Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ETIKA ASPEK HUKUM DALAM BISNIS


“BENTUK-BENTUK BADAN USAHA”

DOSEN PEMBIMBING
EKO MURTISAPUTRA, S.H., M.H., M.M

DISUSUN OLEH
YURIKO
19612224
MANAJEMEN MALAM 1

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN
TANJUNG PINANG
TAHUN PELAJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat,rahmat,
dan hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu guna untuk
menyelesaikan salah satu tugas makalah mata kuliah Etika Aspek Hukum Bisnis yang
berjudul “Bentuk-Bentuk Badan Usaha” Prodi Manajemen. Dalam penulisan makalah ini
penulis berusaha menyajikan bahan dan bahasa yang sederhana, singkat, serta mudah di
pahami oleh pembaca khususnya keluarga besar STIE Pembangunan Tanjungpinang.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna serta masih terdapat
kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu penulis berharap
adanya masukan dan kritikan dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan semoga makalah ini dapat menjadi sumber
pemikiran yang berharga bagi mahasiswa/i untuk menambah referensi pengetahuannya.
Terlebih dan terkurang mohon maaf yang sebesar-besarnya, atas perhatiannya diucapkan
terima kasih.

Tanjungpinang, 13 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...1
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………………………..1
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………….1
1.3 TUJUAN
PEMBAHASAN…………………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………2
2.1 Pengertian Badan
Usaha…………………………………………………………………….2
2.2 Bentuk-bentuk Badan usaha………………………………………………………………..2
2.3 Badan usaha berbadan hukum dan Tidak berbadan
hokum……………………………..10

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………..12


3.1
KESIMPULAN……………………………………………………………………………...12
3.2 SARAN……………………………………………………………………………………....12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...13

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan hokum atau usaha tertentu agar
perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya. Keberadaan badan
hukum perusahaan akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang
dijalankannya. Karena badan hukum perusahaan memberikan kepastian berusaha, sehingga
kekhawatiran atas pelanggaran hukum akan terhindar, mengingat badan hukum perusahaan
memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi. Dengan memiliki badan hukum, maka perusahaan
akan memenuhi kewajiban dan hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan,
baik yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.
Dilihat dari sudut pandang terminologi bahasa, tampak bahwa kata “badan usaha” terdiri
dari dua suku kata, yakni “badandan usaha”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) di
jelaskan, badan mempunyai makna bervariasi, antara lain: badan bisa diartikan sekumpulan
orang yang merupakan suatu kesatuan untuk mengerjakan sesuatu. Kata usaha juga mempunyai
makna bervariasi, antara lain: usaha bisa diartikan kegiatan di bidang perdagangan (dengan
maksud mencari untung); perdagangan; perusahaan. Seorang pedagang adalah orang yang
melakukan perbuatan dalam rangka perusahaan, ia adalah seorang pengusaha atau usahawan.
Badan usaha itu sendiri didefinisikan sebagai kesatuan yuridis dan ekonomi yang
menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari
laba. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain, Krisis
ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat
terhambat, dan krisis kemiskinan. Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi
terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya
perekonomian Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian badan usaha?
2. Apa saja bentuk-bentuk badan usaha?
3. Apa itu badan usaha berbadan hukum dan tidak berbadan hukum?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


1. Untuk mengetahui apa pengetian badan usaha.
2. Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk badan usaha.
3. Untuk mengetahui apa itu berbadan hukum dan tidak berbadan hukum.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Badan Usaha


Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha sering kali disamakan dengan perusahaan,
walaupun pada kenyataannya tetap memiliki perbedaan. Perbedaan utamanya, Badan Usaha
adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat di mana Badan Usaha itu mengelola faktor-
faktor produksi.
Pengertian badan usaha menurut para ahli :
A. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah sekumpulan orang dan
modal yang mempunyai aktivitas yang bergerak di bidang perdagangan atau dunia
usaha / perusahaan.
B. Menurut Undang-undang Ketentuan Umum Pajak Indonesia, adalah sekumpulan
orang dan modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang
tidak melakukan usaha.
C. Menurut Pemerintah Hindia Belanda, adalah suatu kegiatan yang nantinya akan
dilakukan secara terus menerus dan bersifat terang-terangan. Tanpa mengabaikan peran
tersebut, hal ini nantinya akan menghasilkan sebuah keuntungan yang akan digunakan
untuk mengembangkan usaha tersebut.

2.2 Bentuk-bentuk Badan usaha


1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya
dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang
bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat.
Pemerintah dalam menjalankan perannya sebagai pelaku ekonomi, mendirikan perusahaan
negara yang dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) adalah badan usaha yang permodalan seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh
Pemerintah. Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau
seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
Menurut Undang- Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 1, Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, dan kegiatan
utamanya adalah untuk mengelola cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan
digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat.

2
BUMN memberikan kontribusi yang positif untuk perekonomian Indonesia. Pada sistem
ekonomi kerakyatan, BUMN ikut berperan dalam menghasilkan barang atau jasa yang
diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Karena itulah
BUMN tidak hanya perusahaan yang mencari laba saja, akan tetapi juga dapat berupa perusahaan
nirlaba yang memiliki tujuan untuk menyediakan barang maupun jasa untuk masyarakat.
Menurut UU No 19 Tahun 2003 Pasal 9, bentuk dari perusahaan BUMN dibedakan menjadi 2,
yaitu :
A. Perusahaan Umum (PERUM)
Perusahaan Umum (PERUM) adalah perusahaan milik negara yang modal seluruhnya
milik negara (berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan) bergerak dalam bidang
produksi, jasa atau bidang ekonomi lainnya dengan tujuan utamanya yaitu untuk
melayani kepentingan umum sekaligus mencari keuntungan. Contoh: Perum Husada
Bakti, Perum Pegadaian, Perum Pelayaran, dan sebagainya.

Ciri-ciri perusahaan umum yaitu:


a. Melayani kepentingan umum,
b. Umumnya bergerak dibidang jasa vital (public utility),
c. Dibenarkan memupuk keuntungan,
d. Berstatus badan hukum,
e. Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta kebebasan bergerak seperti
perusahaan swasta,
f. Hubungan hukumnya diatur secara hubungan hukum perdata,
g. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang dipisahkan,
h. Dipimpin oleh seorang direksi,
i. Pegawainya adalah pegawai perusahaan negara,
j. Laporan tahunan perusahaan, disampaikan kepada pemerintah.
Kelebihan perusahaan umum (perum) yaitu:
a. Menangani bidang-bidang usaha yang penting.
b. Bertujuan memberikan layanan kepada masyarakat sekaligus mencari
keuntungan. Keuntungan yang didapat digunakan lagi sebagai dana
pembangunan.
c. Seluruh modalnya milik pemerintah, baik pusat atau daerah.
d. Dibanding perjan, perum bekerja lebih efisien karena selain member layanan
kepada masyarakat, juga dituntut untuk meraih laba (keuntungan).
e. Dengan status pegawai perusahaan negara atau daerah, budaya kerja di perum
umumnya lebih baik dibanding perjan.
Kelemahan perusahaan umum (perum) yaitu:
a. Masih terjadi pemborosan (inefisiensi) karena tidak adanya perusahaan saingan.
b. Tingkat produktivitas pegawai umumnya masih di bawah pegawai perseroan
(PT).

3
c. Sering menjadi alat politik kelompok tertentu sehingga perum menjadi sapi
perahan (diperas) untuk kepentingan kelompok tersebut.
d. Jika perum rugi, berarti negara yang dirugikan.

B. Perusahaan Perseroan (PERSERO)


Perusahaan Perseroan (PERSERO) adalah perusahaan negara yang modal/sahamnya
paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, dan bergerak dibidang produksi dengan
tujuan memperoleh laba. Contoh: PT Telkom, PT Pos Indonesia, PT Semen Gresik, PT
BRI, dan PT Bank Mandiri.
Ciri-Ciri perusahaan perseroan yaitu:
a. Memupuk keuntungan (profitability),
b. Sebagai badan hukum perdata (yang berbentuk pt),
c. Hubungan usahanya diatur menurut hukum perdata,
d. Modal seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan negara yang dipisahkan
(dimungkinkan joint dengan swasta nasional/asing),
e. Tidak memiliki fasilitas-fasilitas negara,
f. Dipimpin oleh seorang direksi,
g. Status pegawainya sebagai pegawai perusahaan swasta,
h. Peranan pemerintah sebagai pemegang saham.

Kelebihan perusahaan perseroan (persero) yaitu:


a. Mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum.
b. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang
dipisahkan berupa saham–saham.
Kelemahan perusahaan perseroan (persero)
a. Tidak memperoleh fasilitas Negara dan Pegawainya berstatus sebagai pegawai
swasta.

2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) merupakan suatu badan usaha yang semua permodalannya
berasal dari pihak swasta, badan usaha milik swasta ini bisa dipunyai oleh seorang atau beberapa
orang dalam bentuk kerja sama penanaman modal. Badan usaha swasta dibedakan atas badan
usaha swasta dalam negeri dan badan usaha swasta asing. Badan usaha swasta dalam negeri yaitu
4
suatu badan usaha yang modalnya dipunyai oleh masyarakat dalam negeri. Sedangkan pada
badan usaha swasta asing yaitu suatu badan usaha yang modalnya dipunyai oleh masyarakat luar
negeri.
Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Swasta antara lain :
A. Perusahaan Perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah badan usaha yang pemiliknya (hanya seorang)
bertanggungjawab penuh terhadap segala kewajiban perusahaan. Harta kekayaan pemilik
perusahaan turut menjadi tanggungan atas utang-utang perusahaan. Contoh badan usaha
jenis ini ialah toko, kios di pasar, dan industri rumah tangga.
Ciri-ciri perusahaan Perseorangan
a. Dimiliki oleh perseorangan (individu atau perusahaan keluarga)
b. Permodalan perusahaan perseorangan biasanya lebih kecil atau tidak terlalu besar
c. Sistem pengelolaannya sederhana
d. Kelangsungan usaha bergantung dari para pemiliknya
e. Nilai penjualannya dan nilai tambah yang dibuat relatif kecil
Kelebihan atau Kebaikan Perusahaan Perseorangan
a. Gampang dirikan
b. Organisasi yang sederhana dan mudah karena kegiatan relatif terbatas dan
perusahaan relatif kecil
c. Pemilik mempunyai kebebasan yang seluas-luasnya
d. Keuntungan berada pada satu orang yakni si pemilik perusahaan
e. Mempunyai Pajak yang rendah
f. Kerahasiaan pada perusahaan lebih terjamin
g. Dalam Pengambilan keputusan yang cepat, tanpa menunggu persetujuan orang
lain
Kelemahan atau Kekurangan Perusahaan Perseorangan
a. Mempunyai modal yang terbatas
b. Segala tanggung jawab dan resiko badan usaha perseorangan ditanggung sendiri
oleh sih pemilik perusahaan
c. Kerugian ditanggung sendiri oleh sih pemilik perusahaan
d. Kualitas dalam manajerial dan pekerja terbatas

B. Firma (Fa)
Firma merupakan suatu persekutuan dua orang atau lebih dalam mendirikan dan
menjalankan perusahaan dengan satu nama dan membagi suatu keuntungan dari hasil
yang didapatkannya. Setiap sekutu atau anggota mempunyai tanggung jawab yang sama
pada perusahaan.
Ciri-ciri Firma

5
a. Sekutu aktif dalam mengelola perusahaan
b. Tanggung jawab tanpa batas untuk semua risiko yang terjadi
c. Akan selesai jika satu anggota mengundurkan diri dari anggota atau meninggal.
d. Anggota perusahaan biasanya saling kenal dan saling percaya sebelumnya.
e. Perjanjian yang tegas dapat dibuat di hadapan notaris
f. Dalam suatu kegiatan bisnis selalu menggunakan nama bersama;
g. Setiap anggota dapat membuat perjanjian dengan pihak lain.
h. Ada tanggung jawab dalam risiko kerugian tak terbatas
i. Jika ada hutang yang belum dibayar, setiap pemilik wajib melunasi dengan aset
pribadi
j. Setiap anggota perusahaan memiliki hak untuk menjadi pemimpin

Kelebihan atau Kebaikan Usaha Persekutuan Firma (Fa)


a. Mempunyai modal dengan jumlah yang besar
b. Kemampuan dalam Manajemen nya lebih besar
c. Dalam pendirian relatif mudah
d. Status badan usaha yang jelas karena dalam kepemilikan akta dari notaris dan
terdaftar di pengadilan negeri
e. Dalam Tanggung Jawab dilakukan secara bersama-sama
f. Pengambilan sebuah kredit lebih besar dan mudah karena dipercaya oleh suatu
lembaga keuangan (bank)
g. engelolaan perusahaan bisa dibagi-bagi sesuai dengan kehalian masing-masing
dari sekutu atau anggota.
Kelemahan atau Kekurangan Badan Usaha Persekutuan Firma (Fa)
a. Dalam pengambilan keputusan atau suatu kebijakan kurang cepat karena
menunggu musyawarah
b. Perusahaan dikatakan bubar bila terdapat anggota yang mengundurkan diri atau
meninggal dunia
c. Bila salah satu anggota membuat kerugian, maka anggota lain ikut
menanggungnya.

C. Persekutuan Komanditer (CV)


Persekutuan Komanditer (CV) merupakan suatu persekutuan dua atau lebih orang yang
beberapa sekutu atau anggota hanya menyerahkan modal dan sekutu yang lain
menjalankan perusahaan. Dalam persekutuan komanditer ini dikenal dengan dua sekutu
yakni : sekutu aktif/ sekutu komplementer dan sekutu pasif/sekutu komanditer. Sekutu
aktif yaitu sekutu yang mempunyai hak dalam menjalankan dan memimpin perusahaan,
sedangkan pada sekutu pasif yaitu sekutu yang hanya menyerahkan modal.
Ciri-ciri CV

6
a. Terdapat dua jenis keanggotaan dalam CV, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif.
b. Sekutu aktif adalah anggota yang berperan menjalankan perusahaan.
c. Sekutu pasif adalah anggota yang hanya menanamkan modal usaha tanpa turut
serta dalam menjalankan perusahaan.
d. Sekutu aktif memiliki tanggungjawab yang tidak terbatas
e. Sekutu pasif memiliki tanggungjawab hanya sebesar modal yang ditanamkan
kepada perusahaan.
Kelebihan atau Kebaikan Persekutuan Komanditer (CV)
a. Mudah dalam proses pendirian
b. Kebutuhan dalam modal lebih terjamin dan terpenuhi
c. Cenderung lebih gampang mendapatkan kredit
d. Sebagai tempat untuk menanamkan suatu modal karena sekutu diam mudah
menginvestasikan dan mencairkan kembali modalnya
e. Kemampuan dalam manajemen lebih besar
f. Pimpinan perusahaan bisa terdiri dari satu orang atau lebih
g. Kekayaan pribadi terpisah dengan kekayaan perusahaan
h. Dalam pembagian keuntungan dan kerugian berdasarkan pada besarnya modal
yang ditanam
Kelemahan atau Kekurangan Persekutuan Komanditer (CV)
a. Kelangsungan dalam hidup tidak menentu, karena banyak bergantung kepada
sekutu aktif yang bertindak sebagai pemimpin persekutuan dan perusahaan
b. Bisa terjadi selisih paham antar pemilik

D. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya terbagi atas sero (saham),
tanggung jawab terhadap kewajiban/utang bagi perusahaan bagi para pemiliknya hanya
terbatas sebesar sero yang dimiliki. Ada dua macam perseroan terbatas yaitu PT tertutup
dan PT terbuka. PT tertutup adalah PT yang pemegang sahamnya terbatas dikalangan
tertentu misalnya dikalangan keluarga. PT terbuka (sering juga disebut PT yang go
public) adalah PT yang saham sahamnya dijual umum.\
Pemegang saham sebagai pemilik PT mempunyai hak hak tertentu antara lain :
1) Mengumumkan pembagian laba (dividen).
2) Menentukan manajemen yang tidak memihak.
3) Menyetujui penambahan saham, sebelum saham saham dijual.
4) Meneliti jalannya perusahaan.
5) Memiliki direksi.

7
Keunggulan PT :
a. Adanya pembatasan tanggung jawab atas utang utang perusahaan.
b. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin.
c. Pemilikan saham dapat terjangkau oleh lapisan masyarakat kecil.
d. Saham mudah diperjual belikan.
e. Mudah menarik modal dari masyarakat.
Kelemahan PT :
a. Biaya pendirian relatif tinggi.
b. Harus mengadakan laporan pajak kepada pemerintah.
c. Tidak ada alat yang efektif untuk melindungi kepentingan pemegang saham.
d. Perlunya izin khusus untuk membuka usaha tertentu.

3. Koperasi
Sesuai dengan UU nomor 25 tahun 1992 Bab I Pasal 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas azas
kekeluargaan. Sementara itu, tujuan koperasi yaitu memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945 dalam Bab III Pasal 4, disebutkan fungsi dan peran koperasi antara lain
sebagai berikut.
1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya.
2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat
dan manusia.
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Adapun ciri-ciri koperasi dapat dibedakan berdasarkan kepemilikannya, fungsinya, dan
permodalannya.
A. Berdasarkan kepemilikannya, koperasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Koperasi adalah milik orang seorang dan badan hukum koperasi.

8
2) Kewenangan dan kebijakan koperasi ditetapkan oleh anggota melalui rapat anggota.
3) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi.
4) Pengelolaan koperasi dan usahanya sehari-hari merupakan tanggung jawab pengurus.
5) Semua kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab para anggota.
6) Mempunyai perangkat organisasi yang terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan
pengawas.
B. Berdasarkan fungsinya, koperasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Sebagai salah satu lembaga perekonomian masyarakat.
2) Sebagai tulang punggung perekonomian negara.
3) Sebagai dinamisator dan stabilisator perekonomian masyarakat dan negara.
4) Sebagai lembaga produktif untuk memberikan pelayanan kepada anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya.
5) Sebagai lembaga ekonomi untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam masyarakat.
6) Sebagai partner kerja pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan di bidang
ekonomi dan koperasi.
C. Berdasarkan permodalannya, koperasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.
1. Modal sendiri koperasi berasal dari:
1) Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan
oleh anggota pada saat masuk menjadi anggota koperasi,
2) Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama, yang wajib
dibayarkan oleh anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu,
3) Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan SHU, dengan
tujuan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila
diperlukan,
4) Hibah atau modal sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal yanmg dapat
dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah dan tidak mengikat.
2. Modal pinjaman dapat berasal dari
1) Anggota,
2) Koperasi lainnya dan atau anggotanya,
3) Bank dan lembaga keuangan lainnya,
4) Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya,
5) Sumber lainnya yang sah.

4. Yayasan
Yayasan merupakan salah satu entitas non-pemerintah yang didirikan sebagai perusahaan nirlaba
atau kepercayaan amal, dengan tujuan utama membuat hibah organisasi terkait, lembaga atau

9
individu untuk ilmiah, pendidikan, budaya, agama, atau tujuan amal lain.Yayasan sendiri tidak
memiliki anggota dan yayasan didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang telah
ditentukan oleh undang-undang.
Di Indonesia, yayasan diatur oleh undang-undang nomor 16 Tahun 2001 dan Undang-undang
nomor 28 tahun 2004 tentang perubahan atas undang-undang nomor 16 tahun 2001 tentang
yayasan. Untuk mendirikan sebuah yayasan, dilakukan dengan akta notaris dan mempunyai
status badan hukum, karena yayasan merupakan badan hukum yang resmi sehingga dibutuhkan
pengesahan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atau pejabat yang ditunjuk.
Ciri-ciri yayasan
a. Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan cara memisahkan sebagian harta
kekayaan pendiriannya menjadi awal kekayaan yayasan itu.
b. Kekayaan yayasan diperuntukkan untuk mencapai tujuan yayasan
c. Yayasan mempunyai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan
d. Yayasan tidak mempunyai anggota
e. Untuk mendirikan sebuah yayasan harus dilakukan dengan akta notaris dan mempunyai
status badan hukum dan dibuat menggunakan bahasa indonesia.
f. Struktur organisasi yang ada di yayasan terdiri atas pembina, pengurus yayasan dan
pengawas.
g. Yayasan dapat didirikan berdasarkan surat wasiat
h. Yayasan tidak boleh menggunakan nama yang telah dipakai secara sah oleh yayasan
lainnya dan yayasan tidak boleh bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan
Kelebihan Yayasan :
 Non profit dan rela membantu masyarakat
Kekurangan Yayasan :
 Terbatasnya dana

2.3 Badan usaha berbadan hukum dan Tidak berbadan hukum


A. Badan Usaha Berbadan Hukum
Badan usaha yang berbadan hukum adalah badan usaha yang memisahkan antara harta kekayaan
pribadi pemilik/pendirinya dan harta kekayaan badan usaha. Apabila badan usaha memisahkan
antara harta kekayaan pribadi pemilik/pendirinya dan harta kekayaan badan usaha, maka ketika
terjadi suatu permasalahan hukum, badan usaha hanya dapat dituntut atau dimintakan ganti
kerugian hanya sebatas harta kekayaan badan usaha itu sendiri dan tidak masuk kepada harta
pribadi pemilik/pendirinya.
Terdapat kekurangan badan usaha yang berbadan hukum, yaitu ketika pengusaha memiliki
modal yang tidak banyak, maka sangat sulit untuk mendirikan badan usaha khususnya yang
berbadan hukum, sebab di dalam beberapa undang-undang mengutur secara limitatif jumlah

10
modal (dana) yang harus disiapkan untuk mendirikan badan usaha. Oleh karena itu, biasanya
pembentukan badan usaha yang berbadan hukum ini dibentuk untuk pengusaha-pengusaha dalam
skala menengah atau atas. Sebagai contoh dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (PT) membatasi secara limitatif bahwa modal dasar yang harus disiapkan untuk
mendirikan PT adalah Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta) yang dimana paling sedikit 12,5% (dua
belas koma lima persen) ditempatkan dan disetor.
Adapun badan usaha yang berbadan hukum, yaitu:
1. Perseroan Terbatas (PT)
2. Yayasan
3. Koperasi
4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Untuk PT dan Yayasan Pengesahan Akta Pendirian dilakukan oleh Kementerian Hukum dan
HAM, Sedangkan untuk Koperasi saat ini Pengesahan Akta Pendiriannya dilakukan di
Kementerian Hukum dan HAM sebagaimana diatur dalam Permenkumham No. 14 Tahun 2019
tentang Pengesahan Koperasi serta sistem Online Singe Submission (OSS).
B. Badan Usaha Tidak Berbadan Hukum
Badan usaha yang tidak berbadan hukum adalah badan usaha yang tidak memisahkan secara
tegas antara harta kekayaan pribadi pemilik/pendirinya dan harta kekayaan badan usaha. Apabila
badan usaha tidak memisahkan antara harta kekayaan pribadi pemilik/pendirinya dan harta
kekayaan badan usaha, maka apabila terjadi suatu permasalahan hukum, badan usaha dapat
dituntut atau dimintakan ganti kerugian tidak hanya kepada harta kekayaan badan usaha itu
sendiri, akan tetapi termasuk harta pribadi pemilik/pendirinya.
Kelebihan dari badan usaha yang tidak berbadan hukum adalah tidak terdapatnya pengaturan
jumlah modal yang harus disiapkan dalam menjalankan kegiatan usaha. Selain itu, biaya jasa
pembentukan akta pendirian dari badan usaha tidak berbadan hukum lebih kecil daripada badan
usaha yang berbadan hukum. Oleh karena itu, pembentukan badan usaha yang tidak berbadan
hukum dibentuk untuk pengusaha-pengusaha yang menjalankan kegiatan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM).
Adapun badan usaha yang tidak berbadan hukum, yaitu :
1. CV (Persekutuan Komanditer)
2. Firma
3. Perusahaan perseorangan
Pasca dibentuknya sistem Online Single Submission (OSS) yang diatur dalam PP No. 24 Tahun
2018 tentang Pelayanan Perizinan Terintegrasi Secara Elektronik, maka saat ini pengesahan Akta
Pendirian CV dan Firma tidak lagi di Pengadilan Negeri (PN), akan tetapi melalui Kementerian
Hukum dan HAM.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba
atau keuntungan. Badan Usaha sering kali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada
kenyataannya tetap memiliki perbedaan. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga
sementara perusahaan adalah tempat di mana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Bentuk – bentuk badan usaha secara garis besar terbagi atas BUMN/BUMD (Badan Usaha
Milik Negara/Daerah) yang diselenggarakan oleh Pemerintah, BUMS (Badan Usaha Milik
Swasta), Koperasi, dan Yayasan yang mana masing-masing memiliki ciri-ciri, keunggulan dan
kelemahannya.
Badan usaha yang berbadan hukum adalah badan usaha yang memisahkan antara harta kekayaan
pribadi pemilik/pendirinya dan harta kekayaan badan usaha sedangkan, Badan usaha yang tidak

12
berbadan hukum adalah badan usaha yang tidak memisahkan secara tegas antara harta kekayaan
pribadi pemilik/pendirinya dan harta kekayaan badan usaha.

3.2 Saran
Badan usaha terdiri atas beberapa jenis, sehingga sangat penting bagi kita untuk mengetahui teori
- teori tentang masing - masing badan usaha baik itu mengenai kekurangan ataupun
kelebihannya. Dalam mendirikan badan usaha harus sesuai dengan prosedur agar nantinya dalam
menggeluti dunia perekonomian tidak mengalami kerugian.

Daftar pustaka

Website :
https://www.jojonomic.com/blog/badan-usaha/
https://cpssoft.com/blog/bisnis/pengertian-badan-usaha-bentuk-badan-usaha-yang-ada-di-
indonesia/
https://www.gurupendidikan.co.id/bums/
https://doktorhukum.com/perbedaan-badan-usaha-berbadan-hukum-dan-tidak-berbadan-hukum/

13

Anda mungkin juga menyukai