Anda di halaman 1dari 11

CARA PENANGGULANGAN DAN

PENCEGAHAN ATHG

OLEH :
MUHAMMAD REYHAN HIDAYAT
NIM : 2016730068

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


PRODI : PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017
Bab 1
PENDAHULUAN

             Dalam perjuangan mencapai cita-cita atau tujuan

nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai

ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan

keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman

tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan,

dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.

            Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa

kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi

juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu

ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai

dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah

yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.

           Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat

kabar atau sumber-sumber lainnya. Mungkin juga kita sudah

memperoleh gambarannya. Untuk mengetahui ketahanan

nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan nusantara.

Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki

suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan

ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.


Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam

ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau

tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta

kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-

ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.

Sebagai salah satu Warga Negara yang baik, sudah

sepatutnya kita untuk ikut serta di dalam upaya Bela Negara

dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam bentuk

ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) terhadap

NKRI, seperti halnya para pahlawan yang rela berkorban demi

kedaulatan dan kesatuan. Ancaman, tantangan, hambatan dan

gangguan tersebut dapat datang dari mana saja, seperti contohnya

dari luar negeri atau bahkan dari dalam negeri sekalipun.


Bab 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan

Gangguan (ATHG)

Pengertian dari ancaman, tantangan, hambatan dan

gangguan antara lain sebagai berikut :

1. Ancaman adalah suatu hal atau upaya yang bertujuan

mengubah dan merombak kebijaksanaan yang

dilaksanakan konsepsional.

2. Tantangan adalah suatu hal atau upaya yang bersifat atau

bertujuan menggugah kemampuan. Jadi tantangan ini

dapat bermakna negative atau positif. (Prayitno, 2013)

3. Hambatan adalah suatu hal yang bersifat melemahkan

atau menghalangi secara tidak konsepsional yang berasal

dari dalam atau diri sendiri. Ancaman, hambatan dan

gangguan ini bersifat negative dengan kualitas berat ke

ringan.

4. Gangguan adalah suatu hal atau usaha yang berasal dari

luar yang brtujuan melemahkan atau menghalangi secara

tidak konsepsional.

Ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG)

berkaitan dengan ketahanan nasional (TANNAS). Adapun

pengertian Ketahanan Nasional (TANNAS) sebagai berikut :


Ketahanan berasal dari Bahasa jawa tahan yang berarti

kuat, tangguh, ulet. Kata tersebut juga berarti dapat menguasai

diri, tidak mudah menyerah. Ketahanan berarti kekuatan,

ketangguhan, dan keuletan dalam kerangka kesadaran. Kata

nasional berasal dari Bahasa inggris nation yang berarti bangsa

yang telah bernegara.

Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamik suatu

bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang

terintegrasi dan berisi keuletan dan ketangguhan yang

mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional

dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan,

hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun

dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung

membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa

dan bernegara serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya

(Lemhannas, 1998)

Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi

bangsa Indonesia dengan adanya tekad bersama-sama

menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa. Berbagai

pemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan), PRRI

Permesta dan juga gerakan sparatis di Timor- Timur yang pernah

menyatakan dirinya berintegrasi dengan Indonesia, meskipun


akhirnya kenyataan politik menyebabkan lepasnya kembali

daerah tersebut. Ancaman sparatis dewasa ini ditunjukan dengan

banyaknya wilayah atau propinsi di Indonesia yang

menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia seperti Aceh,

Riau, Irian Jaya, dan beberapa daerah lain begitu pula beberapa

aksi provokasi yang mengganggu kestabilan kehidupan sampai

terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan

agama dan gangguan dari luar adalah gangguan dari negara lain

yang ingin menguasai pulau-pulau kecil yang masih berada di di

dalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain.

Bangsa Indonesia telah berusaha menghadapi semua ini dengan

semangat persatuan dan keutuhan, meskipun demikian gangguan

dan ancaman akan terus ada selama perjalanan bangsa, maka

diperlukan kondisi dinamis bangsa yang dapat mengantisipasi

keadaan apapun terjadi di negara ini.

1. Ancaman dari dalam

Contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau

terbentuk dari masyarakat Indonesia. Meskipun tokoh-tokoh

LSM banyak yang menyatakan hal ini sebagai sesuatu yang

mengada-ada, pada kenyataannya potensi ancaman yang dihadapi

negara Republik Indonesia tampaknya akan lebih banyak muncul

dari dalam negeri, antara lain dalam bentuk:


a. Disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis

berdasarkan sentimen kesukuan atau pemberontakan

akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan

pemerintah pusat.

b. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan

ekonomi dan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang

pada gilirannya dapat menyebabkan huru-

hara/kerusuhan massa.

c. Upaya penggantian ideologi Panca Sila dengan

ideologi lain yang ekstrim atau yang tidak sesuai

dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa

Indonesia.

d. Potensi konflik antar kelompok/golongan baik akibat

perbedaan pendapat dalam masalah politik, maupun

akibat masalah SARA.

e. Akar atau penggulingan pemerintah yang sah dan

konstitusional

2. Ancaman dari luar negeri

Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan

kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan

laut oleh musuh dari luar negri. Tampaknya akan lebih berbentuk

upaya menghancurkan moral dan budaya bangsa melalui

disinformasi, propaganda, peredaran narkotika dan obat-obat


terlarang, film-film porno atau berbagai kegiatan kebudayaan

asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia terutama generasi

muda, yang pada gilirannya dapat merusak budaya bangsa.

Potensi ancaman dari luar lainnya adalah dalam bentuk

“penjarahan” sumber daya alam Indonesia melalui eksploitasi

sumber daya alam yang tidak terkontrol yang pada gilirannya

dapat merusak lingkungan atau pembagian hasil yang tidak

seimbang baik yang dilakukan secara “legal” maupun yang

dilakukan melalui kolusi dengan pejabat pemerintah terkait

sehingga meyebabkan kerugian bagi negara.

Semua potensi ancaman tersebut dapat diatasi dengan

meningkatkan Ketahanan Nasional melalui berbagai cara, antara

lain:

a. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar

dapat menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang

tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa

Indonesia.

b. Upaya peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme)

melalui pemahaman dan penghayatan (bukan sekedar

penghafalan) sejarah perjuangan bangsa.

c. Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya

alam nasional serta terciptanya suatu pemerintahan yang


bersih dan berwibawa (legitimate, bebas KKN, dan

konsisten melaksanakan peraturan/undang-undang).

d. Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap

tanah air serta menanamkan semangat juang untuk

membela negara, bangsa dan tanah air serta

mempertahankan Panca Sila sebagai ideologi negara dan

UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara.

e. Untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari luar,

meskipun kemungkinannya relatif sangat kecil, selain

menggunakan unsur kekuatan TNI, tentu saja dapat

menggunakan unsur Rakyat Terlatih (Ratih) sesuai dengan

doktrin Sistem Pertahanan Semesta.

Dengan doktrin Ketahanan Nasional itu, diharapkan bangsa

Indonesia mampu mengidentifikasi berbagai masalah nasional

termasuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap

keamanan negara guna menentukan langkah atau tindakan untuk

menghadapinya.

Sedangkan Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin

hankamnas (catur dharma eka karma) :

a. Ancaman di dalam negeri, Contohnya adalah

pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk

dari masyarakat indonesia.


b. Ancaman dari luar negeri. Contohnya adalah infiltrasi,

subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan

imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh

musuh dari luar negeri.


BAB 3
KESIMPULAN

Jadi agar bangsa Indonesia terhindar dari ancaman,

tantangan, hambatan dan gangguan, baik itu dari dalam

negeri maupun luar negeri. Kita harus meningkatkan

ketahanan nasional bangsa Indonesia, Karena ketahanan

nasional sangatlah penting bagi Negara, yang berfungsi

sebagai pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan

bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, social budaya,

dan pertahanan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan

rakyat, dan pengarah dalam menyatukan pola piker, pola

tindak, dan cara kerja intersektor, antarsektor dan

multidisipliner.

Anda mungkin juga menyukai