Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA

LEMBAR JAWABAN
UJIAN AKHIR SEMESTER GAZAL 2021/2022
MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM (EMA 203A KLS D1)
Dosen: Dr. I Putu Gde Sukaatmadja, SE, MP
03 November 2021

Nama Lengkap : Putu Eka Maharani


NIM : 1907521108
No Urut Absen : 03
Tanda Tangan :

1. (Bobot 20%)

Cara mengimplementasikan status peran ganda anggota koperasi (sebagai


pemilik dan sebagai pelanggan) dalam sistem perkoperasian yaitu pada anggota
koperasi yang memiliki status peran ganda yaitu sebagai pemilik dan sebagai
pelanggan maka dari itu, kegiatan usaha yang dijalankan oleh koperasi harus sesuai
dengan tujuan sebagai pemilik dan kebutuhan sebagai pelanggan dan berkaitan
dengan kepentingan ekonomi anggota. Koperasi yang berorientasi pada tujuan,
pemanfaatan sumber daya yang unsur-unsurnya merupakan anggota koperasi harus
berdasarkan pada kepemilikan dan pelayanan kepada semua anggota. Peran anggota
sebagai pemilik, kewajiban anggota adalah menanam modal di koperasi dalam
bentuk simpanan dan memodali usaha koperasi. Sedangkan peran anggota sebagai
pelanggan, anggota harus menggunakan atau membeli unit usaha yang
diselenggarakan oleh koperasi.

Tujuan yang tepat dilaksanakan oleh pengelola koperasi dalam menghadapi era
pandemi Covid-19, tanpa mengorbankan prinsip-prinsip koperasi adalah tujuan
meminimumkan biaya. Karena pada saat tujuan ini dilakukan pada saat menghadapi
era pandemi Covid-19, koperasi dapat bertahan karena simpanan yang masih
tersimpan dengan baik sebagai dana cadangan. Dana cadangan tersebut dapat
digunakan untuk menghadapi situasi setelah pandemi Covid-19. Koperasi merupakan
badan usaha yang tidak berorientasi pada laba, melainkan berorientasi pada manfaat.
Dengan meminimumkan biaya, koperasi juga dapat mendapatkan keuntungan pada
saat pandemi Covid-19.

2. (Bobot 20%)
Dampak positif dan negative ketika pandemi Covid-19 melanda eksistensi
koperasi dan UMKM di Bali yaitu:
a. Dampak positif
 Mempercepat digitalisasi koperasi dan UMKM. Pada saat pandemi Covid 19,
pemerintah menjadi lebih gencar melakukan digitalisasi koperasi dan UMKM
karena pada saat pandemi situasi mengharuskan untuk memakai platform
online untuk bertahan.
 Menumbuhkan dan menguatkan jiwa wirausaha. Pada saat pandemi,
banyaknya koperasi dan UMKM yang terdampak membuat koperasi dan
UMKM tersebut melakukan pembenahan dengan cara mempelajari
kewirausahaan yang lebih baik sehingga dapat menumbuhkan dan
menguatkan jiwa wirausaha.
b. Dampak negatif
 Menurunnya perekonomian Bali. Karena di Bali didominasi oleh koperasi
dan UMKM bidang pariwisata, maka pada saat pandemi dan adanya
kebijakan lockdown membuat perekonomian di Bali seketika anjlok.
 Meningkatnya tingkat pengangguran di Bali. Pada saat pandemi, kebanyakan
masyarakat bekerja pada sektor UMKM pariwisata menyebabkan banyaknya
masyarakat yang kehilangan pekerjaan.
 Menurunnya daya beli masyarakat karena masyarakat akan cenderung
menghemat dananya serta menarik dana yang mereka simpan sehingga
penjualan UMKM berkurang dan simpanan pada koperasi pun berkurang.

Cara mempertahankan dampak positif dan cara menjadikan dampak negative


tersebut agar menjadi peluang bagi pengembangan koperasi dan UMKM secara lebih
menguntungkan di Bali yaitu pada dampak positif, koperasi dan UMKM dapat
berperan secara aktif untuk mempromosikan dan menjual produk mereka melalui
platform online baik dari marketplace maupun yang pemerintah sediakan sehingga
perekonomian di Bali pun akan meningkat. Serta, pemerintah dapat memfasilitasi
koperasi dan UMKM yang ingin meningkatkan jiwa kewirausahaannya dengan
melakukan seminar dan pelatihan khusus untuk koperasi dan UMKM sehingga saat
setelah seminar dan pelatihan, koperasi dan UMKM akan siap mengembangkan
usaha mereka menjadi lebih baik. Pada dampak negatif, koperasi dan UMKM dapat
memulai usaha mereka dari hal kebutuhan pokok seperti kebutuhan pangan dan
lainnya. Koperasi dan UMKM dapat melakukan penjualan kebutuhan pangan secara
online agar dapat meningkatkan daya beli masyarakat saat pandemi. Berjualan secara
online ini juga dapat memberikan lapangan pekerjaan masyarakat yang terdampak
seperti menjadi kurir penghantar pesanan.

Strategi komprehensif yang bisa diterapkan agar semakin meningkatkan


kinerja koperasi dan UMKM di era pandemi Covid-19 ini adalah (1) Memeriksa
kondisi keuangan koperasi dan UMKM. Pemeriksaan kondisi keuangan ini membuat
koperasi dan UMKM mengetahui seberapa dana yang masih tersediapada saat
pandemi Covid-19 ini. Pemeriksaan kondisi keuangan ini akan membuat koperasi
dan UMKM akan dengan bijak memakai dana tersebut, dan jika terdapat dana yang
masih tersedia, dana tersebut bisa dialokasikan untuk investasi masa depan. (2)
Membuat business plan baru. Pada saat pandemi Covid-19, koperasi dan UMKM
harus dapat beradaptasi terhadap perubahan dan risiko yang terjadi. Setelah
mengetahui perubahan dan risiko yang akan dihadapi saat pandemi, koperasi dan
UMKM dapat membuat business plan baru yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat pada saat pandemi.

3. (Bobot 20%)
Peran pemerintah dan gerakan koperasi pada setiap aliran koperasi yang ada
yaitu:
a. Aliran Yardstick
Dalam aliran ini, pemerintah tidak ikut campur dalam pembangunan koperasi.
Koperasi dan badan usaha lainnya diberikan kesempatan yang sama untuk
berkompetisi dalam pasar yang terbuka. Pada peran ini, pemerintah tidak
memiliki peran apapun, namun pemerintah hanya mengizinkan koperasi
bersaing dalam pasar terbuka.
b. Aliran Sosialis
Dalam aliran sosialis, koperasi merupakan sistem ekonomi bagi negara.
Koperasi berperan dalam berbagai aspek ekonomi yang diatur secara penuh oleh
negara. Jadi, dalam aliran ini, pemerintah berperan penuh dalam gerakan
koperasi seperti penggunaan dan peruntukan sumber-sumber ekonomi diatur dan
ditentukan oleh negara. Koperasi tidak dapat terlepas dari peran negara yang
mengatur segala sesuatu sesuai dengan kepentingan negara.
c. Aliran Persemakmuran
Pada aliran persemakmuran, koperasi merupakan mitra usaha. Negara
menempatkan koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi bagi kelompok yang
tidak memiliki kemampuan sumber-sumber ekonomi. Peran pemerintah dalam
aliran ini adalah memberi bimbingan untuk berkembangnya koperasi, sebagai
penyelenggara pengawasan dalam hal mengamankan dan menyelamatkan
kepentingan koperasi, memberikan fasilitas kepada koperasi.

Aliran koperasi yang berlaku di Indonesia adalah aliran persemakmuran


dimana pada aliran persemakmuran ini menempatkan koperasi sebagai alternative
dalam membangun ekonomi secara bersama, terutama bagi individu dan kelompok
yang tidak begitu memiliki sumber ekkonomi. Dalam aliran ini, koperasi merupakan
kekuatan utama di mana anggota memposisikan diri sebagai pemilik usaha dan juga
sebagai pelanggan. Dalam aliran ini, koperasi merupakan mitra dalam usaha. Negara
menempatkan koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi bagi kelompok yang tidak
memiliki kemampuan dalam sumber-sumber ekonomi.

4. (Bobot 40%)
Strategi bertahan koperasi dan UMKM, khususnya di masa pandemi ini adalah
sebagai berikut:
a. Untuk koperasi dan UMKM dapat menyediakan platform online untuk
memudahkan berjalannya kegiatan koperasi dan UMKM. Seperti koperasi dapat
menyediakan platform pembayaran simpanan secara online. Dan pada UMKM
dapat menyediakan platform untuk berbelanja produknya secara online.
b. Koperasi dapat melakukan pelatihan pada anggotanya yang terdampak pandemi
Covid-19 seperti pelatihan pembuatan kerajinan dan lainnya yang dapat
menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
c. Untuk koperasi dan UMKM dapat menambah usaha baru seperti kebutuhan
masyarakat pada saat pandemi agar kegiatan usaha dapat tetap berjalan.
d. Koperasi dan UMKM dapat melakukan penghematan biaya operasional dari hal-
hal kecil yang dapat menekan biaya operasional yang bersarnya sama seperti
sebelum pandemi.

Strategi-strategi tersebut diharapkan agar para pelaku koperasi dan UMKM di


Bali mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan agar dapat bertahan
dan selamat dari kondisi krisis akibat pandemi Covid-19. Strategi-strategi tersebut
dapat dijalankan oleh pelaku koperasi dan UMKM untuk bertahan dari pandemi
Covid-19. Seperti strategi penyediaan platform online pada saat ini membuat
koperasi dan UMKM mampu menyesuaikan diri dari perubahan lingkungan ini
karena pemerintah membatasi pergerakan masyarakat membuat masyarakat akan
memilih untuk berbelanja dan menabung secara online. Selain itu, berbelanja dan
menabung secara online sangatlah praktis untuk saat ini. Pelatihan untuk anggota
yang terdampak pada saat pandemi juga akan membuat koperasi akan menyesuaikan
diri terhadap perubahan lingkungan karena sudah mendapatkan ilmu keiwrausahaan
yang baik. Usaha baru koperasi dan UMKM juga strategi yang tepat untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan karena setiap adanya perubahan
lingkungan, koperasi dan UMKM dapat menciptakan usaha baru yang sesuai dengan
lingkungan sehingga koperasi dan UMKM dapat beradaptasi dengan baik. Dan yang
terakhir, koperasi dan UMKM dapat melakukan penghematan biaya operasional
untuk meminimumkan biaya. Karena dengan penghematan biaya ini, koperasi dan
UMKM akan terbiasa dan biaya yang tersisa dapat dialokasikan dengan investasi
atau hal yang lebih penting lainnya.

Selamat Bekerja

Anda mungkin juga menyukai