Anda di halaman 1dari 9

Nama : NABILA SHABIKA AN’NY AL KHAIRID

Prodi : S1-PGSD
NIM : 858457121
Mata Pelajaran : MKDU4111/Pendidikan Kewarganegaraan

Soal 1 (Skor 25)


Setiap negara mempunyai identitas nasional masing – masing tak terkecuali dengan Indonesia.
Fungsi dari identitas nasional aadaalah untuk membedakan neegara yang satu dengan negara yang
lainnya. Identitas nasional tersebut biasanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada disuatu bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan maakna dan identitas nasional dan berikanlah contoh
identitas nasional yang ada di Indonesia!

JAWAB

Identitas Nasional adalah satu hal yang penting bagi setiap bangsa dan negara. Begitu pula halnya
bagi Indonesia. Identitas Nasional tidak hanya penting di dalam memupuk rasa bangsa dan negara
tersebut didalam pergaulan dunia yang dinamis dan selalu mengalami perubahan.

Istilah Identitas Nasional terbentuk dari dua kata yaitu Identitas ( Ciri-ciri atau keadaan khusus
seseorang ) dan Nasional ( Jati diri ).

(MKDU4111/MODUL 5 5.3)

Identitas Nasional adala keperibadaian atau identitas suatu negara yang berhubungan dengan
semua warga negara yang tinggal di negara tersebut. Identitas nasional merupakan ciri pembeda
dari bangsa lain. Identitas nasionallah yang membedakan kita dengan negara lain. Identitas suatu
bangsa harus dijagaa dengan kuat agar tidak di jajah oleh penjajah. Adanya identitas nasional
membuat negara dikenal banyak orang, termasuk di luar negri. Contoh identitas nasional yaitu :

• Lembaga Negara, yaitu Garuda Pancasila.


• Semboyan Negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
• Bendera Negara, yaitu sang merah putih
• Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya
• Bahasa Nasional Atau Bahasa Persatuan, yaitu Bahasa Indonesia.
• Pancasila. Pancasila berfungsi sebagai ideologi nasional.
• Konsitusi Negara, yaitu Uud 1945.
• Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.
• Bentuk Negara Kesatuan Republic Indonesia yang Berkedaulatan Rakyat.
• Konsepsi Wawasan Nusantara.

Sebagai warga negara, kita melindungi dan memelihara identitas nasional kita dalam kehidupan
sehari – hari. Hal ini diperlukan bagi warga negara untuk mengetahui ciri dan karakteristik bangsa
indonesia serta mampu membedakan identitasnya dengan bangsa lain.

Soal 2 (Skor 2)
Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati. Sebagai
ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan bangsa dan
bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Sila-sila dalam
Pancasila mempunyai makna yang mendasar dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa
materialis dari Pancasila.

JAWAB
Menurut teori kausalitas Aristoteles, adanya sesuatu memiliki asal mula yang terdiri dari empat
asal mula, yakni : asal mula bahan (causa materialis), asal mula bentuk (causa formalis), asal mula
tujuan (causa finalis) dan asal mula karya (causa effisien). Penelitian ini semata-mata penelitian
pustaka (kualitatif). Metode yang digunakan, pertama deskriptif historis dengan objek pemikiran
Notonagoro, kedua metode hermeneutika, metode ini berusaha untuk mengungkapkan makna
esensial yang disesuaikan dengan konteks kajian, ketiga digunakan metode heuristik yang
tujuannya untuk menemukan konstruksi baru setelah diambil kesimpulan. Notonagoro
berpendapat, asal mula bahan (causa materialis) Pancasila berasal dari adat-istiadat, kebudayaan,
dan agama-agama yang terdapat di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan utama penelitian ini berusaha
membuktikan kebenaran pendapat tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, terbukti
bahwa pemikiran Notonagoro tersebut memiliki kebenaran yang nyata. Hal ini diperoleh lewat
analisis setiap sila-sila Pancasila memuat kandungan unsur adat istiadat, unsur kebudayaan dan
unsur agama - agama yang dianut oleh bangsa Indonesia. Dengan penemuan ini, unsur-unsur adat-
istiadat, unsur kebudayaan yang sekarang sering disebut sebagai kearifan lokal yang terdapat
dalam sila-sila Pancasila perlu dilestarikan, demi mempertahankan eksistensi Pancasila sebagai
ideologi negara.

Causa materialis (asal mula bahan) Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri, terdapat dalam
adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agama di Indonesia sehingga nilai-nilai yang
menjadi unsur Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri, mulai dari nilai-nilai adat
kebudayaan dan religiusitas dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.

Soal 3 (Skor 25)


Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila
dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari!
JAWAB

Internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan proses
yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia.
Proses internalisasi ini terjadi melalui pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Melalui pendidikan dan pembelajaran tersebut, masyarakat Indonesia diharapkan dapat memahami
dan menginternalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila.

Nilai-nilai tersebut antara lain nilai ketuhanan yang maha esa, nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab, nilai persatuan Indonesia, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan sosial.

Internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat membantu masyarakat Indonesia dalam menghadapi


berbagai tantangan dan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, seperti konflik sosial,
kesenjangan sosial, dan berbagai permasalahan lainnya.

Dengan memiliki kesadaran akan nilai-nilai Pancasila, masyarakat Indonesia diharapkan dapat
bertindak secara bijak, adil, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan sesama manusia
dan lingkungan sekitarnya.

Internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan
melalui pendidikan dan pembiasaan yang terus-menerus sejak usia dini.

Selain itu, pembiasaan yang dilakukan oleh lingkungan sekitar juga berpengaruh besar
dalam internalisasi nilai-nilai Pancasila.

Lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dapat memberikan contoh dan memberikan
pengaruh positif dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya, nilai gotong royong yang terdapat dalam sila ke-3 dapat diinternalisasi dengan
membantu sesama tanpa mengharapkan imbalan atau apresiasi, misalnya dengan memberikan
bantuan pada tetangga yang sedang membutuhkan atau mengikuti kegiatan sosial di lingkungan
sekitar.

Sumber :
Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Pembelajaran Nilai dan Pendidikan Karakter:
Pedoman Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Muhaimin, A. G. (2015). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Pembentukan Karakter Siswa.
Jurnal Pendidikan Karakter, 5(2), 139-147.
Adisusilo, S. (2018). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Karakter di Indonesia.
Jurnal Pendidikan Karakter, 8(1), 43-53.
Siswanto, T. (2016). Pendidikan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Mengembangkan Karakter Bangsa.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(9), 1764-1767.
https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/9808776604/terjawab-lakukanlah-analisis-
terkait-internalisasi-nilai-dari-sila-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=2

Soal 4 (Skor 25)


Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai dasar
negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai sumber dari
segala sumber hukum yang ada di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai kepribadian
bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

JAWAB

Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa


Menghormati pemeluk agama lain dalam melaksanakan ibadah.
Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan pada orang lain.
Bekerja sama antarumat beragama agar tercipta kerukunan.

Sila Kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Bersikap tenggang rasa kepada orang lain.
Berani membela kebenaran dan keadilan.
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Saling menghormati dan mau bekerja sama dengan
orang lain. Tidak bertindak sewenang-wenang kepada orang lain.
Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban.

Sila Ketiga : Persatuan Indonesia


Rela berkorban untuk kepentingan bangsa.
Cinta Tanah Air dan bangsa. Bangga menjadi bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.

Sila Keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan.
Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah. Tidak memaksakan kehendak pada
orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
Mempertanggungjawabkan setiap keputusan musyawarah secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan sendiri.

Sila Kelimam: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Menghormati hak-hak orang lain.
Ringan tangan atau gemar membantu orang lain.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Sumber Referensi : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN/MKWU4109 &


https://beritadiy.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-705828529/kedudukan-pancasila-
sebagai-kepribadian-bangsa-indonesia-dalam-kehidupan-sehari-hari-adalah-apa-ini-
contohnya?page=2
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang menjadi dasar negara dan sumber
dari segala sumber hukum di Indonesia.

Kedudukan Pancasila sebagai sumber hukum tertinggi memperlihatkan betapa pentingnya nilai-
nilai Pancasila bagi kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong,
kerja sama, keadilan, dan demokrasi harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari

Dalam kehidupan masyarakat, nilai-nilai Pancasila tercermin dalam sikap saling menghormati,
toleransi, kebersamaan, dan kepedulian terhadap sesama.

Misalnya, dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan, membangun jembatan, atau
membantu sesama yang membutuhkan, masyarakat Indonesia menunjukkan kebersamaan dan
saling membantu, yang merupakan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, nilai-nilai Pancasila tercermin dalam sikap saling menghargai dan menghormati
perbedaan agama, suku, dan budaya, serta dalam pelaksanaan keadilan dan demokrasi.

Pancasila juga menjadi landasan bagi pembangunan nasional, baik dalam aspek politik, ekonomi,
sosial, maupun budaya. Dalam pembangunan ekonomi, nilai-nilai Pancasila seperti keadilan dan
kerja sama menjadi landasan bagi pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dan merata.

Dalam aspek sosial dan budaya, Pancasila mendorong pembangunan yang menjunjung tinggi
kearifan lokal, kesetaraan gender, dan kesempatan yang sama bagi semua warga negara. Secara
keseluruhan, Pancasila bukan hanya sekadar konsep atau ideologi, tetapi
menjadi kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila memegang peranan penting dalam membentuk kesadaran masyarakat Indonesia akan
pentingnya nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Oleh karena itu,
pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari harus terus ditingkatkan sebagai
bagian dari pembinaan karakter bangsa yang berintegritas, berkualitas, dan berdaya saing global.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari.Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi landasan dalam pembentukan
hukum, kebijakan publik, dan sistem pemerintahan di Indonesia.

Selain itu, Pancasila juga menjadi pedoman bagi masyarakat dalam berperilaku dan berinteraksi
dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh, nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, kerjasama, dan musyawarah dapat
ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Di tingkat keluarga, gotong royong dan kerjasama dapat terlihat dalam berbagai kegiatan
seperti gotong royong membersihkan lingkungan, membangun rumah, atau mengadakan
acara pernikahan.
Di tingkat komunitas, musyawarah dan kesepakatan juga sering digunakan untuk
menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang terbaik untuk kepentingan
bersama.
Selain itu, Pancasila juga menjadi dasar dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat dan
kepentingan nasional. Sebagai contoh, perjuangan para pahlawan kemerdekaan Indonesia dalam
merebut kemerdekaan didasarkan pada nilai-nilai Pancasila seperti keadilan sosial dan persatuan.

Dalam kehidupan politik, Pancasila menjadi acuan dalam memilih pemimpin dan menentukan
kebijakan publik yang berkaitan dengan kepentingan nasional dan rakyat. Pemimpin yang
dianggap tidak menghormati nilai-nilai Pancasila dapat dipandang tidak pantas untuk memimpin
dan dipecat dari jabatannya.

Secara keseluruhan, Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia memiliki peran yang sangat
penting dalam membentuk identitas nasional, membentuk tatanan kehidupan masyarakat, dan
menentukan arah pembangunan nasional.

Oleh karena itu, Pancasila harus tetap dijunjung tinggi dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari agar Indonesia dapat terus maju dan berkembang sebagai bangsa yang bermartabat.

Sumber :
M. Mukri Fathoni. (2016). Pancasila Sebagai Ideologi Nasional dan Dasar Negara. Jurnal
Hukum Ius Quia Iustum, 23(3), 361-383.
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Karakter
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
https://www.dikasihinfo.com/analisis- kedudukan- pancasila- sebagai-kepribadian-bangsa-
indoneisa-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=4

Anda mungkin juga menyukai