Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DEVI ZARTIKA

NIM : 856336704
MATKUL : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TUGAS 2

1. Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan


Indonesia. Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membedakan negara yang
atau dengan negara yang lainnya. Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari
berbagai nilai-nilai yang ada di suatu bangsa.
Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan
berikanlah contoh identitas nasional yang ada di Indonesia!
Identitas Nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk dapat
membedakannya dengan bangsa lain. Jadi untuk dapat mempertahankan keunikan-
keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri maki kita harus menanamkan cinta akan tanah
air yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan-aturan yang
telah ditetapkan serta mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan jelas di dalam
Pancasila yang dijadikan sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa Indonesia. Dengan
keunikan inilah, Indonesia menjadi suatu bangsa yang tidak dapat disamakan dengan
bangsa lain dan itu semua tidak akan pernah lepas dari tanggung jawab dan perjuangan
dari warga Indonesia itu sendiri untuk tetap menjaga nama baik bangsanya.
Mengutip dari LMS Spada Kemdikbud, bentuk identitas nasional menjadi ciri khas bangsa
Indonesia. Contohnya saja bendera merah putih, bahasa Indonesia, dan lambang Garuda
Pancasila.

SUMBER:
- Hendrizal, H. (2020). Mengulas Identitas Nasional Bangsa Indonesia Terkini. Pelita
Bangsa Pelestari Pancasila, 15(1), 1-21.
- Modul BMP MKDU4111

2. Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi
harga mati. Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur
untuk kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala
sumber hukum yang ada di Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila mempunyai
keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki pyramidal. Oleh karena itu, Pancasila
mempunyai makna yag mendasar dan tidak dapa dipisahkan satu dengan yang
lainnya.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari
causa materialis dari Pancasila!

Nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang
ideal, atau jalan tengah dari suatu sikap, bukan yang terlalu buruk, tapi bukan juga yang
terlalu baik. Misalnya, dalam hidup bermasyarakat, jika dalam pandangan ideal menurut
Pancasila, kita tidak boleh terlalu tertutup, namun tidak diperkenankan juga terlalu sosial,
jadi diambil jalan tengahnya.

Causa materialis (asal mula bahan) Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri,
terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agama di Indonesia
sehingga nilai-nilai yang menjadi unsur Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri,
mulai dari nilai-nilai adat kebudayaan dan religiusitas dalam kehidupan sehari-hari bangsa
Indonesia.

Berasal dari bangsa Indonesia sendiri, terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan
dalam agama-agamanya. Sehingga pada hakikatnya nilai-nilai yang menjadi unsur-unsur
Pancasila adalah digali dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat
kebudayaan dan nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa
Indonesia. Jadi asal mula bahan atau causa materialis Pancasila adalah bangsa Indonesia
sendiri yang berupa kepribadian dan pandangan hidup. Catatan yang perlu mendapatkan
perhatian, bahwa nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila Pancasila merupakan
kristalisasi nilai-nilai yang ideal, sedangkan yang dianggap tidak ideal tidak
diakomodasikan.

Jika kita perhatikan dengan seksama, maka tidak dapat dipungkiri dalam kehidupan bahwa
terdapat hal-hal yang kurang baik dan berat sebelah, seperti terlalu individua atau
sebaliknya terlalu sosial, sehingga mengorbankan kepentingan sosial atau sebaliknya
mengorbankan kepentingan sendiri, sedangkan sila-sila Pancasila berupaya mencari jalan
tengah di antara kedua kutub itu.
SUMBER:
- Husen, W. R., Apriani, A., & Nugraha, F. (2020). Tahap Perencanaan Media
Pembelajaran Komik Strip Abah Umis Pada Materi Kausa Materialis
Pancasila. NATURALISTIC: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan
Pembelajaran, 5(1), 698-704.
- Modul BMP MKDU4111

3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala


aktivitas dalam kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang
terdapat di dalam Pancasila dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat
dan teratur baik dalam kehidupan bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari
sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
Analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila sila Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari adalah dengan dilakukannya perlakuan sebagai berikut:
 Menjaga kerukunan antar umat beragama serta yang berbeda ras, suku, dan bahasa.
 Menjadi manusia yang mempunyai adab sopan santun dalam kegiatan sehari-hari.
 Mencintai dan mengapresiasi produk dalam negeri.
 Menjaga persatuan Indonesia.
 Mengutamakan musyawarah untuk mencapai suatu persetujuan.
 Menjadi adil bagi seluruh komponen masyarakat bila menjadi pengabdi negara.

Internalisasi nilai-nilai pancasila merupakan proses memasukkan nilai-nilai yang berisi di


dalam pancasila agar mampu dipahami serta dijalankan sesuai dengan tujuan dari
pancasila itu yaitu menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang kuat, rukun, dan
mempunyai adab sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.

SUMBER:
- Modul BMP MKDU4111
- Marlina, E. (2016). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Rasa Cinta Tanah Air Pada
Remaja. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(4).

4. Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada
tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai
fungsi utama sebagai dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang
paling tinggi karena sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada di
Indonesia.
Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari!
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
Secara harfiah, kepribadian bangsa terdiri dari dua kata, yaitu kepribadian dan bangsa.
Kepribadian adalah orientasi sifat yang berbeda dalam diri seseorang ketika menghadapi
kondisi tertentu. Sedangkan bangsa adalah kumpulan masyarakat yang memiliki
keterikatan dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan bersama. Sehingga dapat
disimpulkan, Pancasila sebagai kepribadian bangsa merupakan perwujudan dari nilai-nilai
budaya bangsa yang diyakini kebenaran dan kebaikannya.

Nilai-nilai yang dimaksud adalah sila-sila yang terdapat di Pancasila. Pengimplementasian


nilai tersebut dapat diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan
setiap warga negaranya.

Seperti diketahui bersama, Pancasila terdiri dari lima butir yang berkaitan antara satu


dengan yang lainnya. Keterkaitan tersebut menunjukkan kesinambungan antar nilai
dengan kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

Tiap butir Pancasila mencerminkan kepribadian bangsa. Oleh karenanya, setiap warga


negara harus memahami betul apa yang terkandung di dalamnya hingga kemudian
mengamalkannya.

Berikut contoh sikap pengamalan butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: 


1) Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
- Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan pada orang lain.
- Menghormati pemeluk agama lain dalam melaksanakan ibadah.
2) Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
- Bersikap tenggang rasa kepada orang lain.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Saling menghormati dan mau bekerja sama dengan orang lain.
- Tidak bertindak sewenang-wenang kepada orang lain.
3) Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
- Rela berkorban untuk kepentingan bangsa.
- Cinta Tanah Air dan bangsa
- Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
4) Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
- Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah.
- Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
- Mempertanggungjawabkan setiap keputusan musyawarah secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
5) Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Menghormati hak-hak orang lain.
- Ringan tangan atau gemar membantu orang lain.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

SUMBER:

- Modul BMP MKDU4111


- Sakoikoi, A. (2021). Pancasila sebagai kepribadian bangsa.

Anda mungkin juga menyukai