Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama.
Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan
bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk
menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.
Membaca intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara cermat untuk
memperoleh pemahaman teks bacaan secara cepat dan akurat. Untuk mencapai
kemampuan membaca intensif tersebut pembaca harus memiliki ketrampilan – ketrampilan
seperti berikut :
Teknik KWLH
Teknik ini adalah singkatan dari Know,Want,Learned,dan How. Teknik ini menuntun
pembaca selektif sesuai dengan kebutuhan dan keperlua.
Teknik CATU
CATU merupakan kependekan dari cari,tulis-kembali,dan uji. Teknik ini lebih cocok
digunakan untuk membaca karya – karya ilmiah yang lebih pendek mengenai suatu topik
tertentu, misalnya artikel – artikel ilmiah ,bab – bab atau sub –subbab sebuah buku.
Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif merupakan suatu kegiatan membaca yang dilakukan secara luas. Pada
siswa diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam hal memiliki baik jenis maupun lingkup
bahan-bahan bacaan yang dibacanya. Program membaca ini sangat besar manfaatnya
dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas kepada para siswa yang
mengikutinya. Membaca ini lebih ditujukan untuk membaca secara komprehensif dengan
cakupan bahan yang lebih luas. Membaca ini bertujuan untuk perluasan informasi. Ada
beberapa karakteristik membaca ekstensif antara lain:
Karya
Prinsip Obyektif
karya ilmiah dikatakan objektif artinya setiap hal yang ditulis atau dinyatakan harus apa
adanya dan sesuai dengan fakta dan data di lapangan. Selain itu, perumusan masalah yang
diambil harus sesuai dengan objek atau hal yang diteliti. karangan yg terbentuk berdasarkan
pembagian logis dr pokok karangan atau hal-hal utama dl karangan. Atau, mengenai
keadaan yg sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi
Prinsip empiris
Karya ilmiah berprinsip empiris artinya kesimpulan yang diambil berupa kebenaran dari
semua penelitian yang dilakukan. Berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan fakta yang
diperoleh dari lapangan atau hasil percobaan. Bukti empiris adalah informasi yang
membenarkan suatu kepercayaan dalam kebenaran atau kebohongan suatu klaim empiris.
Dalam pandangan empirisis, seseorang hanya dapat mengklaim memiliki pengetahuan saat
seseorang memiliki sebuah kepercayaan yang benar berdasarkan bukti empiris. Hal ini
bertolak belakang dengan pandangan rasionalism yang mana akal atau refleksi saja yang
dianggap sebagai bukti bagi kebenaran atau kebohongan dari beberapa proposisi. Indra
adalah sumber utama dari bukti empiris. Walaupun sumber lain dari bukti, seperti ingatan,
dan kesaksian dari yang lain pasti ditelusuri kembali lagi ke beberapa pengalaman indrawi,
semuanya dianggap sebagai tambahan, atau tidak langsung.