Dalam buku yang berjudul “Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas Maritim
(2018), Indonesia berada di dalam garis equator yang berada di antara dua benua yaitu Benua
Asia dan Australia, serta beada di antara samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia tengah
berupaya untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk menjadi poros maritime dunia.
Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi grografis Indonesia baik di tingkat ASEAN
maupun dunia!
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terleih dahulu tentang posisi geografis Indonesia yang
ada di dalam BMP MKDU4111}
Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif dalam
melindungi berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) agar
dapat mewujudkan ketahanan nasional. Ganguan tersebut bisa berasal dari dalam dan luar
negeri serta bisa berupa fisik dan non fisik.
Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan
non fisik!
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlbih dahulu tentang landasan, dan asas Ketahanan
Nasional yang ada di BMP MKDU4111)
(Petunjuk: baca dan pahami terlebih dahulu tentang ketahanan nasional Indonesia yang ada
di dalam BMP MKDU4111)
Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan pedoman untuk
hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak teradapat Ancaman, Tantangan,
hambatan dan Gangguan (ATHG) yang dapat merusak ketahanan nasional, sehingga
Pancasila seharusnya dinternalisasikan bukan hanya sekedar dihafalkan supaya ketahanan
nasional negara Indoneisa menjadi kokoh.
Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk
memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional!
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlbih dahulu tentang ketahanan nasional yang ada di
dalam modul MKDU4111)
JAWABAN TUGAS 1
Indonesia merupakan negara kepulauan salah satu yang terbesar dan terluas di dunia,
seperti yang kita ketahui bersama. Memiliki ragam budaya dan sumber daya alam yang
sangat melimpah atau kaya seperti dikata orang. Ditambah lagi dengan lokasi atau posisi
geografi Indonesia yang dapat dikatakan strategis. Diapit dua samudera, dua benua, yang
menjadi suatu titik pertemuan, entah perdagangan, budaya, dan hal-hal lain, dari Barat ke
Timur dan Timur ke Barat. Potensi-potensi ini disadari betul baik oleh kita, khususnya
pemerintah kita dalam misinya menjadikan Indonesia sebuah negara/poros maritim dunia,
dan begitu juga dunia internasional terutamanya yang dekat dengan kita seperti Asosiasi
Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN).
Jika kita melihat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) geografi sendiri berarti
ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari
bumi. Sedangkan posisi atau lokasi secara harafiah bermakna kedudukan atau letak. Posisi
geografi Indonesia berada terletak di antara 2 samudera, yaitu Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik, serta 2 benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Menandakan bahwa
di bagian utara Indonesia berbatasan, baik secara darat maupun laut, dengan Singapura,
Malaysia, Filipina, Laut China Selatan, Selat Singapura, dan Selat Malaka. Di bagian selatan
ada Timor Leste dan Australia. Di timur dengan Papua Nugini serta di barat terdapat Laut
Andaman dan kepulauan kecil bagian dari India. Sehingga ukuran atau luas negara Indonesia
ialah besar, ditambah jumlah penduduk yang mendiami atau tinggal juga terbilang besar
dengan menempati peringkat ke-empat di dunia setelah Amerika Serikat dan peringkat
pertama dalam kawasan ASEAN. Menjadikan Indonesia pemimpin secara tidak
langsung/natural kawasan regional Asia Tenggara.
Selain daripada faktor ukuran atau luas penduduk, dengan posisi geografis yang sebagian
dari kita menyebutnya dengan “posisi silang”. Indonesia memiliki suatu keuntungan atau
kesempatan dalam memposisikan dirinya lebih lagi di kawasan atau bahkan keluar dari
kawasan ASEAN, terutamanya dalam dunia internasional. Potensi kerja sama dalam bidang
ekonomi layaknya perdagangan menjadi hal yang menonjol dengan posisi strategis Indonesia.
Jalur perdagangan internasional maritim yang melintasi Indonesia menjadi salah satu
masuknya investor-investor asing, terutama dari negara-negara besar atau Powerhouse seperti
China, Jepang, dan Korea Selatan. Dimana kita sudah dapat lihat secara real dengan produk-
produk mereka yang bertebaran dan terlihat oleh mata kita, dari pisau dapur yang made in
China, mobil motor keluaran merek Jepang seperti Toyota, Honda, Kawasaki, dan pabrik-
pabrik kimia hingga elektronik asal Korea seperti Samsung, LG, Hyundai. Mereka tahu
dengan posisi Indonesia yang menguntungkan, mereka berani berinvestasi dan berkompetisi
satu sama lain. Tak hanya 3 negara itu, dalam level ASEAN juga mendatangkan banyak kerja
sama ekonomi oleh kestrategisan letak Indonesia. Contohnya dari Singapura dengan proyek
industrial park nya di Batam, yang bernama Batamindo Industrial Park (BIP). Oleh karena
ketertarikan akan sumber daya manusia atau tenaga kerja yang melimpah dan tak terlalu
mahal dan adanya ruang atau lokasi yang dibutuhkan, mengingat Singapura merupakan City-
state yang berarti sumber lahan sangatlah langka dan berharga serta begitu juga tenaga kerja
di Singapura yang makin terserap sehingga semua berkompetisi untuk mendapat tenaga kerja.
Sebab dari itu, Singapura mengajak Indonesia, dalam program join venture di Batam untuk
mengadakan suatu industrial park atau kawasan industri yang secara geografis dekat
Singapura. Inilah benefit daripada posisi geografis kita, membuat Indonesia menyadari
pentingnya letak geografi, baik secara nasional, regional ASEAN bahkan internasional.
Letak geografi inilah juga yang membuat kira memiliki 4 choke point dari 10 choke point
yang ada di dunia, yaitu Selat Makassar, Selat Sunda, Selat Malaka, dan Selat Lombok.
Choke point itu sendiri merupakan jalur sempit, baik maritim, lembah maupun jembatan yang
menghubungkan satu area dengan area yang lain. Selat Makasssar dan Selat Lombok
merupakan choke point jalur perdagangan maritim yang membawa barang/logistik dari Asia
ke Australia dan begitu juga sebaliknya. Selat Malaka, seperti yang telah kita ketahui
bersama sebelumnya, merupakan jalur perdagangan interasional maritim yang
menghubungkan Asia Timur dengan pasar Eropa dan begitu juga sebaliknya. Sedangkan selat
Sunda menjadi alternatif atau poin utama dalam pelayaran domestik nasional. Dengan
program traffic scheme yang tengah dicanangkan, pemerintah berharap bahwa melalui ke-
empat choke point ini, dapat berkontribusi besar pada sektor ekonomi. Dimana ini
keuntungan besar yang negara lain belum tentu punya dan menjadi bagian daripada rencana
mendorong Indonesia menjadi poros maritim dunia.
Indonesia dan negara-negara lain menyadari akan pentingnya letak Indonesia secara
geografis. Faktor geopolitik terutama akan sangat bermain, dengan memanasnya konflik Laut
China Selatan, kita dapat lihat negara besar layaknya Amerika Serikat, Britania Raya, China
dan lain-lain berusaha memberikan pengaruhnya kepada Indonesia entah itu melalui budaya,
ekonomi, keamanan dan pertahanan dan hal lainnya. Indonesia juga oleh karena posisi
geostrategisnya dapat dan bisa mengikuti organisasi internasional selain daripada ASEAN
seperti IPTO, G20, APEC dan organisasi serupa lainnnya.
SUMBER REFERENSI