Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2 PKN

Nama : Wahyu Krisna Raharja


NIM : 044723203
Kode/Mata Kuliah : MKWU4109/PKN

1. Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh
identitas nasional yang ada di Indonesia!

Meburut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dijelaskan bahwa kata identitas memiliki arti
"ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang" atau "jati diri". Kata identitas berasal dari kata
"identity" Inggris. Identitas nasional ialah kepribadian atau jati diri nasional yang dimiliki suatu
bangsa yang membedakan antara bangsa dan satu dengan bangsa yang lainnya. Dengan memiliki
identitas nasional maka Indonesia dapat menjadi bangsa yang berdaulat, yang berkepribadian,
yang memiliki karakter yang kuat sehingga Indonesia bisa menghadapi tantangan zaman saat ini
yang semakin sulit. Tujuan lain dari Identitas nasional adalah sebagai pembeda suatu bangsa
dengan bangsa yang lainnya, sebagai landasan negara yang digunakan sebagai panduan,
pemersatu dan pegangan supaya bisa mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa tersebut, serta
sebagai nilai potensi bangsa yang digunakan untuk memberikan gambaran dan juga potensi dari
negara tersebut.

Contoh-contoh Identitas nasional yang ada di Indonesia dapat dilihat di bawah ini:

1) Bendera Negara Indonesia adalah Sang Saka Merah Putih

2) Bahasa Nasional Indonesia atau Bahasa Persatuan Indonesia adalah Bahasa Indonesia

3) Lagu Kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya

4) Lambang Negara Indonesia adalah Garuda Pancasila

5) Semboyan Negara Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika

6) Dasar Falsafah Negara Indonesia adalah Pancasila


7) Konstitusi (Hukum Dasar) Negara Indonesia adalah Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

8) Bentuk Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

9) Konsepsi Wawasan Nusantara

10) Kebudayaan-Kebudayaan daerah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

2. Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa
materialis dari Pancasila!

Causa materialis merupakan prinsip dari Pancasila yang digali dari nilai dan norma yang terdapat
pada bangsa Indonesia, begitu banyak keanekaragaman yang terdapat di Indonesia, ini memiliki
arti Pancasila mencakupi seluruh perbedaan yang terdapat pada bangsa Indonesia, bukan yang
terdapat pada bangsa lain dan menyatukan bangsa Indonesia agar dapat hidup dengan baik dan
mencapai tujuan pembangunan nasional.

Dengan prinsip ini nantinya pelaksanaan Pancasila akan lebih mudah diterima dan juga mudah
untuk dilaksanakan. Hal ini juga bisa menjadi salah satu upaya untuk menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dengan keberadaan Pancasila menjadikannya wadah untuk
menjaga kesatuan dan persatuan tetap terjaga. Terkait pada sila pertama, Ketuhanan Yang Maha
Esa: bangsa Indonesia tak pernah hilangnya rasa kepercayaan kepada Tuhan, bisa dilihat pada
tempat ibadah, kitab suci dari berbagai kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
perbuatannya (upacara keagamaan, peringatan hari besar agama, pendidikan agama), tulisan
karangan sejarah/ dongeng yang mengandung nilai-nilai agama. Ini artinya sila pertama sudah
terkait dengan causa materialis Pancasila dalam hal keagamaan.

Terkait pada sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab: bangsa Indonesia dikenal sebagai
bangsa yang ramah, sopan santun, lemah-lembut dengan sesama manusia sejak dari dulu. Bisa
dilihat dari peninggalan bangunan,tulisan, dan semboyan yang ada. Ini artinya sila kedua sudah
terkait dengan causa materialis Pancasila dalam hal kebudayaan.
Terkait pada sila ketiga, Persatuan Indonesia: bangsa Indonesia mempunyai ciri-ciri rukun,
bersatu, peduli dengan sesama dan mempunyai sifat kekeluargaan. Bisa dilihat dari perbuatan-
perbuatannya. Ini artinya sila ketiga sudah terkait dengan causa materialis Pancasila dalam hal
adat istiadat.

Terkait pada sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan: unsur-unsur demokrasi sudah ada dalam bangsa Indonesia sejak
dulu, ini bisa dilihat dari perbuatan-perbuatannya. Ini artinya sila keempat sudah terkait dengan
causa materialis Pancasila dalam hal adat istiadat dan kebudayaan.

Terkait pada sila kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: bangsa Indonesia dalam
melaksanakan tugasnya terkenal dengan sifat sosial dan berperilaku adil kepada sesama, begitu
juga dalam hal keagamaan, hal ini dapat dilihat dari perbuatan-perbuatannya. Ini artinya sila
keempat sudah terkait dengan causa materialis Pancasila dalam hal adat istiadat, kebudayaan dan
juga keagamaan.

3. Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!

Internalisasi merupakan proses penanaman sesuatu, sikap, keyakinan dan nilai-nilai yang wajib
melekat pada manusia itu sendiri. Dalam Internalisasi Pancasila, kita melakukan penghayatan
nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Internalisasi nilai-nilai dari sila Pancasila dapat dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya dengan cara:

1) Internalisasi nilai-nilai dari Sila Pertama (Ketuhanan)

Simbol dalam sila pertama adalah bintang emas, sila pertama berbunyi "Ketuhanan Yang Maha
Esa". Sila pertama sangat mengedepankan aspek ketuhanan dalam segi kehidupan. Nilai
ketuhanan pada sila pertama terbagi lagi atas dua nilai, yakni nilai kepercayaan dan nilai
ketakwaan.

Pengamalan yang bisa dilakukan dalam internalisasi nilai-nilai sila pertama dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya:
-Membiasakan diri dan keluarga untuk rajin melaksanakan kewajiban ibadah.

-Membiasakan diri untuk selalu berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan aktivitas.

-Menghormati orang tua, menaati perintahnya dan mendengarkan nasihatnya.

-Menjaga toleransi dan saling hormat-menghormati antar umat beragama agar tercapai
kenyamanan dan kedamaian bersama.

2) Internalisasi nilai-nilai dari Sila Kedua (Kemanusiaan)

Pengamalan yang bisa dilakukan dalam internalisasi nilai-nilai sila kedua dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya:

-Menghormati tetangga tanpa harus membedakan ras, suku, golongan dan agama.

-Menjaga kerukunan dan menolong tetangga apabila membutuhkan bantuan.

-Tak melakukan diskriminasi pada siapapun.

-Mengambil keputusan untuk kepentingan masyarakat dengan melakukan musyawarah.

3) Internalisasi nilai-nilai dari Sila Ketiga (Persatuan)

Pengamalan yang bisa dilakukan dalam internalisasi nilai-nilai sila ketiga dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya:

-Menanamkan rasa cinta tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

-Menumbuhkan sikap saling menghormati, menyayangi, dan menghargai sesama anggota


keluarga.

-Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia, baik di
tingkat nasional maupun internasional.

-Tidak memaksakan keinginan kita kepada orang lain.


4) Internalisasi nilai-nilai dari Sila Keempat (Kerakyatan)

Pengamalan yang bisa dilakukan dalam internalisasi nilai-nilai sila keempat dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya:

-Menghargai dan melaksanakan keputusan.

-Orang tua mau mendengarkan dan menerima saran dari anaknya.

-Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan


melaksanakannya dengan sepenuh hati.

5) Internalisasi nilai-nilai dari Sila Kelima (Keadilan)

Pengamalan yang bisa dilakukan dalam internalisasi nilai-nilai sila kelima dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya:

-Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu sesama, seperti
bakti sosial, donor darah, dsb.

-Menjalankan kewajiban dan mendapatkan hak sesuai peranan masing-masing anggota keluarga.

-Melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak sebagai warga masyarakat.

-Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan
membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.

4. Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

Fungsi kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa merupakan bentuk perwujudan dari
nilai-nilai budaya bangsa dipercayai kebaikan dan kebenarannya. Nilai-nilai itu dapat
dilaksanakan dalam sikap, tingkah laku, dan amal perbuatan dalam kehidupan sehari-hari oleh
bangsa Indonesia. Pancasila sebagai kepribadian bangsa terlahir dari jiwa masyarakat pada
bangsa Indonesia. Pancasila mempunyai peran untuk membimbing dan mengarahkan perilaku
bangsa dalam kehidupan kesehariannya.

Kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia juga mempunyai arti bahwa
Pancasila terlahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia, sangat penting dan menjadi ciri
khas bangsa dan juga identitas bangsa Indonesia dalam sikap juga tingkah lakunya dalam
membedakan bangsa lain. Pancasila wajib ditanamkan sedari dini dalam setiap individu bangsa
Indonesia.

Keterikatan itu menunjukkan hubungan antar nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai
Pancasila mempunyai peranan penting guna membentuk kepribadian bangsa Indonesia, membuat
karakteristik bangsa Indonesia menjadi terbuka dalam segala perubahan yang terjadi baik
didalam ataupun diluar negeri tanpa harus meninggalkan kebudayaan asli yang dipunyai bangsa
Indonesia sendiri.

-Pada Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa

Contohnya dengan melaksanakan ibadah dengan rajin dan menghormati para pemeluk agama
lain,bekerjasama antar umat beragama agar terciptanya kedamaian, kerukunan, dan kenyamanan
antarumat beragama, dan tak memaksakan kepada orang lain harus suatu agama atau
kepercayaan.

-Pada Sila Kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Contohnya dengan saling menghormati juga mau bekerjasama dengan orang lain, harus berani
membela keadilan dan kebenaran, memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan, mengakui
persamaan derajat, hak dan kewajiban, mempunyai sikap tenggang rasa terhadap orang lain, tak
berperilaku sesuka hati kepada orang lain.
-Pada Sila Ketiga, Persatuan Indonesia

Contohnya dengan mempunyai rasa bangga menjadi bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia, mempunyai rasa cinta tanah air, rela berkorban guna kepentingan bangsa.

-Pada Sila Keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan

Contohnya dengan melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan guna kepentingan


bersama, menerima dan melaksanakan keputusan musyawarah dan berani bertanggung jawab
atas keputusan musyawarah yang didapat secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.

-Pada Sila Kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Contohnya dengan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, adil dan menghormati hak-
hak orang lain, serta mempunyai sifat gemar membantu dan saling menolong dengan masyarakat
sekitar.

Anda mungkin juga menyukai