Waktu : 6 x 45 Menit
(Keseluruhan KD)
Standar Kompetensi :
Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan
dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
Kompetensi Dasar :
3.1. Mendeskripsikan pengertian dan
pentingnya keterbukaan dan
keadilan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
PENERBIT
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
Menguraikan pengertian keterbukaan dan
keadilan.
Mendeskripsikan pentingnya keterbukaan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menganalisis adanya jaminan keadilan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
PENERBIT
Keterbukaan
Pengertian Keadilan
Ciri-ciri
KETERBUKAAN Keterbukaan keterbukaan
dalam kehidupan
DAN berbangsa dan
KEADILAN bernegara Sikap
terbuka
PENERBIT
1. Pentingnya Keterbukaan dan Keadilan
a. Pengertian
Keterbukaan
Keterbukaan merupakan
perwujudan dari sikap
jujur, rendah hati, adil,
mau menerima Dalam Kamus
pendapat, dan kritik dari Besar Bahasa
orang lain. Indonesia,
keterbukaan
adalah hal terbuka,
perasaan toleransi
dan hati-hati serta
merupakan
landasan untuk
PENERBIT berkomunikasi.
b.Pengertian
Keadilan
Dalam Ensiklopedi Indonesia, kata adil
(bahasa Arab ; adl) mengandung pengertian :
Tidak berat sebelah atau tidak memihak.
Memberikan sesuatu kepada setiap orang
sesuai dengan hak yang harus
diperolehnya.
Mengetahui hak dan kewajiban, mengerti
mana yang benar dan mana yang salah,
bertindak jujur dan tepat menurut
peraturan atau syarat dan rukun yang telah
ditetapkan. Tidak sewenang-wenang dan
maksiat atau berbuat dosa.
Orang yang berbuat adil, kebalikan dari
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Plato, orang yang dikatakan adil adalah orang yang
mengendalikan diri & perasaannya dikendalikan oleh
akal. Keadilan dapat dibedakan :
Keadilan moral
Keadilan prosedural
Pembangunan
Nasional
Asas Asas keseimbangan,
Adil Berkeadilan Keserasian, dan
dan Sosial Keselarasan dalam
Merata peri kehidupan
PENERBIT
a. Ciri-ciri
Keterbukaan
Sikap
Keterbukaan
Sikap yang dibutuhkan
dalam harmonisasi
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
PENERBIT
Lanjutan .
Ciri-ciri keterbukaan :
Transparan dlm proses maupun pelaksanaan kebijakan publik.
Menjadi dasar/pedoman dalam dialog maupun berkomunikasi.
Berterus terang dan tidak menutup-nutupi kesalahan dirinya
maupun yang dilakukan orang lain.
Tidak merahasiakan sesuatu yang berdampak pada kecurigaan
orang lain.
Bersikap hati-hati dan selektif (check and recheck) dalam
menerima dan mengolah informasi dari manapun sumbernya.
Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain.
Mau mengakui kelemahan atau kekurangan dirinya.
Menyadari tentang keberagaman dlm berbagai bidang kehidupan
Mau bekerja sama dan menghargai orang lain.
Mau dan mampu menyesuaikan dengan berbagai perubahan.
PENERBIT
b.Sikap
Terbuka
Dalam kehidupan berbangsa,
Sikap diperlukan untuk menjaga keutuhan
bangsa, mempererat hubungan
Terbuka
toleransi serta menghindari konflik.
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Sikap Keterbukaan
dan Keadilan serta Jaminan Keadilan dlm Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab perta-
nyaan sebagai berikut :
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Waktu : 4 x 45 Menit
Standar Kompetensi :
Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan
dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
Kompetensi Dasar :
3.2. Menganalisis dampak penyelengga-
raan pemerintahan yang tidak
transparan.
3.3. Menunjukkan sikap keterbukaan dan
PENERBIT
Pemerintah
Pemerintahan
Pengertian Kepemerintahan
PENYELENG- Aktor
GARAAN Kepemerintahan
Good
PEMERINTAHAN Governance
PENERBIT
1. Dampak Penyelenggaraan Pemerintahan
Yang Tidak Transparan
a. Pengertian Pemerintah dan Pemerintahan
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Lanjutan .
Governmen Governanc
t e
Pemerint
ah Pemerinta
h
Swasta Masyarak
at
Swasta Masyarak
at
PENERBIT
b. Karakteristik Pemerintahan
Kompleksitas
Karakteristi Masyarakat Dinamika
k Modern
Pemerintah Keanekaragaman
an
Penyelenggaraan pemerintahan (governing)
dapat dipandang sebagai intervensi perilaku
politik dan sosial yang berorientasi hasil .
Diarahkan untuk menciptakan pola interaksi
yang stabil atau dapat diprediksikan dalam
suatu sistem (sosial-politik), sesuai dengan
harapan ataupun tujuan dari para pelaku
intervensi tersebut.
PENERBIT
c. Konsepsi Kepemerintahan (Goverance)
Kepemerintahan atau governance, merupakan
tindakan, fakta, pola dari kegiatan atau
penyelenggaraan pemerintahan.
Menurut Kooiman, kepeme- Dalam pandangan Pinto,
rintahan lebih merupakan : istilah governance
Serangkaian proses mengandung arti :
interaksi sosial politik Yaitu praktik penye-
antara pemerintah dengan lenggaraan kekuasaan
masyarakat dalam dan kewenangan oleh
berbagai bidang. pemerintah dalam
Berkaitan dengan kepenti- pengelolaan urusan
ngan masyarakat dan pemerintahan secara
intervensi pemerintah atas umum, dan
kepentingan-kepentingan pembangunan
tersebut. ekonomi khususnya.
PENERBIT
d. Aktor Dalam Kepemerintahan
Masyarakat Madani
PENERBIT
e. Kepemerintahan Yang Baik
Wujud Kepemerintahan
yang baik, adalah :
Penyelenggaraan
Kepemerintahan yang baik
pemerintahan negara berorientasi pada 2 hal :
yang solid, bertang- Orientasi ideal negara yg
gungjawab, serta
efisien dan efektif. diarahkan pd pencapaian
tujuan nasional.
Mensinergiskan inte-
raksi yang konstruktif Pemerintahan yg berfungsi
diantara domain- secara ideal, yaitu secara
domain negara, sektor
swasta dan masyara- efektif dan efisien melaku-
kat (society). kan upaya pencapaian
tujuan nasional.
PENERBIT
Lanjutan .
Prinsip-prinsip penyelenggaraan
pemerintahan yang baik sesuai UU
Nomor 28 Tahun 1999.
1. Asas Kepastian Hukum,
2. Asas Tertib Penyelenggaraan
Negara,
3. Asas Kepentingan Umum,
4. Asas Proporsionalitas,
5. Asas Profesionalitas,
6. Asas Akuntabillitas.
PENERBIT
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2
PENERBIT
f. Dampak Kepemerintahan Yang Tidak Transparan
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Lanjutan .
Ciri-ciri
Korupsi
1. Melibatkan lebih dari satu orang
2. Pelaku tidak terbatas pada oknum pegawai
pemerintah, tetapi juga di swasta.
3. Sering digunakan bahasa sumir untuk menerima
uang sogok, yaitu : uang kopi, uang rokok, uang
semir, uang pelancar, salam tempel, uang pelancar
baik dalam bentuk uang tunai, benda tertentu
atau wanita.
4. Umumnya bersifat rahasia, kecuali jika sdh
membudaya.
5. Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan
timbal balik yang selalu tidak berupa uang.
6. Mengandung unsur penipuan yang biasanya ada
pada badan publik atau masyarakat umum.
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Lanjutan .
Organisasi Non Pemerintah dan Media Massa
Keterlibatan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam
mengawasi setiap kebijakan publik yg dibuat
pemerintah,
Kontrol sosial oleh rakyat melalui berbagai media
massa elektronik maupun cetak.
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 3
a. Perilaku
Positif
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotong royongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang
yang memerlukan.
4. Suka bekerja keras.
5. Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Lanjutan .
b.Partisipasi dan
Upaya
Bentuk partisipasi warga negara tersebut antara lain :
Pengawasan terhadap aparatur negara :
1. Pelaksanaan tugas umum pemerintahan dilakukan secara tertib
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Pelaksanaan pembangunan dilakukan sesuai dengan rencana
dan program pemerintah dengan sasaran yang ditetapkan.
3. Hasil-hasil pembangunan dapat menjadi umpan balik berupa
pendapat, kesimpulan, dan saran terhadap kebijaksanaan,
perencanaan, pembinaan, dan pembangunan.
4. Sejauh mungkin mencegah terjadinya pemborosan, kebocoran,
dan penyimpangan dalam penggunaan wewenang, tenaga,
uang, dan serta perlengkapan milik negara.
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
Lanjutan .
PENERBIT
STUDI WACANA
KORUPSI ADALAH AKSI TERORISME
PENERBIT
Setelah anda membaca wacana di atas, berikan analisis,
tanggapan atau pendapat !
1. Berdasarkan judul wacana tersebut, apa yang terfikir tentang
korupsi yang ada di negara Indonesia ?
2. Apa inti sari dari wacana di atas !
3. Mengapa Hidayat Nur Wahid menyamakan pelaku korupsi
sama dengan terorisme ?
4. Langkah-langkah apa yang telah ditempuh pemerintah dalam
memberikan pelajaran kepada para koruptor ?
5. Menurut anda, mengapa masalah korupsi di Indonesia sulit
untuk diberantas sampai dengan tuntas ?
6. Berikan penjelasan, adakah hubungan antara korupsi dengan
pemerintahan yang tidak transparan !
7. Apasajakah indikator suatu instansi pemerintah yang
melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme ?
8. Apa yang anda akan lakukan, jika kelak menjadi pejabat agar
terhindar dari korupsi, kolusi dan nepotisme ?
PENERBIT
TUGAS DAN DISKUSI
PENERBIT
Lanjutan .
2. Carilah referensi lain baik dari buku, koran, buletin, majalah,
internet dan sebagainya yang menunjukkan partisipasi
masyarakat dalam upaya peningkatan jaminan keadilan.
Bentuklah kelompok sesuai dengan kebutuhan !
a. Rumuskan kembali yang dimaksud dgn jaminan keadilan !
b. Berikan contoh wujud partisipasi warga negara dalam
upaya peningkatan jaminan keadilan !
c. Carilah perbandingan dengan salah satu negara tentang
contoh-contoh partisipasi warga negara dalam upaya
peningkatan jaminan keadilan !
d. Buat analisis partisipasi warga negara dalam upaya
peningkatan jaminan keadilan pada masa orde lama, orde
baru, dan era reformasi !
e. Buatlah makalah sehubungan dengan pembahasan tersebut
dan presentasikan hasilnya di depan kelas !
PENERBIT
PENERBIT