pilihan terpenting yang diambil baik dlam
kehidupan organisasi private Kebijakan bebas dari
konotasi yang dicakup dalam kata politis (political)
yang sering kali diyakini mengandung makna
Keberpihakan dalam korupsi (laswell 1951b:5)
Kebijakan Publik
a set of inter-related
decisions taken by a political
actor or group of actors
concerning the selection of
goals and the means of
achieving them within a
specified situation where
those decisions should, in
principle, be within the power
of those actors to achieve
(Jenkins, 1978))
Analisis untuk
Kebijakan
Analisis
Kebijakan
1. Analisis determinasi
Kebijakan: Cara
pembuatan
kebijakan: Mengapa,
Kapan: untuk siapa
kebijakan itu dibuat
2. Analisis Isi
Kebijakan: Deskripsi
tentang kebijakan
tertentu bagaimana
perkembangan
dalam hubungan
dengan kebijakan
sebelumnya
Endang Wirjatmi Trilestari
3. Monitoring dan
Evaluasi Kebijakan:
Advokasi dan
Infprmasi untuk
kebijakan
4. Informasi Untuk
Kebijaka
5. Advokasi
Kebijakan
Kebijakan Publik
PARADIGMA PENELITIAN
Guba mengembangkan 4 Paradigma Utama yang
dipakai dalam Penelitian Sosial:
Positivisme
Post-Positivisme
Teori Kritis
Konstruktivisme
Kebijakan Publik
Post-Positivisme:
1. Realita eksis, tetapi tidak bisa dipahami atau dijelaskan secara
menyeluruh (ada multisiplitas sebab akibat)
2. Obyektivitas adalah sesuatu yang iseal, teta[I membutuhkan
komunitas yang kritis
3. Post Positivisme merupakan kritik terhadap ekperimentalisme, dan
menekankan pada pendekatan,teori dan penemuan yang besifat
kuantitatif
Endang Wirjatmi Trilestari
Kebijakan Publik
Konstruktivisme:
1. Realita eksis, sebagai konstruk mental dan relative terhadap siapa
yang menganutnya.
2. Pengetahuan Pihak yang mengetahui adalah bagian dari entitas
subyektif yang sama. Temuan adalah hasil dari interaksi keduanya.
3. Konstruktiviame: mengidentifikasi, membandingkan dan
mendiskripsikan berbagai konstruksi yang eksis (Hermeneutikal dan
dialektikal).
Endang Wirjatmi Trilestari
Kebijakan Publik
Identifikasi/Re
spon/ solusi/
alternatif
Evaluasi
Evaluasi Opsi
Seleksi Opsi
Kebijakan
Implementasi
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
TERJADI KETIDAKSESUAIAN
ANTARA APA YG
DIHARAPKAN DARI
KEBIJAKAN DENGAN APA YG
TERJADI DARI PELAKSANAAN
KEBIJAKAN
IMPLEMENTATION GAP
Endang Wirjatmi Trilestari
Kebijakan Publik
NON
IMPLEMENTATION
UNSUCCESFUL
IMPLEMENTATION
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
FAKTOR
PENGHAMBAT/KEBERHASILAN
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN (Gow dan Morss, dalam Turner dan Hulme:
1997), dan Williams (1971)
Hambatan politik,
ekonomilingkungan
Kelemahan institusi
Hambatan
politik, ekonomi SDM di
Ketidakmampuan
Kelemahan
institusi pelaksana
bidang
Ketidakmampuan SDM di bidang
teknis dan administratif
teknis dan administratif
Kekurangan dalam bantuan
Kekurangan dalam bantuan teknis
teknisdesentralisasi dan
Kurangnya
Kurangnya desentralisasi dan
partisipasi
partisipasi
Pengaturan
waktu yg tidak tepat
SistemPengaturan
informasi yangwaktu
kurang
mendukung
Sistem informasi yang kurang
Perbedaaan
agenda tujuan antar
mendukung
aktorPerbedaaan
pelaksana
agenda tujuan
Dukungan yg tdk berkesinambungan
antar
aktor pelaksana
Dukungan yg
Endang Wirjatmi Trilestari
berkesinambungan
Implementati
Implementation
on Capacity
Capacity
Kebijakan Publik
POLICY
MAKING
PROCESS
TARGET GROUP
IDEALIZED POLICY
TENSIONS
ENVIRONMENTAL FACTORS
TRANSACTIONS
FEEDBACK
INSTITUTIONS
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
IMPLEMENTATION
PERFORMANCE
DISPOSITIONS
BUREAUCRATIC
STRUCTURE
Endang Wirjatmi Trilestari
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
GOALS
ARCHIE
VED?
ACTIONS
PROGRAMS
AND
INDIVIDUAL
PROJECTS
DESIGNED
AND
FUNDED
PROGRAM
DELIVERES
DESIGNED
?
IMPLEMENTING ACTIVITIES
INFLUENCE BY:
A. CONTENT OF POLICY
1. INTEREST AFFECTED
2. TYPE OF BENEFITS
3.EXTED OF CHANGE ENVISIONED
4.SITE OF DECISION MAKING
5.PROGRAM IMPLEMENTORS
6.RESOURCES COMMITTED
B. CONTEXT OF IMPLEMENTATIONS
1. POWER, INTEREST, AND STRATEGIES
OF ACTORS INVOLVED
2. INTITUTIONS AND REGIME
CHARACTERISTICS
3. COMPLIANCE AND
RESPONSIVENESS
OUTCOMES
A. IMPACT ON
INDIVIDUALS AND
GROUPS
B. CHANGE AND ITS
ACCEPTANCE
MEASURING SUCCES
Endang Wirjatmi Trilestari
Kebijakan Publik