DI SUSUN OLEH :
AGUS SALIM
ANGGRAINI SAPUTRI
KELOMPOK : 2
PRODI : EKONOMI SYARI’AH
MATA KULIAH : ASPEK HUKUM DAN BISNIS ISLAM
DOSEN : MUHAMMAD NURHADI SALIM PARDEDE , SH, MH
Dunia bisnis saat ini sudah sangat berkembang, mulai dari bisnis kecil-kecilan,
menengah, hingga bisnis besar-besaran. Namun masalahnya belum banyak orang yang tau
tentang organisasi bisnis, sehinnga usahanya belum menggunakan struktur bisnis yang
tepat.Banyak juga orang-orang yang tidak tau mengenai bentuk-bentuk organisasi bisnis,
sehingga mereka tidak tau betuk usaha apa yang sedang mereka jalani.
Keberhasilan suatu organisasi bisnis dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepas dari
bagaimana mereka mengelolah/mengatur segala aspek yang terdapat dalam bisnis tersebut.
Jika perusahaan/organisasi bisnis mampu menerapkan dan mengkombinasikan seluruh aspek
tersebut, maka bukanlah hal yang mustahil jika usaha mereka akan berhasil. Masalah yang
sering dihadapi oleh pengusaha bisnis pada masa globalisasi ini adalah kurangnya
kemampuan mereka dalam mengorganisir perusahaan untuk go-global.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dari organisasi bisnis
2. Bentuk- bentuk organisasi bisnis
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang, dimana pengelola
perusahaan memperoleh semua keuntungan perusahaan, tetapi ia juga menanggung
semua resiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan.Pendirian perusahaan perseorangan
tidak diatur dalam KUHD dan tidak memerlukan perjanjian karena hanya didirikan oleh
satu orang pengusaha saja.
Perusahaan perseorangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu:
1) Perseorangan Berizin : memiliki izin operasional dari departemen teknis.
Misalnya bila perusahaan perseorangan bergerak dalam bidang perdagangan,
maka dapat memiliki izin seperti Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP), Surat
Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
2) UsahaPerseorangan Yang Tidak Memiliki Izin. Misalnya usaha perseorangan
yang dilakukan para pedagang kaki lima, toko barang kelontong, DLL.
a. Ciri-Ciri Firma
a. Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan
harta pribadi.
b. Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
c. Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota
yang lainnya.
3. Mudah mendapatkan kridit pinjaman
a. 4. Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada
yang pasif Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
b. Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
c. Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
d. Mudah memperoleh kredit usaha
c. Kebaikan Firma
a. Prosedur pendirian relatif mudah
b. Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, karena gabungan modal yang
dimiliki beberapa orang
c. Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga
keputusan-keputusan menjadi lebih baik
d. Kelemahan Firma
a. Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota firma
b. Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang anggota
keluar, maka firma pun bubar
3. PERSEROAN KOMANDITER / CV
Adalah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan
dan mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan. Para anggota
persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan dengan jumlah yang tidak
perlu sama sebagai tanda keikutsertaan di dalam persekutuan.
a. Ciri –Ciri CV
a. Sulit untuk menarik modal yang telah disetor
b. Modal besar karena didirikan banyak pihak
c. tinggal menunggu keuntungan
d. Relatif mudah untuk didirikan
e. Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu
4 . PERSEROAN TERBATAS
Menurut Pasal 1 butir 1 UU no. 1 tahun 1995, Perseroan Terbatas adalah : Badan Hukum
yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-
undang ini serta peraturan pelaksanaannya.Akta pendirian perusahaan harus mendapatkan
pengesahan dari Departemen Kehakiman. Selain itu terdapat pemisahan antara kekayaan
pribadi para pemegang saham dengan bagian kekayaan yang disetor ke perseroan dalam
bentuk setoran saham. Tanda keikutsertaan seseorang sebagai pemilik adalah saham yang
dimilikinya. Makin besar saham yang dimiliki, makin besar peran dan kedudukan seseorang
sebagai pemilik perusahaan tersebut.
Tanggung jawab seorang pemegang saham terhadap pihak ketiga terbatas pada modal
sahamnya. Jadi tanggung jawab pemilik terhadap kewajiban-kewajiban finansial perusahaan
ditentukan oleh besarnya modal yang diikutsertakan pada perseroan. (Hal ini yang berbeda
dengan CV/Firma). Kekayaan pribadi para pemegang saham maupun milik para pimpinan
perusahaan tidak dipertanggungkan sebagai jaminan terhadap utang-utang perusahaan.
Keterlibatan dan tanggung jawab para pemilik terhadap utang piutang perusahaan terbatas
pada saham yang dimiliki.
Perseroan Terbatas mempunyai kelangsungan hidup yang panjang, karena meski pendiri
atau pemiliknya meninggal dunia perseroan ini akan tetap berjalan.
2. Kekayaan sendiri
Persero memiliki kekayaan sendiri berupa modal yang disetor para pemegang
sahamnya dan terbagi dalam 3 kelompok modal yaitu Modal Dasar, Modal
Ditempatkan dan Modal Disetor.
a.Modal Dasar,
merupakan jumlah keseluruhan modal dalam bentuk saham dari suatu perseroan
terbatas. Menurut Pasal 26 UU No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (UU PT),
jumlah modal dasar suatu perseroan minimal Rp. 25.000.000,- kecuali untuk usaha-usaha
tertentu yang mensyaratkan modal dasar di atas Rp. 25.000.000,- contoh pendirian usaha
bank.
b. Modal yang ditempatkan,
merupakan sejumlah modal tertentu yang disanggupi oleh para pendiri perseroan
terbatas untuk disetorkan ke dalam perseroan, minimal 25 % dari seluruh jumlah modal
dasar.
c. Modal yang disetor,
merupakan modal yang telah disetor oleh para pendiri PT, minimum sebesar 50%
dari modal yang ditempatkan atau 12,5% dari modal dasar peseroan.
5.KOPERASI
Menurut UU no. 25 tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Status badan hukum koperasi diperoleh setelah memperoleh pengesahan dari
pemerintah (MenteriKoperasi).
b. Tujuan koperasi
adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, makmur dan berlandaskan Pancasila dan UUD’45.
c. Prinsip Koperasi
1. Keanggotaan bersifat suka rela
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebanding dengan besarnya jasa
masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
6. Keanggotaan koperasi bersifat murni, pribadi dan tidak dapat dialihkan.
e. Pengelompokan Koperasi
Menurut bidang usahanya:
1. Koperasi Produksi
adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen penghasil barang /
jasa. Koperasi ini mengusahakan kemudahan bagi para anggotanya dalam melaksanakan
kegiatan sehari-hari, seperti menyediakan bahan baku, bahan pembantu, serta
perlengkapan produksi lainnya dan juga penyaluran hasil produksi kepada konsumen.
2. Koperasi Konsumsi
adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan kebutuhan pokok bagi
anggotanya.
3. Koperasi Simpan Pinjam
adalah koperasi yang bergerak dalam penghimpunan dana dari para anggotanya
dan meyalurkannya kepada anggota yang membutuhkannya.
4. Koperasi Serba Usaha
adalah koperasi yang mempunyai usaha rangkap / beraneka ragam sesuai dengan
kebutuhan anggotanya.
Menurut luas wilayahnya, koperasi di Indonesia dikelompokan menjadi 4 yaitu :
1. Primer Koperasi
adalah koperasi sebagai satuan terkecil dengan wilayah yang kecil pula dan
melbatkan secara langsung orang-orang sebagai anggotanya.
2. Pusat Koperasi
adalah koperasi yang anggota-anggotanya adalah koperasi- koperasi primer,
sedikitnya lima.
3. Gabungan Koperasi
adalah koperasi yang dibentuk secara bersama sama oleh pusat koperasi (paling
sedikit tiga puluh pusat koperasi)
4. Induk Koperasi
adalah koperasi yang dibentuk secara bersama-sama oleh gabungan koperasi
(paling sedikit tiga gabungan koperasi).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Organisasi bisnis adalah suatu organisasi yang melakukan aktivitas ekonomi dan
bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit).
Bentuk-bentuk organisasi bisnis
1. Perusahaan Perseorangan
2. Persekutuan Firma
3. Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap / CV)
4. Perseroan Terbatas
5. Koperasi
C. SARAN
Adapun cara agar suatu usaha jelas adanya dan diakui, maka sebaiknya tentukan
usaha apa yang anda jalankan dan buatlah struktur organsasi yang jelas. Tentukanlah
rancangan kerja yang bagus, siapa dan kapan pekerjaan itu harus dilakukan. Dan akan
lebih bagus lagi apabila usaha itu didaftarkan sebagai usaha yang resmi dan mempunyai
izin.
DAFATAR PUSTAKA