Anda di halaman 1dari 16

JAWABAN TUGAS TUTON

TUGAS 1
MKWU4109/ PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FERI ANDRIANSYAH
NIM : 856794066
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UPBJJ PALEMBANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2022

1|Tugas Tutorial 1 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas tutorial I ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Pendidikan Kewarganegaraan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Arif,M.Pd, selaku


dosen/tutor Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan MKWU4109 yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikak demi
kesempurnaan tugas ini.

Prabumulih, 18 Oktober 2022


Penulis

FERI ANDRIANSYAH
NIM 856794066

2|Tugas Tutorial 1 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


TUGAS TUTORIAL 1

SOAL :
Tugas Tutorial 1 ini berkaitan dengan Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan,
Wawasan Nusantara dan Geopolitik Indonesia, serta Ketahanan Nasional dan
Geostrategi Indonesia
Petunjuk mengerjakan tugas:
1. Panjang jawaban per soal antara 500 – 700 kata.
2. Tugas ditulis menggunakan font Time New Roman, ukuran 12 pts, dengan
spasi 1.5.
3. Mahasiswa diharapkan menjunjung tinggi integritas akademik dengan
menghindari perilaku plagiarisme dalam bentuk apapun.
4. Mahasiswa dipersilakan untuk menggunakan teori-teori yang terdapat di
dalam BMP MKDU 4111 Pendidikan Kewarganegaraan, dan
mengaitkannya kondisi di masyarakat.
Kriteria penilaian dalam tugas ini adalah:
1. Mengerjakan tugas dengan berdasar pada BMP MKDU 4111 Pendidikan
Kewarganegaraan;
2. Berdasarkan analisis persoalan yang terjadi di masyarakat.
3. Menjawab pertanyaan berdasarkan analisis/kalimat sendiri.;
4. Mencantumkan sumber referensi (sumber referensi yang diperbolehkan
adalah dari BMP, buku penunjan lainnya, jurnal, berita elektronik
maupun cetak);
5. Copy paste tidak akan diberikan penilaian.
Selamat mengerjakan tugas, perhatikan batas waktu pengiriman tugas, pastikan
bahwa tugas anda sudah tersubmitted, dan file tugas dalam bentuk doc/docx
hanya diunggah pada tempat unggah tugas pada Tuton ini.
Salam sukses.

3|Tugas Tutorial 1 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


Soal 1 (Skor 25)
Dalam buku yang berjudul “Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas
Maritim (2018), Indonesia berada di dalam garis equator yang berada di antara
dua benua yaitu Benua Asia dan Australia, serta beada di antara samudra Hindia
dan Pasifik. Indonesia tengah berupaya untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk
menjadi poros maritime dunia.
Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi geografis Indonesia baik di tingkat
ASEAN maupun dunia!
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terleih dahulu tentang posisi geografis
Indonesia yang ada di dalam BMP MKDU4111}
Soal 2 (Skor 25)
Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif
dalam melindungi berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan
Gangguan (ATHG) agar dapat mewujudkan ketahanan nasional. Ganguan tersebut
bisa berasal dari dalam dan luar negeri serta bisa berupa fisik dan non fisik.
Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri
serta berupa fisik dan non fisik!
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlbih dahulu tentang landasan, dan asas
Ketahanan Nasional yang ada di BMP MKDU4111)
Soal 3 (Skor 25)
Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan,
Hambatan, dan Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam
danluar negeri serta bisa berupa fisik dan nonfisik.
Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah
NKRI!
(Petunjuk: baca dan pahami terlebih dahulu tentang ketahanan nasional Indonesia
yang ada di dalam BMP MKDU4111)

4|Tugas Tutorial 1 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


Soal 4 (Skor 25)
Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan
pedoman untuk hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak
teradapat Ancaman, Tantangan, hambatan dan Gangguan (ATHG) yang dapat
merusak ketahanan nasional, sehingga Pancasila seharusnya dinternalisasikan
bukan hanya sekedar dihafalkan supaya ketahanan nasional negara Indoneisa
menjadi kokoh.
Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha
untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan
ketahanan nasional!
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlbih dahulu tentang ketahanan nasional
yang ada di dalam modul MKDU4111)

5|Tugas Tutorial 1 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


TUGAS TUTORIAL 1

JAWABAN :
1. Geostrategi didasarkan pada kondisi geografis suatu negara yang
memengaruhi kehidupan masyarakat dan bagaimana strategi negara dalam
menghadapi tantangan. Geostrategi merupakan kebijaksanaan pelaksanaan
dalam menentukan menggunakan sarana – sarana untuk mencapai tujuan
nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis negara. Negara Indonesia
terletak pada posisi silang, di antara dua benua Asia dan Australia dan dua
samudra, Hindia dan pasifik. Indonesia berada pada posisi strategis karena
letaknya merupakan jalur perdagangan.
Dalam posisi silang geografis, negara Indonesia menjadi lalu lintas kekuatan
dari luar dan pengaruh dari luar yang mudah masuk. Negara harus ikut serta
dalam mengatur lalu lintas kekuatan tersebut. Kondisi ini menuntut Indonesia
untuk mampu menciptakan kekuatan sentrifugal, yakni kekuatan fisik dan
mental yang mampu mengubah kekuatan dari luar menjadi kekuatan nasional
serta tidak bersifat ekspansif.
Aspek alamiahterdiri dari posisi dan lokasi geografi negara, keadaan dan
kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk.
Indonesia merupakan negara kepulauan dalam arti bentuk geografis yang
terbatas pada ranah hukum internasional. Ke dalam, kesatuan wilayah laut
dengan pulau – pulau di dalamnya. Ke luar merupakan keterhubungan dengan
lingkungan internasional yang bersifat kawasan maupun global.
Kepulauan nusantara merupakan kepulauan terbesar di dunia. Bentuknya
memanjang di sekitar katulistiwa. Lokasi yang cukup strategi berada di tengah
– tengah dunia, di antara dua lautan dan dua samudra (posisi silang) menjadi
urat nadi lalu lintas perhubungan dunia. Kedudukan geografi yang strategis ini
di satu sisi dapat menguntungkan apabila kita kelola dengan baik, namun di
sisi lain dapat menjadi “bumerang” apabila kita tidak dapat mengelola,
menguasai, dan mengendalikan secara nyata seluruh kekuatan yang melintas
di seluruh wilayah Nusantara. Karena bukan tidak mungkin dalam lalu lintas
perhubungan dunia tersebut ada unsur – unsur yang dapat mengancam
integritas nasional.
Oleh karena itu, pemikiran tentang “kesatuan wilayah Nusantara” atau yng
disebut “tanah – air” yang dapat dikuasai, dikelola, dimanfaatkan dan
dikendalikan sepenuhnya oleh bangsa Indonesia merupakan suatu keharusan.
Keadaan dan letak negara pada posisi silang memberikan pengaruh terhadap
segenp kehidupan bangsa. Pengaruh – pengaruh tersebut pada satu pihak
memang menguntungkan, tetapi pada lain pihak tidak menguntungkan, bahkan
mengundang berbagai bentuk ancaman yang berbahaya.

6|Tugas Tutorial 1 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


Posisi silang dengan segala akibatnya, memaksa kita memiliki aatu di antara
dua alternative, yaitu :
a. Membiarkan diri terus menerus menjadi objek lalu lintas kekuatan –
kekuatan dan pengaruh – pengaruh yang melintai Nusantara, serta setiap
kali cenderung dan mengantungkan diri kepada kekuatan atau pengaruh
yang terbesar.
b. Turut serta mengatur lalu lintas kekuatan – kekuatan atau pengaruh
tersebut dengan ikut berperan sebagai subjek dengan mengendalikan, dan
memanfaatkan kekuatan – kekuatan tersebut untuk kepentingan maksimal.

Kalau ditelurusi lebih jauh, dalam sidang BPUPKI (10-17 Juni 1945) hanya
mentetapkan cakupan wilayah yang termasuk Negara Republik Indonesia,
tanpa batass – batas wilayah. Dengan demikian yang dipakai sebagai dasar
untuk penetapan batas wilayah adalah ketentuan peralihan UUD 1945,
Konstitusi RIS dan UUD 1950 di mana berlakunya ordonansi tahun 1939 No.
442 tentang batas – batas laut wilayah (Teritoriale Zee en Maritieme Kringen
Ordonantie).

Pemerintahan Presiden Joko widodo telah mengeluarkan sebuah kebijakan


yang dikenal sebagai Poros Maritim Dunia. Dasar kebijakan tersebut adalah
posisi geostrategis Indonesia di persimpangan jalur perdagangan dunia, antara
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, antara Asia Barat dengan Asia Timur.
Selat Malaka, yang membentang antara Indonesia, Malaysia dan Singapura,
dan merupakan jalur utama perdagangan dari dan ke Asia. Berfungi sebagai
rute utama pasokan komoditas minyak ke Asia, khususnya Asia Timur, rute
ini menjadi penting karena merupakan rute laut terpendek antara pemasok
Afrika dan Teluk Persia dan paar Asia. Posisi geotrategis Indonesia tersebut
membuka peluang Indonesia menjadi negara hub dan kwaan jasa kelautan
yang berpengaruh dalam perdagangan dunia. Kebijakan ini diharapkan akan
meningkatkan perekonomian dan membawa kesejahteraan bagi seluruh
masyarakat Indonesia.

Doktrin poros maritim dunia oleh Presiden Joko Widodo yang foku pada
perdagangan, maritime, infrastruktur, dan keamanan Indonesia, adalah untuk
memperluas kekuatan maritim Indonesia memperluas kekuatan maritim
Indonesia. Doktrin ini berpendapat bahwa Indonesia adalah poros laut antara
kekuatan Samudra Hindia (yaitu, India) dan kekuatan Pasifik seperti Tiongkok
dan Amerika Serikat. Kedua samudra harus menjadi wilayah damai dan
kawasan perdagangan bebas, serta akan membantu melindungi sumber daya
alam lautan. Doktrin Presiden Joko Widodo ini mempunyai komitmen untuk

7|Tugas Tutorial 1 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


secara permanen memperluas aset – aset angkatan lautnya, untuk menjamin
kebebasan navigasi dan perdagangan di lautan.

Untuk pembentukan poros maritim, Presiden Joko Widodo akan


meningkatkan secara signifikan jumlah pelabuhan dan infrastuktur pelayaran
lainnya sehingga Indonesia akan terintegrasi dalam perdagangan dengan
kawasan Samudra Hindia dan Pasifik. Tantangan yang dihadapi Indonesia
adalah biaya pengelolaan pelabuhan dan pengiriman barang yang masih lebih
tinggi dari tandar regional. Secara teoritis, doktrin Presiden Joko Widodo
terdengar praktis dan bijaksana untuk melaksanakan kebijakan luar negeri
yang lebih konkret, namun sebenarnya menghadapi rintangan yang signifikan.

Dengan doktrin poros maritime dunia Presiden Joko Widodo ingin


memusatkan semua kegiatan pemerintahannya di bawah platform tranformatif
itu agar Indoneia menjadi jembatan penghubung antara Samudra Hindia dan
Pasifik (Indo- Pasifik) serta menjadikan Indonesia sebagai negara tangguh
berkat kesejahteraan rakyatnya yang meningkat. Ini berarti sebagai
penghubung jalur perdagangan, tranportasi dan telekomunikasi.

2. Ada dua macam bela negara, yakni bela negara secara fisik dan nonfisik. Bela
negara secara fisik menurut Undang – Undang No. 3 Tahun 2002 tentang
pertahanan Negara, keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik
dapat dilakukan dengan menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan
Pelatihan Dasar Kemiliteran. Sekarang ini pelatihan dasar kemiliteran
diselenggarakan melalui program Rakyat Terlatih (ratih) meskipun konsep
Rakyat Terlatih (ratih) adalah amanat dari Undang – Undang No. 20 Tahun
1982. Rakyat Terlatih (Ratih) terdiri dari berbagai unsur, seperti Resimen
Mahasiswa (Menwa), Perlawanan Rakyat (Wanra), Pertahanan Sipil (Hansip),
Mitra Babinsa, dan Organisasi Kemasyarakatan pemuda (OKP) yang telah
mengikuti Pendidikan Dasar Militer, dan lain – lain. Rakyat Terlatih
mempunyai empat fungsi, yaitu Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat,
Keamanan Rakyat, dan Perlawanan Rakyat. Tiga fungsi yang disebut pertama
umumnya dilakukan pada masa damai atau pada saat terjadinya bencana alam
atau darurat sipil, di mana unsur – unsur Rakyat terlatih membantu pemerintah
daerah dalam menangani keamanan dan ketertiban masyarakat. Sementara
fungsi Perlawanan rakyat dilakukan dalam keadaan darurat perang di mana
rakyat Terlatih merupakan unsur bantuan tempur. Bila keadaan ekonomi dna
keuangan negara memungkinkan maka dapat pula dipertimbangkan
kemungkinan untuk mengadakan Wajib Militer bagi warga negara yang
memenuhi syarat seperti yang dilakukan di banyak negara maju di Barat.

8|Tugas Tutorial 1 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


Sedangkan bela negara nonfisik menurut Undang – Undang No. 3 Tahun 2002
tentang pertahanan Negara, keikutsertaan warga negara dalam bela negara
secara nonfisik dapat diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan
dan pengabdian sesuai dengan profesi. Pendidikan kewarganegaraan diberikan
dengan maksud menanamkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilaksanakan melalui jalur formal
(sekolah dan perguruan tinggi) dan jalur nonformal (social kemasyarakatan),.
Berdasarkan hal itu maka keterlibatan warga negara dalam bela negara
secaranonfiik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa, dan
dalam segala situasi.
Bela negara berkaitan dengan unsur kematangan watak atau identitas kita
sebagai bangsa, moral dan budaya kita sebagai bangsa. Moral dan watak ini
dilandasi oleh ketaqwaan dalam kehidupan beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa mempunyai watak dan moralitas yang baik dalam kehidupan kita
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Dalam kehidupan kita berbangsa
dan bernegara dan bermasyarakat kita dituntun dan dituntut untuk menghayati
dan mengamalkan Pancasila di berbagai bidang kehidupan sehingga ia
merupakan identitas nasional kita sebagai bangsa, yang membedakan kita
dengan bangsa lain di dunia ini. Pengamalan pancasila dalam kehidupan kita
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, merupakan "jati diri" kita sebagai
bangsa Indonesia.
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia, dalam rangka
mewujudkan tujuan nasional. Pendidikan nasional bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa , berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Masalah yang dihadapi
dalam bidang pendidikan ini adalah ini adalah peningkatan mutu pendidikan,
pemerataan pendidikan, relevani pendidikan dan efiiensi pendidikan. Kualitas
pendidikan tidak hanya ditunjukkan oleh bertambahnya penguasaan ilmu
pengetahuan, teknologi dan keterampilan tetapi juga aspek efektifnya, yaitu
berupa sikap berbudi pekerti luhur, kecintaan kepada tanah air, bangga sebagai
bangsa Indonesia (kebangga nasional) , selektif terhadap budaya asing,
mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan, dan tanggung jawab
sebagai warga negara. Penguasaan ilmu pengetahuan teknologi dan
keterampilan sangat penting agar kita dapat mengelola, menikmati hasil
kekayaan alam yang kita miliki. kelemahan pada penguasaan ilmu

9|Tugas Tutorial 1 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


pengetahuan, teknologi dan keterampilan ini mengakibatkan ketergantungan
kita pada bangsa - bangsa yang telah maju yang pada akhirnya hasil kekayaan
alam kita banyak dinikmatioleh mereka. Menurut perhitungan para ahli dalam
kondisi sekarang ini, kita hanya menikmati 2,5% hasil kekayaan alam kita,
selebihnya 97,5% dinikmati oleh negara - negara maju yang menginvestasikan
modalnya di Indonesia. Kita harus menjadi tuan di negeri sendiri, dan untuk
itu dalam sektor pendidikan harus dipacu penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan keterampilan. Kalau tidak, ketahanan gatra sosial budaya dari
sektor pendidikan ini angat lemah. Pendidikan nasional juga diarahkan untuk
mengembangkan sikap berbudi pekerti luhur , cinta tanah air, dan kebanggaan
nasional. Berbudi pekerti luhur , yaitu serasi dengan tuntutan moral agama dan
ideologi Pancasila. kecintaan dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia
mendorong kita untuk membela kepentingan dan nama bangsa di manapun
kita berada dan perjuangan apa pun yang kita hadapi, serta selektif menerima
budaya yang datang dari luar yang sesuai dengan kepribadian kita sebagai
bangsa Indonesia.
Rasa tanggung jawab kemasyarakatan menuntut kita untuk mempunyai
kepekaan sosial, yang mengarah kepada kesetiakawanan sosial dalam
kehidupan bersama sebagai bangsa yang sedang membangun. Salah satu
tujuan pendidikan adalah untuk mendidik kita agar dapat hidup bersama baik
secara nasional maupun internasional (UNESCO). Rasa tanggung jawab
sebagai warga negara dan bangsa ditunjukkan tidak hanya dengan berani
membela bangsa dan negara (dalam keadaan darurat), tetapi lebih luas dari itu,
yaitu menaati segala hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Generasi muda mahasiswa dan kalangan terpelajar sebagai pewaris masa
depan bangsa harus dipersiapkan karena tantangan di masa depan jauh lebih
kompleks. Tantangan generasi 45 adalah mengusir penjajah untuk
memperoleh kemerdekaan. Tantangan generasi muda di era "kesejagatan" ini
adalah mensejajarkan diri dengan negara maju. Tanpa mempersipkan diri
dengan baik, kita akan menjadi bangsa yang underdog. Memang kita bisa
membuat pesawat terbang dengan adanya IPTN, tetapi dalam banyak hal kita
masih nomor terakhir di negara - negara ASEAN.
3. Istilah bela negara dapat kita temukan dalam rumusan Pasal 27 ayat 3 UUD
NKRI 1945. Pasal 27 ayat 3 menyatakan “Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”Dalam buku”Pemasyarakatan
UUD NKRI 1945 oleh MPR (2012)” dijelaskan bahwa Pasal 27 ayat 3 ini
dimaksudkan untuk memperteguh konsep yang dianut bangsa dan negara
Indonesia di bidang pembelaan negara, yakni upaya bela negara bukan hanya
monopoli TNI, tetapi merupakan hak sekaligus kewajiban setiap warga
negara. Oleh karena itu, tidak benar jika ada anggapan bela negara berkaitan

10 | T u g a s T u t o r i a l 1 F e r i A n d r i a n s y a h 8 5 6 7 9 4 0 6 6 P G S D
dengan militer atau militerisme dan seolah – olah kewajiban dan tanggung
jawab untuk membela negara hanya terletak pada Tentara Nasional Indonesia.
Berdasarkan Pasal 27 ayat 3 UUD NRI 1945 tersebut dapat disimpulkan
bahwa usaha pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga
negara Indonesia. Hal ini berkonsekuensi bahwa setiap warga negara berhak
dan wajib untuk turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan
negara melalui lembaga – lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan
perundang – undangan yang berlaku termasuk pula aktivitas bela negara.
Selain itu, setiap warga negara dapat turut serta dalam setiap usaha pembelaan
negara sesuai dengan kemampuan dan profesi – masing – masing.
Dalam Undang – Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal
9 ayat 1 disebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan
negara.” Dalam bagian penjelasan Undang – Undang No. 3 Tahun 2002
tersebut dinyatakan bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang ebrdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara,
selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi
setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung
jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Jika bela negara tidak hanya mencakup perang mempertahankan negara maka
konsep bela negara memiliki cakupan yang luas. Bela negara dapat dibedakan
secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik, yaitu dengan cara “memanggil
senjata” menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela negara secara fisik
dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Pengertian ini dapat
disamakan dengan bela negara dalam arti militer. Sedangkan bela negara
secara nonfisik dapat didefinisikan sebagai “Segala upaya untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan cara
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan
terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara,
termasuk penanggulangan ancaman. Bela negara demikian dapa dipersamakan
dengan bela negara secara nonmilier. Bela negara perlu kia pahami dalam ari
luas, aiu secara fisik dan nonfisik (militer ataupun nonmilier). Pemahaman
demikian diperlukan karena dimensi ancaman terhadap bangsa dan negara
dewasa ini tidak hanya ancaman yang bersifat militer, tetapi juga ancaman
yang sifatnya nonmiliter atau nirmilier. Yang dimaksud ancaman adalah
‘setiap usaha dan kegiatan baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman nirmiliter pada hakikatnya adalah ancaman yang

11 | T u g a s T u t o r i a l 1 F e r i A n d r i a n s y a h 8 5 6 7 9 4 0 6 6 P G S D
menggunakan faktor – faktor nirmiliter yang dinilai mempunyai kemampuan
yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa.
Bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang merdeka, mempunyai cita – cita dan
tujuan nasional. Di dalam mencapai cita – cita dan tujuan nasional tersebut
harus dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dari berbagai macam
ancaman tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) maka bangsa Indonesia
harus mempunyai kemampuan dan ketangguhan yang dinamakan Tannas.
Dasar Negara pancasila Konstitusi UUD 1945, secara implisit mempunyai 3
dimensi, antara lain :
a. Dimensi Kebangkitan Nasional (National Rivival) mengandung daya cipta
anggota Masyarakat dan dorongan membangun suatu bangsa.
b. Dimensi Ketahanan Nasional (National Resiliencies), kemampuan
menghadapi ATHG, dan kemampuan mengejar ketinggalan dan
membangun kesejahteraan dan keamanan.
c. Dimensi Kelangsungan Hidup Nasional (National Survival), selain mampu
menghadapi ATHG harus mampu mendorong meningkatkan daya kreasi
kea rah integrasi emanipai, Demokrasi, HAM, Lingkungan hidup daya
cipta dan lain – lain. Ideologinya harus mampu memberikan harapan hidup
lebih baik.

Walaupun bangsa Indonesia berjuang menghadapi tentara asing (penjajah)


maupun konflik internal di dalam negeri dengan berbagai latar belakangnya,
namun bangsa Indonesia tetap utuh dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa dan negara Indonesia
mempunyai keuletan dan ketangguhan (Ketahanan) dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya (National Survival). Oleh karena itu, dalam upaya
mempertahankan kelangungan hidup, bangsa Indonesia harus mempunyai
tannas (National Reellience). Tannas itu harus dibina dan ditingkatkan ejalan
dengan perkembangan bangsa Indonesia dan lingkungan strategisnya.

Rumusan terakhir tannas, merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu


bangsa. Di dalamnya mengandung ‘keuletan dan ketangguhan” yang mampu
mengembangkan kekuatan nasional. Kekuatan itu kita perlukan untuk
mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
(ATHG), yang datang dari dalam atau dari luar, yang langsung atau tidak
langung membahayakan identitas, integritas, keberlangsungan hidup bangsa
dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.

Kondisi suatu bangsa selalu berubah – ubah, sejalan dengan perkembangan


waktu atau zaman dan sejalan dengan upaya yang diselenggarakan oleh

12 | T u g a s T u t o r i a l 1 F e r i A n d r i a n s y a h 8 5 6 7 9 4 0 6 6 P G S D
seluruh bangsa melalui pembangunan nasional. Jadi kondisi suatu bangsa itu
tidak statis. Ancaman yang dihadapi dari waktu ke waktu tidak selalu sama,
baik jenis maupun intensitasnya.Oleh karena itu, tannas harus dibina dan
ditingkatkan sesuai dengan kondisi serta ancaman yang dihadapi.

Ancaman merupakan hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan dilaksanakan secara konsepsional criminal serta politis.
Tantangan merupakan hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat menggugah
kemampuan. Hambatan merupakan hal atau usaha yang bersifat atau bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional yang berasal dari
diri sendiri. Dan Gangguan adalah hambatan yang berasal dari luar yang
bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

4. Ideologi dan politik penting perannya dalam geostrategic. Ideologi bersifat


asasi, sednagkan politik merupakan kebijakan dalam pelaksanaan ideology
dalam suatu waktu dan tempat. Dalam hal ini, politik negara Indonesia
berdasar pada Pancasila dengan karakter kebersamaan dan kekeluargaan.
Aspek ideologi dalam geostrategic ditunjukan untuk mengatasi berbagai
pengaruh dan paham negative dari luar maupun dalam. Pancasila menjadi
ideology nasional yang turut mendasari kondisi mental masyarakat Indonesia
serta menjadi pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pancasila mempunyai
kemampuan dalam menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan
nasional serta bisa menangkal ideology dan nilai – nilai dari luar yang buruk
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Penerapan ideologi Pancasila akan menentukan arah politik negara Indonesia
serta tujuan bernegara yang diwujudkan dalam konstitusi dan peraturan –
peraturan di bawahnya. Geostrategic Ideologi terwujud dalam kondii mental
bangsa Indonesia yang ebrdasarkan keyakinan pada nilai – nilai Pancasila
sebagai ideology bangsa dan negara.
Sedangkan aspek politik dalam geostrategic ditentukan oleh kemampuan
system politik dalam menghadapi tantangan dan ancaman kehidupan
masyarakat. Kehidupan politik bangsa Indonesia menganut paham demokrasi
dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 yang memiliki kemampuan
untuk memelihara stabilitas politik yangs ehat dan dinamis serta menerapkan
politik luar negeri yang bebas dan aktif. Stabilitas politik merupakan
geostrategic politik dalam negeri yang memperhatikan keseimbangan antara
partisipasi masyarakat dan inisiatif pemerintah.
Tannas di bidang ideology atau katahanan ideology, dapat diartikan sebagai
kondisi dinamis suatu bangsa yang berisikan keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kehidupan nasional di dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan dan

13 | T u g a s T u t o r i a l 1 F e r i A n d r i a n s y a h 8 5 6 7 9 4 0 6 6 P G S D
gangguan yang datang dari dalam atau luar, yang membahayakan
kelangsungan ideology bangsa dan negara.
Ideology atau falsafah bangsa dan negara Indonesia adalah Pancasila yang
terdapat di dalam Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18
Agustus 1945, serta digali dari kehidupan bangsa dan diterima oleh PPKI pada
tanggal 01 Juni 1945.
Keampuhan Pancasila sebagai ideology negara bergantung kepada nilai yang
dikandung yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan
kehidupan, secara pribadi, sebagai mahluk social dan sebagai warga negara
sesuai dengan kodrat dan iradat Tuhan Yang Maha Esa.
a. Agar Pancasila dapat dihayati dan diamalkan secara baik maka ditetapkan
oleh MPR RI Ketetapan No.II/ MPR/ 1983 tanggal 23 Maret 1978 tentang
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) atau yang kita
kenal dengan Eka Prasetia Pancakarsa, yang artinya monoloyalitas atau
satu kesetiaan terhadap 5 kehendak.
b. P4 tidak merupakan tafsir Pancasila sebagai dasar negara.
c. P4 merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam kehidupan
bermasyarakat, dan bernegara bagi setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggaraan negara, serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah, dan dilaksanakan secara
bulat dan utuh.
d. Pancasila telah diterima dan ditetapkan sebagai Dasar Negara seperti
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, Pancasila
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji
kebenaran, keampuhan dan kesaktian sehingga tidak ada satu kekuatan
pun yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
e. Untuk memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan warga masyarakat,
manusia Indonesia dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila secara
bulat dan utuh, menggunakan pedoman sebagai berikut.
- Sila Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Sila pertama ini merupakan nilai yang tertinggi, yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa. Rangkaian nilai itu tidak identic dengan agama, melainkan
berkaitan erat, serta merupakan perwujudan (konkretisasi) dari semua
agama untuk mempersatukan (bukan ssinkritime) kehidupan
beragama, dalam menegakkan tannas.
- Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti menjunjung tinggi nilai –
nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan – kegiatan kemanusiaan
dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sehubungan dengan sila

14 | T u g a s T u t o r i a l 1 F e r i A n d r i a n s y a h 8 5 6 7 9 4 0 6 6 P G S D
ini maka perlu dikembangkan sikap saling mencintai sesama manusia,
sikap tenggang rasa dan “ tepo sliro”.
- Sila Persatuan Indonesia
Manusia Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, serta
kepentingan keseluruhan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan, serta sanggup dan rela berkorban untuk
kepentingan negara dan bangsa. Persatuan dikembangkan atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika dengan memajukan pergaulan demi persatuan
dan kesatuan bangsa. Untuk itu, perlu adanya rasa kebanggaan
berkebangsaan dan bertanah air Indonesia dalam rangka memelihara
ketertiban dunia.
- Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dan
Permusyawaratan/ Perkawilan
Manusia Indonesia sebagai warga negara dan anggota masyarakat
Indonesia mempunyai kedudukan hak dan kewajiban yang sama. Hal
ini berarti bahwa pada dasarnya tidak boleh ada suatu kehendak yang
dipaksakan kepada pihak lain. Sebelum diambil keputusan, terlebih
dahulu diadakan musyawarah sehingga keputusan itu diusahakan
secara mufakat. Setiap hasil keputusan muyawarah harus dihormati
dan dijunjung tinggi serta dilaksanakan dengan itikad baik dan rasa
tanggung jawab.
- Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dengan kedudukan, hak dan kewajiban yang sama maka diciptakan
keadilan social dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Selanjutnya,
perlu dipupuk sikap suka memberikan pertolongan kepada orang yang
memerlukan, tidak menggunakan hak miliknya untuk usaha – usaha
yang bersifat pemerasan terhadap orang lain dan merugikan orang lain.
Manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai
perjuangan utama dalam dalam kehidupan kemasyarakatan dan
kenegaraan dan pengamalannya harus dimulai dari setiap warga
negara. Manusia dan bangsa Indonesia harus menjamin kelestarian dan
kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasar
Pancasila maka ketahanan ideology merupakan penentu di dalam
aspek – aspek kehidupan nasional.

15 | T u g a s T u t o r i a l 1 F e r i A n d r i a n s y a h 8 5 6 7 9 4 0 6 6 P G S D
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Zainul Ittihad. 2017. Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang Selatan :


Universitas Terbuka.

Lasiyo dkk. 2021. Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang Selatan :


Universitas Terbuka.

Wangke. Humphrey dkk. 2018. Diplomasi Indonesia dan Pembangunan


konektivitas maritim. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia. (diakses
dari :
https://www.google.co.id/books/edition/Diplomasi_Indonesia_dan_Pemba
ngunan_Kone/PfKiDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover)

16 | T u g a s T u t o r i a l 1 F e r i A n d r i a n s y a h 8 5 6 7 9 4 0 6 6 P G S D

Anda mungkin juga menyukai