Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Ilham

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042989362

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4221/Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama UPBJJ : 47/Pontianak

Masa Ujian : 2020/21.1(2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA

0
1a). Menurut para ulama, hukum syari’at adalah seperangkat aturan yang berasal dari
pembuat syari’at (Allah SWT) yang berhubungandengan perbuatan manusia, yang
menuntut agar dilakukan suatu perintah atau ditinggalkan suatu larangan atau yang
memberikan pilihan antara mengerjakan atau meninggalkan.
QS. Al- ‘Ankabut/29: ayat 45
Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnyashalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
Ayat tersebut berisi tuntunan dari Allah agar shalat itu dikerjakan, maka hal tersebut
kemudian disebut dengan hukum syari’at .
Allah menyuruh kita untuk membaca Al Quran dan melaksanakan shalat,sesungguhnya
salat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar, mengingat Allah itu lebih besar
keutamaannya daripada ibadah yang lain.
1b). Macam-macam hukum Islam:
 Wajib
Wajib adalah suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang, maka orang yang
mengerjakannya akan mendapat pahala dan apabila perbuatan itu ditinggalkan maka
akan mendapat siksa.
 Sunnah(Mandub)
Sunnah adalah perbuatan apabila dikerjakan maka orang mendapat pahala dan apabila
ditinggalkan, maka orang yang meninggalkan tersebut tidak mendapat siksa.
 Haram
Haram adalah segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan
mendapat pahala dan sementara apabila dikerjakan maka orang tersebut akan
mendapat siksa.
 Makruh
Makruh adalah satu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan tersebut ditinggalkan
maka orang yang meninggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan maka orang
tersebut tidak mendapat siksa.

1
 Mubah
Mubah adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang mengerjakan tidak
mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak mendapat siksa.
1c). Prinsip-Prinsip Hukum Islam
1) Prinsip Tauhid
Prinsip ini menjelaskan bahwa seluruh manusia ada dibawah ketetapan yang sama
sebagai hamba Allah. Berdasarkan prinsip tauhid tersebut, maka pelaksanaan dan
pengamalan hukum Islam merupakan suatu ibadah, yaitu penghambaan manusia
kepada Allah SWT. Ibadah tersebut merupakan perwujudan pengakuan atas
keEsaan Allah SWT.
2) Prinsip Keadilan
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa hukum islam yang mengatur persoalan
manusia dari berbagai aspeknya harus dilandaskan kepada prinsip keadilan yang
meliputi hubungan antara individu dengan dirinya sendiri, individu dengan
manusia dan masyarakatnya serta hubungan antara individu dengan
lingkungannya.
3) Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Prinsip ketiga ini merupakan konsekuensi dari prinsip pertama dan kedua. Amar
ma’ruf ini mengandung arti bahwa Hukum Islam ditegakkan untuk menjadikan
umat manusia dapat melaksanakan hal-hal yang baik dan benar sebagaimana
dikehendaki oleh Allah SWT. Sedangkan nahi mungkarmengandung arti hukum
tersebut ditegakkan untuk mencegah terjadinya hal-hal buruk yang dapat
meruntuhkan kehidupan bermasyarakat.
4) Prinsip Kemerdekaan dan Kebebasan
Prinsip ini mengandung maksud bahwa hukum Islam tidak diterapkan berdasarkan
paksaan, akan tetapi berdasarkan penjelasan yang baik dan argumentatif yang
dapat meyakinkan. Apakah manusia pada akhirnya menolak atau menerima
sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing individu.
5) Prinsip Persamaan
Prinsip persamaan mengandung arti bahwapada dasarnya semua manusia adalah
sama meskipun faktanya berbeda dalam lahiriyahnya, baik warna kulit, bahasa
suku bangsa dan lain-lain. Kesamaan tersebut, terutama dalam hal nilai

2
kemanusiannya. Hukum Islam memandang perbedaan secara lahiriyah tidak
menjadikan manusia berbeda dari segi nilai kemanusiaannya.
6) Prinsip Tolong-Menolong
Prinsip ini mengajarkan bahwa sesama warga masyarakat harus saling menolong
demi tercapainya kemaslahatan bersama.
7) Prinsip Toleransi
Prinsip ini mengajarkan bahwa hukum Islam mengharuskan kepada umatnya untuk
hidup penuh dengan suasana damai dan toleransi. Toleransi ini harus menjamin
tidak dilanggarnya hukum Islam dan hak umat Islam.
1d). QS. An-Nissa’ /4:59
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.

dari ayat tersebut,pelajaran yang dpt kita ambil yaitu:

1. Taat kepada Rasul dan Ulil Amri dalam ayat ini bersifat mutlak, selama Ulil Amri
tidak memerintahkan kepada yang dilarang Allah SWT.

2. Rasul memiliki dua kedudukan. Pertama, menjelaskan hukum Tuhan dan


menunaikan. Kedua, mengelola urusan masyarakat dan menjelaskan peraturan-
peraturan pemerintahan berdasarkan kebutuhan

3. Jalan yang terbaik menyelesaikan perselisihan mazhab Islam adalah merujuk kepada
Al Quran dan sunnah Rasul yang diterima oleh semua orang.

4. Masyarakat haruslah menerima pemerintahan Islam dan mendukung para pimpinan


yang adil.

2a). QS. An-Nahl/16:125

Artinya: “Serulah (manusia) ke jalan (agama) Tuhanmu dengan kebijaksanaan dan


pengajaran yang baik, dan berbantahlah (berdebatlah) dengan mereka dengan (jalan)
yang terbaik.”

3
Dalam ayat tersebut menjelaskan kepada kita agar kita mengajak manusia kepada
kebenaran itu dengan cara hikmah. Termasuk ke dalam makna hikmah adalah cara
penyampaian yang tidak menyakitkan orang yang didakwahinya dengan cara bertahap
disesuikan dengan kemampuan objek dakwah dan dilakukan tidak sekaligus. Ayat ini
juga mengidikasikkan keharusan memahami kondisi sosio-kultural masyarakat,
termasuk tradisi yang diwarisinya. Selama adat itu tidak bertentangan dengan prinsip-
prinsip syara’, maka ia bisa menjadi bagian yang harus kita laksanakan termasuk
perihal akhlak.

2b). Peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. AlAhzab/33:21

Dalam kandungan ayat ini menjelaskan kepada kita agar mencontoh Rasulullah dalam
segala hal karena dalam diri Rasulullah itu ada suri tauladan yang baik. Hal yang juga
mendukung Sunnah sebagai sumber akhlak adalah risallah Kenabian Muhammad.
Nabi Muhammad diutus oleh Allah di muka bumi ini, tidak lain adalah untuk
menyempurnakan kemuliaan akhlak.

Nabi Muhammad sebagai sumber akhlak, karena nabi merupakan contoh konkret
pelaksanaan wahyu Allah yang tertuang dalam Al-Quran. Segala ucapan, tingkah
laku, sopan santun Nabi merupakan model bagi umat manusia dala menempuh
perjalanan di muka bumi ini.

Artinya:"Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu,
yaitu bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan yang banyak mengingat Allah."

(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 21)

3a). QS. Al-Jaatsiyah 45: 13

Artinya: Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.

3b). Potensi pengembangan teknologi itu berasal dari apa yang ada di bumi ciptaan Allah.
Penjelasan:
Berikut adalah terjemahan QS. Al Jaatsiyah (Yang bertekuk lutut) – surah 45 ayat 13 [QS.
45:13]: Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu

4
semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.
Menurut QS. Al-Jaatsiyah 45: 13 potensi pengembangan teknologi adalah ilmuwan yang
mengembangkannya dan itu berasal dari apa yang ada di bumi. Semua itu diciptakan Allah
untuk manfaat dan maslahat manusia. Hal ini tentunya mengharuskan mereka banyak
bersyukur kepada Allah

Anda mungkin juga menyukai