Anda di halaman 1dari 5

NAMA : FADLU RAHMAN SIRAJUDIN MAJID

NIM : 044029782

MAPEL : Pendidikan Agama Islam MKWU4101

TUGAS I

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-
Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2): 165 dengan teliti dan benar!

Artinya :

(165) Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat besar cintanya kepada Allah.

b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?

Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa.
Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah
berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan
atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.

c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?

Iman identik dengan asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan.
Asyaddu adalah kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap yang
menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap
Allah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude), yaitu kondisi
mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah.
d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!

Artinya :

(179) Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai.

e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut?

Berdasarkan ayat QS. Al-A’raaf (7):179, Iman adalah keterikatan antara kalbu, ucapan
dan perilaku. Orang yang beriman mempunyai hati, yang dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah), dan memiliki mata yang dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mempunyai telinga yang dipergunakannya untuk
mendengar (ayat-ayat Allah).

f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?

Dari kedua ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude) dan ucapan,
yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa
terhadap Allah. Orang- orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela
mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang
dituntut oleh Allah kepadanya, Kemauan ini diwujudkan oleh orang yang beriman
dengan mempunyai hati, yang dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah),
dan memiliki mata yang dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mempunyai telinga yang dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah).

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non
fisik dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya
diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf
(50):16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut kedua ayat tersebut!

Artinya:

(190) Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (191) (yaitu) orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.

Berdasarkan kedua ayat diatas, tersebut hakikat manusia yaitu seseorang yang
memiliki karakter ulul albab yang secara kebahasaan mengandung arti "orang-orang
yang memiliki akal yang murni".

Dalam ayat tersebut jelas dinyatakan bahwa pada hakikatnya manusia memiliki paling
tidak dua karakter yaitu: 1. Orang yang selalu mengingat Allah SWT dalam keadaan
berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring. 2. Mereka selalu memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi.

b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut
ayat tersebut!

Artinya:

(16) Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,
Dari ayat tersebut dapat di jelaskan bahwa di antara bukti kekuasaan Allah
bahwasanya manusia memiliki hati yang merupakan pengarah perilaku manusia. Hati
inilah pula yang memerankan adanya proses berpikir, merasa, bersikap dan berserah
diri serta mengabdi yang merupakan mekanisme, kejiwaan manusia sebagai makhluk
Allah.

c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan
dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir
secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak
dilakukan. Manusia bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk
(negatif) untuk diri mereka sendiri. Arah untuk memilih perbuatan ini ditentukan oleh
hati manusia. Hati inilah pula yang memerankan adanya proses berpikir, merasa,
bersikap dan berserah diri serta mengabdi yang merupakan mekanisme, kejiwaan
manusia sebagai makhluk Allah.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?

Secara terminologis, masyarakat merupakan salah satu bahan kajian sosiologi yang
merupakan sejumlah individu yang hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu,
bergaul dalam jangka waktu yang lama sehingga menimbulkan kesadaran pada diri
setiap anggotanya sebagai suatu kesatuan.

b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13


dan QS. Az-Zukhruf: 32

Pada QS. Al-Hujuraat: 13 dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan manusia dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan, yang hingga saat ini kemudian yang tumbuh
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Selanjutnya pada QS. Az-Zukhruf: 32 dijelaskan
bahwa pada kumpulan bangsa atau suku tersebut didalammya ada yang memiliki
derajat yang berbeda. Allah tinggikan setengah dari pada suatu kelompok di atas yang
lain beberapa derajat.

c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!

Masyarakat di anggap sudah beradap dan sejahtera apa bila sudah menerapkan studi
agama, menumbuhkan kesadaran pluralism (ada interaksi beberapa kelompok-
kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama
lain)dalam kehidupan sehari hari , menjaga perdamaian tidak memicu konflik, selalu
bermusyawarah dalam mengambil keputusan, dan bersikap adil.
d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!

Terdapat lima prinsip masyarakat beradab dan sejahtera yaitu 1) keadilan, 2)


supremasi hukum 3), egalitarianisme (persamaan), 4) pluralisme, 5) pengawas sosial.

1) Keadilan
Keadilan merupakan sunnatullah di mana Allah menciptakan alam semesta ini dengan
prinsip keadilan dan keseimbangan. Masyarakat beradab dan sejahtera harus
bertindah adil kepada setiap orang dan membebaskan segala penindasan.

2) Supremasi Hukum
Dalam masyarakat beradab dan sejahterah, hukum harus ditegakkan. Menegakkan
hukum yang adil merupakan amanah yang diperintahkan untuk dilaksanakan kepada
yang berhak. Dalam usaha mewujudkan supremasi hukum itu maka kita harus
menetapkan hukum kepada siapa pun tanpa pandang bulu, bahkan kepada orang yang
membenci kita sekalipun, kita tetap harus berlaku adil.

3) egalitarianisme (persamaan)
Egalitarianisme artinya adalah persamaan, tidak mengenal sistem dinasti geneologis.
Artinya adalah bahwa masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas dasar
keturunan, ras, etnis, dll. melainkan atas prestasi.

4) Pluralisme
Pluralisme adalah sikap di mana kemajemukan merupakan sesuatu yang harus
diterima sebagai bagian dari realitas obyektif. Kesadaran plurralisme itu diwujudkan
untuk bersikap toleran dan saling menghormati di antara sesama anggota yang
berbeda baik berbeda dalam hal etnis, suku bangsa, maupun agama.

5) Pengawasan Sosial
Pengawasan sosial menjadi penting ketika kekuatan baik kekuatan uang maupun
kekuatan kekuasaan cenderung menyeleweng sehingga perwujudan masyarakat
beradab dan sejahtera hanya slogan semata. Pengawasan sosial baik secara individu
maupun lembaga merupakan suatu keharusan dalam usaha pembentukan masyarakat
beradab dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai