i
keberadaannya belum diketahui oleh masyarakat umum di luar lingkungannya
secara baik Kondisi ini menyebabkan keberadaan lokasi UMKM menjadi tidak
terpublikasi dan diketahui oleh masyarakat sebagai sasaran pasarnya. Bukan
hanya itu saja berbagai kendala juga kerap dialami oleh para UMKM. Jatmika R
(2017) dalam penelitian/artikelnya yang berjudul “Masalah Yang Dihadapi Usaha
Kecil Menengah di Indonesia” menyebutkan berapa kendala yang dialami oleh
pelaku UMKM, antara lain:
1. Kurangnya akses informasi mengenai pasar, hal tersebut menyebabkan
lamanya waktu produk dipasarkan dan rendahnya orientasi pasar oleh
pelaku UMKM.
2. Teknologi yang digunakan masih rendah, hal tersebut dapat dilihat dari
peralatan produksi dan strategi pemasaran produk yang masih tradisional
3. Kesulitan bahan administasi pembukuan (sebagian besar UMKM belum
melakukan pencatatan kegiatan usaha dan keuangan secara tertib)
Permasalahan UMKM tidak berhenti pada aspek itu saja, pandemi Covid-19
mengharuskan setiap elemen masyarakat untuk menjalani kehidupan dengan
kebiasaan baru. Pembatasan kegiatan masyarakat benar-benar memberikan
dampak yang signifikan bagi para pendiri UMKM maupun konsumen UMKM.
Adapun beberapa masalah yang dialami oleh UMKM selama masa pandemi yaitu
penurunan penjualan, permodalan, distribusi produk yang terhambat, kesulitan
bahan baku, produksi barang menurun, dan PHK buruh akibat sepinya pembeli
sejak kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diberlakukan (Niken,
2020). Berdasarkan fenomena tersebut, penulis menggagas sebuah inovasi berupa
aplikasi yang bernama UMKM-E sebagai solusi untuk membantu UMKM
berkembang. UMKM-E merupakan aplikasi mobile yang dapat dijadikan wadah
bagi berbagai pihak yang terkait dengan UMKM di seluruh Indonesia untuk
berinteraksi dan bertransaksi.
Aplikasi UMKM-E ini dikembangkan sebagai wadah bagi produsen UMKM
untuk memasarkan produk mereka secara global, sehingga bisa dijangkau oleh
masyarakat luas. Semua masyarakat bisa mengakses aplikasi ini tanpa terkecuali,
namun bagi produsen UMKM, mereka harus mendapatkan izin atau sertifikat
ii
kelayakan penjamin mutu yang telah disahkan oleh pemerintah terlebih dahulu.
Para produsen UMKM yang ingin memasarkan produknya harus mendaftarkan
diri dan menguji kelayakan produk buatannya pada pemerintah yang terkait, yaitu
Kementerian Koperasi dan UMKM. Setelah mendapat sertifikat penjamin mutu,
barulah mereka bisa mendaftarkan UMKM mereka di aplikasi UMKM-E. Selain
itu, UMKM-E juga memfasilitasi para produsen UMKM untuk meningkatkan
kualitas diri serta produk mereka dengan adanya fitur “UMKM News Update dan
Seminar Online UMKM” pada aplikasi ini. Berikut adalah beberapa fitur yang ada
pada aplikasi UMKM-E, yaitu:
1. Verifikasi Akun, fitur ini meminta calon pengguna yang akan mengakses
aplikasi ini diharuskan memiliki akun terlebih dahulu untuk bisa mengakses
semua fasilitas di dalam aplikasi tersebut .
2. Tampilan Utama, pada tampilan ini akan disajikan 4 menu utama yang
bisa digunakan oleh pengguna, antara lain: Daftar UMKM, Registrasi,
UMKM News Update, Seminar Online UMKM.
3. Menu “Daftar UMKM”, berfungsi untuk melihat berbagai jenis UMKM di
Indonesia dan kita bisa berbelanja di dalamnya. Caranya adalah dengan
menekan tombol “Daftar UMKM” yang terdapat pada tampilan utama di
aplikasi ini. Untuk memudahkan mencari UMKM yang kita mau, maka bisa
dengan menggunkan fitur “Cari”. Setelah memilih jenis UMKM, konsumen
juga bisa mensortir dengan memilih kota yang diinginkan. Selain itu,
konsumen juga melihat secara detail UMKM yang dituju yang telah terisi
dengan lokasi, profil, produk, dan bisa membelinya
4. Menu “Registrasi”, berfungsi untuk mendaftarkan UMKM yang ingin
masuk ke dalam Aplikasi ini. Setiap produsen UMKM yang telah
mendapatkan sertifikat penjaminan mutu, maka bisa mendaftarkan UMKM
mereka pada aplikasi ini dengan mengisi form yang telah disediakan.
5. Menu “UMKM News Update”, berfungsi menampilkan perkembangan
UMKM yang ada di Indonesia, selain itu pengguna aplikasi juga
dimudahkan dengan fitur “cari” untuk memudahkan mencari berita dan info
menarik terkait UMKM.
iii
6. Menu “Seminar Online UMKM”, menu ini berisi jadwal-jadwal seminar
UMKM yang telah disediakan, dan jadwal itu akan selalu diperbaharui
sesuai kegiatan yang ada. Setiap pengguna aplikasi ini dapat mengikuti
seminar yang telah dijadwalkan dengan mendaftarkan diri.
Dalam rangka mewujudkan konsep tersebut, tentunya melibatkan berbagai
pihak untuk mengimplementasikannya. Pihak-pihak yang dipertimbangkan
untuk mewujudkanya adalah:
iv
Kementerian Ekonomi sebenarnya tidak lepas dari peranan dari
Kementerian Koperasi dan UMKM, yaitu sebagai pengontrol sirkulasi
barang yang keluar masuk ke negara Indonesia, mengawasi pertumbuhan
ekonomi, dan sebagai lembaga yang turut serta dalam mendukung aplikasi
UMKM-E.
4. Kementerian Riset dan Teknologi
Kementerian Riset dan Teknologi berperan sebagai tim ahli yang ditunjuk
oleh pemerintah dalam mengembangkan aplikasi pemasaran produk hasil
UMKM, melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan
UMKM-E dengan Kementerian Koperasi dan UMKM.
5. Masyarakat (Produsen UMKM dan Konsumen)
Masyarakat (produsen UMKM dan konsumen) dalam mewujudkan konsep
UMKM-E peranannya sebagai peserta dan sasaran yang akan
menggunakan aplikasi UMKM-E.
6. Perusahaan Jasa Pengiriman Barang
Perusahaan jasa pengiriman barang memiliki andil sebagai mitra kerja
pemerintah dan produsen UMKM dalam memasarkan produknya hingga
barang pesanan sampai ke tangan konsumen.
v
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Niken P ( 2020 ) . Bantuan Fiskal Untuk Umkm Pada Masa Pandemi
Covid-19. Jakarta. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI