PENDAHULUAN
Definisi ekonomi kerakyatan menurut Konvensi ILO 169 tahun 1989 adalah
ekonomi tradisional yang menjadi basis kehidupan masyarakat lokal dalam
mempertahankan kehidupannnya. Ekonomi rakyat diartikan sebagai kegiatan
ekonomi atau usaha yang dijalankan oleh rakyat kebanyakan yang dengan
bersama-sama mengelola sumber daya ekonomi yang dapat dikuasai.
Secara ringkas Konvensi ILO 169 tahun 1989 memberi definisi ekonomi
kerakyatan adalah ekonomi tradisional yang menjadi basis kehidupan
masyarakat local dalam mempertahan kehidupannnya. Ekonomi kerakyatan ini
dikembangkan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat local
dalam mengelola lingkungan dan tanah.
1
Ekonomi kerakyatan itu sendiri merupakan suatu program pembangunan
untuk menyelaraskan distribusi pendapatan dengan mendorong masyarakat
menuju kesejahteraan. Hal ini dilakukan sesuai kondisi ekonomi masyarakat
yang terus mengalami kesenjangan pendapatan. Maka dengan adanya program
tersebut dapat menjadi jalan keluar bagi suatu negara memperkecil kesenjagan
sosial. Pola pembangunan ekonomi yang telah gagal mendorong para pakar
ekonomi untuk mengalihkan upaya pembangunan dengan bertumpu pada
pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan.
Dalam kegiatan yang berdasarkan pada kekuatan ekonomi rakyat ini secara
umum disebut lebih dikenal sebagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM). Di mana pengembangan ekonomi kerakyatan diharapkan bisa
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti yang luas. Usaha mikro,
kecil dan menengah (UMKM) tidak hanya berperan dalam pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, namun juga mempunyai posisi yang
strategis dalam menyokong pembangunan ekonomi nasional. Usaha Mikro Kecil
Menengah sebagai motor penggerak sistem ekonomi kerakyatan mampu
mengurangi masalah kemiskinan dan pengangguran, selain itu UMKM juga
berperan untuk pendistribusian hasil-hasil pembangunan.
Di sini dengan berbagai macam bentuk ekonomi kerakyatan yang terdiri dari
koperasi, usaha kecil, usaha menengah, pasar tradisional, industri kecil, dan
industri menengah, usaha mikro sebagai pemeran dalam UMKM yang juga salah
satu bentuk realisasi dari ekonomi kerakyatan memiliki karakteristik, ciri-ciri,
jenis, kriteria, dan juga pengklasifikasiannya sendiri.
2
2. Berikan salah satu contoh dari poin 1 kaitkan dengan bagaimana
manajemen (tata kelola) yang terdiri dari kelembagaan, personalia,
permodalan, dan ketatakelolaan!
1.3 Tujuan
3
BAB II
TINJAUAN KONSEPTUAL
4
membedakan skala usaha antara usaha mikro,usaha kecil, usaha menengah dan
usaha besar. Misalnya menurut Badan Puat Statistik (BPS), usaha mikro adalah
unit usaha dengan jumlah pekerja tetap hingga 4 orang, usaha kecil antara 5
sampai 19 pekerja, dan usaha menengah dari 20 sampai dengan 99 orang.
Perusahaan-perusahaan dengan jumlah pekerja di atas 99 orang masuk dalam
kategori usaha besar.
Usaha mikro kecil dan menengah merupakan pemain utama dalam kegiatan
ekonomi di Indonesia.masa depan pembangunan terletak pada kemampuan usaha
mikro kecil dan menengah untuk berkembang mandiri. Kontribusi usaha mikro
kecil dan menengah pada GDP di Indonesia tahun 1999 sekitar 60%, dengan
rincian 42% merupakan kontribusi usaha kecil dan mikro, serta 18% merupakan
usaha menengah. Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
sangat penting dan strategis dalam mengantisipasi perekonomian kedepan
terutama dalam memperkuat struktur perekonomian nasional. Adanya krisis
perekonomian nasional seperti sekarang ini sangat mempengaruhi stabilitas
nasional, ekonomi dan politik yang imbasnya berdampak pada kegiatan-kegiatan
usaha besar yang semakin terpuruk, sementara UMKM serta koperasi relatif
masih dapat mempertahankan kegiatan usahanya.
Secara umum, tujuan atau sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tangguh dan mandiri yang
memiliki daya saing tinggi dan berperan utama dalam produksi dan distribusi
kebutuhan pokok, bahan baku, serta dalam permodalan untuk menghadapi
persaingan bebas. UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi.
Pada prinsipnya, pembedaan antara Usaha Mikro (UMI), Usaha Kecil (UK),
Usaha Menengah (UM), dan Usaha Besar (UB) umumnya didasarkan pada nilai
aset awal (tidak termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata per tahun, atau
jumlah pekerja tetap. Namun definisi UMKM berdasarkan tiga alat ukur ini
berbeda menurut negara. Karena itu, memang sulit membandingkan pentingnya
atau peran UMKM antar negara.
5
Beberapa keunggulan UKM terhadap usaha besar antara lain adalah sebagai
berikut :
b. Micro, yakni usaha mikro yang sudah cukup berkembang, namun memiliki
sifat kewirausahaan dan belum bisa menerima perkerjaan subkontraktor
serta belum bisa melakukan kegiatan ekspor.
6
dengan pengelolaan manajemen yang baik, perencanaan yang baik akan
meminimalkan kegagalan, penguasaan ilmu pengetahuaan akan menunjang
keberlanjutan usaha tersebut, mengelola sistem produksi yang efisien dan
efektif, serta melakukan terobosan dan inovasi yang menjadikan pembeda dari
pesaing merupakan langkah menuju keberhasilan dalam mengelola usaha
tersebut.
Dalam buku Pandji Anoraga diterangkan bahwa secara umum, sektor usaha
memiliki karakteristik sebagai berikut :
c. Modal terbatas.
7
2.4 Kekuatan dan Kelemahan Usaha Mikro
b. Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan menengah selama ini
terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya wirausaha baru.
a. Faktor Internal
8
3. Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk
Industri Kecil.
b. Faktor eksternal
Banyak orang mengira, usaha mikro yang umum kita temui seperti
pedagang kaki lima tidak memiliki hukum yang mengatur
keberadaanya. Padahal, usaha mikro memiliki dasar hukum yakni Undang-
Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Dalam
UU ini, telah diatur semua mulai dari kriteria, aspek perizinan serta bagaimana
peran serta pemerintah pusat dan daerah dalam pemberdayaan usaha mikro.
9
Bahkan, pada pasal 13 ayat 1 (a) dalam UU No. 20 Tahun 2008 disebutkan,
pemerintah berkewajiban menentukan peruntukan tempat usaha yang meliputi
pemberian lokasi di pasar, sentra industri, lokasi pertanian rakyat, lokasi yang
wajar bagi pedagang kaki lima dan lokasi lainnya.
Selain itu, ada juga pasal-pasal yang menyebutkan bahwa pemerintah perlu
memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi usaha mikro serta
membebaskan biaya perizinan untuk usaha mikro. Ini artinya, usaha mikro
bukan merupakan anak tiri dalam perekonomian Indonesia. Bahkan faktanya,
usaha mikro merupakan salah satu tulang punggung perekonomian. Usaha mikro
secara nyata membuktikan mampu menyerap tenaga kerja yang tidak tertampung
di sektor lain. Penyerapannya pun cukup besar yakni mencapai 97%. Selain itu,
Kementerian Koordinator Perekonomian juga mencatat peran usaha mikro
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai 60,34%.
Usaha mikro sebagai entitas bisnis tentu memiliki perizinan meski bentuk
badan usahanya adalah usaha perorangan. Hanya, yang membedakan dengan
jenis usaha lainnya (PT misalnya) adalah bentuk dan mekanisme perizinannya
yang berbeda. Jika badan usaha menengah hingga besar diharuskan memiliki
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), yang merupakan ketentuan perizinan
yang diwajibkan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag),
maka usaha mikro memiliki bentuk perizinan lain, yakni Izin Usaha Mikro Kecil
(IUMK).
10
perizinan untuk usaha mikro dan kecil sangat berhubungan erat dengan
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop-UKM).
11
Ada beberapa keuntungan yang akan didapatkan oleh pelaku usaha mikro
jika memiliki IUMK, yakni:
12
13
BAB III
PEMBAHASAN
Usaha Mikro adalah aktivitas ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat
tradisional dan informal dalam arti belum terdaftar, belum tercatat, dan belum
berbadan hukum. Ada dua perbedaan hasil penjualan tahunan bisnis tersebut,
yang pertama paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) menurut
keputusan Menteri Keuangan No. 40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 dan
yang kedua paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sesuai
Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
14
7. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya
termasuk NPWP
1. Kuliner
2. Fashion
3. Agribisnis
15
3.4 Contoh Usaha Mikro dan Kaitan dengan Sistem Manajemen
Telepon : 0895-1324-2312
16
dengan salah satu usaha salon kecantikan. Dari hasil wawancara dan observasi
ini, kami dapat menyimpulkan tentang sistem managemen di salon ini. Berikut
adalah kaitan sistem manajemen yang ada di salon kecantikan ini :
17
Selama 10 tahun terakhir, pendapatan salon kecantikan mengalami
penurunan pemasukan. Tapi tidak terkategorikan rugi. Hal ini disebabkan karena
menurutnya pelanggan yang dulu tidak berhijab, sekarang sudah banyak yang
berhijab. Karenanya penghasilan usaha ini mengalami penurunan, namun tidak
cukup drastis. Pendapatan bulanannya saat ini tidak pasti, berkisar kurang lebih
Rp 3.000.000 tiap bulan.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang cukup banyak memberikan pengaruh untuk ekonomi
kerakyatan agar dapat menyelaraskan distribusi pendapatan dengan mendorong
masyarakat menuju kesejahteraan dan berkembang di dalam sistem ekonomi
Indonesia sehingga tidak hanya berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja, namun juga mempunyai posisi yang strategis dalam
menyokong pembangunan ekonomi nasional. Selain itu, usaha mikro sebagai
motor penggerak sistem ekonomi kerakyatan mampu mengurangi masalah
kemiskinan dan pengangguran, serta juga berperan untuk pendistribusian hasil-
hasil pembangunan.
4.2 Saran
Diharapkan bagi para pembaca, terutama mahasiswa untuk bisa mengerti
lebih dalam lagi mengenai usaha mikro karena dengan adanya pemahaman yang
lebih akan mendorong kita untuk mengembangkan dan memajukan UMKM di
Indonesia dengan kemajuan UMKM di Indonesia dapat mengengurangi
kemiskinan serta majunya perekonomian di Indonesia.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://kelasips.co.id/usaha-mikro/
https://www.online-pajak.com/usaha-mikro
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/8370/5/BAB%20II.pdf
https://endah240395.wordpress.com/2015/01/05/makalah-umkm/
https://pendidikan.co.id/pengertian-umkm/
https://www.hestanto.web.id/sistem-ekonomi-kerakyatan/
20