Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 2

MKWU4109-PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh:

Muhammad Bintang Adi Saputra

045221695

UPBJJ UT Jember

Fakultas Hukum,Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

PRODI D3 PERPAJAKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2023.1
Soal 1 (skor 25)

Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan Indonesia.
Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membbedakan negara yang stau dengan negara yang
lainnya. Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di suatu
bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh
identitas nasional yang ada di Indonesia!

Soal 2 (Skor 25)

Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati.
Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.
Sila-sila dalam Pancasila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki pyramidal.
Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna yag mendasar dan tidak dapa dipisahkan satu
dengan yang lainnya.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa
materialis dari Pancasila!

Soal 3 (Skor 25)

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila
dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur baik dalam kehidupan
bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!

Soal 4 (Skor 25)

Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai sumber
dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

JAWABAN

1. Makna dari identitas nasional adalah konsep yang menggambarkan kesatuan, keunikan, dan
karakteristik yang membedakan suatu bangsa dari bangsa-bangsa lainnya. Identitas nasional
mencerminkan identitas kolektif suatu masyarakat yang terikat oleh sejarah, budaya, bahasa,
agama, dan nilai-nilai bersama.Berikut adalah beberapa makna yang terkandung dalam identitas
nasional:

Kebersamaan dan Persatuan Identitas nasional mencerminkan rasa kebersamaan solidaritas,dan


persatuan antara individu dan kelompok dalam masyarakat,Ini melibatkan pengakuan akan
kesamaan tujuan,kepentingan,dan kebanggaan sebagai anggota suatu negara.

Warisan Budaya dan Tradisi Identitas nasional mencakup warisan budaya dan tradisi yang
diperoleh melalui sejarah panjang suatu bangsa.Ini termasuk bahasa,seni,musik tarian,pakaian
tradisional,dan praktik keagamaan yang menjadi bagian integral dari identitas budaya suatu
negara.

Nilai dan Prinsip Bersama Identitas nasional mencerminkan nilai-nilai,prinsip,dan keyakinan


bersama yang dipegang oleh masyarakat suatu negara. Hal ini termasuk nilai-nilai seperti
kebebasan,keadilan,demokrasi,persamaan,toleransi,dan hormat terhadap hak asasi
manusia.Sejarah dan Perjuangan Identitas nasional sering kali terkait dengan sejarah dan
perjuangan suatu bangsa.Pencapaian,perjuangan,dan peristiwa penting dalam sejarah membentuk
identitas nasional dan membangkitkan semangat nasionalisme.

Citra dan Lambang,Identitas nasional juga terwujud dalam simbol-simbol, lambang, atau
bendera yang melambangkan bangsa tersebut.Simbol-simbol ini mencakup bendera nasional,
lambang negara,lagu kebangsaan,atau maskot yang menjadi identifikasi visual bagi suatu
negara.Keberlanjutan dan Perubahan,Identitas nasional terus berkembang seiring dengan
perubahan sosial,politik dan budaya dalam masyarakat.Identitas nasional dapat mempertahankan
unsur-unsur yang tradisional sambil beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di dunia
modern.Maknadari identitas nasional sangat penting dalam membentuk jati diri suatu bangsa dan
memberikan landasan untuk rasa kebanggaan, solidaritas, dan identifikasi diri sebagai bagian
dari suatu negara.

Identitas nasional adalah kumpulan nilai-nilai, tradisi, budaya, simbol, dan karakteristik yang
membedakan suatu negara dari negara lainnya. Identitas nasional mencerminkan jati diri suatu
bangsa dan merupakan gambaran kolektif dari nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat dalam
suatu negara.Contoh identitas nasional yang ada di Indonesia meliputi:

Bhinneka Tunggal Ika: Prinsip ini diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti "berbeda-beda
tetapi tetap satu".Hal ini menggambarkan keragaman etnis,agama,budaya dan bahasa yang ada di
Indonesia,namun di dalam keberagaman tersebut tetap terjalin kesatuan dan persatuan.

Pancasila,Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia.Terdiri dari lima sila yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.Pancasila mencerminkan nilai-nilai
keadilan,persatuan dan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bahasa Indonesia,Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi di Indonesia.Penggunaan bahasa


Indonesia menjadi simbol persatuan dan identitas nasional di tengah keragaman bahasa daerah
yang ada di Indonesia.

Batik,Batik adalah seni tradisional Indonesia yang diakui sebagai warisan budaya dunia oleh
UNESCO.Batik merupakan kain yang dihiasi dengan pola dan motif khas Indonesia.
Penggunaan batik tidak hanya sebagai pakaian,tetapi juga sebagai identitas budaya Indonesia
yang dipakai dalam acara-acara resmi dan kegiatan kultural.

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,Lagu Indonesia Raya merupakan lambang kebangsaan


Indonesia dan sering dinyanyikan dalam upacara resmi Lagu ini mengandung makna persatuan,
semangat patriotisme,dan penghormatan terhadap negara.

Itulah paparan yang bisa saya berikan sebagaimana identitas merupakan suatu hal yang penting
bagi kehidupan bangsa dan Negara,dimana identitas akan menjadi pembeda antara Negara
Indonesia dengan Negara yang lain,ide dari identitas nasional ini bukan baru muncul melainkan
muncul sejak masa perjuangan kemeerdekaan Indonesia,awal dari munculnya identitas nasional
ini bermula pada para pemuda Indonesia yang banyak menuntut ilmu di eropa,awal munculnya
identitas nasional bermula pada dilaksanakannya kongres budi utomo atas dasar dari kesadaran
rakyat Indonesia untuk bersatu dan untuk kemerdekaan Indonesia.dari identitas nasional inilah
diharapkan budaya dan kesadaran aakan identitas nasional semakin tinggi mengingat
perkembangan zaman yang terus menerus berubah-ubah.

2..

Analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa materialis Pancasila adalah sebagai
berikut:

Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila Pertama mengandung makna bahwa bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan yang Maha
Esa. Causa materialis dari sila ini adalah keyakinan dan kepercayaan masyarakat Indonesia
terhadap keberadaan Tuhan. Hal ini tercermin dalam praktik keagamaan yang dilakukan oleh
masyarakat Indonesia yang beragam. Keberadaan Tuhan sebagai causa materialis dalam sila ini
menjadi dasar bagi nilai-nilai moral dan etika yang diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pada Sila Pertama, causa materialisnya adalah keyakinan dan kepercayaan akan
adanya Tuhan yang Maha Esa. Ini mencerminkan pluralitas agama yang ada di Indonesia, di
mana masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih agama dan beribadah sesuai dengan
keyakinan masing-masing.Causa materialis Sila Pertama ini memberikan landasan moral dan
etika bagi masyarakat Indonesia, yang mencakup nilai-nilai kebajikan, cinta kasih,
penghormatan, dan keteladanan dalam hubungan dengan Tuhan dan sesama manusia. Causa
materialis ini juga memengaruhi norma-norma agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia
dan memberikan pijakan bagi praktik keagamaan yang beragam di Indonesia.Dalam konteks
Pancasila, causa materialis pada Sila Pertama ini penting karena nilai-nilai spiritual dan
keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa menjadi landasan filosofis bagi nilai-nilai lainnya
dalam Pancasila. Sila Pertama juga menegaskan pentingnya menjunjung tinggi keberagaman
agama dan menjaga harmoni antarumat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia

Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab

Sila Kedua menekankan pentingnya menghargai dan menghormati martabat serta hak asasi
manusia. Causa materialis dari sila ini adalah prinsip-prinsip universal mengenai kemanusiaan
yang diadopsi oleh bangsa Indonesia. Nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan keberadaban menjadi
dasar dalam memperlakukan sesama manusia dengan menghindari diskriminasi dan
penyalahgunaan kekuasaan. Pada Sila Kedua, causa materialisnya adalah prinsip-prinsip
kemanusiaan yang melandasi pandangan bahwa setiap individu memiliki martabat dan hak asasi
yang harus dihormati. Causa materialis ini merujuk pada nilai-nilai universal tentang martabat
manusia, hak asasi manusia, keadilan sosial, kesetaraan gender, dan penolakan terhadap segala
bentuk diskriminasi dan penyalahgunaan kekuasaan.Causa materialis Sila Kedua ini memberikan
landasan bagi pengembangan kebijakan dan sistem hukum yang adil dan beradab di Indonesia.
Nilai-nilai kemanusiaan tersebut menjadi landasan dalam upaya menciptakan masyarakat yang
menghormati hak-hak semua individu, menjunjung tinggi keadilan sosial, dan mengupayakan
kesetaraan dalam segala aspek kehidupan.Dalam konteks Pancasila, causa materialis pada Sila
Kedua ini penting karena menegaskan pentingnya menghargai martabat dan hak asasi manusia
sebagai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sila Kedua juga mendorong penerapan
nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan keberadaban dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam
sistem politik, hukum, ekonomi, dan sosial di Indonesia

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Sila Ketiga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Causa materialis dari sila ini adalah keberagaman etnis, suku, agama, dan budaya
yang ada di Indonesia. Keberagaman tersebut menjadi sumber kekuatan bangsa Indonesia, dan
sila ini mendorong untuk membangun persatuan dalam keragaman, menghargai perbedaan, serta
menjaga keutuhan negara.

Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan

Sila Keempat menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam pembuatan keputusan
yang berkaitan dengan kehidupan negara. Causa materialis dari sila ini adalah semangat
demokrasi dan kebijaksanaan yang melandasi sistem politik di Indonesia. Prinsip musyawarah
dan mufakat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada kehidupan
masyarakat.

Sila Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sila Kelima menekankan pentingnya pembangunan yang merata dan adil bagi semua rakyat
Indonesia. Causa materialis dari sila ini adalah semangat keadilan sosial dan kesetaraan dalam
distribusi sumber daya. Sila ini mendorong pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan
kesempatan yang sama bagi semua individu, mengurangi kesenjangan sosial, dan memperhatikan
kesejahteraan bersama.
Dengan mempertimbangkan causa materialis dari setiap sila Pancasila, dapat disimpulkan bahwa
nilai-nilai luhur dalam Pancasila didasarkan pada keyakinan terhadap Tuhan, prinsip-prinsip
kemanusiaan, persatuan dalam keberagaman, partisipasi aktif

3.

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dimana setiap butir-butir Pancasila sebagai
pedoman bangsa dan Negara harus dijunjung tinggi dan diamalkan nilai-nilai dari Pancasila.

Analisis terkait internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut:

Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

Internalisasi nilai-nilai sila Pertama Pancasila berarti mengakui keberadaan Tuhan dan
menjadikan-Nya sebagai sumber moralitas dan panduan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
dapat tercermin dalam berbagai aktivitas, seperti berdoa sebelum makan, beribadah secara rutin,
dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam hubungan dengan sesama manusia,sebagai
contoh :

 Memelihara kerukunan dan perdamaian antarumat beragama dengan saling menghargai


dan menghormati perbedaan keyakinan agama masing-masing.
 Memberikan kebebasan bagi setiap orang, termasuk diri sendiri, dalam melaksanakan
ibadah sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya.
 Tidak melakukan diskriminasi atau pemisahan berdasarkan agama dalam pergaulan
sehari-hari.
 Menjaga ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat dengan bersama-sama
membangun persatuan dan kesatuan, tanpa memandang perbedaan agama.
 Menghormati hak dan kebebasan beragama orang lain, tanpa memaksakan pandangan
agama atau keyakinan pribadi pada orang lain.
 Berusaha memahami dan menghargai kepercayaan agama dan keyakinan orang lain, serta
menjauhi sikap fanatisme atau intoleransi agama.
 Menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika agama dalam kehidupan sehari-hari, baik
dalam pergaulan dengan sesama maupun dalam tindakan dan perilaku sehari-hari.
 Menjadi contoh teladan bagi orang lain dalam menjalankan ajaran agama, dengan cara
hidup santun, sopan, dan menghargai keberagaman agama di tengah masyarakat.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Internalisasi nilai-nilai sila Kedua Pancasila mengajarkan pentingnya menghormati, menghargai,


dan memperlakukan sesama manusia dengan adil. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini tercermin
dalam sikap toleransi, penghormatan terhadap perbedaan, serta sikap saling tolong menolong dan
kepedulian terhadap kesejahteraan bersama,Sebagai contoh berikut :

 Menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama, tanpa membedakan ras, agama, atau
budaya.
 Menolong orang yang membutuhkan, tanpa memandang status atau latar belakangnya.
 Memiliki sikap empati dan peduli terhadap sesama manusia dan makhluk hidup lainnya.
 Menerapkan nilai-nilai sopan santun dan etika dalam berinteraksi dengan orang lain.
 Memperjuangkan hak asasi manusia dan keadilan sosial bagi semua warga negara.
 Menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman dan menerima perbedaan sebagai kenormalan
dalam kehidupan sosial.
 Memiliki sikap rendah hati dan bersahaja, serta tidak memandang rendah atau
meremehkan orang lain.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Internalisasi nilai-nilai sila Ketiga Pancasila mengharuskan rasa persatuan dan kesatuan di antara
seluruh elemen bangsa Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini tercermin dalam
semangat gotong royong, rasa kebersamaan, serta menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan
budaya yang ada di Indonesia.Sebagai contoh berikut :

 Menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dengan tidak membedakan suku,
agama, ras, dan golongan dalam pergaulan sehari-hari.
 Meningkatkan rasa kebersamaan dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya di
lingkungan sekitar, seperti gotong royong, arisan, dan kegiatan keagamaan.
 Mengutamakan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan individu atau
kelompok, misalnya dengan mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama di
jalan raya atau dengan tidak melakukan tindakan yang merugikan kepentingan negara.
 Meningkatkan rasa cinta dan bangga pada negara Indonesia dengan menghargai simbol-
simbol negara, seperti bendera, lambang negara, dan lagu kebangsaan.
 Berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan memperkuat persatuan bangsa, misalnya
dengan turut serta dalam kegiatan sosial, politik, dan budaya di lingkungan sekitar.

Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan

Internalisasi nilai-nilai sila Keempat Pancasila menekankan pentingnya partisipasi aktif dan
bertanggung jawab dalam proses pengambilan keputusan yang melibatkan kepentingan bersama.
Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini tercermin dalam keikutsertaan dalam pemilihan umum,
menghargai kebebasan berekspresi, serta sikap saling mendengarkan dan menghormati pendapat
orang lain.Sebagai contoh berikut :

 Dalam sebuah organisasi atau kelompok, anggota bisa berdiskusi secara terbuka dan
menghargai pendapat setiap anggota sebelum mencapai suatu kesepakatan bersama.
 Dalam sebuah keluarga, keputusan penting diambil melalui musyawarah dan tidak hanya
ditentukan oleh satu orang kepala keluarga.
 Dalam sebuah pemerintahan, keputusan penting diambil melalui pemilihan umum yang
dilakukan secara adil dan demokratis, serta diwakili oleh perwakilan yang dipilih oleh
rakyat.

Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Internalisasi nilai-nilai sila Kelima Pancasila berarti memperjuangkan keadilan sosial,


kesetaraan, dan keberlanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, hal
ini tercermin dalam sikap empati terhadap mereka yang membutuhkan, kepedulian terhadap
lingkungan, serta keterlibatan dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.

Dengan internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan masyarakat


dapat menjalankan aktivitas mereka berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila. Hal ini akan
membantu menciptakan kehidupan yang lebih tertib, adil, harmonis, dan menyatukan seluruh
elemen bangsa Indonesia dalam meraih tujuan bersama.Pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa,setiap sila-sila yang ada di Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar
menciptakan keadaan Negara yang lebih baik dan tentram,seperti menjaga kerukunan umat
beragama dan suku,memang Indonesia di anugerahi oleh tuhan mempunyai berbagai suku yang
berbeda-beda tetapi harus selalu di jaga perbedaan tersebut sebagai motivasi untuk tetap satu
jua,tidak membeda-bedakan agama tetapi menumbuhkan rasa toleransi yang
tinggi,mendahulukan kepentingan Negara daripada kepentingan pribadi serta membangun
masyarakat yang adil dan seimbang.Sebagai contoh berikut :

 Menghargai hak-hak sosial dan ekonomi setiap warga negara Indonesia, termasuk hak
atas kesehatan, pendidikan, dan perumahan yang layak.
 Memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa
terkecuali.
 Membangun sikap gotong royong dan kekeluargaan dalam masyarakat, dengan saling
membantu sesama dan menghindari diskriminasi.
 Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan negara, termasuk dalam hal
pengambilan keputusan yang memengaruhi kesejahteraan masyarakat.
 Memperjuangkan hak-hak lingkungan hidup dan alam, serta menjaga kelestarian
lingkungan bagi generasi yang akan datang.

4.

Pancasila merupakan pedoman hidup bangsa sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada
di Indonesia,kedudukan Pancasila sebagai sumber hukum sebagai bukti bahwa Pancasila
merupakan nilai yang penting dalam kehidupan bangsa.dalam masyarakat tercermin nilai-
nilai Pancasila saling toleransi,menghormati,dan kepedulian antar sesama,dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara,nilai Pancasila tercermin dari sikap saling menghormati dan
menghargai perbedaan suku,ras,agama,dan budaya yang sealu terjaga dan hidup damai.

Dalam pengembangan ekonomi,nilai Pancasila seperti keadilan dan kerjasama yang membangun
ekonomi secara merata.Dalam aspek sosial dan budaya,Pancasila mendorong pembangunan yang
menjunjung tinggi kearifan lokal, kesetaraan gender, dan kesempatan yang sama bagi semua
warga Negara dalam kehidupan sehari-hari.Pancasila memegang peranan penting dalam
membentuk kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya nilai-nilai kebangsaan dan nilai-
nilai kemanusiaan yang universal.Oleh karena itu, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari harus terus ditingkatkan sebagai bagian dari pembinaan karakter bangsa
yang berintegritas, berkualitas, dan berdaya saing global. Sebagai dasar negara, Pancasila
menjadi landasan dalam pembentukan hukum, kebijakan publik, dan sistem pemerintahan di
Indonesia Selain itu, Pancasila juga menjadi pedoman bagi masyarakat dalam berperilaku dan
berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.Sebagai contoh, nilai-nilai Pancasila seperti gotong
royong, kerjasama, dan musyawarah dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat Indonesia.

Secara keseluruhan, Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia memiliki peran yang sangat
penting dalam membentuk identitas nasional, membentuk tatanan kehidupan masyarakat, dan
menentukan arah pembangunan nasional.
Oleh karena itu, Pancasila harus tetap dijunjung tinggi dan diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari agar Indonesia dapat terus maju dan berkembang sebagai bangsa yang bermartabat.

Analisis terkait kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari adalah sebagai berikut:

Dasar Negara yang Tertulis

Pancasila memiliki kedudukan yang paling tinggi sebagai dasar negara Indonesia. Hal ini berarti
bahwa nilai-nilai Pancasila secara resmi diakui dan dijadikan landasan hukum dalam
penyelenggaraan negara, pembuatan undang-undang, kebijakan publik, serta sistem
pemerintahan. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini berarti bahwa nilai-nilai Pancasila harus
menjadi acuan dalam segala aspek kehidupan masyarakat, termasuk perilaku, kebijakan, dan
pengambilan keputusan.

Identitas Kebangsaan

Pancasila menjadi simbol dan identitas utama bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila
mencerminkan prinsip-prinsip persatuan, keadilan, demokrasi, dan kesejahteraan yang
diinginkan oleh bangsa Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini tercermin dalam
kebanggaan dan kesadaran identitas sebagai warga negara Indonesia, penghargaan terhadap
keberagaman, serta semangat untuk memajukan bangsa dan negara.

Acuan dalam Bertindak

Kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia berarti bahwa nilai-nilai Pancasila
harus menjadi acuan dalam bertindak. Pancasila mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang
mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan sekitar. Dalam
kehidupan sehari-hari, hal ini berarti bahwa setiap individu diharapkan untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila, seperti mengutamakan kebaikan
bersama, menghargai hak asasi manusia, dan menjaga keharmonisan sosial.

Penjaga Persatuan dan Keutuhan


Pancasila memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia.
Nilai-nilai persatuan, kesatuan, dan gotong royong yang terkandung dalam Pancasila menjadi
landasan untuk mengatasi perbedaan suku, agama, ras, dan budaya yang ada di Indonesia. Dalam
kehidupan sehari-hari, hal ini tercermin dalam sikap saling menghormati, menghargai, dan

bekerjasama antara berbagai kelompok masyarakat, serta semangat untuk mencapai tujuan
bersama sebagai bangsa.

Dengan kedudukannya yang tinggi sebagai dasar negara dan kepribadian bangsa Indonesia,
Pancasila memiliki peran yang penting dalam membentuk tatanan sosial, politik, dan budaya di
Indonesia. Internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari diharapkan dapat
memperkuat kesatuan, keadilan, dan kemajuan bangsa serta mendorong terwujudnya masyarakat
yang berkeadilan, beradab, dan bermartabat.

Sumber Referensi :

MKDU4111-PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MODUL 5

https://pasla.jambiprov.go.id/pancasila-sebagai-pandangan-hidup-sehari-hari/

https://www.merdeka.com/sumut/fungsi-pancasila-sebagai-pandangan-hidup-yang-penting-
diketahui-kln.html

https://beritadiy.pikiran-rakyat.com/citizen/pr-704616423/kedudukan-pancasila-sebagai-
kepribadian-bangsa-indonesia-dalam-kehidupan-sehari-hari-ini-maksud-dan-fungsinya

Anda mungkin juga menyukai