Anda di halaman 1dari 5

Jawaban Tugas :2 soal. Pendidikan Kewarganegaraan.

Sesi :V.
Nama:Yuliana Nyinaq
Nim: 045227815
1. Jawaban :
Identitas nasional dapat diartikan sebagai karakteristik unik yang membedakan suatu negara dari
negara lainnya. Ini mencakup nilai-nilai, budaya, sejarah, simbol-simbol, tradisi, bahasa, dan
aspek lain yang membentuk identitas kolektif suatu bangsa. Identitas nasional merupakan
cerminan dari jiwa dan semangat bangsa yang diwariskan dari generasi ke generasi, dan
memberikan rasa kebanggaan, identifikasi, dan persatuan bagi warga negara.
Sebagai negara dengan keragaman budaya yang kaya, Indonesia memiliki identitas nasional
yang mencerminkan keanekaragaman suku, agama, bahasa, dan tradisi yang ada di dalamnya.
Berikut ini adalah beberapa contoh identitas nasional yang ada di Indonesia:
1. Bhinneka Tunggal Ika: Ini adalah moto nasional Indonesia yang diambil dari bahasa Jawa
yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu." Ini mencerminkan semangat kebhinekaan
dan keragaman yang ada di Indonesia.
2. Pancasila: Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pancasila menjadi landasan ideologi dan moral bagi bangsa Indonesia.
3. Bahasa Indonesia: Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan lingua franca yang
digunakan di seluruh Indonesia. Bahasa ini merupakan simbol persatuan dan komunikasi
antar-etnis yang beragam di Indonesia.
4. Kebudayaan: Indonesia memiliki kekayaan budaya yang meliputi tari, musik, seni rupa,
kerajinan tangan, dan adat istiadat yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Contoh-
contoh budaya Indonesia yang terkenal antara lain tari kecak, batik, wayang kulit, dan
angklung.
5. Garuda Pancasila: Garuda Pancasila adalah lambang negara Indonesia yang terdiri dari
burung Garuda dengan sayap terbuka yang melambangkan kekuatan, keberanian, dan
semangat bangsa. Lambang ini sering digunakan dalam berbagai identitas nasional,
seperti lambang pemerintah, lambang pada bendera merah putih, dan lambang pada
mata uang rupiah.
6. Hari Kemerdekaan: Hari Kemerdekaan Indonesia, yang jatuh pada tanggal 17 Agustus,
adalah momen penting yang menjadi bagian dari identitas nasional. Perayaan ini
mencerminkan semangat patriotisme dan perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut
kemerdekaan dari penjajah.
Itulah beberapa contoh identitas nasional yang ada di Indonesia. Identitas ini memainkan peran
penting dalam membentuk jati diri bangsa, memupuk persatuan, dan memperkuat rasa
kebangsaan di antara warga negara Indonesia.
‘2. Jawaban :
Dalam analisis causa materialis dari Pancasila, kita melihat bahwa sila-sila Pancasila memiliki
keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki pyramidal. Causa materialis dapat diartikan sebagai
materi atau substansi yang menjadi dasar atau landasan dari suatu konsep atau sistem. Dalam
konteks Pancasila, causa materialis adalah nilai-nilai atau prinsip yang membentuk dasar dari
setiap sila.
Berikut adalah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa materialis:
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa Causa materialis sila pertama adalah
kepercayaan atau keyakinan akan adanya Tuhan yang Maha Esa. Sila ini menegaskan
bahwa negara Indonesia didasarkan pada prinsip kepercayaan kepada Tuhan, yang
menjadi landasan moral, etika, dan spiritual bagi bangsa Indonesia. Kepercayaan ini
memberikan arah, nilai, dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Causa materialis sila kedua adalah
penghormatan terhadap martabat dan hak asasi manusia. Sila ini menekankan perlunya
menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan dalam hubungan
antarwarga negara. Kehidupan beradab dan bermartabat merupakan hasil dari
penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang diakui dan dihormati oleh setiap
individu.
3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia Causa materialis sila ketiga adalah semangat persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia. Sila ini menekankan pentingnya menjaga persatuan dan
menghindari segala bentuk perpecahan yang dapat mengancam keutuhan negara.
Persatuan menjadi faktor utama dalam membangun negara yang kuat dan berdaya saing.
4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan Causa materialis sila keempat adalah pemerintahan yang
demokratis dan berdasarkan kebijaksanaan dan musyawarah. Sila ini menegaskan
bahwa kekuasaan berada di tangan rakyat dan dijalankan melalui mekanisme perwakilan.
Hikmat kebijaksanaan berarti mengambil keputusan yang bijaksana dan berdasarkan
konsensus bersama untuk mencapai kepentingan yang lebih luas.
5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Causa materialis sila kelima
adalah prinsip keadilan sosial yang menjamin kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia. Sila ini menekankan pentingnya mengatasi kesenjangan sosial,
ekonomi, dan politik untuk mencapai keadilan dan keberlanjutan pembangunan yang
merata bagi semua lapisan masyarakat.
Dalam analisis causa materialis Pancasila, kita dapat melihat bahwa setiap sila memiliki basis
nilai yang menjadi dasar dan tidak dapat dipisahkan
‘3. Jawaban :
Dalam analisis internalisasi nilai-nilai sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat
bahwa Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa yang menjadi acuan dalam segala aktivitas.
Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila tercermin dalam kehidupan masyarakat,
baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Berikut adalah analisis
terkait dengan internalisasi nilai-nilai sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari:
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa Internalisasi nilai-nilai sila pertama terlihat
dalam penghormatan terhadap keberagaman agama dan keyakinan di masyarakat.
Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang toleran terhadap perbedaan
agama dan berupaya menjaga kerukunan antarumat beragama. Praktik beribadah,
kegiatan keagamaan, dan penghormatan terhadap tempat ibadah menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari yang mencerminkan nilai-nilai sila pertama.
2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Internalisasi nilai-nilai sila kedua
tercermin dalam sikap saling menghormati, saling memahami, dan saling membantu
antarwarga masyarakat. Kehidupan sehari-hari yang adil dan beradab tercermin dalam
sikap kepedulian terhadap sesama, memegang teguh prinsip keadilan, dan menghormati
hak asasi manusia. Contohnya, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan,
menghormati orang tua, menghargai kebebasan dan martabat setiap individu.
3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia Internalisasi nilai-nilai sila ketiga terlihat dalam semangat
gotong royong dan persatuan di dalam masyarakat. Masyarakat Indonesia memiliki
kebiasaan untuk bekerja sama dalam kegiatan bersama, seperti gotong royong dalam
membangun rumah, membersihkan lingkungan, atau merayakan perayaan bersama.
Persatuan juga tercermin dalam sikap menghargai keberagaman budaya, suku, dan etnis,
serta semangat untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan Internalisasi nilai-nilai sila keempat tercermin dalam
partisipasi aktif masyarakat dalam pembuatan keputusan yang berkaitan dengan
kepentingan bersama. Masyarakat Indonesia memiliki kesempatan untuk mengemukakan
pendapat dan berpartisipasi dalam pemilihan umum serta kegiatan perwakilan. Dalam
kehidupan sehari-hari, sikap musyawarah, mendengarkan pendapat orang lain, dan
mengambil keputusan secara kolektif mencerminkan nilai-nilai sila keempat.
5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Internalisasi nilai-nilai sila
kelima tercermin dalam upaya menciptakan kesetaraan dan keadilan
‘4. Jawaban :
Dalam analisis kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari, kita melihat bahwa Pancasila memiliki posisi yang sangat penting dan tinggi dalam
segala aspek kehidupan masyarakat. Berikut adalah analisis terkait dengan kedudukan Pancasila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari:
1. Dasar Negara Indonesia Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang diakui dan
dijadikan acuan dalam pembentukan hukum, kebijakan pemerintah, serta sistem
pemerintahan. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini tercermin dalam pelaksanaan
berbagai aturan dan regulasi yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Pancasila
menjadi panduan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Sumber Hukum Tertinggi Kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia menunjukkan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam penegakan
keadilan dan keberlakuan hukum. Dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai Pancasila
tercermin dalam pemahaman dan pengamalan hukum yang adil, menjunjung tinggi hak
asasi manusia, dan memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Pandangan Hidup Bangsa Pancasila tidak hanya berperan sebagai landasan negara,
tetapi juga sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila tercermin
dalam sikap, perilaku, dan interaksi antarwarga negara dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini meliputi sikap saling menghormati, gotong royong, persatuan, musyawarah, dan
semangat keadilan sosial.
4. Kepribadian Bangsa Kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
menandakan bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi bagian integral dari identitas dan jati diri
bangsa Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai Pancasila tercermin dalam
budaya, adat istiadat, norma, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat
Indonesia. Pancasila menjadi pegangan moral dan etika dalam interaksi sosial, bisnis,
pendidikan, dan berbagai bidang kehidupan lainnya.
5. Kedudukan yang Tidak Dapat Dicabut Pancasila memiliki kedudukan yang tidak dapat
dicabut atau digantikan oleh ideologi atau pandangan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
Pancasila merupakan pijakan yang kuat dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
Kedudukan yang tidak dapat dicabut ini memberikan kestabilan, kesatuan, dan identitas
yang kuat bagi masyarakat Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari, kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
tercermin dalam cara hidup, cara berinteraksi, dan cara menjaga persatuan dan keberagaman
dalam masyarakat. Pancasila menjadi landasan moral, etika, dan pedoman yang mengikat
seluruh elemen bangsa untuk mencapai tujuan bersama dalam membangun negara yang adil,
beradap

Anda mungkin juga menyukai