Anda di halaman 1dari 4

Membaca Intensif

Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama.
Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan
bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk
menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.
Membaca intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara cermat untuk
memperoleh pemahaman teks bacaan secara cepat dan akurat. Untuk mencapai
kemampuan membaca intensif tersebut pembaca harus memiliki ketrampilan – ketrampilan
seperti berikut :

 Mengenali lambang – lambang tulis suatu bahasa


 Memahami dan menggunakan butir- butir leksial yang tak dikenali
 Memahami infomasi tersurat
 Memahami fungsi komunikatif kalimat dan ujaran
 Memahami makna – makna konseptual
 Memahami hubungan antar kalimat dalam paragraf
 Memahami hubungan antar paragraf dalam bacaan
 Mengenali dan memahami fungsi sarana kohesi dan koherensi
 Mengidentifikasi sarana petunjuk kontek
 Mengidentifikasi butir – butir informasi penting dalam teks
 Membedakan ide utama dan ide pendukung
 Menyarikan butir – butir penting untuk membuat simpulan
 Menyeleksi butir – butir informasi sesuai dengan kebutuhan
 Membaca cepat untuk mendapatkan gambaran umum bacaan
 Membaca cepat untuk menemukan informasi khusus
 Mengubah gaya penyajian teks.
Tingkat – tingkat pemahaman dalam membaca intensif dalam empat klasifikasi yakni:

 Pemahaman literal,merupakan ketrampilan memahami yang paling sederhana


.ketrampilan ini merupakan ketrampilan menemukan makna kata dan kalimat dalam
konteks secara langsung.
 Interpretasi,adalah pemahaman melibatkan ketrampilan berpikir yang diperlukan
pembaca untuk mengidentifikasi gagasan dan makna yang tidak secara eksplisit
dinyatakan dalam teks.
 Pemahaman kritis,adalah ketrampilan membaca yang dimiliki oleh pembaca yang
tidak hanya mampu memaknai bacaan secara literal dan menginterpretasikannya.
 Pemahaman kreatif,ini merupakan ketrampilan membaca yang berada pada
tingkatan paling tinggi. Disamping memiliki tiga kemampuan diatas pembaca pada
kategori ini mampu menerapkan gagasan gagasan yang ada pada teks atau bacaan
kesituasi baru.
Teknik membaca intensif bertolak pada teori skemata. Inti dari sebuah pemahaman
ditentukan oleh struktur kognitif yang disebut skemata.Skemata itu terbagi menjadi tiga
kategori yaitu:
Skemata isi berkaitan dengan isi pengetahuan tem atau topik ilmu
Skemata formal berkaitan dengan bentuk penyampaian pesan .
Skemata linguistik berkaitan dengan kompetensi bahasa dan berbahasa.

Teknik – teknik membaca intensif :

 Teknik SQ3R (SURTABAKU)


Teknik ini cocok /lebih tepat digunakan untuk membaca buku.Prosedur pelaksanaan nya
dalam membaca intensif menempuh langkah – langkah sebagai berikut
Survei (Menjajagi).Pada langkah ini ,pembaca melakukan penjajagan atau survei awal
mengenai gambaran umum isi itu sebelum kegiatan membaca yang sesungguhnya.Hal - hal
yang perlu diperhatikan dalam survei adalah sebagai berikut:

 Teknik KWLH
Teknik ini adalah singkatan dari Know,Want,Learned,dan How. Teknik ini menuntun
pembaca selektif sesuai dengan kebutuhan dan keperlua.

 Teknik CATU
CATU merupakan kependekan dari cari,tulis-kembali,dan uji. Teknik ini lebih cocok
digunakan untuk membaca karya – karya ilmiah yang lebih pendek mengenai suatu topik
tertentu, misalnya artikel – artikel ilmiah ,bab – bab atau sub –subbab sebuah buku.

Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif merupakan suatu kegiatan membaca yang dilakukan secara luas. Pada
siswa diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam hal memiliki baik jenis maupun lingkup
bahan-bahan bacaan yang dibacanya. Program membaca ini sangat besar manfaatnya
dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas kepada para siswa yang
mengikutinya. Membaca ini lebih ditujukan untuk membaca secara komprehensif dengan
cakupan bahan yang lebih luas. Membaca ini bertujuan untuk perluasan informasi. Ada
beberapa karakteristik membaca ekstensif antara lain:

 Cakupan bacaan lebih luas,lebih banyak, lebih variatif.


 Bahan bacaan sesuai dengan pilihan pembaca
 Tujuan membaca lebih ditujukan pada pemahaman komprehensif
 Kecepatan membaca sedang
 Kegiatan membaca bersifat individual
 Tindak lanjut kegiatan membaca lebih mengarah pada respons personal.
Berdasarkan karakteristik diatas,membaca ekstensif bermanfaat untuk hal – hal berikut:

 Memperkaya input sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas pemahaman dalam


menerima informasi baru
 Menambah dan meningkatkan kompetensi bahasa dan kompetensi berbahasa
 Memperkaya perbendaharaan kosakata
 Mengenali dan memahami berbagai jenis dan bentuk tulisan sebagai dasar untuk
menumbuhkan ketrampilan menulis
 Menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca atas dasar motivasi intrinsik
 Menumbuhkan rasa percaya diri
Ada beberapa cara/teknik membaca ekstensif antara lain :

 Survei reading (membaca survei)


Membaca survey adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui
gambaran umum ikhwal isi serta ruang lingkup dari bahan bacaan yang hendak dibaca. Oleh
karena itu, dalam perakteknya pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian
bacaan yang dianggap penting saja. Misalnya, judul, nama pengarang beserta pidatonya,
judul, bab serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar buku-buku rujukan yang
dipergunakannya. Dengan demikian membaca survey bukanlah membaca sebenarnya. Jadi,
dapat dikatakan semacam kegiatan prabaca.

 Skimming (membaca sekilas)


Membaca sekilas atau membaca Skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata
bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan
memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat.
Skimming dijadikan sebagai keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk
mendapatkan hasil yang efisien.

 Superficial Reading (Membaca Dangkal)


Membaca dangkal pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh
pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang dibaca.
Membaca jenis ini biasanya dilakukan bila pembaca bermaksud untuk mencari kesenangan
atau kebahagiaan. Oleh karena itu, jenis bacaannya pun betul-betul merupakan jenis bacaan
ringan. Misalnya, majalah, novel, cerpen dan sebagainya. Membaca dangkal ini dilakukan
dengan santai.

Karya
Prinsip Obyektif
karya ilmiah dikatakan objektif artinya setiap hal yang ditulis atau dinyatakan harus apa
adanya dan sesuai dengan fakta dan data di lapangan. Selain itu, perumusan masalah yang
diambil harus sesuai dengan objek atau hal yang diteliti. karangan yg terbentuk berdasarkan
pembagian logis dr pokok karangan atau hal-hal utama dl karangan. Atau, mengenai
keadaan yg sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi

Prinsip empiris
Karya ilmiah berprinsip empiris artinya kesimpulan yang diambil berupa kebenaran dari
semua penelitian yang dilakukan. Berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan fakta yang
diperoleh dari lapangan atau hasil percobaan. Bukti empiris adalah informasi yang
membenarkan suatu kepercayaan dalam kebenaran atau kebohongan suatu klaim empiris.
Dalam pandangan empirisis, seseorang hanya dapat mengklaim memiliki pengetahuan saat
seseorang memiliki sebuah kepercayaan yang benar berdasarkan bukti empiris. Hal ini
bertolak belakang dengan pandangan rasionalism yang mana akal atau refleksi saja yang
dianggap sebagai bukti bagi kebenaran atau kebohongan dari beberapa proposisi. Indra
adalah sumber utama dari bukti empiris. Walaupun sumber lain dari bukti, seperti ingatan,
dan kesaksian dari yang lain pasti ditelusuri kembali lagi ke beberapa pengalaman indrawi,
semuanya dianggap sebagai tambahan, atau tidak langsung.

Anda mungkin juga menyukai