Anda di halaman 1dari 10

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN PERUSAHAAN

Tujuan pembelajaran:
Mahasiswa akan dapat :
1. Menjelaskan bagaimana bisnis memilih bentuk kepemilikan perusahaan
2. Mendeskripsikan metode memilih bisnis yang telah ada.

A. BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS


Bentuk kepemilikan bisnis adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik atau
pendirinya, sumber modalnya, apa tujuan pendiriannya, sehingga terdapat bermacam-
macam bentuk kepemilan bisnis. Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan dapat
dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Berdasarkan kegiatannya, bisnis dapat
dikelompokan menjadi :
1. Manufaktur
2. Bisnis jasa
3. Pengecer dan distributor
4. Bisnis pertanian dan pertambangan.
5. Bisnis finansial
6. Bisnis informasi
7. Untilitas
8. Bisnis real estate
9. Bisnis transportasi
Ada tiga jenis kepemilikan bisnis yang bersifat tradisional, yaitu perusahaan
perseorangan, kemintraan, dan korporasi (Fry et al., 2000; Ebert & Griffin, 2009; Ferrell
et al., 2011). Bisnis yang dimilik dan dikelola oleh satu orang disebut perusahaan
perseorangan.
Apabila dua orang atau lebih secara legal tersedia menjadi rekan bisnis maka organiasi
tersebut disebut dengan partnership. Pada pebisnis merasakan banyak keuntungan yang
diperoleh dengan menciptakan bisnis yang memisahkan dan membedakan antara

12
kekayaan milik pribadi dan kekayaan bisnis. Bentuk kepemilikan bisnis ini disebut
dengan korporasi.
B. PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Perusahaan perseorangan pada umumnya didirikan dan dimiliki oleh perseorangan.
Karena dimiliki oleh perseorangan atau secara individu maka tanggung jawab pemilik
tidak terbatas dan keberlanjutannya juga hanya ditentukan oleh seorang pemilik tersebut.
Pemilik perusahaan perseorangan juga harus menyediakan dana yang cukup besar untuk
menjalankan bisnisnya. Perusahaan perseorangan memiliki beberapa keunggulan
diantaranya :
1. Membutuhkan investasi dalam jumlah yang tidak terlalu besar.
2. Bisa menjadi bos diperusahaan milik sendiri.
3. Bangga terhadap karya sendiri.
4. Prosedur dan aturan hukumnya sederhana.
5. Tidak perlu membayarkan keuntungan yang diperoleh kepada orang lain atau
pemerintah.
6. Pajak perusahaan perseorangan rendah.
Di sisi lain, ada beberapa kelemahan perusahaan perseorangan, diantaranya :
1. Tangung jawab pemilik tidak terbatas meyebabkan harta pribadi dan harta
perusahaan tercampur, sehingga hutang pribadi pun tidak dapat dipisahkan
dari hutang perusahaan.
2. Sumber daya keuangan sangat sangat terbatas.
3. Kesulitan dalam pengelolaan.
4. Komitmen terhadap waktu sangat besar.
5. Keuntungan pribadi sedikit.
6. Pertumbuhan atau ekspansi dalam perusahaan perseorangan pada umumnya
tidak terlalu besar.
7. Jika pemilik perusahaan perseorangan meninggal, maka besar kemungkinan
perusahaan tersebut ikut mati.
Dapat dikatakan bahwa kepemilikan bisnis perseorangan ini memiliki kebebasan, baik
dalam memulai, mengelolah, mengorganisasi, mengontrol, dan menghadapi hambatan
atau resiko. Ada dua jenis perusahaan perseorangan, yaitu perusahaan perseorangan yang

13
berizin dan perusahaan yang tidak berizin. Perusahaan perseorangan yang berizin adalah
perusahaan perseorangan yang memiliki izin perasional dari departemen teknis.
Sementara itu, perusahaan perseorangan yang tidak memiliki izin adalah perusahaan
perseorangan yang tidak mendapatkan izin oprasional, misalnya para pedagang kaki lima,
toko barang kelontong, dan sebagainya.
C. PERSEKUTUAN ATAU PARTNERSHIP
Persekutuan atau partnership merupakan bentuk legal kepemilikan bisnis kedua, yang
sering disebut dengan persekutuan. Ada beberapa jenis persekutuan, yaitu :
1. Persekutuan umum (general partnership) merupakan persekutuan di dalam
mengasumsikan tanggung jawab atas hutang perusahaan.
2. Persekutuan terbatas (limited partner) merupakan pemilik yang
menginvestasikan dana atau uang nya ke dalam bisnis tetapi tidak memiliki
tanggung jawab menggelola hutangnya atau kerugiannya dalam investasi.
3. Persekutuan yang terbatas kepemilikannya (master limited partnership).
Bentuk persekutuan ini mirip dengan korporasi yang kegiatannya juga mirip
korporasi, namun pajaknya merupakan pajak partnership dan bertujuan
menghindari tarif pajak korporasi.
Bentuk kepemilikan persekutuan merupakan perusahaan perseorangan, namun dimiliki
oleh lebih dari satu orang, yang bertindak sebagai pemilik dalam sekutu. Rekan
persekutuan atau sekutu tersebut akan menginvestasikan dananya baik dalam jumlah
yang sama ataupun berbada dari pemilik dan mendapatkan keuntungan. Jumlah
keuntungan yang diperoleh tidak dipengaruhi oleh investasi dana yang ditanamkan oleh
rekan kerjasama.
Pada dasarnya ada du acara dimana persekutuan dapat berfungsi (FRY ET AL., 2000).
Pertama, masing-masing pihak memainkan peran dalam kegiatan oprasional bisnis
sehari-hari. Bentuk persekutuan ini disebut dengan sekutu atau rekan kerja (working
partners). Bentuk kedua, beberapa orang bekerja atau melakukan bisnis secara aktif dan
beberapa orang lain tidak. Pihak yang tidak melakukan bisnis secara aktif dan terlibat
dalam kegiatan oprasional sehari-hari tersebut disebut dengan sekutu pasif atau diam
(silent partners).

14
Persusahaan persekutuan ini sering disebut juga dengan perusahaan rekanan. Perusahaan
rekanan adalah bentuk usaha bisnis legal dengan dua kepemilikan atau lebih. Ada tiga
macam jenis rekanan:
1. Perusahaan rekanan umum.
2. Perusahaan rekanan terbatas.
3. Perusahaan rekanan terbatas master .

Ada beberapa keunggulan bentuk persekutuan atau rekanan, yaitu:


1. Lebih banyak mendapatkan dana karena melibatkan lebih dari satu orang.
2. Pengelolahan bisnis dilakukan secara bersama-sama dengan keahlian dan
pengetahuan yang saling melengkapi dan mengelolah bisnis sehari-hari. Pada
anggota sekutu tersebut akan saling bebas mengatur waktunya dalam
mengelolah bisnis.
3. Kepemilikan bisnis ini adalah kemampuannya untuk tumbuh lebih besar dari
pada perusahaan perseorangan karena ada tambahan talenta dan model dari
rekan kerjasama.
4. Tidak ada tariff pajak khusus untuk bentuk persekutuan. Tariff pajak yang
diberlakukan adalah pajak perseorangan, yaitu pemiliknya saja.
Bentuk kepemilikan bisnis persekutuan ini perlu melakukan kesepakatan kerjasama, yang
tretuang dalam dokumen yang berisi tanggung jawab dan hak masing-masing pihak yang
bersekutu. Isi kesepakatan tersebut antara lain pertama, kesepakatan mengenai persentase
kepemilikan setiap hak. Kedua, hal yang akan dilkukan jika bisnis tersebut mendapatkan
keuntungan, car ajika bisnis tersebut mengalami kerugian, cara membagi keuntungan dan
menanggung kerugian tersebut. Pada umumnya, keuntungan akan dibagi berdasarkan hak
kepemilikan masing-masing pihak yang bersekutu. Ketiga, kesepakatan mengenai
persekutuan dapat diakhiri. Sementara itu, bentuk kepemilikan bisnis kerjasama ini
memiliki beberapa kelemhan, yaitu:
1. Tidak terbatasnya tanggung jawab yang akan membuat bisnis semakin sulit
dikelolah.
2. Apabila salah satu pihak yang berkerja sama tersebut meninggal maka
keberlanjutannya sulit dipertahankan.

15
3. Transfer kepemilikan sulit dilakukan bila tidak ada consensus darikedua belah
pihak. Keuntungan sulih dibagi apa bila tidak ada sistem pembagian
keuntungan yang jelas.
4. Rekan kerja dapat menjalin komitmen dengan berbagai pihak lain tanpa
diketahui oleh rekan kerja lainnya sehingga mereka menjadi tidak
berkonsentrasi dalam menjalankan bisnisnya.
Namun demikian, beberapa keunggulan dari pentuk kepemilikan bisnis ini adalah, yaitu:
1. Mudah dalam pembentukannya.
2. Pembagian keuntungan mudah karena hanya didasarkan pada persentasi
kepemilikan bisnis tersebut untuk masing-masing pihak.
3. Bakat yang dimiliki masing-masing pihak yang mengadakan kerja sama akan
berpengaruh pada kelangsungan atau berjalannya bisnis tersebut.
4. Adanya tambahan dana keuangan.
D. KORPORASI
Korporasi merupakan pemisahan entits bisnis yang dimiliki oleh pada pemegang saham.
Korporasi juga merupakan entitas legal berisi negara dengan otoritas untuk bertindak dan
mempunyai kewajiban terpisah dari pada pemiliknya. Istilah korporasi menggambarkan
ukuran dan kekuasaan yang besar. Dalam kenyataannya, korporasi menunjukkan
berbagai karakteristik seperti status hukum sebagai suatu entitas, hak dan kewajiban,
serta jangkauan. Sebagai suatu entitas, korporasi dapat dikelolah, dijual, dan dapat
membuat dan menjual produk. Tanggung jawab yang dimiliki adalah sebesar modal yang
diinvestasikan kedalamnya. Dalam pengelolaannya, korporasi dikendalikan oleh dewan
direktur (board of directors) yang dipilih dari para pemegang saham. Ada beberapa
keuntungan korporasi,yaitu:
1. Adanya keterbatasan tanggung jawab yang hanya sebesar modal yang
ditanamkan dalam korporasi tersebut.
2. Mudah dalam mendapatkan tambahan modal atau dana.
3. Mempunyai kesempatan untuk meningkatkan jumlah dananya maka korporasi
dapat dikembangkan lebih besar menggunakan peralatan dan fasilitas yang
terbaru.

16
4. Keberlanjutan korporasi dapat terjamin karena dengan menjual sahamnya
maka korporasi akan dapat menyediakan dana yang lebih besar.
5. Mengalami perubahan kepemilikan dengan cara menjual lembar saham yang
dimilikinya.
6. Pemisahan antara pemilik dan pengelolah.
Selain keunggulan, korporasi juga memiliki beberapa kelemahan,, yaitu:
1. Proses legal yang digunakan, peraturan yang sangat ketat, biaya untuk
memulai bisnis awal besar, dan berbagai persyaratan lain yang sanagt
kompleks.
2. Penghitungan pajak ganda.
3. Ukuran korporasi yang besar menyebabkan perusahaan tidak fleksibel dalam
menanggapi perubahan pasar yang cepat dan sulit dihentikan.
4. Memungkinkan terjadinya konflik antara pemegang saham dan dewan
direktur.
5. Biaya awal mengelolah korporasi sangat besar.
E. TIPE KORPORASI DAN JENIS KEPEMILIKAN BISNIS LAIN
Individu yang menyusun bisnis kecil atau sedang memulai bisnisnya, pasti memilih
bentuk kepemilikan perusahaan perseorangan. Beberapa pelaku bisnis yang memutuskan
untuk bekerja bersama para pelaku bisis lainnya bisa memilih bentuk kepemilihan
kerjasama. Jika para pelaku bisnis memilih untuk membatasi tanggung jawabnya maka
merekan pasti akan memutuskan memilih bentuk kepemilikannya bisnis korporasi.
BisniS kecil yang semula dimiliki secara perorangan yang kemudian berkembang
menjadi besar akan memilih untuk mengubah bentuk kepemilikannya, yang semula
perusahaan perseorangan atau kerja sama menjadi bentuk korporasi. Selanjutnya, ada
enam bentuk orporasi, yaitu:
1. Private corporation, yaitu bentuk korporasi dengan saham yang hanya dimiliki
oleh beberapa orang dan tidak dijual secara umum.
2. Public corporation, yaitu korporasi dengan saham yang dapat dimiliki oleh
masyarakat secara umum.

17
3. S corporation, yaitu korporasi yang di organisasi dengan beroprasi seperti
korporasi tetati diperlakukan seperti partnership atau rekannan untuk tujuan
pembayaran pajak. Jenis korporasi ini harus memenuhi syarat tertentu.
4. Limitet liability corporation, korporasi dengan pemilik yang dikenai pajak
seperti partner tetapi juga dapat menikmati keuntungan dari tanggung jawab
yang terbatas tersebut.
5. Professional corporation, yaitu korporasi yang terdiri dari para professional
seperti dokter, ahli hukum, akuntan, dan sebagainya.
6. Multinational or transnational corporation, yaitu korporasi dimana sahamnya
dijual keberbagai negara dan manajer atau pengelolah korporasi juga berasal
dari berbagai negara.
Korporasi harus dikelolah berdasarkan prinsip corporate governance, yaitu peran para
pemegang saham direktur atau pimpinan perusahaan, dan para manajer dalam pembuatan
keputusan dan akuntabilitas korporasi. Corporate governance disusun berdasarkan hukum
dan melibatkan para pemegang saham, dewan direktur, dan para staf (officers). Korporasi
menjual saham kepada investor yang kemudian disebut sebagai pemegang saham. Bentuk
dewiden, dan manajer korporasi menjalankan tugasnya dengan pertimbangan dari para
pemegang saham. Pemimpin korporasi disebut sebagai dewan direktur yang memberikan
laporan kepada pemegang saham dan menyusun kebijakan deviden, pendanaan utama,
dan berbagai konponsasi lainnya. Dewan direktur secara legal bertanggung jawab dalam
kegiatan korporasi. Meskipun dewan direktur bertanggung jawab terhadap jalannya
kegiatan oprasional korporasi, namun masih diperlukan pelaksana yang menjalankan
kegiatan tersebut dari hari ke hari. Karyawan ini disebut staf administrasi (officers). Para
staf ini merupakan satu kelompok yang dipimpin oleh chiefexecutive officers (CEO)
yang bertanggung jawab terhadap tercapainya kinerja korporasi secara keseluruhan.
Bentuk staf lain disebut dengan presiden yang bertanggung jawab untuk pengelolaan
internal dan wakil pimpinan (vice president) yang bertanggung jawab pada berbagai
fungsi seperti pemasaran dan keuangan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan
untuk dapat menjadi pemilik bisnis, yaitu:
1. Mengasumsikan bisnis keluarga yang dijalankan adalah miliknya.
2. Membeli bisnis yang ada.

18
3. Waralaba.
Beberapa orang bekerja pada bisnis yang dimiliki oleh keluarganya, setelah beberapa
lama maka orang tersebut menjadi pemilik bisnis tersebut. Kepemilikan bisnis kedua
dapat dilakukan dengan cara membeli bisnis yang telah ada. Cara kepemilikan bisnis
yang ketiga adalah waralaba. Waralaba merupakan pengaturan atau pengelolaan di mana
pemilik (franchisor) mengizinkan pihak lain atau pembeli waralaba (franchisee)
menggunakan merek daganganya atau menggunakan semua proses semua proses
bisnisnya pada kondisi tertentu dan dibawah izin pemilik. Ada beberapa keunggulan
dalam memilih bisnis waralaba, yaitu:
1. Dapat mengarahkan kegiatan produksi atau operasional dan pengelolaan
secara umum.
2. Penamaan bisnis telah dikenal.
3. Adanya dukungan keuangan dari pemilik waralaba kepada pembeli waralaba.
4. Kepemilikan perusahaan waralaba merupakan kepemilikan pribadi.
Sementara itu, kelemahan bisnis waralaba antara lain:
1. Keuntungan yang diperoleh pembeli waralaba harus diserahkan kepada
pemilik waralaba sebesar delapan persen atau lebih setiap tahunnya.
2. Pemilik waralaba harus mengadakan pengontrolan atau pengendalian terhadap
pembeli waralaba.
3. Pembeli waralaba tidak boleh menjual kepada pihak lain sekalipun mereka
mengalami kerugian.
Ada dua acara menilai kinerja kepemilikan bisnis yaitu pengembangan investasi (return
on investment) dan resiko. Tingkat pengembalian investasi diperoleh dari keuntungan
atau laba perusahaan setelah dikurangi dengan pajak. Sementara itu, resiko merupakan
tingkat ketidakpastian yang dihadapi perusahaan mengenai kondisi masa mendatang.
Perusahaan akan memiliki resiko tinggi apabila tingkat ketidakpastian yang dihadapinya
tinggi. Namun demikian, semakin besar pengembalian investasi yang ingin dicapai maka
tinggiresiko yang dihadapi biasanya tinggi. Seperti halnya investor, para kreditur juga
akan mengizinkan atau mengucurkan dana pinjaman pada perusahaan atau bisnis yang di
masa mendatang dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi pula. Perusahaan kecil
cenderung memiliki resiko yang lebih besar daripada perusahaan besar karena pada

19
umumnya bisnis kecil ini tidak memiliki pemimpin yang berpengalaman. Selain itu,
bisnis kecil ini tidak memiliki dana yang besar. Semakin besar bisnis, karyawan yang ada
di dalamnya juga semakin berpengalaman. Namun demikian, bisnis kecil juga bisa
memperoleh dana dari investor apabila mempunyai prospek masa depan yang baik, atau
dapat mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang. Selanjutnya, jenis kepemilikan
bisnis lain yang lazim digunakan di Indonesia adalah koperasi. Koperasi adalah
organisasi bisnis bersama. Dengan kata lain, pengertian pokok tentang koperasi adalah:
1. Merupakan perkumpulan orang-orang termasuk badan hukum yang mempunyai
kepentingan dan tujuan yang sama,
2. Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil,
3. Pengawasan dilakukan oleh anggota.
Sementara itu, prinsip koperasi adalah suatu sitem ide-ide abstrak yang merupakan
petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi
terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi
nonpemerintah internasional). Indonesiabtelah menyusun UU no. 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka,
b. Pengelolaan dilakukan secaraa demokrasi,
c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing
anggota,
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal,
e. Kerjasama antarkoperasi.
Berdasarkan fungsinya, koperasi terdiri dari koperasi konsumsi, koperasi pemasaran,
koperasi produksi, dan koperasi jasa. Sedangkan berdasarkan tingkat dan luas daerah
kerjanya, koperasi dikelompokkan menjadi koperasi primer dan koperasi sekunder.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dan bila dilanggar maka akan
dikenakan sanksi. Berikut kewajiban anggota koperasi antara lain:
1. Mematuhi AD dan ART serta keputusan yang telah ditetapkan dalam Rapat
Anggota,
2. Menanda tangani perjanjian kontrak kebutuhan sehingga, anggota benar-benar
sebagai pasar tetap dan potensial bagi koperasi,

20
3. Menjadi pelanggan tetap,
4. Memberi modal pada koperasi,
5. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas dasar kekeluargaan,
6. Menjaga rahasia perusahaan dan organisasi koperasi kepada pihak luar,
7. Menanggung kerugian yang diderita koperasi, proporsional dengan modal yang
disetor.
Sementara itu, hak anggota koperasi adalah:
1. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota,
2. Memilih pengurus dan pengawas.
3. Dipilih sebagai penerus dan pengawas,
4. Meminta diadakan rapat anggota,
5. Mengemukakan pendapat kepada pengurus diluar rapat anggota, baik diminta atau
tidak,
6. Memanfaatkan pelayanan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama dengan
anggota lain.
7. Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi,
8. Menyutujui atau mengubah AD/ART serta ketetapan lainnya.

2. Metode memilih bisnis yang ada.


 Mengambil kepemilikan dari bisnis keluarga.
 Membeli bisnis yang telah ada
 Franchise / waralaba adalah suatu pengaturan perjanjian dimana seorang pemilik
bisnis memperbolehkan pemilik bisnis lain memakai merek dagangnya, hak
cipta / nama dalam kondisi tertentu.
Keuntungan:
- Gaya pengelolaan yang telah terbukti
- Nama yang telah dikenal.
- Ada dukungan dana.
Kerugian:
- Berbagi keuntungan.
- Pengendalian keuntungan.

21

Anda mungkin juga menyukai