Anda di halaman 1dari 13

JAWABAN TUGAS TUTON

TUGAS 2
MKWU4109/ PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FERI ANDRIANSYAH
NIM : 856794066
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UPBJJ PALEMBANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2022

1|Tugas Tutorial 2 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas tutorial I ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Pendidikan Kewarganegaraan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Arif,M.Pd, selaku


dosen/tutor Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan MKWU4109 yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikak demi
kesempurnaan tugas ini.

Prabumulih, 12 November 2022


Penulis

FERI ANDRIANSYAH
NIM 856794066

2|Tugas Tutorial 2 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


TUGAS TUTORIAL 2

Soal 1 (skor 25)


Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan
Indonesia. Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membedakan negara yang
stau dengan negara yang lainnya. Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari
berbagai nilai-nilai yang ada di suatu bangsa.
Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan
berikanlah contoh identitas nasional yang ada di Indonesia!
(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu definisi identitas nasional
yang ada dalam BMP MKDU4111!)
Soal 2 (Skor 25)
Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi
harga mati. Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai
luhur untuk kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala
sumber hukum yang ada di Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila mempunyai
keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki pyramidal. Oleh karena itu, Pancasila
mempunyai makna yang mendasar dan tidak dapa dipisahkan satu dengan yang
lainnya.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat
dari causa materialis dari Pancasila!
(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu tentang sila-sila Pancasila di
BMP MKDU4111)
Soal 3 (Skor 25)
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala
aktivitas dalam kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai
yang terdapat di dalam Pancasila dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa
lebih tertat dan teratur baik dalam kehidupan bermasyarakt, berbangsa, dan
bernegara.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari
sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
(Perunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa yang ada di BMP MKDU4111)
Soal 4 (Skor 25)
Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada
tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai
fungsi utama sebagai dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang
paling tinggi karena sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada di
Indonesia.

3|Tugas Tutorial 2 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila
sebagai kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!
(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu tentang kedudukan Panacsila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari yang ada di
dalam BMP MKDU4111)

4|Tugas Tutorial 2 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


TUGAS TUTORIAL 2

JAWABAN :
1. Makna identitas nasional ditinjau dari tiga sudut pandang, antara lain :
A. Etimologis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa identitas
nasional terbentuk oleh dua kata, yaitu identitas dan nasional. Identitas
berarti “ciri – ciri atau keadaan khusus seseorang” atau “jati diri”. Kata
identitas berasal dari kata “identity” (inggris) yang dalam Oxford
Advanced Leaner’s Dictionary berarti (1) (C,U) who or what sb/sth is; (2)
(C,U) the characteristics, feelings or beliefs that distinguish people from
others; (3) the state of feeling of being very similar to and able to
understand sb/sth. Berdasarkan arti kata identitas di dalam kamus tersebut,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata identitas menunjuk pada
ciri atau penanda yang dimiliki oleh seseorang pribadi dan dapat pula
kelompok penanda pribadi.
Kata nasional berarti bersifat “kebangsaan”; “ berkenaan atau berasal dari
bangsa sendiri”; “ meliputi suatu bangsa.” Kata nasional berasal dari kata
“national” (Inggris) yang dalam Oxford Advanced Leaner’s Dictionary
berarti : (1) connected with a particular nation; shared by a whole nation;
(2) owned, controlled or financially supported by the federal, government.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “nasional” berarti bersifat
kebangsaan; berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu
bangsa.
Berdasarkan arti yang terdapat di dalam kamus ini, identitas nasional
dengan demikian dapat diartikan sebagai ciri – ciri, segala perasaan, atau
perasaan, atau sifat – sifat kebangsaan yang berasal dari bangsa itu sendiri.
Berdasarkan arti dalam kamus ini, identitas nasional dapat dipahami
sebagai ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa dan berasal dari bangsa
itu sendiri, yang pada akhirnya menjadi penentu atau pembeda bangsa
tersebut dengan bangsa yang lain. Identitas nasional dengan demikian
mencakup dua aspek. Pertama adalah aspek ciri khas. Identitas nasional
selalu merupakan representasi dari keadaan suatu bangsa. Identitas adalah
gambaran yang mewakili keadaan dari bangsa tersebut. Kedua, identitas
nasional juga merupakan pembeda dari bangsa tersebut dengan bangsa
yang lain. Di samping menunjukkan ciri – ciri yang merepresentasikan
keadaan suatu bangsa, identitas juga harus menunjukkan kekhasan bangsa
tersebut dibandingkan dengan bangsa yang lain sehingga dengan identitas
tersebut, bangsa yang bersangkutan menunjukkan perbedaannya dengan

5|Tugas Tutorial 2 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


bangsa yang lain. Inilah dua aspek yang penting di dalam identitas
nasional.
B. Historis
Secara hidtoris, ide tentang identitas nasional Indonesia bukanlah ide yang
baru. Ide ini telah muncul sejak masa perjuangan kemerdekaan. Kesadaran
tentang pentingnya identitas nasional Indonesia secara historis tepatnya
muncul setelah banyak pemuda Indonesia yang menjalani pendidikan di
Eropa. Kesadaran tentang pentingnya identitas nasional Indonesia,
khususnya pada tahap awal munculnya ditandai dengan
diselenggarakannya Kongres Budi Utomo 1908. Kongres Budi Utomo
1908 diselenggarakan sebagai akibat munculnya kesadaran rakyat
Indonesia untuk merdeka dan bersatu sebagai bangsa. Rakyat Indonesia
mulai sadar untuk menemukan identitas dirinya sebagai bangsa yang
sebagai bangsa yang bernegara sendiri.
C. Terminologis
Ada beberapa tokoh yang memberikan pendapatnya untuk memperjelas
pengertian identitas nasional.
Menurut Koento Wibisono Siswomihardjo, setiap bangsa sebagai bentuk
persekutuan hidup yang ingin merdeka tentu penting memiliki identitas
yang berbeda dengan bangsa lain. Setiap bangsa dan negara yang merdeka
dan berdaulat memiliki identitas nasionalnya agar negara – negara tersebut
dapat dikenal oleh negara – bangsa lain dan dapat dibedakan dengan
negara – bangsa lain. Negara – bangsa dengan identitas nasional yang
formal dan jelas akan memiliki nilai dan norma untuk mengatur hidup dan
kehidupannya sehingga akan memiliki kewibawaan dan kehormatan
sebagai bangsa beradab yang sejajar dengan bangsa lain. Identitas nasional
Indonesia akan membedakan bangsa dan warga Indonesia dengan bangsa
dan warga bangsa lain dalam mengatur hidup dan kehidupannya. Apabila
bangsa Indonesia memiliki identitas nasional maka bangsa lain akan
dengan mudah mengenal dan membedakan ciri – ciri bangsa Indonesia
dengan bangsa lain. Identitas nasional juga sangat berguna untuk menjaga
persatuan seluruh warga bangsa sehingga sangat berguna untuk menjaga
eksistensi dan kelangsungan hidup negara – bangsa yang bersangkutan.
Menurut Koento Wibisono (2005) menyatakan bahwa identitas nasional
adalah pengertian yang di dalamnya tersimpul perangkat nilai – nilai
budaya yang merupakan ciri khas dan membedakan dengan bangsa lain.
Identitas nasional merupakan kontruksi emosional, intelektual, dan
ideologis yang terus – menerus harus dibangun agar tata nilai yang
tersimpul di dalamnya tetap relevan, aktual dan fungsional; dalam
menghadapi zaman yang terus – menerus berkembang dan berubah.

6|Tugas Tutorial 2 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


Menurut tulisan kaelan dan Zubaidi (2007) yang menyatakan bahwa
identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.
Pengertian ini mengandaikan dua hal sebagaimana yang telah disinggung
pada uraian sebelumnya, yaitu pertama ciri – ciri, dan kedua adalah
perbedaan dengan bangsa yang lain. Identitas mencakup kedua hal
tersebut. Berdasarkan pengertian yang demikian tersebut maka setiap
bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri – sendiri sesuai dengan
keunikan, sifat, ciri, serta karakter dari bangsa tersebut. Berdasarkan
pengertian identitas nasional tersebut dapat disimpulkan bahwa identitas
memiliki kaitan yang erat dengan jati diri bangsa tersebut atau yang
disebut juga dengan istilah kepribadian bangsa.
Contoh identitas nasional di Indonesia
- Pengamalan Pancasila.
- Penanda pribadi misalkan diwujudkan dalam beberapa bentuk identitas
diri, misal dalam Kartu Tanda Penduduk atau surat Izin mengemudi.
- Peristiwa – peristiwa terkait dengan kebudayaan dan kebahasaan
melalui kongres telah memberikan pengaruh positif terhadap
penemuan jati diri dan identitas nasional bangsa Indonesia, misalnya
Kongres Budi Utomo, Kongres kebudayaan I, Kongres kebudayaan
sunda, Madura, bali, dan kongres Bahasa Indonesia I.
2. Prof. Notonagoro untuk mencari asal mula Pancasila menggunakan teori
causalitas (sebab akibat). Berdasarkan teori causalitas tersebut, causa
materialis Pancasila berasal dari adat kebiasaan, kebudayaan dan agama yang
ada di Indonesia (Notonagoro, 1975: 32). Dengan demikian, tidak dapat
diragukan bahwa dasar negara yang kita miliki digali dari nilai yang terdapat
dalam masyarakat. Nilai tersebut tersebar pada masyarakat, digunakan untuk
mengatur kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, tidak, diragukan lagi bahwa
Pancasila sebenarnya merupakan budaya dan pembudayaan bangsa Indonesia
yang perlu dipahami secara ilmiah oleh bangsa Indonesia.
1. Adat-istiadat
Sebelum melihat sejauh mana implementasi adat-istiadat dalam Pancasila,
dan bagaimana bentuk konkretnya dalam sila-sila Pancasila terlebih
dahulu diuraikan karakteristik adat-istiadat tersebut. Pada pokoknya adat-
istiadat merupakan urusan kelompok; tidak ada adat-istiadat orang
seorang. Seseorang mengikuti adat-istiadat bersama dengan orang lain;
adat-istiadat sekaligus merupakan urusan masyarakat. Masyarakat ini
kadang-kadang mempunyai pembatasan yang agak cermat, misalnya,
sebuah suku atau satu persekutuan pedesaan yang masih tertutup di dalam
masyarakat yang bersifat sangat agraris. Sebuah persekutuan merupakan

7|Tugas Tutorial 2 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


objek maupun subjek adatistiadat tidak ada pemisah di antara kedua hal
ini, bahkan keduanya tepat bersamaan. Artinya, persekutuan tunduk
kepada adat-istiadat, namun juga merupakan pendukungnya serta
mempertahankannya (de Vos, 1987: 42). Jurnal Filsafat Vol. 39, Nomor 1,
April 2006 20 Dengan diambilnya adat-istiadat sebagai unsur sila
Pancasila, memang sangat tepat, sebab para pemimpin kita yang
merumuskan sila-sila Pancasila mengharap negara yang berdasarkan
Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara yang bersifat
orang perorangan. Pancasila bukanlah sebuah ideologi yang ditanamkan
dari atas, melainkan merupakan manifestasi moralitas publik. Artinya,
dimensi otoritas dan tradisi seharusnya melenturkan diri sefleksibel
mungkin, sehingga publik pun berpartisipasi dalam diskursus tentang
nilai-nilai dasar Pancasila itu (Lanur, 1995: 11). Karakteristik lain dari
adat-istiadat. Orang tidak lagi mempertanyakan tentang asal-usul serta apa
yang hendak dicapai oleh adat-istiadat, melainkan orang mematuhi secara
diam-diam dan tanpa mempersoalkannya. la diterima dan dipatuhi sebagai
sesuatu yang wajar. la tidak memerlukan dasar pembenaran; palingpaling
kehendak Tuhan merupakan dasar pembenarannya (de Vos, 1987: 43).
Dari kedua karakteristik adat-istiadat di atas, sudah sangat jelas maksud
dan tujuannya. Di samping itu, tampaknya adatistiadat memiliki
karakteristik yang universal, artinya berlaku untuk adat istiadat dimana
pun dengan tidak melihat di mana tempat keberadaannya. Dengan
demikian, adat-istiadat bangsa kita memiliki karakteristik tersebut.
Koentjaraningrat (1974) setelah membedakan antara kebudayaan dengan
adat menyatakan. Adat adalah wujud ideal dari kebudayaan. Secara
lengkap wujud itu dapat kita sebut adat tata kelakuan, karena adat itu
berfungsi sebagai pengatur kelakuan. Adat dapat dibagi lebih khusus
dalam empat tingkat, ialah (i) tingkat nilai budaya, (ii) tingkat norma-
norma, (iii) tingkat hukum, (iv) tingkat aturan khusus (Koentjaraningrat,
1974: 20). Dari deskripsi singkat tentang selukbeluk adat-istiadat kita
dapat mencoba melihat transfonnasi nilai adat-istiadat yang terdapat di
seluruh Nusantara ini ke dalam sila-sila Pancasila. Perlu ditegaskan
adatistiadat yang dimaksud di sini berhubungan dengan masalah sosial,
ekonomi, politik dan ketatanegaraan. Sebab, tidak semua bentuk adat-
istiadat tersebut ditransformasikan ke dalam sila-sila Pancasila.
2. Kebudayaan
Causa materialis kedua Pancasila adalah budaya atau kebudayaan bangsa.
Dari segi etimologisnya; kata "Kebudayaan" berasal Jurnal Filsafat Vol.
39, Nomor 1, April 2006 21 dari kata Sanskerta budhayah, ialah bentuk
jamak dari budhi yang berarti "budi" atau "akal". Demikian, kebudayaan

8|Tugas Tutorial 2 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


itu dapat diartikan "hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal"
(Koentjaraningrat, 1974: 19). Mengikuti arti etimologis kebudayaan,
ternyata kebudayaan sangat luas aspeknya. Kebudayaan merupakan hasil
dari akal budi, dengan demikian keseluruhan hasil akal manusia, seperti
ilmu, teknologi, ekonomi dan lain-lain termasuk kebudayaan. Seiring
dengan itu, JWM Bakker dalam mencari definisi kebudayaan menyatakan
sekurangkurangnya terdapat tujuh kategori arti kebudayaan, masing-
masing sebagai berikut. a) Ahli sosiologi mengerti kebudayaan
keseluruhan kecakapan (adat, akhlak, kesenian, ilmu, dan lain-lain) yang
dimiliki manusia sebagai subjek masyarakat. b) Ahli Sejarah menekankan
pertumbuhan kebudayaan dan mendefinisikan sebagai warisan sosial atau
tradisi. c) Ahli Filsafat menekankan aspek normatif, kaidah kebudayaan
dan terutama pembinaan nilai dan realisasi cita-cita. d) Antropologi
melihat kebudayaan sebagai tata hidup, way of life, kelakuan. e) Psikologi
mendekati kebudayaan dari segi penyesuaian (adjustment) manusia kepada
alam sekelilingnya, kepada syarat hidup (Bakker, 1984: 27-28). Dari
berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan. Pertama, kebudayaan
merupakan hasil olahan akal manusia tentang alam ini. Dalam arti ini,
maka setiap produk akal manusia disebut kebudayaan seperti ilmu,
teknologi, ekonomi, seni, dan lain-lainnya. Kedua, pengertian kebudayaan
dapat ditinjau dari berbagai disiplin ilmu, tergantung dari segi mana
kebudayaan tersebut dilihat. Dengan demikian, pengertian tersebut belum
dapat memberikan gambaran kepada kita tentang kebudayaan daerah yang
diangkat menjadi sila-sila Pancasila. Untuk itu perlu dilihat aspek lain dari
kebudayaan, yang merupakan unsur kebudayaan.
3. Agama-agama
Causa materialis ketiga Pancasila adalah berbagai agama yang ada di
Indonesia. Sudah sejak dahulu kala dikatakan bangsa Indonesia adalah
bangsa yang beragama, bangsa yang mengakui adanya Tuhan Yang Maha
Esa. Pada waktu meyampaikan pidato lahirnya Pancasila, Bung Karno
mengusulkan prinsip Ketuhanan. Bangsa Indonesia dengan memiliki
prinsip tersebut, dikatakan. Prinsip Ketuhanan bukan saja bangsa
Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya
bertuhan Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah menurut Tuhan
petunjuk Isa alMasih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi
Muhammad S.A.W., orang Budha menjalankan ibadatnya menurut kitab-
kitab yang ada padanya (Soekarno, tanpa tahun: 27)
3. Analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila sila Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari adalah dengan dilakukannya perlakuan sebagai berikut:

9|Tugas Tutorial 2 Feri Andriansyah 856794066 PGSD


 Menjaga kerukunan antar umat beragama serta yang berbeda ras, suku, dan
bahasa.
 Menjadi manusia yang mempunyai adab sopan santun dalam kegiatan
sehari-hari.
 Mencintai dan mengapresiasi produk dalam negeri.
 Menjaga persatuan Indonesia.
 Mengutamakan musyawarah untuk mencapai suatu persetujuan.
 Menjadi adil bagi seluruh komponen masyarakat bila menjadi pengabdi
negara.
Internalisasi nilai-nilai pancasila merupakan proses memasukkan nilai-nilai
yang berisi di dalam pancasila agar mampu dipahami serta dijalankan sesuai
dengan tujuan dari pancasila itu yaitu menjadikan bangsa ini menjadi bangsa
yang kuat, rukun, dan mempunyai adab sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia. Dalam sepanjang sejarah bangsa Indonesia, sesungguhnya nilai-
nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam
kehidupan masyarakat sejak sebelum Pancasila sebagai dasar negara
dirumuskan dalam satu system nilai. Terbukti pada zaman dulu wilayah,
wilayah di Nusantara memiliki beberapa nilai yang dipegang teguh oleh
masyarakatnya sebagai contoh kepercayaannya terhadap Tuhan, rasa toleransi
sikap gotong royong, musyawarah, solidaritasnya dan lain lain, Nilai yang ada
sebelumnya tersebut menjadi bekal hingga terbentuknya rumusan rumusan
yang dibahas oleh beberapa orang yang kemudian disahkanya Pancasila.
Namun kita perhatikan bersama, tentang internalisasi nilai nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Nilai nilai yang ada beberapanya
masih kita temui dalam masyarakat, masyarakat bangsa yang ada sebagai
contoh masih banyaknya yang mempercai adanya Tuhan Yang Maha Esa,
masyarakat bangsa Indonesia juga masih banyak yang mempraktikkan
toleransi, gotong royong, musyawarah mufakat dan lain sebagainya. Namun
yang atut disesali segian dari masyarakat bangsa kita ada yang mengabaikan
nila tersebut, sehingga munculnya masalah- masalah yang serius. Seperti
masih ditemuinya masyarakat yang enggan membayar pajak, yang man
sebesar 83,5% penerimaan negara itu dari pajak. Namun opnum yang wajib
pajak baik itu pajak perorangan maupun pajak badan masih belum sadar
dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Sebagai contohnya lainnya korupsi,
berdasarkan data dari Transparency Internasional dari 188 negara pada tahun
2019, negara indonesia masih menduduki peringkat ke 85 dalam urutan negara
paling korup di dunia. Dari 2 kasus diatas artinya para oknum masih
mengabaikan nilai-nilai yang sudah menjadi pedoman hidup bernegara saat ini
yaitu Pancasila. Yang mana jika tidak diamalkan isi nilainya kita akan
mengalami maslahyang serius, dilansir dari masalah diatas maka sudah

10 | T u g a s T u t o r i a l 2 F e r i A n d r i a n s y a h 8 5 6 7 9 4 0 6 6 P G S D
dipastikan ekonomi bangsa ini akan terus mengalami kesusahan dan dari
kehimpitan ekonomi tersebut menjadikan bangsa memili hutang-hutang yang
cukup besar, tidak meratanya ekonomi negara, dan untuk masyarakat
kebawahakan rawan terjadinya tindakan kriminal. Untuk mengintemalisasikan
nillai Pancasila pada generasi muda khususnya pada mahasiswa dan pelajar
sebagai tombak estafet perjuangan nasib bangsa ataupun kepada masyarakat
yang luas perlu diberikan motivasi, dorongan, dan pemahaman tentang
manfaat dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan positif yang salah satun kegiatan
tersebut adalah internalisasi atau penanaman nilai-nilai Pancasila yang
meliputi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, serta
keadilan, serta kegiatan yang bermanfaat lainnya. Menurut (Supriadi, Matnuh,
& Mitha,2014) internalisasi merupakan suatu proses penanaman sikap yang
fokus langsung kepada pribadi seseorang melalui pengajaran untuk
menimbulkan kesadaran tentang nilai-nilai, sehingga generasi muda tersebut
dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya internalisasi nilai
ini lebih mengarahkan orang kepada pribadi yang lebih baik, sebagai contoh
ialah dengan berpartisipasi dalam penyuluhan kegiatan anti narkoba,
mengikuti pengajian rohani, serta mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan,
schingga nilainilai tersebut tertanam dalam diri seseorang dan terus
berkembang menjadi sebuah kebiasaan. Berdasarkan temuan proses
intemalisasi nilai-nilai Pancasila dan faktor penghambat proses internalisasi
nilai-nilai Pancasila dapat disimpulkan bahwa proses internalisasi nilai-nilai
Pancasila. Proses internalisasi nilai-nilai Pancasila, yaitu dari melalui proses
pembelajaran, proses pembiasaan, proses keteladanan. Faktor penghambat
internalisasi nilai-nilai Pancasila pun bisa melalui faktor internal adalah
kurangnya motivasi dari dalam diri masyarakat yang enggan berpartisipasi
dalam proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dan faktor eksternal, yaitu pada
lingkungan masyarakat yang kurang terjalinnya kerjasama antara masyarakat.
Pancasila merupakan falsafah hidup yang didalamnya memuat perihal
normanorma. Menurut Sunoto (1985 : 6), inti dari isi sila-sila pancasila pada
hakikatnya merupakan norma paneasila. Norma pancasila ini meliputi
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Sebagai suatu
postulat, maka norma pancasila harus menjadi tolak ukur bagi seluruh
penilaian terhadap segala kegiatan kenegaraan, kemasyarakatan, dan
perorangan di Indonesia. Hakikat isi pancasila merupakan norma dan tolak
ukur bagi segala kegiatan kenegaraan, kemasyarakatan, dan perorangan yang
menyangkut nilai etika atau kesusilaan atau baik buruk. Dikatakan bermoral
atau berkesusilaan atau beretika jika sesuai dengan atau memenuhi syarat
tolak ukur tersebut. Sila-sila dalam paneasila sudah semestinya perlu
diinternalisasikan ke dalam sendi-sendi pemahaman masyarakat, dihayati oleh

11 | T u g a s T u t o r i a l 2 F e r i A n d r i a n s y a h 8 5 6 7 9 4 0 6 6 P G S D
setiap masyarakat pelayan public, diimplementasikan dalam setiap kegiatan
masyarakat.
4. Menurut pengertian KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pada hakikatnya
kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu
bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain. Namun secara
umum kepribadian adalah keseluruhan cara seorang_ individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain. Kama kepribadian sendiri adalah tergolong
sifat, maka macam kepribadian yang sehat adalah mampu menerima tanggung
jawab, dapat mengontrol emosi, berorientasi tujuan. Sedang contoh yang tidak
sehat seperti mudah marah atau tersinggung, menunjukkan ke-khawatiran atau
ke-cemasan berlebih, sering merasa tertekan stress atau depresi. Dapat
disimpulkan bahwa kepribadian bangsa Indonesia adalah refleksi dari
perubahan dan perkembangan dari masa ke masa yang perubahan terjadi pada
lingkungan masyarakat yang ada. Pancasila digali dari budaya bangsa
Indonesia sendiri yang sudah ada berabad abad lamanya. Oleh karna itu
Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia itu sendiriyang hanya dimiliki
bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Menurut
Dewan Perancang Nasional, kepribadian Indonesia dimaksud sebagai
keseluruhan ciri has bangsa Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia
dengan bangsa yang lain. Dimana keseluruhan citi khas tersebut adalah bentuk
pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa indonesia
sepanjang masa. Sejak | Juni 1945, Pancasila berada pada peranan penting
sebagai dasar dan landasan kepribadian bangsa Indonesia. Setiap silanya
memiliki nilai kehidupan yang harus diamalkan semua warga negara
Indonesia. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia mengandung
makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia seharihari harus
sesuai dengan sila-sila dari Pancasila. Hal tersebut dikarenakan Pancasila
merupakan kristali ilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai
tersebut antara lain nilai ketuhanankeagamaan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai kerakyatandemokrasi, dan nilai keadilan sosial. Adapun yang
dimkasud Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia dicontohkan seperti
diantaranya adalah gotong royong. Gotong royong sendiri merupakan sebuah
aktifitas bekerja sama-sama, tolong menolong, dan bantu membantu. Nilai
yang terkandung dalam aksi gotong royong pun sangat beragam diantaranya
nilai kebersamaan.nilai kesatuan, nilai rela berkorban, nilai tolong menolong,
dan nilai sosialisasi yang mana kepribadian ini tidak semua negara
memilikinya. Contoh kepribadian lain yang ada dalam bangsa Indonesia dan
yang paling menonjol adalah bangsa Indonesia terkenal dengan sifat
keramahan nya kepada orang lain. Masyarakat dari zaman nenek moyang atau
leluhur terdahulu memang memiliki sifat yang anggun lemah lembut dan

12 | T u g a s T u t o r i a l 2 F e r i A n d r i a n s y a h 8 5 6 7 9 4 0 6 6 P G S D
murah senyum, yang mana nilai keramah tamahan tersebut masih dipelihara
turun menurut hingga saat ini sehingga di adopsi atas kesepakatan bersama
menjadi sebuah cerminan diri kepribadian bangsa indonesia. Nilai yang
mencerminkan semua sila yang terkandung dalam pancasila. Tujuan sebuah
Pancasila dicerminkan sebagai jiwa bangsa atau kepribadian suatu negara
tidak lain agar tercapai masyarakat yang adil dan makmur yang merata
material dan spiritual berdasarkan sila pada Pancasila di dalam wadah negara
kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, berkedaulatan
rakyat dalam sebuah suatu perkehidupan bangsa yang aman, tertib, dan
dinamis, serta masuk dalam lingkunga pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dan damai. Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila harus
selalu dijunjung tinggi oleh setiap warga masyarakat, Karena kepribadian
bangsa Pancasila sendiri berakar sumber pada budaya dan pandangan hidup
masyarakat Indonesia, jadi bukan sematamata hanyalah sebuah karangan saja
kepribadian hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia menjelma menjadi
kepribadian hidup bangsa yang dirin sejak jaman Sriwijaya hingga Sumpah
Pemuda 1928. Kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para penditi negara
ini serta disepakati dan ditentukan sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain sebagai kepribadian
bangsa Indonesia, sekaligus juga sebagai ideologi negara. Dengan demikian
Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan
kekuatan rohaniah bagi tingkah laku hidup sehari-hari dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa maka segala daya upaya bangsa Indonesia
dalam membangun dirinya akan terarah sesuai garis pedoman dari pandangan
hidup bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Zainul Ittihad. 2017. Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang Selatan :


Universitas Terbuka.

13 | T u g a s T u t o r i a l 2 F e r i A n d r i a n s y a h 8 5 6 7 9 4 0 6 6 P G S D

Anda mungkin juga menyukai