Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah
kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu, kelompok ini terbukti tahan
terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan untuk
melakukan penguatan kelompok UMKM yang melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha
yang termasuk dalam UMKM telah diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang.
UMKM adalah usaha perdagangan yang dikelola oleh badan usaha atau perorangan yang
merujuk pada usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2008.
Meski skala bisnis yang ditargetkan oleh bisnis UMKM tidak sebesar perusahaan kelas kakap,
banyak orang yang nyaman berbisnis dalam level ini karena keunggulan yang ditawarkan pada
bisnis usaha mikro dan kecil menengah serta keunggulan tersebut sulit didapatkan di level bisnis
raksasa.
Salah satu keunggulan yang utama adalah kemudahan dalam mengadopsi inovasi dalam
bisnis, terutama dalam bidang teknologi. Adopsi teknologi terbaru menjadi lebih mudah
dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis UMKM karena tidak memiliki birokrasi yang
berbelit dan sistem yang rumit.
Selain kemudahan aplikasi teknologi, keunggulan dalam faktor hubungan antar karyawan
karena lingkupnya lebih kecil, dan fleksibilitas untuk menyesuaikan bisnis dengan kondisi pasar
yang dinamis.
Setiap usaha yang memiliki kelebihan, tentu juga memiliki kekurangan. Kekurangan atau
sebut saja kelemahan dari usaha kecil menengah adalah sebagai berikut:
1. Biaya Operasional Terbatas
Modal awal yang kecil akan mempengaruhi biaya operasional usaha. Apabila tak
pandai mengatur dan mengelolanya, maka anda dapat gagal dalam mengembangkan
bisnis ini.
2. Tenaga Ahli yang Minim
Usaha yang anda jalankan jenis UKM ini adalah minim tenaga ahli yang profesional.
Namun, karena UKM hanya mempunyai modal yang kecil, biasanya pelaku UKM
tak memerlukan poin ini. Sehingga, biasanya usaha sulit untuk berkembang dengan
baik.
3. Kapasitas Produk Sedikit
Tenaga produksi dan modal yang terbatas akan menjadikan produksi juga terbatas.
Sehingga, pelaku usaha tidak terlalu berani mengambil pesanan dalam skala besar.