Anda di halaman 1dari 7

IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI

DASAR KEWARGANEGARAAN

NAMA: MUHAMMAD RIZQI ROBBANIY


KELAS: MIK A
NIM: 02322146904
IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI DASAR KEWARGANEGARAAN

Oleh: MUHAMMAD RIZQI ROBBANIY

Abstrak
Ideologi Pancasila adalah fondasi dasar negara Indonesia yang mengatur prinsip-prinsip utama
yang memandu kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu aspek penting yang diatur oleh
Pancasila adalah kewarganegaraan. Abstrak ini akan membahas bagaimana ideologi Pancasila
memengaruhi dan mengatur kewarganegaraan di Indonesia.
Pancasila mengakui kelima prinsipnya, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Prinsip
pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menegaskan bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan
beragama dan berkeyakinan. Ini menggambarkan inklusivitas kewarganegaraan, di mana agama
atau kepercayaan apapun diakui dan dihormati.
Prinsip kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menempatkan hak asasi manusia sebagai
pijakan utama kewarganegaraan. Warga negara Indonesia memiliki hak untuk dihormati,
dilindungi, dan tidak diskriminatif. Persatuan Indonesia, prinsip ketiga, menekankan pentingnya
persatuan dalam beragamnya masyarakat Indonesia. Setiap warga negara memiliki peran dalam
memelihara persatuan bangsa.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan adalah
prinsip keempat yang menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif warga negara dalam proses
demokrasi. Warga negara memiliki hak dan tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam pemilihan
umum dan pembuatan kebijakan. Prinsip terakhir, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,
menegaskan kewajiban untuk menciptakan masyarakat yang adil dan merata bagi semua warga
negara.
Dengan demikian, ideologi Pancasila bukan hanya sebagai panduan nilai-nilai nasional, tetapi juga
sebagai landasan bagi kewarganegaraan yang inklusif, berlandaskan hak asasi manusia, dan
mendorong persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Kewarganegaraan di Indonesia mencakup

102
hak dan tanggung jawab yang sama bagi semua warga negara, tanpa memandang latar belakang
mereka, dan memainkan peran kunci dalam pembangunan dan pemeliharaan negara yang adil dan
beradab.

PENDAHULUAN
Ideologi Pancasila merupakan landasan filosofis dan nilai-nilai dasar yang
menggerakkan negara Indonesia. Salah satu aspek yang sangat penting dalam pemahaman
dan pelaksanaan Pancasila adalah peran besar yang diberikannya terhadap
kewarganegaraan. Sebagai konsep dasar yang memengaruhi seluruh aspek kehidupan
warga negara, Pancasila membentuk kerangka kerja yang unik dan inklusif untuk
kewarganegaraan di Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk mengulas peran dan relevansi
ideologi Pancasila sebagai dasar kewarganegaraan, serta bagaimana nilai-nilai Pancasila
mencerminkan prinsip-prinsip kewarganegaraan yang diterapkan dalam konteks negara
Indonesia. Dalam konteks ini, kita akan menjelajahi bagaimana Pancasila memberikan
fondasi yang kokoh untuk hak dan tanggung jawab warga negara, mempromosikan
persatuan, dan mendorong inklusivitas dalam kerangka kewarganegaraan yang beraneka
ragam.

RUMUSAN MASALAH

1. Apaitu Ideologi
2. Ideologi Pancasila
3. Ideologi Pancasila sebagai fondasi Kewarganegaraan
4. Kaitan Ideologi Pancasila dengan Kewarganegaraan

Pengertian Ideologi
Ideologi adalah sebauah kombinasi dari dua kata majemuk yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu eidos dan logos dengan istilah sederhana yang berarti ide yang didasarkan
pada pemikiran yang mendalam dan pemikiran filosofis. Definisi ideologi umumnya
adalah seperangkat ide-ide, keyakinan, dan keimanan yang disusun secara sistematis, yang
mengarah pada perilaku seseorang di berbagai bidang kehidupan. Ideologi adalah ide dan
teori yang meliputi makna kehidupan serta nilai-nilai tentang makna hidup yang benar-
benar menentukan apakah orang harus hidup dan bersosialisasi. Implikasi adalah bahwa
ideologi memiliki fungsi penting dalam menegaskan identitas nasional atau menciptakan
semangat solidaritas dalam suatu bangsa.

Ideologi Pancasila
Pancasila merupakan sebuah bahasa yang muncul dari bahasa sansekerta,
Muhammad Yamin mengemukakan bahwa dalam bahasa Sansekerta kata Pancasila
mempunyai dua macam arti leksikal, yaitu Panca artinya lima, sedangkan Syila artinya
batu biasa, landasan, landasan. Syila artinya sikap yang baik dan adil. Secara etimologis,
kata Pancasila berasal dari kata Pancasyila yang bermakna mendalam, yaitu dasar lima
unsur. Ideologi Pancasila didasarkan pada hakikat manusia sebagai individu dan entitas
sosial. Dalam ideologi Pancasila menjamin kebebasan masyarakat. Selanjutnya menurut
Pancasila, manusia mempunyai tempatnya sendiri dan merupakan makhluk Tuhan Yang
Maha Esa. Hendaknya nilai-nilai Ketuhanan selalu bersandingan dengan kehidupan
manusia dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Kebebasan manusia dalam
konteks demokrasi tidak melampaui hakikat nilai sakral, bahkan nilai sakral muncul dalam
sikap moral terhadap kebebasan manusia

Ideologi Pancasila sebagai Fondasi Kewarganegaraan

1. Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa:

Pancasila pertama ini mengakui hak setiap warga negara untuk memiliki kebebasan
beragama dan berkeyakinan. Kewarganegaraan di Indonesia tidak bergantung pada agama
tertentu, memastikan inklusivitas dan pengakuan terhadap beragamnya keyakinan.

2. Prinsip Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:


Prinsip ini menempatkan hak asasi manusia sebagai pijakan utama kewarganegaraan.
Setiap warga negara memiliki hak untuk dihormati, dilindungi, dan tidak diskriminatif,
mencerminkan pengakuan prinsip kesetaraan.`1

3. Prinsip Persatuan Indonesia:


Persatuan dalam beragamnya masyarakat Indonesia adalah inti dari kewarganegaraan.
Setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan bangsa,
menciptakan stabilitas sosial dan politik.

4. Prinsip Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan:
Prinsip ini menekankan partisipasi aktif warga negara dalam proses demokrasi.
Kewarganegaraan di Indonesia mencakup hak untuk berpartisipasi dalam pemilihan
umum dan kebijakan pembuatan.

5. Prinsip Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia:


Prinsip keadilan sosial menciptakan kewajiban bagi warga negara untuk menciptakan
masyarakat yang lebih adil dan merata. Kewarganegaraan juga mencakup tanggung jawab
untuk berkontribusi dalam upaya mencapai keadilan sosial.
104
2. Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia

1. Hak Asasi Manusia sebagai Landasan Kewarganegaraan:


Pancasila memberikan dasar konstitusional untuk hak asasi manusia yang diakui dan
dihormati bagi setiap warga negara.

2. Kewarganegaraan Inklusif:
Kewarganegaraan di Indonesia tidak diskriminatif terhadap ras, agama, suku, jenis
kelamin, atau latar belakang sosial. Semua warga negara diakui dan diberikan hak yang
sama di depan hukum.

3. Partisipasi Aktif dan Demokrasi

1. Kewarganegaraan Demokratis:
Pancasila menekankan partisipasi aktif warga negara dalam proses demokrasi, termasuk
pemilihan umum dan proses perwakilan.

4. Persatuan dan Kesatuan

1. Tanggung Jawab untuk Mempertahankan Persatuan:


Setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan bangsa,
menghindari perpecahan, dan mempromosikan solidaritas sosial.

5. Keadilan Sosial

1. Menciptakan Masyarakat yang Adil:


Kewarganegaraan mencakup tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam menciptakan
masyarakat yang lebih adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

6. Inklusivitas dalam Kewarganegaraan

1. Tanpa Diskriminasi:
Pancasila menetapkan prinsip-prinsip inklusif yang tidak membedakan warga negara
berdasarkan ras, agama, suku, jenis kelamin, atau latar belakang sosial. Semua individu,
tanpa kecuali, memiliki hak untuk menjadi warga negara Indonesia, dan hal ini
mencerminkan prinsip kesetaraan dalam kewarganegaraan.

7. Pendidikan dan Kesadaran Kewarganegaraan

1. Pendidikan Kewarganegaraan:
Pancasila menjadi komponen utama dalam pendidikan kewarganegaraan di Indonesia.
Siswa belajar tentang nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari kurikulum pendidikan
mereka, membantu mereka memahami dan mempraktikkan prinsip-prinsip
kewarganegaraan yang diwujudkan dalam Pancasila.

8. Kesadaran Kewarganegaraan:
1. Pancasila juga berperan dalam meningkatkan kesadaran kewarganegaraan. Melalui
pendidikan dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila, warga negara Indonesia diberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang tanggung jawab mereka dalam
membangun dan memelihara negara.

9. Perlindungan Hak Minoritas:


1. Dalam kerangka Pancasila, hak beragama adalah hak asasi manusia yang harus
dihormati. Kewarganegaraan di Indonesia menjamin perlindungan hak-hak agama
minoritas, dan Pancasila mendorong toleransi dan penghargaan terhadap keragaman
keagamaan.

10. Partisipasi Politik dan Pembangunan

1. Partisipasi Politik: Pancasila menekankan pentingnya partisipasi aktif warga negara


dalam proses politik. Warga negara memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka dalam
pemilihan umum dan berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan, menjadikan partisipasi
politik sebagai bagian integral dari kewarganegaraan.

2. Pembangunan Negara: Pancasila juga mendorong warga negara untuk berperan


aktif dalam pembangunan negara. Warga negara memiliki tanggung jawab untuk
bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih baik, lebih adil, dan lebih
sejahtera, sesuai dengan prinsip Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

10. Hukum dan Kewarganegaraan

1. Hukum yang Menjamin Kewarganegaraan: Hukum di Indonesia didasarkan pada


nilai-nilai Pancasila yang juga mencakup perlindungan kewarganegaraan. Ini
termasuk hukum yang mengatur pemberian kewarganegaraan, hak-hak warga
negara, dan kewajiban warga negara.

106
SIMPULAN
Dengan demikian, ideologi Pancasila bukan hanya sebagai dasar filosofis negara, tetapi
juga menjadi landasan yang kuat untuk kewarganegaraan yang inklusif, demokratis, dan
berlandaskan hak asasi manusia. Kaitan antara Pancasila dan kewarganegaraan
menciptakan kerangka kerja yang unik dan khusus yang mengatur hak dan kewajiban
warga negara Indonesia. Ideologi Pancasila memainkan peran utama dalam membentuk
kewarganegaraan di Indonesia. Melalui prinsip-prinsipnya, Pancasila mengakui hak asasi
manusia, mendorong partisipasi demokratis, menjaga persatuan, dan mengadvokasi
keadilan sosial. Oleh karena itu, Pancasila bukan hanya sebagai panduan nilai-nilai
nasional, tetapi juga sebagai fondasi yang kuat untuk hak dan tanggung jawab warga
negara, menciptakan masyarakat yang inklusif, adil, dan beradab.

DAFTAR PUSTAKA

Soedjatmoko. (1985). "Pancasila: The Indonesian State Ideology According to the New
Order Government." Indonesia, 40, 37-74.
Soekarno. (1966). "Pancasila sebagai ideologi negara." Makalah pada Pelantikan Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta.
Aritonang, J. (2008). "Pancasila and the Search for a Cultural Identity." Archipel, 76(1),
227-248.
Ismail, R. (2019). "The Role of Pancasila Ideology in Shaping Indonesian Citizenship
Education." Journal of Education and Learning, 8(4), 309-317.

Anda mungkin juga menyukai