Introduction
Metode FE berbasis matematika ditemukan oleh Fix dan Strang. Metode ini membantu dalam
mengembangkan model numerik dari berbagai sistem fisik dalam berbagai disiplin ilmu teknik,
seperti dinamika fluida, perpindahan panas, dan elektromagnetisme. Setelah mengalami berbagai
perkembangan, FEA mulai digunakan pada industry pembuat kapal.
Prosedur Permodelan
A. Permodelan
Pre-prosesor FEA digunakan untuk memodelkan struktur kapal dengan panjang bervariasi
dari 100 meter hingga 300 meter, lebar antara 7 meter hingga 30 meter dan dari kedalaman
5 meter hingga 30 meter.
1. Elemen shell yang digunakan untuk pemodelan pelat lambung adalah
-Shell 63
-Shell 43
-Shell 181
2. Sedangkan elemen balok digunakan untuk pemodelan hull stiffner adalah
-Balok 4
-Balok 44
-Balok 188
D. Grillage Model
Grillage model digunakan untuk menguji kekuatan suatu struktur yang didukung oleh
transversal frame dan longitudinal girder. Struktur berada di bawah tekanan lateral dan
beban normal.
E. Frame Model
Frame model dikaitkan dengan struktur frame 2D atau 3D. Struktur frame ini adalah
longitudinal girder, web transversal dan flange connected plate. Model ini digunakan untuk
menganalisis struktur rangka untuk menyelidiki bending dan shear struktur web, dan torsi,
yang memerlukan fine meshing model.
Prosedur FEA
A. Penyatuan
Ketika model struktur lengkap disiapkan, pipa, pelat, stiffener dan struktur lainnya
disatukan secara terpisah. Pemilihan ukuran elemen, bentuk dan pembagian elemen adalah
langkah terakhir sebelum disatukan. Model FE lengkap yang telah disatukan dihasilkan
dengan memilih dan mengulangi proses penyatuan untuk setiap bagian model secara
terpisah.
B. Pembebanan
Secara umum, semua beban yang diperlukan dihitung dengan metode perhitungan
hidrodinamik langsung. Beban yang bekerja di kapal dapat dibagi menjadi:
1. Beban Statis - Beban ini terdiri dari beban yang tetap stabil dengan waktu, atau bahkan
jika bervariasi, efeknya terhadap waktu dapat diabaikan.
2. Beban Dinamis - Analisis dinamik diperlukan ketika beban yang diterapkan bervariasi
dengan waktu, dan variasi ini menjadi sangat besar seiring dengan waktu.
C. Boundary Conditions
Boundary condition yang berbeda diperlukan untuk modul hull di bawah beban hull girder.
Untuk bending hull vertikal girder, diterapkan pada bulkhead transversal. Sedangkan,
dalam kasus gaya shear vertikal , boundary condition yang simetris ditempatkan di ujung
model ruang muat.
D. Analisis
Hasil analisis diperiksa untuk buckling, yielding dan ultimate strength pada posisi yang
ditentukan. Berbagai analisis FE yang umumnya dilakukan adalah:
1. Analisis tekanan kapal lengkap,
2. Analisis kekuatan tertinggi,
3. Analisis getaran,
4. Analisis termal,
5. Analisis dampak transient dynamic
G. Buckling
Buckling terjadi pada benda yang relatif tipis dan sempit seperti balok dan bagian lembaran
logam.
H. Fatigue
Efek dari pembebanan siklik yang bekerja pada komponen yang berbeda mudah diprediksi
dengan menggunakan FEA. Perkiraan rentang usia produk, inisiasi retakan dan area
propagasi juga dapat disorot melalui analisis fatigue.
Kesimpulan
Penggunaan FEA pada struktur kapal telah banyak digunakan dan terus meningkat karena metode
ini memiliki banyak keuntungan dan dapat menganalisis banyak aspek dengan mudah. Kesalahan
yang mungkin terjadi saat menggunakan FEA adalah kesalahan formulasi dan keasalahan
pengintputan. Tetapi kesalan ini dapat diminimalisir dengan terus mengembangkan FEA.
Referensi:
Javid Iqbal dan Zhu Shifan, “Modeling and Simulation of Ship Structures Using Finite Element
Method”