Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGARUH MEDIA SOSIAL DAN E-COMMERCE

SEBAGAI MEDIA PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN


NILAI JUAL PRODUK UMKM DI KOTA MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Magister Manajemen (M.M)

Oleh :

NURRIDHA SYAWALYAH
NPM:222
0030021

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era revolusi industri 4.0 mengakibatkan maraknya penggunaan

internet. Masyarakat telah memanfaatkan internet secara luas untuk

meningkatkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, hal ini

memicu adanya transformasi revolusi industri 4.0 yang akan memiliki

berbagai dampak pada pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dianggap

memiliki peran strategis dalam memperkuat kemandirian ekonomi suatu negara.

Peningkatan kemandirian ekonomi dapat memfasilitasi peningkatan orientasi

kewirausahaan untuk pertumbuhan yang lebih baik. Sebagai hasilnya

yakni mencapai ukuran kepentingan publik yang adil (Sangaji, Wiyono &

Mulyaningsih, 2019).

Pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150.000.000

pengguna. Pertumbuhan pengguna media sosial di Indonesia meraih

peringkat ketiga sebagai pengguna media sosial terbesar sedunia pada Januari

tahun 2019 Media sosial merupakan bagian penting dari strategi penjualan,

pelayanan, komunikasi, dan pemasaran yang lebih besar dan lebih lengkap

serta merefleksikan dan menyesuaikan diri dengan pasar dan orang -orang

yang mengartikannya (Solis, 2010:9). Media sosial memiliki beberapa macam

bentuk yang beragam diantaranya adalah blogs, social networking services,

social media sharing services, social bookmarking services, social news

services social geolocation and meeting services, dan community

building services (Zimmerman and Sahlin, 2010:11-15).

E-commerce juga merupakan salah satu fenomena atau kegiatan


perdagangan melalui dunia maya dimana persentase tingkat pertumbuhan

mencapai tertinggi di kawasan AsiaTenggara dan bahkan dunia. Menurut para

ekonom, potensi nyata dari e commerce sangat besar mengingat kondisi geografis

Indonesia yang merupakan negara kepulauan di mana penduduk akan lebih mudah

mengakses pasar yang belum pernah dicapai karena keterbatasan sarana dan

prasarana transportasi. Jadi, tidak mengherankan jika salah satu yang paling

penting dan sering dikeluhkan oleh investor dan pelaku bisnis di negara ini adalah

proses distribusi dan logistik yang sangat tidak efisien (tidak efisien) dan berbiaya

tinggi baik melalui darat, laut, dan udara. E-commerce adalah salah satu jenis

media jual beli online yang mulai berkembang dan sedang ramai dibicarakan oleh

para pelaku bisnis. Implementasi e-commerce diakui mampu memberikan

berbagai manfaat seperti kemudahan transaksi, sehingga transaksi dapat dilakukan

kapan saja dan di mana saja (Limthongchai & Speece, 2003).

Media sosial dan e-commerce memiliki potensi untuk membantu

para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam

memasarkan barang dan jasa. Menurut Wardhana (2015) menyatakan bahwa

strategi digital marketing memiliki pengaruh hingga 78% terhadap keunggulan

bersaing UMKM dalam memasarkan barangnya. Pemanfaatan teknologi

akan membentuk ekosistem UMKM yang berkelanjutan dan untuk

menjalin kerjasama antar stakeholder terkait untuk memperkuat UMKM itu

sendiri. Pembentukan ekosistem UMKM yang berkelanjutan dapat dirintis

melalui gotong royong antar stakeholder yang terkait dan pemanfaatan teknologi.

Dengan memanfaatkan teknologi UMKM diajak untuk membentuk suatu

kerangka pikir “berpikir global bertindak lokal dalam menghadapi persaingan


era industri 4.0.

Pemanfaatan teknologi dapat menjadi promosi yang efektif bagi setiap

pemilik usaha dengan melakukan pemasaran secara online dengan

menggunakan media sosial. Menurut Pradjarto mengatakan bahwa produk

dari UMKM memberikan sumbangan besar untuk perekonomian Indonesia yang

mencapai 98,7%. dan UMKM juga menjadi sumber tenaga kerja domestik sebesar

89,27%. Dengan demikian diperlukan usaha yang lebih besar dalam

meningkatkan nilaisaing UMKM itu sendiri. Pada saat ini, teknologi

memainkan peran dalam mendorong perkembangan UMKM untuk

berkompetisi dipanggung global. Untuk dapat memenangkan kompetisi

tersebut pelaku UMKM perlu memperhatikan 3 (tiga), yaitu perlindungan

lintas Negara, peningkatan domestic dengan dorongan go digital - go online,

dan ekspansi global dengan perbaikan sarana dan prasarana perdagangan

lintas Negara. Ketiga hal tersebut sebaiknya dilakukan oleh UMKM

untuk meningkatkan nilaisaing usaha yang dilakukan.

Pelaku UMKM di Indonesia memiliki peran yang strategis dalam

menggerakan roda perekonomian Negara Indonesia. Pemerintah sudah

mengeluarkan paket kebijakan dan regulasi khusus untuk UMKM. Tahun 2007

terbit Inpres No.6/2007 mengenai Paket Kebijakan Percepatan Pengembangan

Sektor Rill dan Pemberdayaan UMKM. Inpres ini memuat poin - poin

penting reformasi kebijakan yang terdiri dari: perbaikan iklim investasi,

reformasi sektor keuangan, percepatan pembangunan infrastruktur, dan

pemberdayaan UMKM. Dan Tahun 2008, terbit Undang - Undang No. 20

Tahun 2008 mengenai UMKM. Berikut pengelompokkan UMKM


berdasarkan asset dan omzet sesuai dengan UU No 20 Tahun 2008:

Tabel 1.1.
Definisi dan Kriteria UMKM di Indonesia

No Definisi Kriteria
Asset Omzet

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif miliki Maksimal Rp Maksimal


Rp 300 juta
orang perorangan dan/atau badan usaha 50 juta
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang -
Undang ini.

2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi ≥ Rp 50 juta ≥Rp 300 juta


– Rp 2,5
produktif yang berdiri sendiri, yang – Rp 500 juta miliar
dilakukan oleh orang perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang -
Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ≥ Rp 500 ≥ Rp 2,5
miliar
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, juta –Rp 50 miliar
yang dilakukan oleh orang perorangan –Rp 10 miliar
atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam Undang- Undang ini
Sumber: Undang-undang No.20 Tahun 2008 tentang UMKM.

Tahun 2019, pemerintah menargetkan sebanyak 8 juta UMKM di

Indonesia akan melakukan perdagangan secara online. Pemerintah berharap

kedepan UMKM akan selalu menjadi andalan. Negara dalam hal Ekonomi

nasional dan pada tahun 2020 transaksi E-commerce diprediksi mencapai Rp

300 triliun atau setara dengan USD 130 miliar. Berdasarkan data dari

Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik

Bruto (PDB) Indonesia mencapau 61,41% dengan jumlah UMKM hampir 60

juta unit. Akan tetapi, hanya sekitar 8% atau sebanyak 3,79 juta pelaku UMKM

yang telah memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya (Sindo,

2018)

Berdasarkan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa inovasi yang

terkait dengan IT seperti e-commerce oleh UKM dapat memberikan berbagai

manfaat signifikan bagi bisnis mereka, manfaat ini meliputi: UMKM dapat

menyamakan kedudukan mereka dengan bisnis skala besar (Longenecker &

Moore, 2010) , memfasilitasi komunikasi dengan pelanggan, dapat meningkatkan

inovasi, produksi, penjualan dan layanan perusahaan (Kirzner, 2013) dan

beberapa peneliti percaya bahwa dengan e-commerce, UMKM dapat

berkontribusi dalam upaya meningkatkan nilaisaing produk lokal (OECD, 2016).

Selain berbagai manfaat yang dirasakan pebisnis untuk keuntungan e-commerce

yang sukses, namun, tidak sedikit pebisnis yang belum tahu apakah e-commerce
mereka telah mencapai kesuksesan dan bahkan banyak yang masih gagal

(Hartman, 2002). Kendala mayoritas pebisnis saat ini adalah mereka tidak

memiliki referensi yang baik untuk keberhasilan e-commerce, karena mereka

masih menggunakan referensi yang dianggap tidak valid, seperti mengevaluasi

keberhasilan e-commerce melalui jumlah halaman dan tampilan halaman

(Kroll,2000).

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Romindo M

Pasaribu, dkk (2020) yang berjudul Analisis Media Sosial Sebagai Media

Pemasaran Untuk Meningkatkan NilaiSaing Umkm Di Kota Medan. Penelitian

tersebut menjelaskan bahwa, berdasarkankan analisis deskripsi ada 89

responden yang menanggapi pengisian daripada kuesioener. Dimana hasil

kuesioner yang disebar, diperoleh bahwa pemasaran media online berbasis

aplikasi (X) mempunyai pengaruh terhadap nilai saingg usaha (Y).

karakteristik responden merupakan gambaran umum mengenai kepribadian

responden yang menunjukan bahwa seluruh daripada responden memiliki media

sosial dimana media sosial yang sering digunakan oleh para responden adalah

media sosial facebook dan instagram. Dalam penggunaan media sosial para

responden sudah lebih dari 4 tahun dalam menggunakan media sosial tersebut.

Begitu juga dalam menjalankan usahanya, para pelaku usaha mikro kecil

menengah dalam menggeluti usaha yang di milikinya sudah menjajaki usia 3- 4

tahun atau bahkan lebih dari 4 tahun. Adapun jenis usaha yang dimiliki pelaku

UMKM di kota medan adalah pengiriman barang, mainan anak - anak, jasa,

kecantikan, ritel, kesehatan, kontrakan, kostan, kerajinan tangan, furniture,

kuliner, fashion, tenaga pengajar, bahan material, dan lain sebagainya adapun
jenis usaha yang sering digeluti pelaku UMKM kota Medan yaitu jenis usaha

Fashion dan Kuliner, dimana persentase yang digambarkan di deskripsi responden

kuliner sebesar : 25.8% sedangkan fashion sebesar 36%.

Dalam penelitian ini menunjukan hasil bahwa adanya pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel pemasaran media online berbasis aplikasi

terhadap nilai saing usaha. nilai R square menunjukan hasil sebesar 68.2%

artinya adalah variabel pemasaran media online berbasis aplikasi mempengaruhi

nilaisaing usaha sebesar 68.2% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti. Dalam penelitian ini indikator Content creation dapat mempengaruhi

nilai saing usaha dimana, content creation merupakan pembuatan konten yang

menarik yang dapat mewakili kepribadian dari bisnis yang digeluti agar

dapat dipercaya oleh target konsumen. Jadi hasil penelitian ini menunjukan

bahwa Content creation memberikan pengaruh yang positif terhadap nilaisaing

usaha.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Mutia Arda (2019) yang

berjudul Analisis Pengaruh Faktor Kesuksesan Pengadopsia E-Commerce Pada

Usaha Kecil Dan Menengah Di Kota Medan. Penelitian tersebut menjelskan

bahwa, memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan e-

commerce. UKM setuju bahwa e-commerce dapat memberikan manfaat kepada

mereka, terutama mengenai cost leadership, UKM dapat mengurangi biaya

produksi sehingga harga dapat bersaing dan laba operasi dapat meningkat.

external driver memiliki efek positif dan signifikan terhadap keberhasilan e-

commerce. UKM setuju bahwa e- commerce dapat memberikan manfaat kepada

konsumen, terutama yang berkaitan dengan waktu yang dihabiskan, sehingga


memudahkan pihak eksternal (konsumen) untuk mencari informasi mengenai

produk bisnis UKM. Hambatan internal tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap keberhasilan e-commerce. UKM tidak memiliki keahlian dalam

memperbarui keterampilan yang terkait dengan aplikasi e-commerce, sehingga

implementasi program e-smart yang diluncurkan oleh Departemen Perindustrian

hanyalah sebagian kecil dari UKM yang produknya sukses di pasar online.

Hambatan eksternal memiliki efek negatif dan signifikan terhadap keberhasilan e-

commerce. Meskipun cakupan pemasaran yang lebih luas dari UKM melalui e-

commerce akan meningkatkan biaya pelanggan.

Berdasarkan dari uraian latar belakang ditas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH MEDIA SOSIAL

DAN E-COMMERCE SEBAGAI MEDIA PEMASARAN UNTUK

MENINGKATKAN NILAI JUAL PRODUK UMKM DI KOTA MEDAN”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka identifikasi masalah

peneliti adalah:

1. Penggunaan media social dan e-commerce dalam pemasaran produk

UMKM

2. Pentingnya memudahkan konsumen dalam membeli produk UMKM

secara online

3. Kurangnya memanfaatkan media social dan e-commerce dalam

memasarkan produk UMKM

4. Kurangnya pengetahuan dalam mengunakan media social dan e-commerce


dalam meningkatkan nilai jual produk UMKM

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka batasan

masalah pada penelitian ini antara lain :

1. Media sosial yang diteliti adalah media sosial yang digunakan oleh

UMKM untuk memasarkan produknya

2. E-commerce yang diteliti adalah e-commerce yang digunkan oleh UMKM

untuk memasarkan produknya.

3. UMKM yang diteliti berupa UMKM dibidang industri busana yang ada di

kota Medan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka, rumusan

masalah yang akan diteliti adalah:

1. Apakah ada pengaruh terhadap media sosial sebagai media pemasaran

untuk meningkatkan nilaijual produk umkm di kota medan?

2. Apakah ada pengaruh terhadap e-commerce sebagai media pemasaran

untuk meningkatkan nilaijual produk umkm di kota medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai pada

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh media social terhadap media pemasaran

dalam meningkatkan nilaijual produk umkm medan.

2. Untuk mengetahui pengaruh media social terhadap media pemasaran

dalam meningkatkan nilaijual produk umkm medan.

3. Untuk mengetahui bagaimana hasil pemasaran produk umkm


menggunakan media social dan e-commerce

4. Untuk mengetahui bahan pertimbangan dalam meningkatkan nilai

jual produk umkm

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat didalam penelitian ini yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat berkontribusi terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan, serta dapat dijadikan sebagai bahan

referensi untuk penelitian selanjutnya dalam hal pengembangan di bidang

penelitian manajemn pemasaran khususnya terkait dengan media social

dan e-commerce sebagai media pemaran nilai jual produk umkm di mota

medan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Diharapkan untuk dapat menambah ilmu pngetahuan dan wawasan

baru serta dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh semasa kuliah

dalam bidang manajemen pemasaran, khususnya terkait dengan media

social dan e-commerce sebagai media pemaran nilai jual produk

umkm di mota medan.

b. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat menjadi sarana informasi untuk menambah pengetahuan

dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti mengenai

terkait dengan media social dan e-commerce sebagai media pemaran

nilai jual produk umkm di mo ta medan.

Anda mungkin juga menyukai