Anda di halaman 1dari 8

Nama : Bobi Sudrajat

NIM : 048976316
Prodi : S1 Managemen
UPBJJ : Yogyakarta

Soal 1 (skor 25)

Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan Indonesia. Fungsi
dari identitas nasional adalah untuk membbedakan negara yang stau dengan negara yang lainnya.
Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di suatu bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh identitas
nasional yang ada di Indonesia!

Jawaban:
Identitas nasional dimiliki oleh setiap negara yang merdeka dan berdaulat. Sebagai warga negara
tentunya kita harus memahami tujuan dan pengertian identitas nasional itu sendiri. Sebagai warga
negara, kita menjunjung tinggi dan mempertahankan identitas nasional dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini diperlukan supaya warga negara bisa mengetahui ciri dan karakteristik negara Indonesia, serta
membedakan identitas dengan negara lain.
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri yang dimiliki suatu bangsa, untuk
membedakan dengan bangsa lainnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata nasional bermakna kebangsaan, berkenaan, atau berasal
dari bangsa sendiri. Sedangkan dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, identitas nasional adalah
ciri-ciri atau karakteristik keyakinan tentang kebangsaaan yang membedakan bangsa satu dengan yang
lain. Konteks identitas nasional sendiri berkaitan dengan adat istiadat, kebudayaan, dan karakter khas
suatu negara.
Identitas nasional terwujud dalam bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat, serta memiliki
hubungan internasional dengan bangsa lain. Identitas ini menjadi jati diri untuk mendukung dan
mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa depan.
Konsep identitas Nasional tercantum dalam pasal undang-undang dasar. Pasal tersebut mengatur
tentang identitas nasional Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain. Identitas nasional tidak
lepas dari unsur yang merujuk bangsa majemuk. Kemajemukan ini merupakan gabungan dari unsur
pembentuk identitas nasional seperti suku bangsa, agama, budaya, dan bahasa. Bentuk identitas
nasional menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Contohnya saja bendera merah putih, bahasa Indonesia,
dan lambang Garuda Pancasila.
Bentuk-bentuk identitas nasional Indonesia antara lain:
 Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia.
Ketentuan bahasa diatur dalam Undang-undang no. 24 Tahun 2009, dari pasal 25 sampai pasal
45. Bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu yang menjadi bahasa persatuan. Melalui
Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa
nasional.
 Bendera negara adalah Sang Merah Putih
Bendera negara pertama kali dikibarkan ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945. Bendera warna merah putih ini diatur dalam UU no.24 tahun 2009.
 Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya
Lagu Indonesia Raya pertama kali dinyanyikan pada Kongred Pemuda II, kemudian menjadi
lagu kenegaraan dan kebangsaan.
 Lambang negara adalah Garuda Pancasila
Garuda Pancasila menjadi lambang negara Indonesia. Lambang ini memiliki perisai di bagian
tengah. Garis hitam tebal menggambarkan Indonesia berada di garis khatulistiwa. Sedangkan
perisai di dada burung Garuda adalah lambang kelima sila Pancasila.
 Semboyan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
Semboyan negara ini mengacu pada masyarakat Indonesia yang beragam. Arti Bhinneka
Tunggal Ika meski berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
 Pancasila sebagai dasar falsafah negara
Pancasila berfungsi sebagai ideologi nasional, falsafah negara, pandangan hidup bangsa, dan
dasar negara. Pancasila penting untuk identitas nasional dan pemahaman warga negara untuk
bersikap.
 UUD 1945 menjadi konstitusi atau hukum dasar negara
 Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
 Konsep wawasan nusantara
 Kebudayaan daerah diterima sebagai kebudayaan nasional
Soal 2 (Skor 25)

Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati. Sebagai
ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan berbangsa dan
bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Sila-sila dalam
Pancasila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki pyramidal. Oleh karena itu, Pancasila
mempunyai makna yag mendasar dan tidak dapa dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa materialis
dari Pancasila!

Jawaban:
Setiap sesuatu memiliki asal mula, demikian juga Pancasila tidak ada begitu saja, memiliki asal mula.
Untuk menerangkan keberadaan dan hakikat Pancasila, digunakan berbagai pendekatan. Dalam
merenungkan Pancasila secara filosofis itu para pemikir tidak hanya berhenti pada perumusan
Pancasila, tetapi mereka masing-masing juga memikirkan bagaimana Pancasila yang sudah dirumuskan
menjadi rumusan filsafat yang umum abstrak itu dapat dilaksanakan dalam kehidupan konkret dalam
bidang kenegaraan dan kemasyarakatan. Dalam hal ini mereka menyebut istilah transformasi Pancasila.
Masing-masing dengan menggunakan dimensi yang sesuai dengan dimensi yang digunakan waktu
mereka merumuskan Pancasila formal tersebut.
Prof. Notonagoro untuk mencari asal mula Pancasila menggunakan teori causalitas (sebab akibat).
Berdasarkan teori causalitas tersebut, causa materialis Pancasila berasal dari adat kebiasaan,
kebudayaan
dan agama yang ada di Indonesia (Notonagoro, 1975: 32). Dengan demikian, tidak dapat diragukan
bahwa dasar negara yang kita miliki digali dari nilai yang terdapat dalam masyarakat. Nilai tersebut
tersebar pada masyarakat, digunakan untuk mengatur kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, tidak,
diragukan lagi bahwa Pancasila sebenarnya merupakan budaya dan pembudayaan bangsa Indonesia
yang perlu dipahami secara ilmiah oleh bangsa Indonesia.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dalam kehidupan sehari-hari yaitu Pancasila sebagai dasar
dari penyelenggaraan kehidupan bernegara yang kedudukannya sebagai pandangan hidup bangsa.
Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu : Mengimani serta mematuhi perintah
dan menjauhi larangan Tuhan yang Maha Esa, Menerapkan toleransi dengan umat beragama lain,
menghormati kebebasan beragama dan tidak melakukan pemaksaan, Tidak mencemooh pemeluk
agama lain

Kedudukan Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia merupakan perwujudan dari nilai-nilai
budaya bangsa yang diyakini kebaikan dan kebenarannya.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dalam kehidupan sehari hari yaitu Pancasila sebagai dasar
dari penyelenggaraan kehidupan bernegara yang kedudukannya sebagai pandangan hidup bangsa.
Peran Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah untuk mempersatukan dan memberi petunjuk
masyarakat Indonesia yang beraneka ragam agar tercapai kebahagiaan dan kesejahteraan.
Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu : Mengimani serta mematuhi perintah
dan menjauhi larangan Tuhan yang Maha Esa, Menerapkan toleransi dengan umat beragama lain,
menghormati kebebasan beragama dan tidak melakukan pemaksaan, Tidak mencemooh pemeluk
agama lain

Soal 3 (Skor 25)

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam kehidupan
sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila dijadikan teladan
dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur baik dalam kehidupan bermasyarakt, berbangsa, dan
bernegara.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari!

Jawaban:
Sebagai ideologi bangsa, Pancasila terdiri dari seperangkat nilai dan norma yang seyogyanya
terinternalisasi dalam diri setiap rakyat Indonesia. Pancasila adalah ruh yang menggerakkan aktivitas
keseharian bangsa. Karena itulah pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari
menjadi sebuah urgensi. Dalam konteks kedudukannya sebagai dasar negara, Pancasila sejatinya adalah
identitas bangsa Indonesia. Kehadirannya membuat bangsa ini utuh. Oleh karena itu, tanpa dasar
negara, bangsa Indonesia tidak memiliki identitas serta arah tujuan yang sama, sehingga ancaman
perpecahan akan lebih mudah terjadi. Jadi, pengamalan nilai-nilai Pancasila dapat berupa sikap yang
ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat Indonesia
memahami dan memiliki wawasan mengenai pengamalan nilai-nilai Pancasila serta Kewarnegaraan
Bangsa Indonesia.
Nilai yang ada pada Pancasila bisa digunakan sebagai pedoman dan acuan dalam kehidupan sehari-hari
karena Pancasila adalah pandangan hidup bangsa.
Salah satu fungsi dari Pancasila adalah pandangan hidup bangsa. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat
Indonesia harus bisa mencerminkan sila Pancasila dalam setiap tindakannya. Hal ini juga akan
mencegah adanya perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma sosial yang ada di Indonesia.

Dalam kehidupan sehari-hari, berikut adalah hasil analisa terhadap internalisasi nilai Pancasila:
a. Sila pertama: adanya rasa menghargai dan juga menghormati adanya perbedaan keyakinan. Nilai
ini terkandung pada sila pertama Pancasila yang berbunyi, “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Nilai
ketuhanan pada sila pertama tersebut mengandung dua nilai turunan, yaitu nilai kepercayaan dan
nilai ketakwaan. Nilai kepercayaan diwujudkan dalam bentuk keyakinan dan pengakuan terhadap
adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam konteks kenegaraan, keyakinan tersebut diwujudkan dengan adanya enam agama yang
secara resmi diakui oleh pemerintah, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan
Konghucu. Sementara nilai ketakwaan bermakna kebebasan bagi setiap warga negara untuk
beribadah sesuai agama yang diyakininya tersebut. Hal ini sesuai amanah UUD 1945, terutama
Pasal 28E Ayat 1 yang berbunyi “Setiap warga negara bebas memeluk agama dan beribadah sesuai
agamanya.”

b. Sila kedua: adanya sikap yang menjunjung tinggi rasa kemanusiaan di tengah kehidupan, seperti
saling menolong. Nilai ini termaktub dalam sila kedua Pancasila, “Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab.” Adanya nilai tersebut mengandung makna bahwa kemanusiaan haruslah diutamakan
dalam aktivitas keseharian masyarakat Indonesia. Terlebih lagi negeri ini berdiri di atas berbagai
macam perbedaan, seperti yang tersurat dalam semboyan negara Indonesia, “Bhinneka Tunggal
Ika”.
Nilai kemanusiaan menjamin kita untuk memperlakukan sesama manusia dengan adil tanpa
membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Selain itu, dengan nilai kemanusiaan, maka HAM
akan dijunjung tinggi. Dalam konteks negara, Indonesia juga menjamin seluruh warga negaranya
memiliki kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan. Jaminan ini sebagaimana
tercantum dalam Pasal 27 Ayat 1 UUD 1945. Pasal tersebut berbunyi, “Segala warga negara
bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”

c. Sila ketiga: adanya perasaan untuk menciptakan integrasi sosial di tengah keragaman yang ada di
Indonesia, seperti dengan kerja sama. Sila ketiga Pancasila, “Persatuan Indonesia”, mengandung
nilai persatuan ini. Maknanya adalah bahwa seluruh warga negara Indonesia harus bersatu tanpa
memandang perbedaan suku, bahasa, agama, dan latar belakang budaya lainnya.
Nilai persatuan salah satunya dapat diwujudkan dengan cara memiliki jiwa nasionalisme yang
tinggi. Nasionalisme sendiri berarti rasa cinta terhadap tanah air Indonesia. Pancasila bukan hanya
dijadikan sebagai slogan, semboyan, maupun wacana, tetapi menjadi nilai yang tertanam dalam
diri.
Namun, ditengah masyarakat saat ini sendiri, kita masih sering melihat banyaknya ketimpangan
antara status sosial yang dimiliki seseorang. Seperti contohnya ketimpangan gender yang terjadi
pada perempuan.

d. Sila keempat: adanya rasa menghargai pendapat orang lain karena kesadaran bahwa manusia
memiliki hak untuk berpendapat. Nilai kerakyatan terkandung pada sila keempat Pancasila,
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.”
Nilai tersebut bermakna kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat.Nilai kerakyatan terkait erat
dengan pemerintahan di Indonesia yang menerapkan sistem demokrasi, yaitu, pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Selain nilai tersebut, sila keempat juga bermakna pengambilan keputusan dari pendapat-pendapat
yang berbeda diutamakan melalui mekanisme musyawarah.

e. Sila kelima: menyadari bahwa terpenuhinya hak masing-masing orang adalah sesuatu yang sangat
penting, seperti dengan tidak mencuri. Nilai keadilan tercermin dalam sila kelima Pancasila,
“Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.” Makna nilai tersebut adalah setiap masyarakat
Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan.
Mewujudkan rakyat yang sejahtera tanpa kesenjangan ekonomi, sosial, budaya, juga politik,
merupakan tujuan dari bangsa Indonesia. Dengan demikian nilai keadilan dapat diwujudkan.
Mewujudkan kemakmuran rakyat juga merupakan amanah dari Undang-Undang Dasar 1945. Hal
tersebut tersurat dalam Pasal 33 Ayat 3 yang berbunyi:
“Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”

Soal 4 (Skor 25)

Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus
1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai dasar negara
Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai sumber dari segala sumber
hukum yang ada di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai kepribadian
bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

Jawaban:
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar negara. Pancasila mencerminkan
kepribadian khas bangsa Indonesia sejak dulu. Pancasila berasal dari bahas Sansekerta yang
mengandung dua suku kata, yaitu panca dan syila. Panca artinya lima da syila yang dibaca pendek
artinya sendi, alas, dasar, atau asas. Syila yang pengucapannya panjang (syiila) artinya peraturan atau
tingkah laku yang baik.
Pancasila dapat diartikan berbatu sendi lima, atau tingkah laku utama, atau pelaksanaan lima kesusilaan
(Pancasila Krama). Pancasila diperkenalkan pertama kali oleh Ir Sekarno dalam sidang Badan
Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945.
Kedudukan dan fungsi Pancasila memiliki arti sebagai pandangan hidup yang memiliki fungsi utama
sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila menempati kedudukan yang paling tinggi sebagai sumber
dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional di dalam tata hukum di
Indonesia.

a) Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia


 Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber tertib hukum di
Indonesia. Meliputi suasana kebatinan
 Semua ini tertulis dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat dan Instruksi Presiden Nomor
12 tahun 1968.
 Mewujudkan cita-cita hukum sebagai dasar (hukum tertulis dan yang tidak tertulis)
 Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengundangkan isi yang mewajibkan
pemerintah dan penyelenggara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
 Merupakan semangat UUD 1945 untuk penyelenggaran negara serta pelaksanaan
pemerintahan.

b) Fungsi Pancasila Bagi Bangsa Indonesia


 Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia yang fungsinya supaya Indonesia tetap hidup dalam
jiwa Pancasila
 Pancasila sebagai kepribadian bangsa, Pancasila memiliki fungsi memberikan corak bangsa
Indonesia dan menjadi pembeda dengan bangsa lain.
 Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum fungsinya adalah sebagai sumber hukum
yang mengatur segala hukum yang berlaku di Indonesia.
 Perjanjian luhur Pancasila berfungsi sebagaimana disepakati melalui sidang Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945.
 Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia berfungsi untuk menciptakan
masyarakat adil dan makmur.
 Pancasila merupakan satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Pancasila sebagai moral pembangunan

Sumber referensi
1. BMP MKDU4111/MODUL 5 Kegiatan Belajar 2
2. https://regional.kompas.com/read/2022/08/02/060000978/apa-arti-kedudukan-dan-fungsi-
pancasila-bagi-bangsa-indonesia

Anda mungkin juga menyukai